Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stepanus Sahala S.
"Telah dibuat lapisan tipis (thin film) Seng sulfida (ZnS) dan Seng sulfida-Mangan (ZnS:Mn) pada substrat kaca dengan laju deposisi yang berbeda dengan cara evaporasi termal dan co-evaporasi termal di dalam bejana vakum. Pengukuran terhadap karakteristik impedansi lapisan tipis ZnS dan ZnS:Mn dilakukan di luar vakum untuk frekuensi yang bervariasi antara ribuan hingga jutaan hertz dan laju deposisi yang berbeda dengan ketebalan yang tetap. Ternyata pada daerah frekuensi 1 KHz sampai dengan 10 KHz terjadi penurunan impedansi yang relatif tajam, namun laju penurunan tersebut mulai berkurang pada daerah frekuensi di atas 10 KHz hingga sedikit di bawah 1 MHz. Pada daerah frekuensi di atas 1 MHz bahkan terjadi kenaikan harga impedansi yang menunjukkan telah terjadi gejala relaksasi pada lapisan tipis ZnS dan ZnS:Mn yang diamati. Hasil lain yang diperoleh bahwa permitivitas relatif (K) yang terbentuk pada lapisan tipis tersebut meningkat pengaruhnya pada frekuensi di atas 10 KHz sehingga terlihat bahwa kapasitansi lapisan tipis yang diamati memiliki harga yang tidak konstan, Selain itu nilai kapasitansi dan resistansi lapisan tipis ZnS:Mn mengalami perubahan terhadap variasi kadar Mn dari lapisan tipis tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Dafina Eclessia
"Selulosa adalah polimer organik berlimpah, sumber pembentukan bioproduct di berbagai industri, yang dapat diperoleh melalui proses delignifikasi biomassa lignoselulosa menggunakan metode fisik, kimia, fisikokimia dan biologis. Biodelignifikasi adalah metode delignifikasi alternatif ramah lingkungan yang menggunakan enzim ligninolitik dalam prosesnya. Mangan peroksidase (MnP) adalah enzim ligninolitik yang dalam aplikasi biodelignifikasi belum banyak dipelajari dan didalami. Review ini bertujuan untuk mengetahui kondisi produksi yaitu: metode kultivasi, sumber dan rasio karbon dan nitrogen, suhu, pH dan induser ion logam dan metode purifikasi enzim terbaik untuk memperoleh MnP dengan aktivitas tinggi dan murni. Kajian berfokus pada penelitian selama 15 tahun terakhir namun diutamakan penelitian yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir. Gagasan yang diperoleh dari hasil analisis pustaka adalah kondisi optimal yang dapat diterapkan untuk produksi MnP yaitu: metode kultivasi menggunakan SSF dengan substrat biomassa lignoselulosa, sumber dan rasio C:N menggunakan glukosa dan ekstrak ragi-pepton rasio 20:1, suhu 30-40°C, pH 4.5 – 5.0, dan Mn2+ konsentrasi 500 µM – 20 mM sebagai induser. Metode purifikasi yang terbaik untuk memperoleh MnP yang murni adalah menggunakan kombinasi presipitasi-dialisis, kromatografi penukar ion dan kromatografi filtrasi gel.

Cellulose is an abundant organic polymer, source of bio-product formation in various industries, which can be obtained by delignification of lignocellulosic biomass using physical, chemical, physicochemical and biological methods. Biodelignification is an environmentally friendly alternative in delignification that uses ligninolytic enzymes in its process. Manganese peroxidase (MnP) is a ligninolytic enzyme that in biodelignification application has yet been widely studied. This review aims to determine the optimal production conditions including the cultivation method, carbon and nitrogen sources and ratio, temperature, pH, and metal ion inducer, also the purification methods to obtain high activity and pure enzyme. The study focused on researches over the past 15 years but prioritized those in the last 5 years. The ideas drawn from the result of literature analysis is that the optimal conditions that can be applied in the production of MnP, are as follows: cultivation method using SSF with lignocellulosic biomass substrate, source and ratio of C: N of glucose and yeast extract-peptone with 20:1 ratio, temperature of 30-40 °C, pH 4.5 - 5.0, and 500 µM – 20 mM Mn2+ as the inducer. The best purification method to purify MnP is to use a combination of precipitation-dialysis, ion exchange chromatography and gel filtration chromatography."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1523
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arlissa Tamara Virginia
"ABSTRAK
Air bersih merupakan elemen yang memiliki banyak manfaat dalam kelangsungan makhluk hidup. Air bersih dan air minum yang tidak memenuhi standar persyaratan masih dapat ditemukan di seluruh dunia. Salah satu metode yang mampu mengatasi kualitas air yang kurang baik adalah dengan pengolahan air. Intermittent slow sand filter merupakan salah satu sistem pengolahan air yang efektif dalam menyisihkan kontaminan. Pasir silika dan zeolite juga dikenal sebagai media dengan penyisihan kontaminan yang baik. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis karakteristik dan efisiensi hasil pengolahan air permukaan dengan dua media filter yang berbeda terhadap parameter besi, mangan, kekeruhan, dan koliform. Filter terbuat dari drum berkapasitas 150 liter dengan media pasir silika dan zeolite. Sistem filter pertama terdiri dari kombinasi media pasir silika dan zeolite, dimana pada lapisan pertama merupakan pasir silika dengan ES 0,15-0,20 mm dan UC 2,54, pada lapisan kedua merupakan zeolite dengan ES 0,45-0,70 mm dan UC 2,24, dan pada lapisan ketiga merupakan pasir silika dengan ES 0,45-0,70 mm dan UC 1,5. Sistem filter kedua terdiri dari dua lapisan pasir silika dengan ES 0,15-0,20 mm dan UC 1,5 pada lapisan pertama, dan ES 0,45-0,70 mm dan UC 2,22 pada lapisan kedua. Sumber air yang digunakan berasal dari Danau Mahoni Universitas Indonesia yang telah mengalami proses prasedimentasi. Pengoperasian saringan dilakukan secara intermittent dengan variasi waktu yang berbeda yaitu 2 jam, 1 hari, dan 2 hari. Hasil menunjukkan bahwa saringan intermittent dapat menyisihkan kadar pencemar yang terkait dengan besi, mangan, kekeruhan, dan fekal koliform. Intermittent filter dengan kombinasi media pasir silika dan zeolite memiliki efisiensi pengolahan terhadap parameter kekeruhan sebesar 5,20-44,40%, besi sebesar 87,18-100%, mangan sebesar 33,33-100%, dan koliform sebesar 60,47-100%. Intermitttent filter dengan media pasir silika dapat menyisihkan kekeruhan berkisar 80,30-94,99%, besi berkisar 98,15-100%, mangan berkisar 33,33-100%, dan koliform berkisar 83,72-100%.

ABSTRACT
Clean water is an element that has many benefits in the survival of living things. Clean water and drinking water that does not meet the standard requirements can still be found throughout the world. One method that is able to overcome poor water quality is by water treatment. Intermittent slow sand filter is one of the most effective water treatment system in removing contaminants. Silica sand and zeolite are also known as media with good removal of contaminants. The purpose of this study is to analyze the characteristics and efficiency of suface water treatment with two different filter media on the parameters of iron, manganese, turbidity, and coliform. Filters are made from drums with a capacity of 150 liters with medias of silica sand and zeolite. The first filter contains a combination of silica sand and zeolite media where the first layer is silica sand with ES 0,15-0,20 mm and UC 2,54, the second layer is zeolite with ES 0,45-0,70 mm and UC 2,24, and the third layer is silica sand with ES 0,15-0,20 mm and UC 1,5. The second filter contains two layers of silica sand with ES 0,15-0,20 mm and UC 1,5 in the first layer, and ES 0,45-0,70 mm and UC 2,22 in the second layer. The source of water used is from Mahoni Lake in University of Indonesia, which has undergone a process of pre-sedimentation. Filter operation is carried out intermittently with different time variations, which are 2 hours, 1 day, and 2 days. The results shows that the intermittent filter can remove contaminants associated with iron, manganese, turbidity, and fecal coliform. Intermittent filter with a combination of silica sand zeolite media have a processing efficiency on parameters of turbidity as much as 5,20-31,51%, iron as much as 87,18-100%, manganese as much as 33,33-100%, and coliform as much as 60,47-100%. The intermittent slow sand filter can remove turbidity ranging from 80,30-94,99%, iron ranges from 98,15-100%, manganese ranging from 33,33-100%, and coliform ranging from 83,72-100%."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Naufal Azhari
"Latar Belakang : Polusi udara berperan terhadap kesakitan dan kematian akibat gangguan saluran pernafasan. Iritasi saluran pernafasan diduga sebagai salah satu mekanisme efek pencemaran udara pada kesehatan.
Tujuan : Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efek pajanan debu mangan dalam udara ambient terhadap kejadian iritasi saluran pernafasan pada anak-anak berusia 6 sampai 12 tahun.
Metode : Studi kohort prospektif selama 2 bulan. 106 anak terpilih secara acak menjadi sampel dalam studi ini. Penelitian dilaksanakan di 2 desa berbeda yaitu Satar Punda (terpajan) dan Wangkung (tidak terpajan), Nusa Tenggara Timur. Peneliti mengukur konsentrasi debu mangan dalam udara ambient di kedua wilayah. Peneliti juga melakukan follow up kepada seluruh sampel 1 kali setiap minggu selama 2 bulan untuk mengetahui kejadian iritasi saluran pernafasan. Setelah itu dibentuk model regresi logistik dengan memasukkan variabel debu pencemar udara lain (kadmium, timbal, besi, dan TSP), faktor individual, dan rumah sehat untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi iritasi saluran pernafasan pada anak-anak.
Hasil : Hasil studi menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik antara konsentrasi debu mangan dalam udara ambient dengan iritasi saluran pernafasan pada anak-anak dengan nilai RR = 4,18 (95% CI : 2,45-7,15). Faktor lain yang mempengaruhi iritasi saluran pernafasan pada anak-anak adalah konsentrasi kadmium dalam udara ambient dengan nilai RR = 3,21 (95% CI : 1,83-5,63), jenis lantai terluas dalam rumah dengan nilai RR = 1,49 (95% CI: 1,04-2,13), jenis pencahayaan dalam rumah dengan nilai RR = 0,31 (95% CI: 0,09-1,11), berat badan dengan nilai RR = 1,99 (95% CI: 1,09-3,64), dan status sosial ekonomi keluarga dengan nilai RR = 1,97 (95% CI: 1,28-3,03). Hasil analisis multivariat menunjukkan konsentrasi mangan adalah variabel yang paling mempengaruhi iritasi saluran pernafasan (p=0,000/RR=6,0) setelah dikontrol oleh 5 variabel lain yang turut mempengaruhi kejadian iritasi saluran pernafasan pada anak-anak.
Kesimpulan : Pajanan pencemaran udara mangan berhubungan dengan kejadian iritasi saluran pernafasan pada anak-anak.
Background : Air pollution is known contribute to respiratory morbidity and mortality. Respiratory tract irritation has been suggested as one of mechanism of these effects on health.
Objective : The aim of this study was to analyze the effect of exposure manganese particulate in ambient on respiratory tract irritation in 6 to 12 years old children. Method : 2 months prospective cohort study. 106 children have been selected randomly to be sample in this study.
This study was conducted in 2 different village, Satar Punda (exposed area) and Wangkung (unexposed area), East Nusa Tenggara. Researcher measured ambient manganese concentration in two regions. Researcher also conducted follow-up to the entire sample once a week for 2 months to determine the incidence of respiratory tract irritation. After that logistic regression model was formed by inserting the other air pollution variables (cadmium, lead, iron, and TSP), individual variables, and health housing variables to find out the factor that most influence childhood respiratory tract irritation.
Result : The result showed statistically significant relationship between manganese ambient concentration and childhood respiratory tract irritation with RR = 4,18 (95% CI : 2,45-7,15). Another factors that influenced childhood respiratory tract irritation were cadmium concentration in ambient air with RR = 3,21 (95% CI : 1,83-5,63), the largest type of flooring in home with RR = 1,49 (95% CI: 1,04-2,13), type of lightning in home with RR = 0,31 (95% CI: 0,09-1,11), weight with RR = 1,99 (95% CI: 1,09-3,64), and family socioeconomic status with RR = 1,97 (95% CI: 1,28-3,03). Multivariate analysis showed that ambient manganese concentration was the most influenced variable for respiratory tract irritation (p=0,000/RR=6,0) after controlled by five other variables that also influenced the incidence of respiratory tract irritation in children.
Conclusion : Exposure to manganese air pollution was associated with childhood respiratory tract irritation
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Palmer, Andrew Clennel, 1938- author
"Subsea Pipeline Engineering was the first of its kind, written by two of the world's most respected authorities in subsea pipeline engineering. In the second edition, these industry veterans have updated their definitive reference book, covering the entire spectrum of subjects in the discipline, from route selection and planning to design, construction, installation, materials and corrosion, inspection, welding, repair, risk assessment, and applicable design codes and standards. Particular attention is also devoted to the important specialized subjects of hydraulics, strength, stability, fracture, upheaval, lateral buckling and decommissioning. The book is distilled from the authors' vast experience in the industry and their popular course on Marine Pipeline Engineering"
Tulsa Okla: PennWell Corporation, 2008
621.8 PAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Kyla Izzani Putri
"Lindi yang mengandung logam berat, merupakan permasalahan yang berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat. Fasilitas pengolahan lindi di TPA Cipayung sudah tidak beroperasi sejak 2019, sehingga lindi langsung mengalir ke Sungai Pesanggrahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lindi, jenis tanaman, potensi fitoremediasi, serta risiko pencemaran Mn dan Pb terhadap masyarakat. Lindi TPA Cipayung mempunyai konsentrasi Mn 4,38 mg/l dan Pb 4,92 mg/l. Penelitian dilakukan dengan metode Range Finding Test/RFT (50%) dan dilanjutkan metode fitoremediasi dengan variasi berat tanaman (300 g, 600 g, dan 900 g) serta jenis tanaman (kangkung air/Ipomoea aquatica dan Hydrilla verticillata). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua tanaman mampu mereduksi Mn dan Pb dengan penurunan terbaik pada kangkung air 900 g sebesar 0,46 mg/l Mn dan 0,73 mg/l Pb serta Hydrilla verticillata 300 g sebesar 0,36 mg/l Mn dan 1,4 mg/l Pb. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa berat tanaman berkorelasi lemah (r=0,392; 0,012) dan tidak signifikan (sig.=0,058; 0,955), sementara jenis tanaman berkorelasi kuat (r=-0,819; -0,494) dan signifikan (sig.=0,000; 0,014) terhadap nilai Mn dan Pb. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa tingkat risiko yang diterima masyarakat terkategori rendah (HQ<1). Secara keseluruhan, Hydrilla verticillata lebih efektif dalam menurunkan logam Mn dan Pb pada lindi TPA Cipayung.

Leachate that contains heavy metals is harmful to the environment and society. The leachate treatment facility at Cipayung Landfill hasn’t been operating since 2019, so the leachate flows directly into the Pesanggrahan River. This study aims to analyze characteristics of leachate, plant species, phytoremediation potential, and risk of Mn and Pb pollution to human. Leachate of Cipayung Landfill had concentrations of Mn 4,38 mg/l and Pb 4,92 mg/l. This study was conducted using Range Finding Test/RFT (50%) and phytoremediation with variation of weight (300 g, 600 g, and 900 g) and species (Ipomoea aquatica and Hydrilla verticillata). The results showed both plantswere able to reduce heavy metal contaminants with the best reduction of Ipomoea aquatica 900 greduced 0,46 mg/l Mn and 0,73 mg/l Pb, and Hydrilla verticillata 300 greduced 0,36 mg/l Mn and 1,4 mg/l Pb. The statistical analysis indicated that the variation of weight had weak correlation (r=0,392;0,012) and wasn’t statistically significant (sig.=0,058;0,955), while the species showed strong significant (r=-0,819;-0,494) and was statistically significant (sig.=0,000;0,014) to the values of Mn and Pb. The analysis results showed that the impact of risk to human was classified as low (HQ<1). Overall, Hydrilla verticillata was more effective plant in reducing Mn and Pb in the leachate of Cipayung Landfill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdur Rahman
"Di daerah pedesaan kebanyakan orang menggunakan air tanah untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Seringkali air ini mengandung Fe dan Mn yang tinggi. Guna mendapatkan peralatan yang sederhana, murah dan dapat diandalkan untuk menurunkan Fe dan Mn, telah dirancang suatu kolom gelas berisi zeolit untuk menyaring air tanah. Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi penyaringan yang optimum. Zeolit alami asal Bayah ditumbuh dan dihaluskan menjadi butiran-butiran kecil berdiameter sekitar 3 mm. Setelah dicuci dengan aquadest dan dikeringkan di udara terbuka, butiran-butiran ini kemudian dikemas dalam kolom gelas berukuran 4 ï? 50 cm. Kolom zeolit ini selanjutnya dipasang vertikal, diairi aquadest untuk memadatkannya, lalu dikeringkankan. Ke dalam kolom ini dituangkan 500 mL sampel air tanah. Dengan mengatur keran kolom, sampel air disaring dengan laju filtrasi 16 mL/menit. Filtrat-filtrat dikumpulkan setiap interval waktu 30 menit selama 2,5 jam untuk diukur konsentrasi Fe dan Mn-nya. Percobaan diulang untuk laju filtrasi 14, 12, 10, 8, 6, 4 dan 2 mL/menit. Konsentrasi Fe dan Mn, waktu kontak dan laju filtrasi diubah menjadi grafik waktu kontak terhadap konsentrasi untuk laju filtrasi yang bersangkutan. Kedua grafik menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk menghilangkan Fe dan Mn adalah 30 menit untuk waktu kontak dan 2 mL/menit untuk laju filtrasi. Pada kondisi ini, zeolit Bayah menurunkan Fe sebanyak 55% tetapi hanya 40% Mn dalam air tanah yang mengandung 3,6 mg/L Fe dan 0,7 mg/L Mn. Sayangnya, kondisi optimum ini hanya menghasilkan debit air 2,88 L/hari. Secara kuantitatif, dengan laju filtrasi 2 mL/menit, sampai 2,5 jam waktu kontak, Fe hanya mampu diturunkan sampai 1,12 mg/L (baku mutu: 1,0 mg/L) padahal Mn bisa sampai nol. Disimpulkan bahwa zeolit Bayah cukup efektif mengurangi Fe dan Mn dalam air tanah, meskipun kapasitas penurunan untuk Mn lebih baik dari pada Fe, sedangkan kolom zeolit belum bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari karena debitnya masih rendah.

Ground Water Filtration by Natural Zeolit to Reduce Iron and Manganese Levels. In rural areas most people use ground water for their daily purposes. Frequently, the water has high levels of Fe dan Mn. To provide a simple, cheap and reliable apparatus to reduce Fe and Mn, a zeolit column has been designed for filtering ground water. The objective of this experiment was to establish the optimal condition of the filtration. Natural zeolit of Bayah origin was crushed and grounded into small particles of approximately 3 mm in diameter. After washed with distilled water and dried in open air, the particles were then packed in a 4 ï? 50-cm glass column. The zeolit column was installed vertically, watered with distilled water to compact, and dried. Then 500 mL of ground water sample was poured onto the prepared zeolit column. By adjusting the stopcock, the water samples were filtered off at a flowrate of 16 mL/min. Filtrates were collected with interval of 30 minutes for 2.5 hours and subjected to Fe and Mn analysis. The experiment was repeated for filtration rates of 14, 12, 10, 8, 6, 4, and 2 mL/min. Fe and Mn concentrations, contact times, and flowrates were converted into scattered-plot graphs of contact times versus concentrations. The graphs show that the optimum condition for Fe and Mn removals were 30-minute contact time and 2-mL/minute flowrate. At this, the Bayah zeolit Fe was reduced for 55% but it was only 40% for Mn in ground water containing 3.6 mg/L Fe and 0.7 mg/L Mn. However, at the optimum condition water debit of the zeolit column was only 2.88 L/day. Quantitatively, with filtration rate of 2 mL/minute, up to 2.5 hours contact time the Fe was only reduced to as much 1.12 mg/L (standard: 1.0 mg/L) while the Mn reduced to nil. It was concluded that the Bayah zeolit was effective to reduce Fe and Mn in ground water, although reducing capacity for Mn was better than for Fe, whereas the column could not be applied for daily purposes due to its low water debit."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Sahat Mangasi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S41942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>