Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahmizal
Abstrak :
Tesis ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pelaksanaan Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif (MPA) dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan di desa Pulau Medang dan desa Limbung, Kecamatan Senayang dan Lingga. Penelitian ini penting mengingat semakin terpuruknya kondisi masyarakat nelayan di kawasan tersebut yang merupakan dampak dari kerusakan ekosistem terumbu karang di kawasan tersebut. Penelitian ini di fokuskan pada desa Pulau Medang di Kecamatan Senayang dan desa Limbung di Kecamatan Lingga berkaitan dengan program Coremap yang dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut. Namun demikian, proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan program Coremap melalui program Pengembangan MPA, apakah dalam prosesnya sudah benar-benar mampu membawa perubahan di dalam masyarakat nelayan bagi peningkatan pendapatan mereka. Untuk itu, perlu dilakukan suatu penelitian yang menganalisis proses pemberdayaan melalui program Pengembangan MPA tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskripif yang diperoleh melalui proses studi kepustakaan, wawancara dengan informan, dan observasi lapangan. Selama dilakukan penelitian, pemilihan informan dilakukan dengan snowball sampling, dimana informan yang ditemui pertama akan memberikan informasi kepada peneliti menyangkut informan yang dapat ditemui berikutnya yang tentunya dianggap memiliki informasi yang di butuhkan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan program pengembangan MPA, kehadiran dan manfaatnya dirasakan masyarakat. Namun demikian, masih juga terdapat penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pihak pengelola ataupun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengelolaannya. Bahkan terdapat kecenderungan LSM sebagai pelaksana kontrak PBM di lapangan lebih mengedepankan kepentingan mereka sendiri daripada kepentingan masyarakat sasaran. Oleh karena itu, pihak pengelola harus tetap berpegang pada tujuan awal program yang lebih memprioritaskan keberpihakan kepada masyarakat, sehingga upaya peningkatan pendapatan nelayan dapat berjalan dengan baik. Selain itu, peran community worker harus dapat lebih dioptimalkan, khususnya peran mereka dalam melakukan animasi sosial dan menyampaikan informasi yang benar dan efektif kepada masyarakat, maka partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan yang dikembangkan bagi peningkatan pendapat mereka akan meningkat. Disamping itu, LSM harus mampu bekerja secara profesional dan independent, dan tidak semata-mata mementingkan kepentingan mereka.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Nur Rahmi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Timur tahun 2015. Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif dengan menggunakan data primer dan desain studi cross sectional. Hasil yang didapatkan adalah sebanyak 53,4% responden memiliki tingkat pemanfaatan yang tinggi dan 46,6% memiliki tingkat pemanfaatan yang rendah. Variabel yang ditemukan memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan Prolanis yaitu pendidikan, dukungan keluarga, dukungan dokter dan manfaat Prolanis, masing-masing dengan besar p value 0,015; 0,002; 0,025 dan 0,005. Sedangkan karakteristik umur, jenis kelamin, diagnosis medis, variabel jarak dan waktu tempuh, keseriusan, kerentanan penyakit dan hambatan Prolanis tidak ditemukan hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan Prolanis. ......The purpose of this research is to determine factors associated with the utilization of chronic disease management program at BPJS Kesehatan, Branch Office, East Jakarta, 2015 using cross sectional method. Data was collected primary and supported by structured questionnaire. The results shows that 53.4% of respondents have a high utilization rates and 36.6% have a low utilization rate. The variables that were found to have a significant relationship with the utilization of Prolanis are education, family support, doctor support and the benefits of Prolanis, each with p value 0,015; 0,002; 0,025 and 0,005. Characteristic, accessibility to primary health care, perceive of seriousness and vulnerability of diseases, and barriers variables have no significant relationship with the utilization of Prolanis.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Shervina Al Mursyid
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna pelayanan Program Pengelolaan Penyakit Kronis Prolanis BPJS Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas dan klinik pratama. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan menyebar kuesioner ke responden. Hasil penelitian menunjukan kepuasan pengguna pelayanan Prolanis terhadap dimensi responsiveness sebesar 73,6 di Puskesmas, sedangkan di klinik pratama 58,3. Kepuasan terhadap dimensi reliability sebesar 76,4 di Puskesmas, sedangkan di klinik pratama 73,3. Kepuasan terhadap dimensi assurance sebesar 76,4 di Puskesmas, sedangkan di klinik pratama 75. Kepuasan terhadap dimensi empathy sebesar 83,3 di Puskesmas, sedangkan di klinik pratama 61,7. Kepuasan terhadap dimensi tangible sebesar 73,6 di Puskesmas, sedangkan di klinik pratama 65. Berdasarkan kelima dimensi didapatkan kepuasan total pada Puskesmas lebih tinggi dibandingkan pada klinik pratama. ......This study aims to determine the user satisfaction level of Chronic Disease Management Program Prolanis BPJS Kesehatan services which organized by Puskesmas and primary clinics. Type of this research is quantitative using cross sectional design. This study used primary data obtained by spreading questionnaires to respondents. The results show that user satisfaction level of Prolanis services for the responsiveness dimension was 73,6 in Puskesmas, while in primary clinics was 58,3. Satisfaction with reliability dimension was 76,4 in Puskesmas, while in primary clinics was 73,3. Satisfaction with assurance dimension was 76,4 in Puskesmas, while in primary clinics was 75. Satisfaction with empathy dimension was 83,3 in Puskesmas, while in primary clinics was 61,7. Satisfaction with tangible dimension was 73,6 in Puskesmas, while in primary clinics was 65. Based on those dimensions, total satisfaction at Puskesmas was higher than in primary clinics.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardhika Akhmad Nusantara
Abstrak :
ABSTRAK Mangrove adalah tipe hutan yang berada di sepanjang pantai dan/atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan berfungsi untuk mencegah terjadinya abrasi. Pesisir Kabupaten Karawang mengalami penurunan luas mangrove dari seluas 2.699,3 hektar (1972) menjadi seluas 233,7 hektar (2013). Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan luasan mangrove adalah Restorasi Mangrove yang dilakukan oleh PHE-ONWJ melalui 6 tahap Restorasi Mangrove di Desa Sedari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tekstur tanah, mengetahui salinitas air, menganalisis pemahaman masyarakat tentang mangrove, mengetahui program pengelolaan pesisir dari Pemerintah Daerah, dan rekomendasi program restorasi mangrove yang sesuai. Penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan pengujian tekstur tanah, pengukuran langsung pada salinitas air, penyebaran kuesioner kepada sampel yang berjumlah 247 KK dengan metode Multistage Sampling, dan wawancara pada Pemerintah Daerah. Hasil yang diperoleh, untuk jenis Tekstur Tanah Tahap I dan VI adalah liat, Tahap II adalah lempung berpasir, dan Tahap V adalah lempung liat berpasir. Hasil pengukuran salinitas air adalah 0 20?. Masyarakat paham akan mangrove dan fungsinya, namun untuk di Dusun Tanjungsari masyarakatnya tidak paham. Program pengelolaan pesisir dari Pemerintah Daerah adalah penanaman mangrove, pelatihan dan sosialisasi, dan pengembangan wisata mangrove. Program Restorasi Mangrove yang sesuai adalah penanaman mangrove dengan jenis Rhizophora sp., Avicennia sp., dan Nypa sp.
ABSTRACT Mangrove is one of forest types that found along the coast and/or estuaries which influenced by tidal and functioned to prevent abrasion. Mangrove area in the Coastal area of Karawang District was declining from 2,699.3 hectares (1972) to 233.7 hectares (2013). To prevent this situation, effort that could be done was Mangrove Restoration by PHE-ONWJ through 6 phase Restoration Programs in Sedari Village. The objectives of this research are to analyze soil texture, to know water salinity, to analyze public's understanding about mangrove, to know coastal management programs from the Local Government, and to develop recommendation about the appropriate mangrove restoration program. This research uses quantitative approach, data collection by using sample testing for soil texture, direct measurement for water salinity, questionnaire for 247 families as sample through Multistage Sampling, and interview with the Local Government. The results of soil texture on Phase I and VI are clay, Phase II is sandy loam, and Phase V is sandy clay loam. The range of water salinity were 0 in Tanjungsari Orchard the communities weren?t understood. The coastal management programs cover mangrove plantation, training and socialization, and development of mangrove ecotourism. The suitable Mangrove Restoration Program was mangrove plantation with the genera Rhizophora sp., Avicennia sp., and Nypa sp.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Bidara
Abstrak :
Pengelolaan DAS terpadu di Indonesia telah didorong oleh pemerintah untuk melibatkan partisipasi masyarakat. Sehubungan dengan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan DAS Ciliwung, sejak tahun 2009 terjadi fenomena tumbuhnya komunitas masyarakat di sepanjang Ciliwung dari hulu hingga ke hilir dengan nama Komunitas Peduli Ciliwung (KPC). Dengan mengunakan metode purposive sampling dan analisis pola keruangan deskriptif, penelitian ini diarahkan untuk mengetahui pola keruangan partisipasi masyarakat melalui KPC dalam pengelolaan DAS dilihat berdasarkan segmentasi DASnya. Hasilnya, kegiatan KPC secara umum terbagi ke dalam 4 jenis yaitu: (a) Kualitas Sumber Daya Air, (b) Kebersihan Sungai (Sampah), (c) Kendali Banjir, dan (d) Biodiversiti. Adapun kegiatan di masing-masing segmentasi DAS yaitu Segmen Hulu pada kualitas sumber daya air, Segmen Tengah pada kebersihan sungai dari sampah dan kendali banjir (advokasi ke Pemda), dan Segmen Hilir pada keanekaragaman hayati dan kendali banjir (berupa program/kegiatan). Dalam menjalankan kegiatan di masing-masing KPC, belum ada koordinasi terpusat antar-KPC dari hulu hingga ke hilir, baru terbatas pada program yang bersifat eventual atau berupa acara besar tahunan saja. ...... Integrated watershed management in Indonesia has been driven by the government to involve public participation. Relate to the community involvement in the management of Ciliwung watershed, since 2009 occurred the phenomenon in the communities along the Ciliwung River from upstream to downstream with the name Community Care of Ciliwung (KPC). By using purposive sampling and analysis of spatial patterns , this study is directed to determine the spatial pattern through KPC's participation in watershed management based segmentation of watershed. As a result, KPC activities are generally divided into 4 types:(a) Quality of Water Resources, (b) River Cleanliness from Garbage, (c) Flood Control, and (d) Biodiversity. The activities in each watershed segmentation is Upstream Segment on the quality of water resource, the Middle Segment on river cleanliness (garbage) and flood control (advocacy to local government), and the Downstream Segment on biodiversity and flood control (in the form of programs/activities). In carrying out the activities in each of KPC, there is no centralized coordination of inter-KPC from upstream to downstream, which is limited only to the eventual program or a major annual event.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Laily Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Apoteker memiliki peran penting dalam pelayanan kefarmasian di apotek, baik dari fungsi bisnis maupun fungsi sosial. Praktik kerja profesi di Apotek Atrika bertujuan agar mahasiswa mampu memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam pengelolaan apotek, melaksanakan Praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, dan memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek. Praktik kerja profesi dilakukan selama 1 bulan yang terdiri atas manajemen apotek dan pelayanan kefarmasian pada pasien meliputi pelayanan resep dokter, swamedikasi, dan tes kesehatan. Apoteker di Apotek Atrika secara keseluruhan telah menjalankan peran, tugas, dan tanggung jawab dengan baik. Pada pelaksanaan Praktik kerja terdapat tugas khusus berupa analisis rancangan klinik pratama yang kerja sama BPJS Kesehatan yang melayani Program Rujuk Balik terdiri atas 2 orang Dokter Umum, 1 orang Dokter Gigi, 1 orang Apoteker, 1 orang Perawat, dan 1 orang Tenaga Teknis Kefarmasian dengan waktu pelayanan kurang dari 24 jam.
ABSTRACT
Pharmacist has an important role to do pharmaceutical care in pharmacy, both in business and social functions. Internship at Apotek Atrika aimed to know about the duties and responsibilities of pharmacist in pharmacy management, to do the pharmaceutical care practices in accordance with the provisions of law and ethics, and have insight, knowledge, skills, and practical experiences to do pharmaceutical practices in pharmacy. Internship was held in 1 month which is divided into two sub majors, pharmacy management and pharmaceutical care such as prescription service, self medication, and healthcare. Overall pharmacist at Apotek Atrika have been running the role, duties, and responsibilies well. There specific assignment which given was about design analysis of clinic BPJS collaboration with Program Rujuk Balik services. The clinic were designed with 2 doctors, 1 dentist, 1 pharmacist, 1 nurse, and 1 pharmacist technician, with less than 24 hours working time.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Adelia
Abstrak :
Latar belakang: Reaksi reversal (RR) penyebab kecacatan pada 40 pasien kusta. Panduan terapi menurut Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta PNPPK tidak menjelaskan lebih lanjut cara evaluasi pengobatan pada RR. Skala van Brakel (SVB) merupakan skala yang bersifat objektif untuk menilai derajat keparahan RR, terdiri atas skor A (menilai kelainan kulit), skor B (menilai fungsi saraf sensorik), dan skor C (menilai fungsi saraf motorik). Skala ini telah digunakan pada beberapa penelitian mengenai pengobatan RR dengan menggunakan azathioprin, siklosporin, dan kortikosteroid intravena. Tujuan: Membandingkan penilaian perubahan dosis kortikosteroid berdasarkan manifestasi klinis dengan menggunakan SVB dan PNPPK pada pasien kusta dengan RR derajat berat. Metode: Uji klinis acak tersamar tunggal di Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada bulan Desember 2017 hingga Juni 2018. Subjek penelitian terdiri atas pasien RR derajat berat yang akan mendapatkan dosis metilprednisolon sesuai dengan skema pemberian kortikosteroid pada reaksi kusta menurut WHO. Perubahan dosis menyesuaikan nilai skor SVB. Pada kelompok 1 menggunakan penjumlahan skor A, B, dan C, sedangkan kelompok 2 mengguankan skor A. Pemeriksaan saraf sensorik menggunakan Semmes-Weinstein monofilament, sedangkan pemeriksaan saraf motorik menggunakan voluntary muscle test. Hasil: Penelitian diikuti 22 pasien yang terbagi menjadi dua kelompok. Secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna diantara kelompok tersebut (p>0,05). Manifestasi RR terbanyak adalah kelainan kulit berupa sebagian atau seluruh lesi lama kusta menjadi lebih merah dan meninggi (100%). Kriteria RR derajat berat terbanyak adalah lesi reaksi baru yang disertai rasa panas pada lesi (77,27%). Perubahan dosis terapi dan total skor SVB di dalam kelompok 1 dan 2 bermakna secara statistik (p<0,05). Namun tidak berkna diantara keduannya (p>0.05) Kesimpulan: Penilaian perubahan dosis kortikosteroid berdasarkan manifestasi klinis dengan menggunakan SVB tidak terbukti lebih baik dibandingan dengan PNPPK pada pasien kusta dengan RR derajat berat.
Background: Reversal reaction (RR) is the cause of disability in 40 of leprosy patients. The management guidelines based on The National Guidelines of Leprosy Disease Management Program, do not explain on the evaluation procedures throughly. Van Brakel scale (VBS) is a scale to objectively evaluate the severity of RR, consisting of score A to evaluate skin abnormalities, score B to evaluate sensoric neural function, and score C to evaluate motoric neural function. This scale has been used in several studies to assess outcomes of RR treatment utilize azathioprine, cyclosporine, and intravenous corticosteroid. Aim: To compare the assessment of corticosteroid dose adjustment based on clinical manifestations using VBS and The National Guidelines of Leprosy Disease Management Program in severe RR leprosy patients.Method: A single-blind randomized clinical trial was conducted at Dermatology and Venereology Outpatient Clinic, Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, from December 2017 to June 2018. The subjects were severe RR patients who has been receiving methylprednisolone according to WHO's corticosteroid regimen in leprosy reaction. Group 1 uses the sum of scores A, B, and C, while group 2 uses score A, because it is considered similar to The National Guidelines of Leprosy Disease Management Program. Sensoric neural function examinations were done using Semmes-Weinstein monofilament test, while motoric neural function examinations were done using voluntary muscle test. Results: This study followed 22 participants divided into two groups and we found no significant difference between the two (p>0,05). The most common manifestation of RR is escalation of inflammatory symptomps on some or all of leprosy lesions and manifestation of severe RR is a new reaction lesions accompanied by burning sensation. The change of total VBS score and the adjustment of therapeutic dose on both groups were statistically significant (p0,05). and no significant differences were found among both groups (p.0,05). Conclusion: Evaluation of corticosteroid dose adjustment based on clinical manifestation using VBS was proven not to be better than The National Guidelines of Leprosy Disease Management Program in severe RR patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Budy P. Resosudarmo
Abstrak :
Integrated Food Crop Pest Management Program in Indonesia: A Computable General Equilibrium AnalysisThe excessive use of pesticides in Indonesia during the 1970s and 1980s caused serious environmental problems such as acute and chronic human pesticide poisoning, animal poisoning and contaminated agricultural products, destruction of both beneficial natural parasites and pest predators, and pesticide resistance in pests_ To overcome these environmental problems, since 1989 the Indonesian government has actively adopted a strategy of integrated pest management (IPM). During the first few years of the IPM program's implementation, the program has been able to help farmers reduce the use of pesticides by approximately 56 percent, and increase yields by approximately 10 percent. However, economic literature, which analyzes the impact of the IPM program on household incomes and national economic performance, is very limited. The first goal of this research is to build a Computable General Equilibrium model that includes various links from pesticide use in agricultural sectors to environmental problems, particularly human health problems, and the links from environmental problems to societal costs and the effectiveness of production activities. The second goal of this research is to analyze the impact of the IPM program on Indonesian economic growth and household incomes for different socioeconomic gaups. The output of the first year of this research is a Social Accounting Matrix (SAM) which records the impact of pesticide on human health. After the SAM is available, in the second year of this research, this research will concentrate in building a computer program for the Computable General Equilibrium.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
LP 1999 33
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Today education has an important role in communities. Master of management program is a field of social science that would be needed in the labor market in various parts of life, viz, social, cultural, political and economic."X" University has a program that offered in post graduate study, i.e. master of management program . This program is popular in Indonesia. Some factors can bee seen, by using the LISREL program, to tests SEM (Structural Equation Modeling). Those factors are from 'service marketing mix' (nature of service performance) and will affect the intention of "X" University graduate Business program student, to continue their study to post graduate, master of management program in the similar University. The results showed factor that make they continue their study to 'master' of management program' in the similar university is 'Promotion' & Education'. Then "X" University, undergraduate Business program student's satisfaction is devided from 'Physical Environment' and 'Process'.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Kurniasih
Abstrak :
ABSTRAK Prolanis merupakan salah satu program dari BPJS Kesehatan yang berfokus pada pengelolaan penyakit kronis yang diselenggarakan di tiap fasilitas kesehatan tingkat pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kehadiran peserta pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) dengan kualitas hidup peserta Prolanis usia dewasa di Kota Depok. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel di penelitian ini ialah teknik nonprobability sampling. Penentuan lokasi menggunakan quota sampling, dan didapatkan 3 kecamatan di Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna pada kehadiran peserta Prolanis dengan kualitas hidup peserta Prolanis usia dewasa di Kota Depok (p=0,001; p< 0,05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta Prolanis, perawat, tenaga kesehatan, dan pengembangan penelitian sebagai referensi penelitian selanjutnya. Rekomendasi untuk penelitian berikutnya adalah penelitian untuk mengetahui hubungan fungsi keluarga dengan kualitas hidup peserta prolanis.
ABSTRACT Prolanis is one of the BPJS Health programs that focuses on managing chronic diseases that are held at every first level health facility. This study aimed to determine the relationship between the presence of participants in chronic disease management (Prolanis) and the quality of life of adult Prolanis participants in Depok City. The technique used in sampling in this study is a nonprobability sampling technique. Location determination uses quota sampling, and obtained 3 sub-districts in Depok City. The results showed a significant relationship in front of Prolanis participants with the quality of life of adult Prolanis participants in Depok City (p = 0.001; p <0.05). The results of this study are expected to be beneficial for Prolanis participants, nurses, health workers, and research development as a reference for future research. The recommendation for further research is to find out the relationship between family function and the quality of life of prolanist participants.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library