Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sandra Memori
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26626
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdja Purnama
Abstrak :
Tesis ini mengevaluasi huhungan antara Tingkat Pemenuhan (Compliance Level) Manajemen Kesekamalan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontraktor dcngan Iaju angka kecelakaan konlraktor (conrracror acciden! rare) di daerah kcrja opcrasi lepas panlai China National Offshore Oil Corp. (CNOOC), Laut Jawa Indonesia Bcrdzmarkan data-data yang didapat dari Pertamina dan juga Forum-Forum Komunikasi pemsahaan minyak dan gas nasional alaupun intemasionai_ ditemukan bahwa terdapat perbcdaan yang mencolok amara angka kecelakaan kontralaor dcngan angka kecelakaan karyawan permanen perusahaan. Tenlunya dengan tingginya angka kecelakaan kontraktor akan mempengaruhi angka kecelakaan perusahaan secara keseluruhan dan ini berarti pula akan mempengaruhi citra dan reputasi dari pemsahaan dimata para investor dunia. Dengan alasan tersebut di _atm manajemen perusahaan CNOOC menghanrskan untuk mcngimplementasikan SMK3 Kontraklor pada bulan Juli tahun 2000. Pada awal proses implementasi hanya tahapan PemiIihanfScleksi (Pre-Qualification) saja yang dilakukan, sehingga pada tahun-tahun lersebul angka kecelakaan masih terasa linggi. Pada awal tahun 2001. lahapan Aktifitas Kerja Awal (Pre Job Activity) mulai dilaksanakan pada sebagian konlraktor-kontraklor dan untuk selanjutnya mulai akhir tahun 200| dan awal lahun 2002 tahapan Pekerjaan Berlangsung (Work In Progress) mulai diimplemcnlasikan. Data-data yang dipakai didalam penymsunan thesis ini adalah data-data dari catatatan angka kecelakaan perusahaan dan pelapomn audit SMK3 Kontraktor dari tahun 2000 sampai dengan Kwanal-3 lahun 2002. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa tingkat pemenuhan pelaksanaan tahapan-tahapan SMK3 Kontraktor yang dilakukan secara konsisten akan memperbaiki laju angka kecelakaan kontraktor yang bekerja di CNOOC
The Thesis evaluates the correlation between the Compliance Levcl of a Contractor Occupational Health & Safety and Contractor?s accident rate at Offshore Operation ot`China National Ohshore Oil Corp South East Sumatera Ltd. (CNOOC SES Ltd.). Based on the contractor accident record from PERTAMINA and National or lntemational Oil and Gas Communication Forum shows that there is a signiticant gap between employer and contractor in temt of accident record.. The poor of contractors accident record will inlluence the total company record and even its reputation among the investors in the word. It is for the above reason that the CNOOC management obligated to implement the Contractor HSE Management S}stem started in .luly 2000. In early implementation, it was only Pre Qualification Step be implemented, so the accident that was recorded in that year was extremely high. ln the year of 2001, Pre Job Activity Step was then performed to some contractors and at the end of 2001 and in the early 2002, Work In Progress Step started be implemented. All data were collected from the company?s accident record and the compliance audit of Contractor HSE Management System from the year 2000 to 2002. The results indicate that the increase of compliance level of Contractor HSE Management System steps which is done consistently will significantly improve contraclor?s accident rate.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T5500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Waris
Abstrak :
Pengidentifikasian bahaya secaira kualitatif merupakan salah satu tahapan dalam meiakukan analisa keselamatan pada sebuah industri proses kimia. Hazop merupakan metode sisternatik terbaik -Lmtuk melakukan identifikasi potensi bahaya dan penyimpangan open-msi dalam suatu sistem serta menentukan cara (relcornendasi tindakan) agar kemungkinan terjadinya kejadian tersebut dapat dicegah atau dilcurangi. Dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk mengiclentitikasi potensi bahaya dan penyimpangan Operasi dari satu instalasi Warm Separator di PT.XYZ. Metode yang digunakan adalah optl-Iazop dengan bersumber dari PFD, P&fD, Serta infoimasi para narasumber yang terdiri dari omng-orang yang berlcompeten (SGf8ly engineer, projec! design engineer, process engineer, production engineer, corrosion engineer). Hasil penelitian ini berupa identifikasi bahaya dan penyimpangan operasi beserta tindakan korektif yang mesti diiakukan untuk meningkatkan kineija dan keselamatan pada instalasi Warm Separator tersebut Temuan tersebut dikelompokkan 5 kategori, yaitu tindakan wajib untuk keselamatan sebanyak 8 item, kategori tindakan yang dianjurkan sebanyak ll item, kategori tindakan untuk mengkaji ulang proses sebanyak I8 item, kategori kesalahan gambar atau dokumen sebzmyak I item serta kategori temuan yang tidak memerlukan tindak Ianjut sebanyak 4 item.
Qualitative hazard identyication is a part of steps in safety analysis at a chemical process industries. HAZOP is the best systematic tool to carry out hazard identification and operabiiity deviations within the system, together with specijj/ing the means by which either the probability of their occurrence can be prevented or reduced. In this research, writer identify potential hazards and operability deviations in a P71 XI/Z’s Warm Separator. The method used is opt HAZOP, by using information _#om PFD, P&lDs, and the experts information base by the competent people in that plant (ie a safety engineer, project design engineer, process engineer. production engineer, corrosion engineer). The result of this research are hazards identification and operability deviations together with recommended action for increased performance and safety in the instalation system (warm separator). The findings is clasw in five classes, that is compulsory action for safety are 8 items, recommend class that supposed are ll items, review or resubmitled class are I8 items, class for document or drawing error is l item, and class that is no comment or hllow up are 4 items.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiyan
Abstrak :
PT H sebagai perusahaan jasa pertambangan memiliki risiko dalam kegiatan operasionalnya. Risiko ini menjadi lebih besar dikarenakan aktivitas bisnis PT H yang berkaitan langsung dengan produksi dan pendistribusian batubara. Hal ini menjadikan manajemen risiko menjadi isu penting dalam upaya mengantisipasi kejadian atau kerugian yang mungkin muncul. Pada Tahun 2023 ini, sampai dengan bulan April, sudah 5 dari 10 parameter lagging indicator PT H tidak tercapai. Ketidaktercapaian parameter ini berkaitan erat dengan implementasi dari manajemen risiko yang telah dilakukan PT H. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis manajemen risiko keselamatan pertambangan dengan menggunakan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan pada PT H. Peneliti menggunakan desain penelitian secara deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen (dokumentasi). Peneliti bertindak sebagai alat pengumpul data utama. Metode kualitatif bertujuan untuk memperoleh gambaran serta menggali informasi lebih dalam tentang pemahaman proses manajemen risiko keselamatan pertambangan di PT H tahun 2023. Berdasarkan hasil wawancara kepada 27 orang responden kunci pada penelitian ini berkaitan dengan komunikasi dan konsultasi, didapat sebanyak 7 orang menyatakan bahwa komunikasi dan konsultasi risiko telah dilaksanakan dengan seluruh para pemangku kepentingan, namun baru sebagian dari hasil dari komunikasi dan konsultasi risiko menjadi bahan pertimbangan dalam manajemen risiko. Didapat sebanyak 11 orang responden menyatakan bahwa penetapan konteks risiko telah dilakukan, yang telah mencakup sebagian faktor internal dan sebagian faktor eksternal (belum seluruhnya). Sebanyak 14 orang responden menyatakan bahwa identifikasi bahaya telah dilakukan dan seluruh bahaya telah diidentifikasi. sebanyak 23 orang responden menyatakan bahwa penilaian dan pengendalian risiko telah dilakukan sesuai dengan hirarki pengendalian, namun implementasi pengendaliannya belum memadai. Pemahaman mereka belum mencakup pelaksanaan komunikasi dan konsultasi risiko pada tahap awal. Prosedur yang telah dibuat PT H masih bersifat umum serta belum menjelaskan bahwa penetapan konteks seharusnya dilakukan pada tahap sebelum IBPR. Pemahaman proses identifikasi bahaya para middle manager masih ada yang bersifat normatif sehingga belum mampu menjelaskan kegiatan spesifik yang dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya. Sebagian kecil middle manager di jobsite belum memahami konsep manajemen terhadap risiko yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Konsep pemantauan dan peninjauan risiko yang sudah dilakukan sudah dipahami oleh middle manager di lokasi kerja. ......PT H as a mining service company has risks in its operational activities. This risk becomes bigger because PT H's business activities are directly related to the production and distribution of coal. This makes risk management an important issue in an effort to anticipate events or losses that may arise. In 2023, up to April, 5 out of 10 PT H lagging indicator parameters have not been reached. The failure to achieve this parameter is closely related to the implementation of risk management that has been carried out by PT H. The general objective of this research is to analyze mining safety risk management using the Mining Safety Management System at PT H. The researcher used a descriptive research design by conducting in-depth interviews and reviewing documents (documentation). The researcher acts as the main data collection tool. The qualitative method aims to obtain an overview and dig deeper information about the understanding of the mining safety risk management process at PT H in 2023. Based on the results of interviews with 27 key respondents in this study related to communication and consultation, it was found that 7 people stated that risk communication and consultation had been carried out with all stakeholders, but only part of the results from risk communication and consultation became material for consideration in risk management. It was found that 11 respondents stated that the determination of the risk context had been carried out, which included some internal factors and some external factors (not all). A total of 14 respondents stated that hazard identification had been carried out and all hazards had been identified. as many as 23 respondents stated that risk assessment and control had been carried out in accordance with the control hierarchy, but the implementation of the controls had not been adequate. Their understanding does not include the implementation of risk communication and consultation at an early stage. The procedures that have been made by PT H are still general in nature and have not explained that setting the context should have been carried out at the stage before IBPR. The middle managers' understanding of the hazard identification process is still normative, so they are unable to explain the specific activities carried out to identify hazards. A small number of middle managers in the jobsite do not understand the concept of acceptable and unacceptable risk management. The concept of risk monitoring and review that has been carried out has been understood by the middle manager at the work site.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Gede Rai
Abstrak :
ABSTRAK
Keselamatan di apron Bandar udara menjadi semakin penting, disebabkan oleh semakin meningkatnya volume aktifitas penerbangan. Manajemen keselamatan di apron Bandar udara menjadi lebih kompleks karena melibatkan berbagai perusahaan, banyak kendaraan, manusia dan aktifitas lainnya. Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) yang diperkenalkan oleh ICAO sejak 2006, sampai saat ini penerapannya belum terwujud dan tidak terintegrasi di apron. Penelitian ini bertujuan untuk membangun SMK yang terintegrasi di apron Bandar udara sehingga keselamatan penerbangan dapat ditingkatkan.

Tahapan metode penelitian ini adalah studi literatur, identifikasi awal, investigasi mendalam, analisis, dan kesimpulan dan saran. Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi teknis terhadap penerapan SMK pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di apron Bandar udara, rekomendasi organisasi keselamatan, dan pemodelan SMK yang terintegrasi di apron Bandar udara.
ABSTRACT
Safety on apron of an airport has been increasingly important, because of the increase of aviation activity. Safety management on apron of an airport is more complex because of its involving many companies, people, vehicles and other activities. Safety Management System (SMS) was introduced by ICAO in 2006, but until today the implementation is not completed and not integrated on apron. This research objective is to build an integrated SMS on apron of an airport to increase aviation safety.

There are five stages in this research method, that are literature study, initial identification, in-depth investigation, analysis, and conclusions. The result of this research are technical recommendation for SMS implementation in each company that operating in apron, recommendation for safety organization, and a model of integrated SMS in apron.
2011
T30033
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yuniautami
Abstrak :
Penelitian ini untuk bertujuan mengevaluasi Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (SMK3L) di laboratorium Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 2016 dengan mencari besar persentase pemenuhan lima aspek: kebijakan dan komitmen, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, dan tinjauan manajemen. Penelitian ini adalah penelitian semi kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunujukkaan bahwa total pemenuhan SMK3L di laboratorium Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 2016 adalah sebesar 50,07%. Masing-masing aspek memiliki besar persentase 67% untuk aspek kebijakan dan komitemen, 33% untuk aspek perencanaan, 56,2% untuk aspek implementasi, 23,5% untuk aspek pemeriksaan, dan 0% untuk aspek tinjauan manajemen.
The purpose this research is to evaluate implementation of Safety, Health, and Environment Management Systems (SHEMS) in Faculty of Engineering Universitas Indonesia in 2016 to look for percentage of the fulfillment of the five aspects : policy and commitment, planning, implementation, inspection, and management review. This research is a semi-quantitative descriptive design. Total fulfillment SHEMS is 50,07%, and fulfillment of each aspects is 67% for policies and commitments, 37,1% for planning, 56,3% for implementation, 23,5% for inspection, and 0% for management review.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zikri
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang evaluasi implementasi sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 di PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) terhadap PP No. 50 Tahun 2012. Desain penelitian ini bersifat campuran (kualitatif dan kuantitatif). Pengumpulan datadilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan telaah data. Analisis dilakukan dengan melakukan perbandingan antara kondisi aktual dengan kriteria tingkat awal sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja PP No. 50 Tahun 2012. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase pemenuhan sebesar 59,37% dengan kategori kurang. ......This thesis discusses the evaluation of occupational health and safety management system’s impelementation based on Government Regulation Number 50 of 2012 at PT. Rajawali Nusantara Indonesia which aims to identify the suitability of the Occupational Safety and Health Management System of PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) compared by PP No. 50 of 2012. The research design is mixed methode (qualitative and quantitative). Data collection was carried out by interview, observation, and document analysis. The analysis was carried out by making a comparison between the actual conditions and the criteria for the initial level of the Occupational Health and Safety Management System PP No. 50 of 2012. The results showed that the percentage of fulfillment was 59.37% in the less category.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dannial Mubarak
Abstrak :
Dengan meningkatnya pembangunan pada Universitas Indonesia maka akan banyak bahaya dan risiko yang ditimbulkan dari pekerjaan yang berasal dari pembangunan yang menyebabkan kerugian secara financial dan citra bagi Universitas Indonesia selaku owner dan kontraktor konstruksinya bila terjadi sebuah kecelakaan. Oleh karena itu, diperlukannya sebuah sistem keselamatan dan kesehatan kerja untuk menaungi para pekerja dan juga sivitas Universitas Indonesia agar terhindar dari kecelakaan yang berasal dari pembangunan yang ada. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan manajemen risiko deskriptif analitik non eksperimental. Hasil dari penelitian ini akan mengetahui penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada kontraktor dan pengembangan manajemen keselamatan kerja kontraktor konstruksi yang mengacu pada standar CSMS BP MIGAS. ...... With the increasing development of the University of Indonesia, many dangers and risks arising from the construction work emanating from that caused financial loss and image for the University of Indonesia as the owner and construction contractor in the event of an accident. Therefore, the need for a system of occupational health and safety for workers and also shade the civitas University of Indonesia in order to avoid accident that come from existing development. The study is qualitative, using risk management non experimental descriptive analytic. The result of this study will find the application of health and safety management system contractor working on the development and construction contactor safety management refers to the standard BP MIGAS CSMS.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desiderius Viby Indrayana
Abstrak :
Kondisi pelaksanaan konstruksi di Indonesia yang terdampak akibat pandemi COVID-19 mulai bergerak bangkit lagi di awal tahun 2021. Kondisi mulai pulihnya kegiatan konstruksi di Indonesia mengingatkan kita pada potensi kerentanan kegiatan konstruksi terkait dengan keselamatan pekerjaan konstruksinya. Pemerintah Indonesia telah membuat berbagai regulasi, standar, sistem maupun protokol keselamatan kerja konstruksi di Indonesia. Khususnya sejak tahun 2012 hingga tahun 2019 sedikitnya terdapat dua sistem manajemen keselamatan yang wajib dilaksanakan pada lingkungan kerja sektor kontruksi yaitu SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) serta SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi). Kedua sistem manajemen penjamin keselamatan tersebut wajib dilaksanakan secara bersama-sama di lingkungan kerja konstruksi. Pelaksanaan SMK3 dan SMKK secara bersama-sama tersebut menimbulkan beberapa pemikiran terkait efektifitas dan efisiensi yang dapat dilakukan untuk mengintegrasikan pelaksanaan kedua sistem tersebut di lingkungan kerja konstruksi, khususnya dalam rangka menciptakan optimalisasi kegiatan proyek ditengah kondisi pandemi COVID-19. Pada studi kali ini akan disampaikan bagaimana upaya-upaya yang seharusnya dilaksanakan oleh penanggung jawab keselamatan konstruksi di proyek pembangunan pengaman pantai di Jakarta yaitu pada Tahap 4 Paket 2 dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelaksanaan SMK3 dan SMKK. Hasil yang didapat dari proses implementasi secara terintegrasi SMK3 dan SMKK adalah dapat melakukan efisiensi biaya dan mampu mengurangi aktifitas serta duplikasi kegiatan evaluasi dan kegiatan mitigasi kecelakaan kontruksi di proyek. ......The condition of construction implementation in Indonesia which was affected by the COVID-19 pandemic has begun to move back up again in early 2021. The conditions for the recovery of construction activities in Indonesia remind us of the potential vulnerability of construction activities related to the safety of construction work. The Indonesian government has made various regulations, standards, systems and protocols for construction work safety in Indonesia. Especially from 2012 to 2019 there are at least two safety management systems that must be implemented in the construction sector work environment, namely OHSMS (Occupational Safety and HealthManagement System) and CSMS (Construction Safety Management System). The two safety assurance management systems must be implemented jointly in the construction work environment. The implementation of OHSMS and CSMS together raises several thoughts regarding the effectiveness and efficiency that can be done to integrate the implementation of the two systems in the construction work environment, especially in order to optimize project activities amid the conditions of the COVID-19 pandemic. In this study, it will be conveyed how the efforts that should be carried out by the person in charge of construction safety in the Coastal Protection Development Project in Jakarta Phase 4 Package 2 in the context of the effectiveness and efficiency of the implementation of OHSMS and CSMS. The results obtained from the integrated implementation process of OHSMS and CSMS are being able to carry out cost efficiency and being able to reduce activities as well as duplication of evaluation activities and construction accident mitigation activities in the project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>