Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardiasih Oktaviana
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada pengaruh struktur kepemilikan yang diwakili oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan blockholder, kepemilikan asing, dan kepemilikan institusional terhadap tingkat pengungkapan sukarela perusahaan manufaktur. Sampel yang igunakan adalah 86 laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2007. Jumlah pengungkapan sukarela pada laporan tahunan diukur dengan menggunakan indeks pengungkapan sukarela yang dikembangkan oleh Adhariani (2005) dan telah mengalami beberapa penyesuaian oleh Ningrum (2007). Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kepemilikan manajerial memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela, yang artinya bahwa semakin besar porsi kepemilikan manajerial dalam perusahaan, maka tingkat pengungkapan sukarela perusahaan akan semakin rendah.
This study is focusing on the effect of ownership structure represented by managerial ownership, blockholder ownership, foreign ownership, andinstitutional ownership in voluntary disclosure level of manufacturing companies.The samples consist of 86 annual reports of manufacturing companies listed on the IDX at 2007. The amount of voluntary disclosure provided in annual reports is measured by disclosure items developed by Adhariani (2005) and modified by Ningrum (2007). Findings from the research is managerial ownership has negative and significant influence in voluntary disclosure, which means that when managerial ownership getting bigger, the voluntary disclosure level will getting lower.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6526
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Rahma Dewati
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai dampak perdagangan internasional terhadap produktivitas sektor manufaktur di Indonesia pada periode tahun 1998 sampai dengan 2005. Sampel dalam penelitian ini adalah industri-industri pada sektor manufaktur yang tergolong sebagai industri besar & sedang, dan metode yang digunakan adalah metode efek acak. Penggunaan indikator-indikator seperti nilai tambah, persentase ekspor output, persentase impor bahan baku, tenaga kerja dan modal tetap ditujukan untuk merepresentasikan aspek perdagangan internasional dan produktivitas manufaktur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan produktivitas manufaktur tidak dipengaruhi oleh perdagangan internasional. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tambah sektor manufaktur.
The purpose of this study is to analyze the international trade effect on Indonesia?s manufacture sector between 1998 and 2005. Using random effect method, this study focuses on industries in manufacture sector which classified as large and medium industry. A number of statistics used in this study - value added, percentage of output?s exports and raw material?s imports, labor cost and increased fixed capital - were meant to represent the international trade and productivity aspect. The result of this study shows that productivity in manufacture sector is not affected by international trade, as well it show that the labor as factor of production significantly affect manufacture?s value added.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6709
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi hubungan antara digitalisasi dengan produktivitas tenaga kerja di sektor industri manufaktur. Kami menggunakan data 33.577 perusahaan industri berskala besar dan sedang di Indonesia Tahun 2017 yang diperoleh dari hasil Survei Industri Besar Sedang, Badan Pusat Statistik RI. Kami menggunakan metode regresi linier berganda terhadap data cross-section dengan variabel dependen yaitu produktivitas tenaga kerja dan variabel independen utama yaitu proporsi nilai aset ICT terhadap total aset barang modal sebagai variabel digitalisasi. Hasil estimasi menunjukkan bahwa digitalisasi berasosiasi positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja industri besar dan sedang di Indonesia.
ABSTRACT
This study aimed to estimate the relationship between digitalization and labor productivity in manufacturing sector. We used data of 33.577 large and medium industrial firms in Indonesia in 2017 obtained from Annual Manufacturing Survey 2017 database, Statistics Indonesia. We used multiple linear regression on cross-sectional data with labor productivity as dependent variable and ICT asset proportion as our main independent variable, represented the digitalization variable. Our estimation results show that digitalization is positively and significantly associated with labor productivity in large and medium industries in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi hubungan antara digitalisasi dengan produktivitas tenaga kerja di sektor industri manufaktur. Kami menggunakan data 33.577 perusahaan industri berskala besar dan sedang di Indonesia Tahun 2017 yang diperoleh dari hasil Survei Industri Besar Sedang, Badan Pusat Statistik RI. Kami menggunakan metode regresi linier berganda terhadap data cross-section dengan variabel dependen yaitu produktivitas tenaga kerja dan variabel independen utama yaitu proporsi nilai aset ICT terhadap total aset barang modal sebagai variabel digitalisasi. Hasil estimasi menunjukkan bahwa digitalisasi berasosiasi positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja industri besar dan sedang di Indonesia. ......This study aimed to estimate the relationship between digitalization and labor productivity in manufacturing sector. We used data of 33.577 large and medium industrial firms in Indonesia in 2017 obtained from Annual Manufacturing Survey 2017 database, Statistics Indonesia. We used multiple linear regression on cross-sectional data with labor productivity as dependent variable and ICT asset proportion as our main independent variable, represented the digitalization variable. Our estimation results show that digitalization is positively and significantly associated with labor productivity in large and medium industries in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najwa Khairina
Abstrak :
Skripsi ini menguji eksistensi konservatisme pada industri manufaktur di Indonesia dengan melihat adanya perbedaan rentang waktu penga kuan bad news dan good news di dalam nilai laporan laba. Sejalan dengan penelitian (Basu, 1997) hasil uji metode acak data panel me nunjukkan bahwa nilai laporan laba lebih sensitif terhadap bad news dan dapat disimpulkan bahwa praktek konservatisme eksis di Indo nesia. Selanjutnya, skripsi ini menguji tingkat utang, biaya politis dan biaya litigasi sebagai faktor yang mendorong praktek konservatisme. Hasil uji regresi logistik konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa tingkat utang memiliki hubungan positif dengan konservatisme (Ahmed, et, al, 2000) dan biaya litigasi memiliki hubung an negatif dengan konservatisme (Juanda, 2007).
This study examines the existence of conservative reporting in Indonesia?s manufacturing industry by analyzing asymmetric timeliness of earning in reporting bad news and good news. In line with previous study (Basu, 1997), the result of random effect panel data shows that earning is more sensitive to bad news than good news. Thereby, it can be concluded that conservative reporting still exists in Indonesia?s manufacturing industry. Furthermore, this study uses political cost, litigation cost and leverage to explain conservative behavior in firm level. The results of logistic regression are consistent with previous study; leverage has a positive relationship with conse rvatism (Ahmed, et, al, 2000) and litigation cost has a negative rela tionship with conservatism (Juanda, 2007).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6551
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Ayu Ningsih
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa bagaimana pengaruh liberalisasi perdagangan dan investasi terhadap spesialisasi perdagangan pada industri pengolahan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisa data panel untuk 22 subsektor industri pengolahan selama periode 1990-2010. Analisa deskriptif menemukan bahwa spesialisasi perdagangan Indonesia masih berada pada industri yang bergantung sumber daya alam dan tenaga kerja intensif. Walaupun demikian ada kecenderungan bahwa derajat spesialisasi pada industri tersebut cenderung menurun, sebaliknya industri dengan tingkat teknologi yang lebih tinggi mengalami peningkatan spesialisasi perdagangan selama periode observasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa pada periode tersebut terjadi peningkatan kontribusi perdagangan untuk industri dengan tahap perkembangan yang lebih maju (industri Human Capital Intensive, Physical Capital Intensive, dan Technology Intensive). Hasil estimasi data panel menemukan bahwa kelompok industri medium high technology mengalami peningkatan spesialisasi perdagangan ketika tarifnya diturunkan. Sementara itu penurunan tarif berdampak pada penurunan spesialisasi perdagangan hanya pada kelompok industri low technology. Dari hasil estimasi juga ditemukan bahwa liberalisasi investasi terbukti memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan spesialisasi perdagangan industri pengolahan di Indonesia. ......This study was aimed to analyze the effect of trade and investment liberalization on trade specialization in the case of Indonesian manufacturing industry. By employing panel data analysis, this study examined the effect of tariff reduction and the share of foreign direct investment on the 22 subsectors of manufacturing industries in the period of 1990-2010. In the preliminary analysis, this study found that Indonesian trade specialization still relies on the natural resources based and labor intensive industries. Nevertheless, the degree of specialization in those industries tended to decrease, whereas the industries with a higher level of technology experienced the increasing of specialization during the period of observation. The study also found that there was an increasing in the export share of industries which has an advanced phase of development (Human Capital Intensive, Physical Capital Intensive, Technology Intensive Industry). The panel data analysis showed that the medium high technology industry group experienced the increasing it?s trade specialization when tariffs were lowered. While tariff reduction decreased trade specialization only in low technology industry group. Besides, investment liberalization was also proved to provide a significant effect on increasing trade specialization in Indonesian manufacturing industry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asnita Naik Harianja
Abstrak :
Adanya perjanjian Asean-China Free Trade Area (ACFTA) telah meningkatkan persentase impor produk manufaktur asal Cina di Indonesia. Akibatnya, kompetisi produk yang dihasilkan industri manufaktur domestik dengan produk impor dari Cina semakin meningkat. Persaingan dari produk impor Cina diukur menggunakan penetrasi impor, dimana cara pengukurannya diperkenalkan oleh Bernard, Jensen, & Schott (2006). Tesis ini mengestimasi dampak penetrasi impor dari Cina terhadap upah industri manufaktur di Indonesia dengan menggunakan model fixed effect. Hasil estimasi menunjukkan bahwa penetrasi impor dari Cina berdampak negatif terhadap upah industri manufaktur. ...... The existence of the Asean-China Free Trade Area (ACFTA) agreement has increased the percentage of imports of Chinese manufactured products in Indonesia. Consequently, the competition of products produced by the domestic manufacturing industry with imported products from china is increasing (assuming the products produced by the domestic manufacturing industry may be substituted with imported products from China in the domestic market). Competition from imported products from China is measured using import penetration, where the measurement method is introduced by Bernard, Jensen, & Schott (2006). This thesis estimates the effects of import from China on wages of manufacturing industry in Indonesia by using fixed effect model. The estimation results show that import penetration from China has a negative effect on wage of manufacturing industry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Azwin Alfarizsy
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Foreign Direct Investment terhadap nilai tambah industri pengolahan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data dari 24 sub sektor industri pengolahan menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Data yang digunakan pada studi ini yaitu: data realisasi FDI dan PMDN (bersumber dari BKPM); data nilai tambah, jumlah tenaga kerja, modal tetap, biaya input produksi dan pengeluaran tenaga kerja (bersumber dari Badan Pusat Statistik). Metode estimasi yang digunakan adalah Feasible Generalized Least Square dengan Fixed Effect, dengan periode tahun yaitu 2009 hingga 2019. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa FDI dan beberapa variabel terkait memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap nilai tambah industri pengolahan di Indonesia. ......This study aims to measure the effect of Foreign Direct Investment to value-added of manufacturing industry in Indonesia. This study uses data from 24 manufacturing sub-sectors according to the Indonesian Standard Industrial Classification. The data used in this study are: FDI and PMDN realization data (sourced from BKPM); data of value added, labor, fixed capital, production input costs and labor expenditures (sourced from Central Bureau of Statistic). The estimation method used is Feasible Generalized Least Square with Fixed Effect, with a period of years from 2009 to 2019. The results of this study indicate that FDI and several related variables have a significant positive effect on the value added of the manufacturing industry in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Widjaja
Abstrak :
ABSTRAK
Perubahan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, mendorong perusahaan untuk ikut mengembangkan kemampuan produksinya baik secara kualitas maupun kuantitas. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan yang berdampak pada ketatnya persaingan dunia usaha yang dikarenakan semakin banyaknya perusahaan yang mengandalkan otomatisasi teknologi khususnya dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan. Hal ini sangat dirasakan terutama oleh industri manufaktur kimia yang memanfaatkan teknologi dalam membuat kimia sintetik untuk memperoleh hasil yang sama bahkan cenderung lebih baik tanpa menggunakan bahan-bahan dasar mentah dari hasil bumi yang semakin lama semakin mahal karena semakin menipisnya persediaan material bumi. Sejalan dengan meningkatnya persaingan, menjadikan informasi biaya yang akurat semakin penting, agar kebijaksanaan penetapan harga jual sesuai dengan tujuan atau sasaran perusahaan, maka manajemen membutuhkan informasi yang akurat tentang biaya produksi yang menjadi dasar dalam penetapan harga. Perhitungan biaya produksi yang selama ini menggunakan metode tradisional costing dapat menimbulkan distorsi biaya produksi karena sistem tersebut hanya menggunakan satu macam basis pembebanan biaya untuk pemakaian sumber daya. Untuk mengatasi keterbatasan ini maka dikembangkan sistem biaya yang berdasarkan pada aktivitas yang disebut Sistem Activity Based Costing (selanjutnya disebut sistem ABC). Sistem ABC merupakan suatu metode atau alat untuk memperoleh informasi biaya yang akurat karena pembebanan biaya didasarkan pada aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya dalam proses pembuatan suatu produk. Dengan demikian sistem ini menyediakan informasi yang lebih terperinci mengenai penyebab timbulnya suatu biaya dibandingkan dengan sistem tradisional. PT. M-I Production Chemicals Indonesia (selanjutnya disingkat dengan PT. MIPCI) bergerak di bidang industri pemasok kimia untuk pengeboran minyak pantai maupun lepas pantai yang berskala besar dan sudah menggunakan peralatan teknologi maju dalam kegiatan produksinya, dan bersifat job order production (berdasarkan pesanan). Dalam menentukan biaya produksinya, perusahaan membebankan biaya produksi tidak langsungnya secara rata pada seluruh unit produk yang dihasilkan. Sampai saat ini manajemen merasa bahwa tanpa memperhatikan sistem biaya yang digunakan, perusahaan telah memperoleh keuntungan, namun akibatnya harga jual yang cukup tinggi dibadingkan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan oleh organisasi dalam membuat produk-produknya. Oleh karena itu, PT. MIPC membutuhkan perhitungan biaya produksi dan penetapan harga pokok yang akurat. Dari hasil perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan sistem ABC dan sistem akuntansi biaya tradisional menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan akuntansi biaya tradisional menyebabkan terjadinya distorsi, melalui perbandingan hasil perhitungan harga pokok produksi (HPP) antara Sistem akuntansi biaya tradisional dengan Sistem ABC. Perhitungan harga pokok per produk dengan menggunakan sistem ABC untuk produk EB-8132 adalah US$ 901.53 / drum, PI-7142 adalah US$ 216.26 / drum, PI-7212 adalah US$ 863.96 / drum, EB-8548 adalah US$ 592.61 / drum, EB-8501 adalah US$ 328.57 / drum, PI-7235 adalah US$ 380.41 / drum, SI-475 adlah US$272.06 / drum, WT-510 adalah US$ 3,333.99 / drum, WT-1400 adalah US$ 2,138.76, KI-3015 adalah US$ 1,010.72 / drum. Penentuan harga pokok produksi berdasarkan aktivitas menyatakan bahwa Sistem akuntansi biaya tradisional menentukan biaya terlalu rendah (undercost) untuk produk WT-510 sebesar US$ 2,679.69 atau sebesar 410%, WT-1400 sebesar US$ 916.5 atau sebesar 75%, KI-3015 sebesar US$ 309.34 atau sebesar 44% sedangkan untuk produk EB-8501 terlalu tinggi (overcost) sebesar US$ 70.67 atau sebesar 18%, PI-7142 sebesar US$ 22.47 atau sebesar 9%. Terjadinya perbedaan harga pokok produksi disebabkan karena adanya perbedaan dalam alokasi biaya overhead pabrik kepada masing ? masing produk, dimana pada Sistem akuntansi biaya tradisional hanya digunakan satu pemicu biaya untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik yang terjadi, yaitu berdasarkan total unit produksi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah perhitungan harga pokok menggunakan sistem ABC akan lebih menghasilkan informasi biaya yang akurat bila dibandingkan dengan menggunakan sistem tradisional, karena dalam sistem ABC produk hanya dibebani biaya dari aktivitas yang digunakan dan tidak dibebani oleh biaya dari aktivitas yang tidak digunakan. Pendekatan ini menyebabkan biaya per unit yang lebih stabil dan konsisten dengan tujuan pembebanan biaya ke produk yang mengkonsumsi aktivitas. Biaya untuk melakukan aktivitas itulah yang dibebankan ke produk yang mengkonsumsi aktivitas tersebut.
2008
T 25276
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pusparani
Abstrak :
Ketersediaan infrastruktur diyakini memegang peran penting dalam mendorong produktivitas dan profit perusahaan di industri manufaktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kualitas infrastruktur terhadap profit perusahaan dalam industri manufaktur di Indonesia. Melalui analisis regresi data panel, terbukti bahwa infrastruktur memiliki pengaruh yang positif namun tidak linear terhadap profit perusahaan. Peningkatkan kualitas infrastruktur hingga level tertentu akan meningkatkan profit perusahaan, namun penggunaan infrastruktur melebihi level tersebut justru akan menyebabkan penurunan profit perusahaan. ...... The availability of infrastructure plays an important role to enhance firm's productivity and profit. This study aims to analyze the impact of infrastructure on firm's profit in Indonesian manufacturing industry. Using panel data regression method, it is proven that infrastructure has positive but non-linear impact on firm's profit. The increase in infrastructure quality to a certain level will increase firm’s profit, however the increase in infrastructure quality beyond that level will cause a decline of firm’s profit instead.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>