Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Oxa Amalya Afda
Abstrak :
Aksara 作る, 造る, dan 創る memiliki cara baca yang sama, yaitu `tsukuru`. Ketiga aksara itu juga memiliki satu komponen makna yang sama, yaitu `membuat`. Cara baca dan komponen makna yang sama itu tampaknya menimbulkan kesulitan bagi pemelajar bahasa Jepang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian atas ketiga aksara tersebut. Penelitian ini berfokus pada kolokasi verba tsukuru (作る), tsukuru (造る), dan tsukuru (創る) dengan nomina, khususnya objek nomina pada suatu kalimat. Data penelitian diambil dari korpus Yourei.jp. Dilakukan pencermatan data untuk menemukan nomina apa saja yang berkolokasi dengan verba tsukuru (作る), tsukuru (造る), dan tsukuru (創る). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari data yang diamati, ditemukan pola dari nomina yang berkolokasi dengan ketiga verba tersebut, yaitu (i) verba tsukuru (作る) berkolokasi dengan objek nomina `benda yang dibuat secara alamiah`, (ii) verba tsukuru (造る) berkolokasi dengan objek nomina `benda yang dibuat secara rumit`, dan (iii) verba tsukuru (創る) berkolokasi dengan objek nomina `benda baru`.
The scripts 作る, 造る, and 創る have the same readings, which is `tsukuru`. 作る, 造る, and 創る also have a semantic component that is identical to each other, which is `to make`. The similarities of the readings and the semantic components seem to be causing difficulties for Japanese language learners. Hence, a research concerning those three scripts is needed to be done. This research is focused on the collocations of verbs tsukuru (作る), tsukuru (造る), and tsukuru (創る) with nouns, especially object nouns in a sentence. The data of this research were taken from corpus Yourei.jp. Obtained data were analyzed, leading to the findings of nouns that collocate with verbs tsukuru (作る), tsukuru (造る), and tsukuru (創る). After conducting the analysis, some patterns of the nouns that collocate with the three verbs were found as such: (i) the verb tsukuru (作る) collocates with object nouns which are `entities that are made with one`s natural ability`, (ii) the verb tsukuru (造る) collocates with object nouns which are `entities that are made complexly`, and (iii) the verb tsukuru (造る) collocates with object nouns which are `entities that are newly invented`.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Layla
Abstrak :
Penganalisisan das Ietzte Flugblaft berdasarkan konsep SPEAKING oleh Hymes dan konsep oleh Halliday bertujuan untuk memperlihatkan bahwa situasi dapat mempengaruhi terbentuknya suatu teks. Bab l mengulas tentang latar belakang, topik pembahasan, tujuan, metode penelitian, ruang lingkup penelitian, sumber data, prosedur kerja, dan sistematika penyajian. Bab II mengulas tentang konsep teori yang dikemukakan oleh Hymes dan Halliday. Berdasarkan kedua konsep itulah, saya menganalisis korpus data yang saya pilih, yaitu selebaran terakhir milik kelompok weiae Rose. Analisis ini kemudian dijabarkan dalam Bab III. Bab IV merupakan kesimpulan dari analisis pada Bab III...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S14715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Widyaningsih
Abstrak :
Meokta (먹다) merupakan verba yang dipelajari dalam bahasa Korea tingkat dasar dengan frekuensi tingkat penggunaan yang tinggi. Verba ini memiliki makna leksikal ‘makan’ atau ‘makan dengan memasukkan objek padat ke dalam tubuh melalui mulut’ dan berbagai makna turunan lainnya. Penelitian ini membahas tentang makna polisemi verba meokta (먹다) dalam bahasa Korea. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi makna polisemi verba meokta (먹다) dalam bahasa Korea. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verba meokta (먹다) sebagai polisemi memiliki berbagai makna yang dimotivasi oleh kedekatan ruang, kedekatan sebab akibat, dan kesamaan sifat. Variasi makna dasar meokta (먹다), yaitu ‘makan’, ‘mengunyah’, dan ‘minum’. Sementara itu, variasi makna turunan meokta (먹다) berdasarkan kedekatan ruang, yaitu ‘menghirup’, ‘makan (subjek hewan)’, dan ‘menyerap (subjek tumbuhan)’. Berikutnya, makna turunan meokta (먹다) berdasarkan kedekatan sebab akibat, yaitu ‘mendapatkan hal positif atau negatif’, ‘mendapatkan pengalaman’, dan ‘kehilangan benda konkret atau abstrak’. Terakhir, makna turunan meokta (먹다) berdasarkan kesamaan sifat, yaitu ‘dimakan’, ‘dipotong’, ‘diserap’, dan ‘ditempel’. ......Meokta (먹다) is a verb learned in elementary level Korean with a high frequency of usage. It has a lexical meaning of ‘to eat’ or ‘to eat by taking a solid object into the body through the mouth’ and various other derived meanings. This research discusses the polysemy meaning of the verb meokta (먹다) in Korean. This research aims to describe the variation of polysemy meaning of the verb meokta (먹다) in Korean. The method used to analyze the data in this research is the library research method with a descriptive qualitative approach. The results show that the verb meokta (먹다) as a polysemy has various meanings motivated by spatial contiguity, causal contiguity, and characteristics similarity. The variations of the basic meaning of meokta (먹다) are ‘eating’, ‘chewing’, and ‘drinking’. On the other side, meokta (먹다) derivative meaning variations based on spatial contiguity are ‘inhale’, ‘eat (animal subject)’, and ‘absorb (plant subject)’. Also, meokta (먹다) derivative meanings based on causal contiguity are ‘getting positive or negative things’, ‘getting experience’, and ‘losing concrete or abstract objects’. Lastly, meokta (먹다) derivative meanings based on characteristics similarity are ‘eaten’, ‘cut’, ‘absorbed’, and ‘pasted’.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tulisan ini membahasa verba yang bermakna 'menyakiti' dalam bahasa Banjar dan komponen makna dari setia verba tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan dan mendeskripsikan verba yang bermakna 'menyakiti' dalam bahasa Banjar dan komponen makna dari setiap verba tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif...
MET 12:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Lamria
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan secara luas penerjemahan unsur leksikal kebudayaan material bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dalam novel Absolute Power, Remember Me, dan Heart Beat serta terjemahannya Kekuasaan Absolut, Rumah Kenangan, dan Debar Hati, Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana unsur leksikal kebudayaan material bahasa Inggris diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui kajian teks. Metode ini diterapkan dalam liga tahap, yaitu pengumpulan data, kiasifikasi data, dan analisis data. Penelitian ini merupakan penelitian terjemahan. Konsep padanan merupakan tumpuannya. Dalam penerjemahan unsur leksikai kebudayaan material bahasa Inggris ke bahasa Indonesia untuk konsep yang dikenal dalam budaya Indonesia ditemukan padanan leksikal harfiah, padanan leksikal tidak harfiah, padanan dengan hubungan leksikal sinonim, padanan dengan kata generik-spesifik, dan padanan figuratif. Untuk konsep unsur leksikal kebudayaan material bahasa Inggris yang tidak dikenal dalam budaya Indonesia ditemukan padanan dengan frasa deskriptif, padanan dengan kata generik yang dimodifikasi, padanan dengan kata BSu yang dimodifikasi, padanan dengan kata serapan, dan padanan substitusi kultural. Sebagai akibat peggunaan padanan tersebut terlihat adanya pergeseran bentuk, pergeseran makna, pengupayaan padanan kultural, dan pemberian konteks. ......This study is aimed at discribing in general the translation of material culture lexical items of English into Indonesian in English? novels Absolute Power, Remember Me, and Heart Beat and the Indonesian translation versions Kekuasaan Absolute, Rumah Kenangan, and Debar Hati. The problem to be investigated is how the English material culture lexical items are translated into Indonesian. The descriptive method through text surveys is employed in this work. The method is applied in three stages, i.e. data collection, data classification, and data analysis. The result shows that in the translation of English material culture lexical items into Indonesian, the lexical equivalents when concepts are shared in Indonesian are literal lexical equivalents, nonliteral lexical equivalents, equivalence involving synonyms, generic-spesific equivalents, and figurative equivalents. The lexical equivalents when concepts of English material culture lexical items are unkonwn in Indonesian are descriptive phrases equivalents, equivalence by modifying a generic word, equivalence by modifying a source language word, eguivalence by loan word, equivalence by cultural substitute, and equivalence by underlining a source language word. There are four , i.e. transposition, modulation, cultural substitution, and Contextual conditioning from the concequences of the equivalents.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T4527
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Kurnia Sari
Abstrak :
Strategi pemasaran yang tepat dapat menjamin keberhasilan penjualan suatu produk atau layanan. Produsen menggunakan iklan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk atau layanannya sebagai strategi pemasaran. Dalam iklan pariwisata online, pembuat iklan harus mampu menggambarkan layanan wisata secara tepat untuk menarik minat pembaca terhadap layanan yang ditawarkan. Pembuat iklan menggunakan kosakata tertentu untuk memberi citra positif terhadap layanan kepada pembaca melalui teks dan gambar yang terdapat dalam iklan. Pilihan kata ini digunakan berdasarkan fungsi teks bahasa dan konsep makna bahasa.
The success of a selling product or a service depends on the right marketing strategy. Commercials are being used by producers as marketing stretegies for introducing or promoting a product or service. The makers of an online tourism commercial must have the ability to describe the tour services as good as possible to attract the reader?s interest. Specific words are being used through the texts and pictures in the commercial to create a positive image of the service towards the reader. This choice of words is based on text function of the language and the concept of language meaning.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1334
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library