Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shiddiq Sugiono
"Reputasi organisasi yang positif mampu memberikan berbagai manfaat bagi suatu organisasi. Salah satu manfaatnya adalah mendorong terbentuknya kelebihan kompetitif (competitive advantage). Persaingan dalam layanan inkubasi bisnis menjadi bagian yang urgen dalam pembahasan mengenai manajemen reputasi. Puspiptek merupakan salah satu organisasi sektor publik yang memberikan layanan inkubasi bisnis ditengah maraknya inkubator bisnis yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan bonafide. Organisasi sektor publik dalam hal ini memiliki tantangan tersendiri dalam membangun reputasi karena secara umum terbentuk stereotip negatif di masyarakat. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka muncul dugaan bahwa model manajemen reputasi tidak dapat diaplikasikan di organisasi sektor publik. Penelitian ini menggunakan dua analisis yaitu kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif bertujuan untuk menguji pengaruh antara reputasi organisasi terhadap intensi WOM dengan identifikasi organisasi sebagai mediator dalam konteks organisasi sektor publik. Adapun analisis kualitatif dilakukan untuk menggambarkan aktvitas corporate branding pada layanan inkubasi bisnis di Puspiptek. Paradigma penelitian ini adalah post-positivistik dan menerapkan desain convergent parallel mixed method. Analisis kuantitatif dilakukan dengan melalui metode survei terhadap 86 responden (respond rate 93%) dan menggunakan teknik PLS-SEM dalam menganalisis data. Pada analisis kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan empat representasi manajemen inkubator bisnis Puspiptek dan studi dokumentasi. Temuan utama dalam analisis kuantitatif adalah signifikannya pengaruh mediasi parsial dari identifikasi organisasi sehingga meskipun reputasi organisasi mampu mendorong intensi WOM ada rasa terikat dengan organisasi turut memberikan kontribusi pada pengaruh tersebut. Temuan utama pada analisis kualitatif menyebutkan bahwa Puspiptek menunjukan identitasnya sebagai taman sains dan teknologi melalui pemberian layanan yang relevan untuk menumbuhkembangkan jiwa technopreneurship. Puspiptek dinilai perlu merumuskan kembali budaya organisasinya dan mentransformasikan dirinya sebagai organisasi pembelajar sehingga pegawainya dapat terus meningkatkan kompetensi dalam pengembangan bisnis start-up. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa organisasi sektor publik yang masuk dalam kompetisi bisnis harus memiliki identitas yang kuat dan terus mengomunikasikannya sehingga terbangun reputasi yang positif serta turut mendorong hadirnya manfaat positif bagi organisasi.

Positive organizational reputation can provide various benefits for an organization. One of the benefits is to encourage the competitive advantages. Competition in business incubation services is an urgent part of the discussion on reputation management. Puspiptek is one of the public sector organizations that provide business incubation services amid the rise of business incubators established by bonafide companies. Public sector organizations in this case have their own challenges in building a reputation because in general negative stereotypes are formed in society. Departing from these problems, there is a suspicion that the reputation management model cannot be applied in public sector organizations. This study uses two analyzes namely quantitative and qualitative. Quantitative analysis aims to examine the effect of the reputation of the organization on the intention of the WOM with the identification of the organization as a mediator in the context of public sector organizations. The qualitative analysis was carried out to illustrate the activities of corporate branding in business incubation services in Puspiptek. The paradigm of this research is post-positivistic and applies the convergent parallel mixed method design. Quantitative analysis was carried out through a survey method of 86 respondents (93% respond rate) and using the PLS-SEM technique in analyzing data. In qualitative analysis, data was collected through interviews with four Puspiptek business incubator management representations and documentation studies. The main finding in quantitative analysis is the significant influence of partial mediation from organizational identification so that even if the reputation of the organization is able to encourage the intention of WOM there is a sense of being bound to the organization contributing to that influence. The main finding in the qualitative analysis states that Puspiptek shows its identity as a science and technology park through the provision of relevant services to foster technopreneurship. Puspiptek is considered necessary to reformulate its organizational culture and transform itself as a learning organization so that its employees can continue to improve competence in the development of business start-ups. This research has the implication that public sector organizations that enter in business competition must have a strong identity and continue to communicate it so as to build a positive reputation and also encourage the presence of positive benefits for the organization."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidya Intani Athfalina
"Ada kekhawatiran berkembang atas transparansi perusahaan tentang perbudakan modern untuk berkontribusi pada penghapusan praktek tersebut. Studi bertujuan menguji faktor di balik pengungkapan perbudakan modern. Studi juga berusaha menganalisis hubungan pengungkapan dengan biaya ekuitas. Data perusahaan negara G20 digunakan, mereka menyumbangkan sebagian besar PDB dunia dan bertujuan mematuhi peraturan perbudakan modern. Dengan teori neo-institusional, stakeholders, pensinyalan dan manajemen reputasi, studi menganalisis 6,757 dan 11,739 observasi dari 2015-2020. Database Thomson Reuters dan World Bank memberikan data sekunder yang kemudian dianalisis menggunakan regresi data panel (cross-sectional). Menurut temuan, pengungkapan perbudakan modern signifikan meningkat seiring berkualitasnya tata kelola perusahaan, besarnya ukuran perusahaan dan baiknya kualitas tata kelola negara. Negara civil law berpengaruh positif pada pengungkapan. Namun, profitabilitas perusahaan ditemukan tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan. Telah ditunjukkan juga perusahaan mendapat manfaat dari pengungkapan perbudakan modern dengan biaya ekuitas lebih rendah. Investor melihat pengungkapan perbudakan modern sebagai risiko informasi atau sebagai cara untuk mengurangi asimetri informasi. Perusahaan memiliki tingkat pengungkapan perbudakan modern beragam, hal ini harus diperhitungkan regulator. Perusahaan sendiri dapat mempertimbangkan pengungkapan perbudakan modern untuk mendapatkan biaya ekuitas lebih rendah. Kebaruan studi ini adalah bagaimana pengungkapan perbudakan modern dipengaruhi faktor spesifik perusahaan, negara dan dampaknya terhadap biaya ekuitas, yang masih menerima sedikit perhatian.

Growing concern surrounds corporate transparency on modern slavery, aiming to contribute to its elimination. This study examines factors influencing modern slavery exposure and analyzes its relationship with equity cost. G20 country corporate data, major contributors to global GDP, are utilized. Employing neo-institutional, stakeholder, signaling, and reputation management theories, the study analyzes 6,757 and 11,739 observations from 2015-2020. Thomson Reuters and World Bank databases provide secondary data, analyzed using panel data regression. Findings reveal modern slavery disclosure increases significantly with high-quality corporate governance, company size, and effective state governance. Civil law countries positively impact disclosure. Surprisingly, company profitability has no influence on disclosure. Companies benefit from modern slavery disclosures, enjoying a lower cost of equity. Investors perceive these disclosures as mitigating information risk and reducing information asymmetry. Companies vary in disclosure levels, requiring regulatory considerations. Companies may strategically disclose modern slavery to achieve a lower cost of equity. This study's novelty lies in exploring how modern slavery disclosure is influenced by company- and country-specific factors, impacting the cost of equity—a facet receiving little attention."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Novianti
"Laporan Magang ini dimaksudkan untuk menganalisis penerapan manajemen reputasi perusahaan khususnya pada perusahaan pialang asuransi PT AMS Insurance Brokers sebagai perantara (distributor) yang menghubungkan antara perusahaan asuransi sebagai penyedia (produsen) produk asuransi dan perusahaan perkapalan (klien). Fokus Laporan Magang ini untuk memberikan laporan aktivitas magang selama tiga bulan. Laporan ini bertujuan untuk mengetahui pandangan perusahaan ini terkait dengan manajemen reputasi perusahaan; identitas perusahaan yang terkait dengan desain organisasi perusahaan, filosofi dan budaya kerja perusahaan, karakteristik positioning /nilai-nilai perusahaan. Laporan ini juga bertujuan untuk mengetahui citra perusahaan yang ingin ditampilkan terhadap pihak luar tentang perusahaan ini dan memahami penafsiran citra perusahaan terkait dengan apa yang dipikirkan perusahaan sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh pihak luar. Laporan ini juga bermaksud untuk mengetahui manajemen reputasi PT. AMS Insurance Brokers terkait beberapa masalah seperti profitabilitas, tanggung jawab lingkungan, tanggung jawab sosial, pelayanan ke karyawan, tata kelola perusahaan, dan kualitas produk, ditinjau dari persepsi konsumen, perusahaan asuransi, dan investor.
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif & eksploratif dengan melakukan teknik wawancara Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait dengan manajemen reputasi perusahaan seperti dengan satu orang pemegang saham, dua orang klien dari perusahaan pelayaran, dua orang perusahaan asuransi dan president director dari PT. AMS Insurance Brokers sebagai peserta. Data juga diperoleh dari peneliti saat observasi langsung dari penulis selama magang di Unit Divisi Manajemen Risiko PT AMS Insurance Brokers di Jakarta.
Penelitian ini ditemukan hasil bahwa secara umum PT AMS Insurance Brokers memiliki citra perusahaan yang sangat baik di mata pemegang saham (shareholder) dan stakeholder (dalam hal ini perusahaan asuransi sebagai produsen dan perusahaan pelayaran sebagai klien. Salah satu alasannya adalah karena perusahaan ini menangani pihak eksternal dengan sangat baik dilihat dari beberapa aspek seperti faktor kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan, faktor menjaga hubungan bisnis perusahaan, faktor kredibilitas dan kepercayaan.

This Internship Report is intended to analyze the implementation of the company's reputation management in the insurance brokerage company, especially in PT AMS Insurance Brokers as an intermediary (distributor) that connects insurance companies as providers (producers) of insurance products and shipping companies (clients). The focus of this Internship Report is to provide a three-month internship report. This report aims to find out the company's views regarding reputation management of the company; corporate identity related to the design of the company organization, philosophy and work culture of the company, positioning characteristics / company values. This report also aims to find out the image of the company that wants to be displayed to outsiders about this company and understand the interpretation of the company's image related to what the company thinks in accordance with what is thought by outsiders. This report also intends to find out the reputation of PT. AMS Insurance Brokers is related to several issues such as profitability, environmental responsibility, social responsibility, service to employees, corporate governance, and product quality, in terms of the perceptions of consumers, insurance companies, and investors.
Researchers used qualitative & exploratory research methods by conducting Focus Group Discussion (FGD) interview techniques involving parties related to the company's reputation management such as with one shareholder, two clients from a shipping company, two insurance companies and the president director of PT. AMS Insurance Brokers as participants. Data was also obtained from researcher during direct observation during an internship at the Risk Management Division Unit of PT AMS Insurance Brokers in Jakarta.
This research found that generally PT AMS Insurance Brokers has a very good corporate image in the eyes of shareholders and stakeholders (in this case insurance companies as producers and shipping companies as clients. One of the reasons is because this company handles external parties very well viewed from several aspects such as satisfaction with the services provided by the company, factors maintaining the company's business relationships, factors of credibility and trustworthiness.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library