Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krisna Murti Tri Putranto
Abstrak :
Kecelakaan kerja seringkali disebabkan oleh perilaku tidak aman. Program Behavior Based Safety memiliki peranan penting dalam menciptakan zero accidents. Implementasi dari program BBS memfokuskan pada observasi dimana dari observasi tersebut akan membentuk suatu kewaspadaan terhadap perilaku tidak aman dan meningkatkan perilaku aman. PT X sudah menerapkan program BBS dari tahun 2008-2016 dan didapatkan hasil evaluasi internal yang cukup baik, akan tetapi setelah ditanyakan secara langsung terhadap observer (karyawan), ditemukan praktik observasi yang tidak sesuai dengan kaidah BBS yang sudah disepakati yang mana hal ini dapat mempengaruhi hasil evaluasi internal PT X, dimana hal ini ditunjukkan ketika reinforcement ditiadakan, jumlah observer mengalami penurunan sebesar 68,2%. Tujuan penelitian ini mengevaluasi program BBS yang ada di PT X. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Evaluasi yang dilakukan menggunakan 3 parameter besar, dengan total 8 sub parameter dengan penyebaran kuesioner terhadap divisi operasional, perawatan, tim pendukung ( Field Engineering Support, Laboratory, Medical dan Facility Management). Hasil analisis data menyebutkan bahwa evaluasi internal yang dilakukan oleh PT X masih kurang dimana terdapat unsur-unsur yang belum dimasukkan dalam evaluasi tersebut, antara lain keterlibatan pekerja dalam penentuan baseline, goal setting dan komitmen pekerja dan manajemen dalam pemberian feedback. Dan ditemukan bahwa reinforcement merupakan faktor penting dalam menjalankan program BBS ini. ......Work accidents are mostly caused by unsafe behavior. Behavior Based Safety (BBS) program plays an important role to create zero accidents. The implementation of behavior-based safety program is focused to observe the behavior which is in observation will create unsafe behavior awareness and improve safe behavior. PT X has implemented BBS program from 2008-2016 and got good internal evaluation results, but after crosscheck directly to observer (employee), found observation practice which is not in accordance with BBS rules which it can influence the results of internal evaluation PT X, indicated when reinforcement is eliminated, the number of observers decreased by 68.2%. The purpose of this study is to evaluate the BBS program in PT X. This research is a descriptive research with quantitative approach. The evaluation was conducted using 3 large parameters, with a total of 8 sub-parameters with questionnaires distributed to the operational, maintenance, support gorup (Field Engineering Support, Laboratory, Medical and Facility Management) divisions. The results of the data analysis indicate that the internal evaluation conducted by PT X is still lacking where there are elements that have not been included in the evaluation, including the involvement of workers in determining the baseline, goal setting and commitment of workers and management in giving feedback. And found that reinforcement is an important factor in implementing BBS program.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Setiawaty
Abstrak :
Berdasarkan hasil kegiatan Residensi didapatkan bahwa ada penurunan Aktivitas Gugus Kendali Mutu (GKM) sejak tahun 1996. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan Cross-Sectional secara kuantitatif dan kualitatif. Alat pengukur data kuantitatif adalah kuesioner terstsuktur yang disusun berdasarkan penskalaan Likert. Pengunaan data kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Variabel-variabel yang diteliti adalah : Faktor Lingkungan, Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan, Pengetahuan, Peran Kelompok, Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan, Komunikasi, Peran Fasilitator. Analisis data terdiri dari analisis data univariat, bivariat serta analisis data kualitatif untuk memperjelas analisis kuantitatif. Hasil penelitian niunjukkan bahwa : Ada hubungan antara Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan dengan Proses GKM; tidak ada hubungan antara factor lingkungan, pengetahuan dengan proses GKM; Ada hubungan antara keeratan dengan aktivitas GKM; Ada hubungan antara proses secara keseluruhan dengan aktivitas GKM. Saran yang diusulkan : Keterlibatan den Kanitmen Manajamenperlu terus dikembangkan;Kegiatan monitoring dan pemberian motivasi oleh Kanite QKI atau fasilitator perlu ditingkatkan; Pelatihan perlu dilaksanakan secara kontinyu, sesuai kebutuhan; Manbuat sistem penghargaan yang baik. Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut dari aktivitas GKM terhadap kinerja masing-masing unit.
Based on the result of resident study, it is discovered that the Quality Control Circle (QCC) Activities has been declining since 1996. Therefore, this research is aimed at analyzing and identifying the factors related to the Quality Control Circle Activities. The type of this research is descriptive-analytical which is conducted by means of quantitative and qualitative Cross-Sectional approach. The instrument for measuring the quantitative data is structured questionnaire which is compiled based on Likert Scale. The qualitative data collection is conducted by means of In-depth Interview method. The variables which are researched are : The Environment Factor, The Management's Vision and Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness, Knowledge, Group Roles, Problem Solving & Decision Making, Communication, and The Role of Facilitators. The data analysis consists of univariate analysis, bivariate analysis, and qualitative data analysis to make the quantitative analysis clearer. The finding of the research indicate that : There is correlation between The Management's Vision & Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness and QC Process; There is no correlation between The Environment Factor, Knowledge and a Process; There is a correlation between Cohesiveness and 01 Activities; There is a correlation between The Process as a k hole and The ¢x Activities. The recommendations which are put forward : The involvement and commitment of the Management should be increased; The monitoring activities should be increased and the QCC Committee or The Facilitators should be provide more motivation; The training should be conducted continually, as required; A proper reward system should be created. Subsequently it is necessary to research further the QCC Activities towards the performance of each units.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Linchon Hasiholan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen manajemen danprogram pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dalam menerapkan SMK3.Studi yang dilakukan terkait penerapan SMK3 menyebutkan komitmen manajemen danprogram pelatihan K3 merupakan komponen yang menonjol dalam mempengaruhiperforma penerapan SMK3.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif ndash; semi kuantitatif dengan melakukanpeninjauan pada komitmen manajemen dan program pelatihan K3 dalam menerapkanSMK3. Dan penerapan SMK3 di PT XZY terkait komitmen manajemen dan pelatihan K3dibandingkan dengan standar ISO 45001:2018, OHSMS Australia/ New Zealand AS/NZS4801:2001, PP No. 50 Tahun 2012 dan ISRS Willem, 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara komitmen manajemen danprogram pelatihan K3 dengan penerapan SMK3, diman hasil analisis multivariate regresilogistic diperoleh p-value model adalah 0.000 omnimbus test of model coefficients , hal iniberarti secara bersama-sama komitmen manajemen dan program pelatihan K3 signifikandapat memprediksi SMK3 di PT XYZ Tahun 2018.Faktor yang paling dominan mempengaruhi SMK3 di PT XYZ Tahun 2018 adalahkomitmen manajemen. Hal ini disebabkan faktor program pelatihan K3 diperlukan adanyaperbaikan seperti melakukan analisis kebutuhan pelatihan terkait K3 TNA , menentukansasaran dan target pelatihan K3, pelatihan K3 sebaiknya juga melihat dari identifikasibahaya penilaian risiko HIRADC dan melakukan evaluasi pelatihan K3. ......This study aims to determine the effect of management commitment and trainingprogram Occupational Health and Safety OHS in implementing OHSMS. The studyconducted related to the implementation of OHSMS mentions the managementcommitment and training program K3 is a prominent component in influencing theperformance of OHSMS implementation.This study uses descriptive semi quantitative research by reviewing the managementcommitment and OHS training programs in applying OHSMS. And the implementation ofOHSMS in PT XZY related to management commitment and OHS training compared withISO 45001 2018 standard, OHSMS Australia New Zealand AS NZS 4801 2001, PP.50 Year 2012 and ISRS Willem, 2009. The results showed that there is a significantrelationship between management commitment and OHS training programs with theapplication of OHSMS, whereas multivariate logistic regression analysis obtained p valuemodel is 0.000 omnimbus test of model coefficients, it means jointly commitment ofmanagement and OHS training programs can significantly predict OHSMS in PT XYZYear 2018.The most dominant factor affecting OHSMS in PT XYZ Year 2018 is managementcommitment. This is due to the OHS training programs needs to be improved, such asconduct needs analysis related to OHS training TNA , determining the target and objectiveof OHS training, OHS training should also look at the hazard identification risk assessment HIRADC and conduct evaluation of OHS training.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zulkifli
Abstrak :
Dengan ketidakpastian lingkungan, peran ekstra dari para pemimpin tingkat menengah dalam operasi lapangan menjadi kekuatan pendorong dalam memediasi kemampuan operasional internal untuk meningkatkan kinerja unit lapangan khususnya di negara-negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menangkap pemahaman tentang pengaruh komitmen tim manajemen puncak dan pengembangan ketangkasan kepemimpinan terhadap pemimpin tangkas lapangan, kemampuan, orkestrasi sumber daya dan kinerja mereka di sektor minyak dan gas Indonesia. Studi ini mengintegrasikan tiga bidang utama penelitian di bidang manajemen sebagai berikut: (1) manajemen stratejik; (2) kepemimpinan; dan (3) manajemen operasi dan proyek. Model penelitian baru yang dikembangkan terdiri dari enam variabel dan sembilan hipotesis. Variabel-variabel tersebut adalah: (1) komitmen manajemen puncak (TMC); (2) pengembangan kepemimpinan yang agile (LAD); (3) pimpinan lapangan yang Agile (FAL); (4) orkestrasi sumber daya eksternal (ERO); (5) kapabilitas operasional internal (IOC); dan (6) kinerja unit lapangan (FUP). Instrumen penelitian dikembangkan dan didistribusikan di seluruh unit operasi lapangan di sektor minyak dan gas Indonesia, menghasilkan 175 data dari para pemimpin operasi lapangan di seluruh perusahaan minyak dan gas yang beroperasi di Indonesia. Paket Perangkat Lunak untuk Ilmu Sosial (SPSS25) dan pemodelan persamaan struktural (SEM) LISREL digunakan untuk memeriksa hipotesis yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya enam hipotesis yang didukung oleh data. Menariknya, FAL tidak berpengaruh secara langsung pada FUP. FAL berpengaruh lebih besar dengan faktor yang agile terhadap kinerja unit organisasi hanya apabila dimediasi oleh IOC. Penelitian yang akan datang bisa direflesikan pada lebih dari satu industri agar model peneiltian ini lebih vaild. ......With the environmental uncertainty, the extra roles from middle-level leaders in the field operations are becoming a driving force in mediating internal operational capabilities to improve field unit performance, particularly in developing countries. This study aims to seize the understanding of the effect of top management team commitment and leadership agility development on field agile leader, capabilities, resources orchestration, and its performance in the Indonesia oil and gas sector. This study integrates three main areas of research in the management field as follow: (1) strategic management; (2) leadership; and (3) operation and project management. A new model is developed, which consists of six variables and nine hypotheses. The variables are: (1) top management team commitment (TMC); (2) leadership agility development (LAD); (3) field agile leader (FAL); (4) external resources orchestration (ERO); (5) internal operational capabilities (IOC); and (6) field unit performance (FUP). Research instruments were developed and distributed throughout field operation units in Indonesia oil and gas sector, resulting in 175 data from field operation leaders across operating oil and gas companies in Indonesia. Software Package for Social Sciences (SPSS25) and structural equation modeling (SEM) LISREL were used to examine the developed hypotheses. The results of the study show that the data support only six hypotheses. Interestingly, FAL has no direct effect on FUP. The FAL can gain more advantages by understanding the agility factors that lead to unit organization performance with IOC plays as a mediating role. Future research should replicate the study in more than one industry to validate the model.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Wulandari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh komitmen pimpinan, SDM, kualitas teknologi informasi serta dukungan konsultan terhadap penerapan akuntansi berbasis akrual pada Pemprov DKI Jakarta. Pengambilan sampel menggunakan cluster area sampling pada 5 wilayah Kota Administrasi dan penetapan SKPD responden dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu Bagian Keuangan di 5 wilayah Sekretariat Kota Pemprov DKI Jakarta. Pengumpulan data menggunakan survei kuesioner dan 83 kuesioner diisi dengan lengkap dan dapat diolah. Data diolah dengan menggunakan analisis Regresi Logistik Biner. Hasil penelitian membuktikan bahwa hanya variabel SDM yang memiliki pengaruh positif terhadap penerapan akuntansi berbasis akrual. ...... This research intends to study the influence of management commitment, human resources, quality of information technology and consulting support to the implementation of accrual accounting in DKI Jakarta Provincial Government. Sampling using cluster area in 5 Municipal Government of DKI Jakarta and holds the respondents by purposive sampling technique in Finance Department. Data collecting using a survey questionnaire and 83 questionnaires filled out completely and can be processed. Data is processed using Binary Logistic Regression Analysis. Research proves that only the human resources variables that have a effect on the implementation of accrual accounting.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Wicakpradana
Abstrak :
This study examined relationships between occupational stress, management commitment to service, and employee performance, which were mediated by job satisfaction, turnover intentions, and service behaviors. Employing quantitative approach, data was collected from a sample of 338 flight attendants of a flag carrier based in Indonesia using structured questionnaire as survey instrument. The hypotheses and the proposed relationship model were validated and analyzed through structural equation modeling using SmartPLS 3. The empirical results revealed that job satisfaction partially mediated the relationship between occupational stress and turnover intention. Moreover, the results showed that job satisfaction partially mediated the relationship between management commitment and service behaviors. The results further revealed that turnover intentions partially mediated the relationship between occupational stress and employee performance. The results also showed that service behaviors partially mediated the relationship between management commitment to service and employee performance. This study further developed theoretical implications and provided recommendations for managers in the airline industry to maintain the performance of flight attendants, retain them in the organization, and encourage them performing the desired service behaviors toward both customers and coworkers.
Penelitian ini menguji hubungan antara stres kerja, komitmen manajemen terhadap layanan, dan kinerja karyawan, yang dimediasi oleh kepuasan kerja, turnover intention, dan perilaku layanan. Menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dari sampel 338 awak kabin maskapai penerbangan nasional Indonesia menggunakan kuesioner terstruktur sebagai instrumen survei. Hipotesis dan model hubungan yang diusulkan divalidasi dan dianalisis melalui structural equation modeling menggunakan SmartPLS 3. Hasil empiris menunjukkan bahwa kepuasan kerja secara parsial memediasi hubungan antara stres kerja dan turnover intention. Hasil juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja secara parsial memediasi hubungan antara komitmen manajemen dan perilaku layanan. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa turnover intention secara parsial memediasi hubungan antara stres kerja dan kinerja karyawan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perilaku layanan memediasi secara parsial hubungan antara komitmen manajemen terhadap layanan dan kinerja karyawan. Penelitian ini selanjutnya mengembangkan implikasi teoritis dan memberikan rekomendasi bagi manajemen di industri maskapai penerbangan untuk menjaga kinerja awak kabin, mempertahankan mereka di Perusahaan, dan mendorong mereka melakukan perilaku layanan yang diinginkan baik bagi pelanggan maupun rekan kerja.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library