Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ndraha, Loyalia Agape
Abstrak :
Majalah berita mingguan bisa dilihat dua sisi. Dari perspektif komnmikasi majalah berita mingguan adalah saluran yang digunakan untuk berkomunikasi dalam level komunikasi massa. Sedangkan dari perspektif ekonomi, majalah berita mingguan adalah sebuah insitusi bisnis, yang dituntut untuk menja1ankan_ peran ekonominya. Tesis ini adalah mengenai industri majalah bedta mingguan sebagai sebuah institusi bisnis, dalam konteks ckonomi media. _ Ekonomi media adalah studi mengenai bagaimana industd media menggunakan sumber-sumber yang terbatas untuk menghasilkan isi yang didistribusikan di antara pengguna dalam sebuah masyarakat, untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan mereka. Sebagai sebuah institusi ekonomi, industi media bcrsifat unik karena bcrgcrak di duajenis pasar, yaitu pasar pembaca dan pasar pemasang iklan. Pada pasar pertama, yang dijual oIeh media adalah produknya, dalam ha! ini majalah berita mingguan- Sedangkan dalam pasar kedua, yang dijual adalah akses pada khalayak Kcdua pasar ini saling berkahan satu dengan yang Iain. Saat ini lerdapat 5 buah majalah berita mingguan yang bersaing untuk mempercbutkan pasar pembaca dan pengildan, sementara krisis ekonomi yang masih tems berlangsmmg membuat pasar makin menyusut yang tcntunya mcmpcninggi persaingan yang temjadi. Tingginya persaingan membuat pénerbit tidak bisa lagi terlalu menekankan pada produk, tapi harus beralih pada konsep pemasaran, yaitu dengan menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan pasar. Maka amat penting untuk mempeiajari bagaimana snategi yang ditcrapkan dalam mcmasarkan produk media ini. Studi kasus atas manajemen pemasaran Tempo, Gatra, dan Gamma dilakukan lmtuk melihat stmktur indusni yang terbentuk, bagaimana strategi yang dilakukan untuk bisa unggul, dan bagaimana prospek industri ° Studi yang dilakukan memmjukkan bahwa majalah berita mingguan ini harus melakukan diferensiasi untuk merebut pasar, berutama karena sagmen pasar yang dibidik ketiganya Liclak jauh berbeda. Tempo memiliki berbagai kelebihan yang membuatnya unggul dalam indushi ini, sehingga bisa leluasa mcncntukan strategi untuk merebut pasar_ Prospek i ndustri ini pcrlu dikaji lebih lanjut, mcngingat banyaknya produk subsitusi yang menjadi ancaman besar bagi industri ini. Saat ini, berdasarkan pantauan atas data yang ada, industri ini tidak memiliki kemampulabaan yang memadai untuk mcmbcri kcunlungan pada kclima pcrusahaan yang ada dalam industri ini.
Abstract
We can see a weekly newsmagazine at least from two perspectives. One is from communication perspective, and the other is from economic perspective. From the communication point of view, a weekly newsmagazine is one of the communication channels that we use in mass communication level. As from the economic standpoint, a weekly newsmagazine can be viewed as a business institution. This thesis is about the weekly newsmagazine as a business institution in the context of media economics. Media economics is the study of how media industriesuse scarce rcsouroes to produce content that is distributed among consumers in a society to satisfy vaiious wants and needs. Media industries are unique in that they function in dual product market. That is, although media companies produce one product, they participate in two separate good and service markets. In the iirst market, the good we discuss here is in the foml of a weekly newsmagazine. The good is marketed to consumers. The second market in which many media companies are engaged involves the selling of advertising. Advertisers seek access to the audiences using media content. This two areas strongly influence each other. In the period of 1999-2000 there are at least five weekly newsmagazines They compete with each other in their push for increased market and advertising shares, while the continuing economic and political crisis has caused the decline of the mentioned markets. The competition between this tive media companies has been keen, since the markets are getting smaller. Not only they have to create a product that meets consumers? need, they also have to End out how to market the product. So, it is very important to know what is the proper marketing strategy in such condition. The study tries to find out how the structure of the weeldy newsmagazine industry is; how Tempo, Gatra, and Gamma react and why they react that way; and what should the marketing division do to achieve bigger market and advertising shares. The study shows that since all the media companies in this industry target the same market, each has to produce a unique product, a product-that has such quality or features that diiterentiates it trom the other. Tempo, as the leader in this indusuy for the given period, has bigger opportunity to innovate in order to make progress. Gatra and Gamma, as followers, have to make every effort to survive. This effort includes giving up big discounts for the advertising rates, which in tum will bring a loss to this industry. The prospect of the weekly newsmagazine industry is questionable since the profitability of this industry is not good enough for as many as tive companies.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandit Sumawinata
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam dunia bisnis dewasa ini, komunikasi merupakan kegiatan yang mutlak diperlukan. Bisnis modern tidak lagi hanya membuat produk bermutu, menawarkan harga yang menarik atau sekedar menyalurkan produk kepada konsumen, tetapi juga harus berkomunikasi dengan pelanggannya. Usaha komunikasi antara perusahaan dengan konsumennya dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui Corporate Advertising. Corporate Advertising adalah iklan yang ditujukan untuk memperoleh simpati dan sikap yang positif dari khalayak (konsumen) terhadap perusahaan. PT.USI-IBM adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan Corporate Advertising untuk memelihara reputasinya sebagai perusahaan komputer yang baik. Usaha yang dilakukan untuk menarik simpati khalayak tak dapat terlepas dari masalah persepsi, sebab bagi pengiklan, persepsi khalayak merupakan Unsur terpenting. Persepsi merupakan tahap pertama yang akan menentukan tindakan khalayak selanjutnya. Oleh sebab itu, pada skripsi ini akan diteliti Corporate persepsi khalayak pembaca majalah Advertising dari PT.USI-IBM. Tempo terhadap Pengumpulan data dilakukan melalui survai khalayak yang dipilih secara purposive. Responden adalah pembaca majalah Tempo yang memiliki ketrampilan dalam mengoperasikan komputer. persepsi dijabarkan dalam tiga tahapan, yaitu interpretasi dan kognisi. Konsep atensi. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pada umumnya atensi khalayak cukup tinggi. Perhatian khalayak terhadap iklan, dan khususnya iklan komputer cukup besar, demikian pula ekspose media cetak pada khalayak. Pada tahap interpretasi sebagian khalayak mampu menafsirkan maksud yang ingin disampaikan melalui Corporate Advertising PT.USI-IBM. Walaupun masih ada sebagian responden yang mengalami kesulitan dalam memahami Corporate Advertising tersebut, namun secara umum khalayak dapat dikatakan cukup memahami kaitan antara judul judul dalam iklan tersebut dengan perusahaan komputer, kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh perusahaan komputer dan maksud dari slogan PT.USI-IBM. Mengenai kognisi yang terbentuk, sebagian besar responden memberikan gambaran yang positif. Mereka umumnya masih terkesan akan popularitas IBM sebagai perusabaan komputer yang besar dan ternama.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusumah Winahyu
Abstrak :
Penelitian ini membahas argumen dalam teks opini Majalah TEMPO tahun 2010 dengan topik Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Teori argumen Toulmin yang dimodifikasi oleh Ramage dan Bean diterapkan sebagai alat analisis utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis opini menggunakan elemen-elemen argumen dengan lengkap, yaitu claim, ground, warrant, backing, rebuttal, dan qualifier. Elemen-elemen tersebut saling berhubungan dan membentuk pola argumen. Hubungan itu terlihat dari adanya kohesi antartopik-komen dalam elemen-elemen argumen. Dengan demikian, terjadi kesatuan argumen yang menampakkan inti pikiran penulis tentang topik tulisan. Di samping itu, dari hasil penelitian dapat diketahui pula bahwa delapan teks opini Majalah TEMPO yang digunakan sebagai data penelitian ini merupakan teks argumentatif. Hal itu ditunjukkan dengan adanya ciri-ciri teks argumentatif, seperti pembuka, isi, dan penutup; penggunaan penalaran deduktif dan induktif; serta adanya usaha penulis mengarahkan pembaca untuk 'menyetujui' pikirannya tentang topik tulisan melalui argumen-argumen yang disampaikannya itu. ......This study discusses the argument in the opinion texts of TEMPO in 2010 with the topic of the 6th President of the Republic of Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Toulmin argument theory which are modified by Ramage and Bean is applied as the main analytical tool. The results of this study show that the writers of opinions use complete elements of an argument, which are claim, ground, warrant, backing, qualifier, and rebuttal. These elements are interconnected to form a pattern of an argument. Relationships are seen from the cohesion between topic-comment in the elements of the argumen. Thereby, these elements occurred the unity argument, which reveal the author's core ideas about the topic of writing. In addition, this research can also show that the eight opinion texts of TEMPO which are used as research data are argumentative texts. This was indicated by the characteristics of argumentative texts, such as introduction, contents, and conclusion; the use of deductive and inductive reasoning; and writers effort to influence the reader to 'accept' his thoughts about the subject through the arguments which it conveys.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28933
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suita Kusumawardhani
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan zaman, persaingan dalam pemasaran dewasa ini tidak sekedar merupakan persaingan antar produk, tetapi telah menjadi persaingan antar merek. Sehingga dalam implementasinya persaingan tidak sekedar memperebutkan pangsa pasar (market share) tetapi juga memperebutkan pangsa pikiran (mind share) sehingga dibutuhkan strategi pengelolaan merek yang tepat agar produk dapat bertahan di dalam industri. Sehubungan dengan hal di atas, maka ekuitas merek menjadi sangat penting. Ekuitas merek (Brand Equity) yang terdiri dari lima dimensi (kesadaran merek, kesetiaan merek, kesan kualitas, asosiasi terhadap merek dan aset milik merek Iainnya) merupakan aspek penting dalam mengelola merek. Ekuitas merek yang kuat memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan mereknya melalui berbagai cara, salah satunya dengan melakukan perluasan merek (Brand Extension) yaitu menggunakan nama merek yang sudah ada pada produk baru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, di mana data diperoleh melalui survei. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 150 orang dengan cara quota sampling, dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu warga DKI Jakarta yang berusia 20 tahun atau lebih dengan tingkat pendidikan minimal SMA. Data yang terkumpul kemudian disusun untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan ekuitas merek Tempo. Sebagai salah satu perusahaan media terbesar di tanah air, PT. Tempo Inti Media Tbk, (TIM) dewasa ini semakin gencar melakukan pengembangan mereknya. Saat ini tercatat ada lima produk yang menggunakan nama Tempo : Majalah Tempo, Tempo Interaktif, Tempo edisi bahasa Inggris, Koran Tempo dan Kantor Berita Tempo. Semua ini didasari atas keinginan TIM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap berita yang semakin meningkat dan terns berkembang. Berbagai langkah strategis pun diambil oleh TIM untuk memenuhi ambisinya dengan mengandalkan kekuatan merek. Bahkan, dalam jangka panjang direncanakan, TIM akan masuk dalam industri radio dan televisi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa bila dilihat dari ekuitas mereknya, posisi Tempo saat ini cukup kuat. Namun ternyata merek yang kuat saja tidak cukup, dibutuhkan sumber daya yang memadai serta waktu persiapan yang cukup panjang agar perluasan merek yang dilakukan dapat berhasil. Keberhasilan maupun kegagalan dari perluasan merek, pada akhirnya tidak hanya terkait dengan produk hasil perluasan namun juga bagi merek secara keseluruhan. Oleh karena itu, disarankan agar TIM lebih fokus untuk mengelola produk yang sudah ada seb
2001
T3589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library