Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Ammar Adani
"Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan perkembangan model bisnis, serta untuk menjalankan fungsi pelayanan dan pengawasan dalam hal kepabeanan, DJBC mengembangkan CEISA 4.0 sebagai pembaharuan CEISA. CEISA 4.0 sudah memasuki tahap implementasi secara penuh (mandatory) tahap kelima sejak bulan Oktober 2023. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan CEISA 4.0 dalam rangka pelayanan manifes dan menganilisis hambatan serta tantang yang dihadapi dalam proses implementasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian post-Positivist dengan menggunakan teori implementation as a political and administrative process oleh Grindle (1980). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan CEISA 4.0 sudah sesuai dengan tujuan utamanya yaitu untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan efektivitas dalam hal biaya dan waktu pada proses kepabeanan. Pihak yang melaksanakan CEISA 4.0 adalah Kantor Pusat Bea Cukai sebagai pembuat kebijakan serta menjaga berjalannya sistem CEISA 4.0, KPU dan KPPBC sebagai pelaksana tingkat operasional yang melakukan pelayanan dan pengawasan langsung kepada pengguna jasa, dan perusahaan di bidang kegiatan ekspor impor sebagai pengguna jasa. Sumber daya manusia DJBC sudah memumpuni dalam mengembangkan dan mengoperasikan sistem CEISA 4.0. Namun, masih terdapat beberapa kendala dalam implementasi CEISA 4.0, yaitu tingkat kesiapan sumber daya manusia pengguna jasa yang masih beragam, prasarana pendukung CEISA 4.0 yang belum memumpuni, resistensi sebagian pengguna jasa dalam menerima sistem CEISA 4.0, dan lingkungan bisnis yang berkembang cepat.
In facing technological advancements and changes in business models, as well as to fulfill the functions of customs services and supervision in customs matters, DJBC developed CEISA 4.0 as an upgrade to the previous CEISA. CEISA 4.0 has entered the full implementation (mandatory) the fifth stage as per October 2023. The purpose of this study is to analyze the implementation of CEISA 4.0 in the context of manifest services and to examine the obstacles and challenges faced during the implementation process. This research adopts a qualitative approach with a post-positivist research type, using the theory of implementation as a political and administrative process by Grindle (1980). Data collection techniques include literature review and in-depth interviews. The results of this study indicate that the implementation of CEISA 4.0 aligns with its primary goals of enhancing efficiency, transparency, and effectiveness in terms of cost and time in customs processes. The entities involved in the implementation of CEISA 4.0 include the Customs Head Office as the policy maker and overseer of CEISA 4.0, KPU and KPPBC as operational-level implementers responsible for service provision and direct supervision of service users, and companies engaged in import-export activities as service users. The human resources of the DJBC are proficient in developing and operating CEISA 4.0. However, there are still several challenges in the implementation of CEISA 4.0, such as varying levels of readiness among the service users' human resources, inadequate infrastructure supporting CEISA 4.0, resistance from some service users in accepting the CEISA 4.0 system, and a rapidly evolving business environment."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Saktiana Dwi Hastuti
"Skripsi ini membahas latar belakang lahirnya Manifes Kebudayaan dan ide-ide yang terdapat di dalam naskah Manifes Kebudayaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dan kepustakaan dengan pendekatan sosiologi sastra dan historis. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Manifes Kebudayaan lahir sebagai reaksi atas Lekra. Ide-ide yang diusung dalam naskah Manifes Kebudayaan yaitu menolak adanya subordinasi bidang kebudayaan, menolak semboyan 'politik di atas estetika' dan 'estetika di atas politik', menolak semboyan 'tujuan menghalalkan cara' serta menerima paham humanisme universal.
This thesis tells about the background of the birth of the Manifes Kebudayaan and the ideas in its script. The method which is used in this research are analytical description and bibiliography with sociological literature and historical approach. The result of this research concludes that the Manifes Kebudayaan born as the reaction of Lekra. The ideas carried in the Manifes Kebudayaan's script are rejecting the existence of subordinate in culture, rejecting the slogan 'politic on aesthetic' and 'aesthetic on politic', rejecting the slogan 'the end justifies the means', and approving the universal humanism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11101
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library