Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Maulida Safitri
Abstrak :
Budaya Asia Timur tak lepas dari ritual untuk menghormati eksistensi Dewa. Ritual yang ada di Asia Timur contohnya adalah Festival Bintang yang dilaksanakan di musim panas. Festival ini berasal dari Tiongkok, bernama Festival Qixi. Kemudian masuk ke Korea dan dikenal dengan festival Chilseok. Dari Korea, kemudian masuk ke Jepang dan kemudian dinamakan festival Tanabata. Persamaan dalam tiga festival tersebut adalah sama-sama menjadikan bintang altair dan vega sebagai simbol dalam festival tersebut. Selain bintang, dalam festival Tanabata terdapat beberapa simbol lainnya yang disebut dalam nanatsu no kazari. Simbol tersebut bukan hanya sebagai ornamen atau pajangan, melainkan memiliki arti dan makna tersendiri sehingga wajib ada dalam perayaannya. ......East Asian culture cannot be separated from rituals to honor the existence of Gods. Rituals in East Asia, for example, are the Star Festival which is held in the summer. This festival originates from China, named Qixi Festival. Then it entered Korea and became known as the Chilseok Festival. From Korea, then entered Japan and was then called the Tanabata Festival. The similarities in the three festivals are that they both make the stars Altair and Vega the symbols of the festival. Apart from stars, in the Tanabata festival there are several other symbols which are mentioned in nanatsu no kazari. This symbol is not only an ornament or display, but has its own meaning and significance so that it must be present in the celebration.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ceriya Liliyana
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini membahas pemaknaan iklan Coca Cola berbahasa Belanda di internet yang berlatar belakang warna merah. Penelitian jurnal ini menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis secara mendalam data yang diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan makna yang terdapat dalam iklan Coca Cola berbahasa Belanda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga iklan ini mengandung tujuan dan pesan yang berbeda-beda. Di samping itu, iklan Coca Cola juga berupaya membuat asosiasi positif terhadap produk yang diiklankan, dengan menggunakan pilihan kata tertentu. Peran indeks, ikon, dan simbol sebagai pendukung juga terlihat jelas membangun pesan yang disampaikan oleh tiga iklan Coca Cola berbahasa Belanda yang dianalisis dalam penelitian ini.
ABSTRACT<>br> This article discusses meaning of the Coca Cola advertisement in Dutch on the internet with a red background. This research using qualitative methods by analyzing in details the data obtained. The aim of this study is to explore the meaning of Dutch Coca Cola advertisement. The results of this study indicate that these three advertising contain different aims and messages. In addition, Coca Cola advertisements also seek to make positive associations of the products advertised, using certain word choices. The role of indexes, icons, and symbols are also important to build the messages to be delivered to the public.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khana Salsabilla Wiguna
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang makna simbolik dalam upacara Nebus Kembar Mayang. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menginformasikan makna yang terkandung dalam upacara Nebus Kembar Mayang ini. Masalah dilakukannya penelitian Upacara Nebus Kembar Mayang ini pertama karena kurangnya pengetahuan masyarakat sehingga upacara ini semakin dilupakan oleh masyarakat khususnya masyarakat Jawa. Kedua, Upacara Nebus Kembar Mayang memiliki fungsi dan peran yang penting dari keseluruhan rangkaian perkawinan adat Jawa; meskipun untuk memahaminya diperlukan kajian simbolisasi terhadap keseluruhan aspek yang terdapat dalam Upacara tersebut. Penelitian ini menggunakan teori orientasi nilai budaya Kluchkon tahun 1994 dan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna simbolik yang terkandung dalam upacara Nebus Kembar Mayang berdasakan simulasi peragaan dan aspek-aspek kebendaan yang disimbolkan dalam upacara tersebut adalah sebuah pengharapan orangtua dalam konteks religius agar calon pengantin wanita dalam hal ini anak perempuannya yang akan menikah mendapatkan kehidupan yang langgeng dan kehidupan yang bahagia.
ABSTRACT
The research is to examine the symbolic meaning of Nebus Kembar Mayang ceremony. The aims of research is to inform the symbolic meaning contained on the ceremony. The problem of research are; first, the lack of the acknowledge of this ceremony that made it forgotten, especially by those who live out of Java. Second, Nebus Kembar Mayang ceremony has important fuction and role as a part of all series in Javanese wedding tradition, though its is needed to do further study from whole aspects on the ceremony to comprehend it. The result of research is to show that the symbolic meaning of Nebus Kembar Mayang ceremony, based on simulation role and material aspects that symbolized on the ceremony is the parents expectance in terms of religion for the bride-to-be to find lasting life, happily everafter.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adjeng Arumdiani
Abstrak :
Skripsi ini mendeskripsikan tentang kuliner Perancis di Indonesia: suatu kajian dari pemaknaan dari La Haute Cuisine; fine dining Perancis oleh chef Perancis di Emile dan Amuz, Senopati dan Sudirman, Jakarta Selatan. Fokus utama dalam skripsi ini adalah melihat upaya modifikasi dan penyesuaian masakan Perancis yang dimasak oleh chef agar masakan tersebut dapat diterima oleh cita rasa Indonesia.Kita dapat melihat makna atas masakan Perancis di Indonesia bagi chef-chef informan penelitian. Saya menganalisa hasil penelitian ini dengan menggunakan teori interaksionisme simbolis dari George Herbert Mead dan teori makna dari Victor Turner.Interaksionisme simbolis lebih terfokus kepada interaksi, definisi dan kejadian dimasa sekarang dan manusia sebagai individu aktif bukan hanya individu yang pasif.Teori makna dapat melihat pemaknaan masakan Perancis bagi kedua chef Perancis dilihat dari aspek fungsional, posisional dan exegetik. Interpretasi saya akan hasil dari penelitian saya ini adalah chef Perancis yang bekerja di Jakarta bertekad untuk terus menyebarkan pengetahuan dan mempresentasikan masakan klasik Perancis di dunia pada khususnya di Indonesia karena masakan Perancis adalah salah satu unsure dan simbol dari budaya Perancis. Selain alasan tersebut, kedua chef informan ini juga ingin terus menambah pengetahuan banyak orang di dunia akan masakan klasik Perancis, dan juga menambah pengetahuan, pengalaman, informasi dan keahlian mereka dalam mengolah masakan Perancis. Metode yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan observasi mendalam di tempat penelitian dan wawancara dengan chefchef Perancis.Analisa dan deskripsi yang ada dalam skripsi ini berdasarkan pada data-data yang saya peroleh saat penelitian di lapangan dan dari wawancara dengan chef-chef informan.Data tambahan juga ditampilkan untuk menjelaskan skripsi ini. ...... This thesis described the meaning of La Haute Cuisine, French Fine Dining for the French Chefs in Emilie and Amuz, Senopati and Sudirman, South Jakarta. The main focus of this thesis is the effort and the modification the chefs do in order to make the French food they have created can be accepted in Indonesian palette. From that we can see the meaning of the French food in Indonesia for them. I decided to analyze this thesis using the theory of symbolic interactionism, specifically the work of George Herbert Mead and Herbert Blumer. This was a useful perspective to take because of the idea of symbolic interactionism focuses more on interaction, definition, the present and human as an active rather than passive participant in the world. I am using the theory of meaning by Victor Turner where it has been said that we can see the meaning of an object by seeing from the functional, positional and exegetic side. Position as being one of the symbol of French culture, it makes the French chef's determined to show and present French food to the world. Furthermore, the chefs quest is not only to improve the worlds knowledge of French cooking, but to expand their own knowledge, experience and skill to improve the French food they make. By that we can see the meaning of French food in Indonesia for both of the French chef from functional side; French food as the tool for the chef to expand the knowledge, skill and experience. From the positional side; French food as one of the part of French culture that the chef wants to show and tell the world. As French people are proud with their own culture. So by making French food in Indonesia the chefs are spreading the words and informations about their own culture. From the exegetic side; French food as one of the way for them to express the love of their country, their culture and their national food. from the explanation of both of the chef, they said that it is also one of way to tell the world about French food and to make the world appreciate more of the French food. The method that I used in the research is quality method with deeper observation and also an interview. The analysis and the descriptions in this thesis is based on the data I have gathered during my observation and interview with the chefs. Secondary data also being used for the analysis.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Agustini
Abstrak :
Skripsi ini membahas Makna simbolis Monumen Yogya Kembali. Sebagai sebuah artefak, Monumen Yogya Kembali merupakan media untuk mengabadikan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kembali Ibukota Yogyakarta dari penjajah Belanda yang disimbolkan dalam bentuk diorama. Simbol-simbol lama yang direkontruksikan kembali dalam bangunan Monumen Yogya Kembali sebagai suatu keutuhan merupakan upaya untuk melestarikan kembali kebudayaan nenek moyang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian adalah berupa makna dari simbol-simbol lama yang direkonstruksikan kembali pada Monumen Yogya Kembali menurut konsep budaya Jawa.
This undergraduate thesis will discuss about the symbolic meaning of Yogya Kembali Monument. as an artifact Yogya Kembali Monument is a media to document the history of the Indonesia struggle in order to take back Yogyakarta as the capital city of Indonesia from the occupation of Dutch which symbolizied through the diorama. the old symbols recontracted as a unity in order to preserve the ancestors culture. This research in qualitative research in a descriptive design. This research will result the meaning of all symbols which reconstructed in the Yogya Kembali Monument according to the Javanese Culture concept.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khalida Jena Bungsu
Abstrak :
Skripsi ini membahas makna-makna simbolik yang terdapat dalam tradisi pernikahan masyarakat Rusia dari periode Rusia Kuno sampai periode Federasi Rusia. Selain analisis makna simbolik dalam bentuk tindakan yang terdapat pada prosesi pernikahan, skripsi ini juga menganalisis makna simbolik pada benda-benda pendukung yang digunakan dalam prosesi pernikahan. Data yang dipergunakan berasal dari buku, artikel, majalah dan internet yang berhubungan dengan tradisi pernikahan masyarakat Rusia. Tradisi pernikahan masyarakat Rusia dijabarkan melalui deskripsi terhadap prosesi dan benda-benda pernikahan, sekaligus analisis dari makna simbolik yang terdapat di dalamnya. Makna-makna simbolik yang terdapat pada tindakan-tindakan dan benda-benda pada prosesi pernikahan masyarakat Rusia pada setiap periode memiliki makna harapan dan doa yang baik kepada kedua pengantin agar selalu hidup dalam kebahagiaan, kesejahteraan dan selalu dalam lindungan Tuhan. ......This thesis discusses the symbolic meanings embedded in Russian society wedding traditions from the Old Russian period up to the period of the Russian Federation. In addition to analysis of symbolic meanings in the form of actions contained in the wedding procession, this paper also analyzes the symbolic meanings to objects which is used in a wedding procession. The data used comes from books, articles, magazines and internet-related wedding tradition of Russian society. Wedding traditions of Russian society are translated through the description of the procession and wedding items, as well as the analysis of symbolic meanings contained therein. Symbolic meanings contained in the actions and objects in a wedding procession at every period of Russian society has the meaning of hope and prayer to both the bride and groom in order to always live in happiness, prosperity, and always in the shelter of God.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14896
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shakina Azzahra
Abstrak :
Tugas akhir ini akan membahas mengenai makna simbol yang terdapat pada busana yang digunakan oleh pengantin perempuan dalam upacara adat Cio Tao yang dilaksanakan di Tangerang. Simbol yang terdapat pada busana pengantin perempuan dimaknai secara semiotika. Tujuan penelitian adalah memaparkan simbol yang terdapat pada busana pengantin perempuan beserta maknanya. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan pembaca yang berminat pada budaya Cina, khususnya makna simbol pakaian pengantin perempuan pada saat upacara Cio Tao. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif, berupa wawancara dan pengamatan secara langsung pakaian pengantin perempuan. Selain itu juga dilakukan penelitian kepustakaan untuk melengkapi informasi. Hasil penelitian yang diperoleh dari penafsiran simbol-simbol yang terdapat pada busana pengantin perempuan mengacu kepada keagungan pengantin perempuan di hari pernikahannya serta doa dan harapan untuk pengantin perempuan dalam mengarungi rumah tangga.
This final project will explain the meaning of the symbols on the bride`s attire in the Chio Tao ceremony held in Tangerang, using the theory of semiotics through the process of semiosis. The purpose of this project is to explain the symbols and meanings of the bride's attire, in addition to describing the symbols and meanings in the bride`s attire during the Chio Tao ceremony, it is expected to widen and increase the knowledge of readers interested in Chinese culture, especially the meaning symbol of the bride`s attire at the Chio Tao ceremony. This study will use qualitative methods, by directly observing the bride`s attire and library research. The results of the study are seen from the interpretation that arises from the symbols in the bride`s dress, the meaning refers to the bride on her wedding day and becomes wish and hope for the bride to live marriage life.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library