Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frezer, Ronald
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang peristiwa adsorpsi gas nitrogen dan metana pada suatu padatan adsorben dalam hal ini zeolit alam Malang. Adapun penelitian ini dapat digunakan sebagai aplikasi untuk proses pemisahan gas alam dari nitrogen ataupun dapat digunakan untuk proses penangkapan kembali gas metana di dalam gas buang. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari preparasi zeolit, persiapan peralatan Adsorpsi Isotermis, adsorpsi isotermis N2, adsorpsi gas CH4, pemodelan adsorpsi gas N2 dan CH4 dengan model BET. Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi zeolit dalam mengasorpsi nitrogen dan metana lebih besar pada suhu 30°C dibandingkan pada suhu 40°C dan 50°C pada kondisi tekanan yang sama, dimana kapasitas adsorpsi pada tekanan 900 Psia (6 MPa) untuk gas nitrogen adalah 2,55 mmol/g zeolit, 2,43 mmol/g zeolit dan 2,20 mmol/g zeolit untuk temperatur 30°C, 40°C dan 50°C secara berturut-turut sedangkan kapasitas adsorpsi pada tekanan 900 Psia untuk gas metana adalah 3,02 mmol/g zeolit, 2,90 mmol/g zeolit dan 2,22 mmol/g zeolit untuk temperatur 30°C, 40°C dan 50°C secara berturut-turut. Pemodelan BET yang digunakan dalam merepresentasikan data hasil uji percobaan menunjukkan persentase deviasi rata-rata (% AAPD) untuk Model BET pada adsorpsi gas nitrogen adalah adalah 1,69 dan gas metana adalah 4,16. Selektivitas zeolit pada suhu 30°C ditunjukkan dengan adanya harga yang maksimum dari perbandingan CH4ads/N2ads sebesar 1,15 pada 3 Mpa. Pada suhu 40°C diperoleh dengan tekanan tinggi maka daya adsorpsinya menurun, dengan tekanan maksimum 1 Mpa yaitu 1,27, dan pada suhu 50°C didapatkan bahwa zeolit lebih mudah menyerap nitrogen dibandingkan metana. ......This 'skripsi' describes about adsorption of nitrogen and methane experiments into solid like Malang natural zeolite. The information gathered in this research can be used for natural gas separation from nitrogen or can catch methane in the off-gases. The experiment methods used involves preparation of zeolite, preparation of isotherm adsorption's equipment, isotherm adsorption N2, isotherm adsorption CH4, and the modelling of nitrogen and methane adsorption using BET's Model. The results show that the adsorption capacity of nitrogen and methane on zeolite is greater at 30°C than 40°C and 50°C for the same pressure condition. Adsorption capacity of nitrogen at 900 Psia(6 MPa) are 2.55 mmol/g zeolite, 2.43 mmol/g zeolite, 2.20 mmol/g zeolite at 30°C, 40°C and 50°C respectively. Meanwhile, the adsorption capacity of methane at 900 Psia(6 MPa) are 3.02 mmol/g zeolite, 2.90 mmol/g zeolite, 2.22 mmol/g zeolite at 30°C, 40°C and 50°C respectively. Modeling of BET in representing the data shows that, the average Absolute Percent Deviation (% AAD) of BET Model is 1.69% for nitrogen adsorption and 4.16% for methane adsorption. Selectivity of zeolite at 30°C is shown by a maximum value of ratio CH4/N2 = 1.15 at 3 MPa. At 40°C, ratio of CH4/N2 decreases as the pressure increases, and its maximum value is 1.27 at 1 MPa. Different phenomena occurs at 50°C, when adsorption capacity of methane is less than of nitrogen.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52226
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Witta Kartika Restu
Abstrak :
Dimetil eter (DME) diproduksi dengan dua metode: (1) metode tidak langsung yang memiliki dua langkah prosedur, pembentukan metanol dari gas sintesis dilanjutkan dehidrasi metanol dan (2) metode langsung yang memiliki satu langkah prosedur yaitu proses pembentukan dimetil eter secara langsung dari gas sintesis. Sintesis langsung dimetil eter dari gas sintesis secara termodinamika lebih berprospek karena memiliki konversi yang lebih tinggi dan secara ekonomi memiliki biaya operasi yang rendah. Penelitian ini bertujuan membuat katalis bifungsi dengan karakteristik kristalinitas tinggi dan luas permukaan besar dengan aktivitas yang tinggi. Katalis yang digunakan adalah logam Cu-Zn sebagai katalis sintesis metanol dan Zeolit Alam Malang teraktivasi (HZAM). Metode preparasi katalis yang digunakan adalah kopresipitasi-sedimentasi dan sol gel-impregnasi. Dilakukan variasi temperatur kalsinasi pada 350, 500, dan 600°C. Pengujian terhadap zeolit alam teraktivasi yang dihasilkan adalah dengan menggunakan karakterisasi BET untuk mengetahui luas permukaan dan karakterisasi XRF untuk mengetahui rasio Si/Al di dalamnya. Pada katalis bifungsi dilakukan karakterisasi BET, XRD, dan XRF. Katalis bifungsi beroperasi pada kondisi tekanan 20 bar dan temperatur 220_C. Hasil uji aktivitas katalis terbaik yaitu pada katalis dengan metode kopresipitasi sedimentasi, menunjukan konversi CO sebesar 34% (% mol), selektivitas dimetil eter sebesar 55% (% mol), dan yield dimetil eter sebesar 19% (% mol). ......Dimethyl ether produced using methods (1) Indirect method, synthesis and dehidration of methanol (2) Direct method, synthesis dimethyl ether from syngas. It has higher conversion thermodynamically and lower operating cost. This research aims to make a bifunctional catalyst with some characteristic such as high crystalinity, high surface area, and high activities. Catalyst consists of Cu-Zn metal as synthesis methanol catalayst and activated natural zeolite as dehydration catalyst. Method using in preparation catalyst is coprecipitation sedimentation and sol gel impregnation. Variation is done in calcinations temperature, 350, 500, and 600°C. Activated natural zeolite characterized by BET to know surface area and XRF to know Si/Al ratio. Bifunctional catalyst characterized by BET surface area, XRD, and XRF. Operation condition of bifunctional catalyst is 20 bar and 220°C. Best catalyst activity, catalyst with coprecipitation sedimentation method show CO conversion 34% (% mole), dimethyl ether selectivity 55% (% mole), and yield dimethyl ether 19% (% mole).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51826
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Zulfa
Abstrak :
Gas karbonmonoksida merupakan salah satu gas yang berbahaya bagi kesehatan apabila dihirup dalam jumlah tertentu. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk mengurangi konsentrasi gas tersebut di alam yaitu dengan menggunakan metode adsorpsi. Dalam penelitian ini, zeolit alam Malang dan Lampung diuji kapasitas adsorpsi gas CO-nya dalam proses adsorpsi dari 0 psia sampai 178 psia dengan interval 25 psi dengan variasi ukuran dan suhu adsorpsi. Kedua jenis zeolit tersebut dibandingkan kapasitas adsorpsi, baik setelah maupun sebelum mengalami pengaktifan. Proses pengaktifan menggunakan metode dealuminasi, pertukaran ion dan kalsinasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa adsorben dengan kapasitas adsorpsi terbesar yaitu zeolit alam Lampung dengan ukuran 37-50 mikron dan suhu adsorpsi 25°C dengan kapasitas adsorpsi sebesar 0,5866 mmol/g pada tekanan 175 psia. Hasil ini juga ditunjang dengan karakterisasi adsorben menggunakan metode BET dan XRF untuk mengetahui luas permukaan, ukuran pori dan kandungan Si/Al pada tiap adsorben. Dengan demikian telah didapatkan spesifikasi zeolit dengan kapasitas adsorpsi terbesar terhadap gas CO dari kedua zeolit alam yang digunakan pada percobaan ini. ......Carbon monoxide is one of a toxic gas which harmful for health if being sniffed in current volume. Thus, it is need to be treated to decrease the concentration of those gas in our environment using adsorption method. In this research, Malang and Lampung natural zeolite are being tested its adsorption capacity of CO in pressure condition 0 to 178 psia with 25 psi interval and using variation of adsorbent size and adsorption temperature. Both of those zeolites are being compared its adsorption capacity, before and after the activation process. Activation processes are de-alumination, ion exchange, and calcinations. The result of this research is Lampung natural zeolite which has 37-50 mikron in size that being operated in 25°C is an adsorbent which has the highest adsorption capacity of CO, 0,5866 mmol/g at 175 psia. This result is supported with characterization of each adsorbent using BET and XRF method to know its surface area, porous size, and ratio of Si/Al. So, it can be found the best specification of an adsorbent which has the highest adsorption capacity of CO between two of natural zeolite in this research.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1151
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library