Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Garry Fajri Garcia
Abstrak :
Pada pengoperasian kapal pengangkut batu bara diperlukan suatu sistem yang mengatur tentang perawatan dan pemeliharaan peralatan pada kapal tersebut. Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya masalah yang dapat merugikan kapal, seperti breakdown pada peralatan dan sebagainya. Selain itu sistem pemeliharaan yang dilakukan secara terencana dan berkala, juga dapat memperpanjang usia pakai suatu kapal sehingga dapat mencegah penurunan produktivitas kapal tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pada semua komponen yang terdapat di suatu kapal, juga telah diatur dalam International Safety Management Code (ISM Code). Oleh karena itu dibuatlah Planned maintenance system pada peralatan di kapal. Dalam hal ini komponen-komponen peralatan Self unloading pada kapal pengangkut batu bara MV. Sartika Baruna yang akan dijadikan objek penelitian untuk pembuatan sistem pemeliharaan tersebut. ...... In the operation of coal carrier ship, it is essential to have a system that regulates the maintenance of the equipments of the ship. This is necessary to avoid the problems that can inhibit the ship performance, such as the breakdown in the equipments of the ship and so on. Moreover, a maintenance system which is done in a well-planned and regular period can also extend the life of a ship and resist the decline in productivity of the ship. Things related to the maintenance of all components contained in a ship also have been regulated in the International Safety Management Code (ISM Code). Accordingly, it becomes necessary to arrange a Planned maintenance system (PMS) for the equipments on ship. In this case the components in the Self unloading Equipment on coal carrier ship MV. Sartika Baruna will be the object of research for the production of the maintenance system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tejo P. Wibowo
Abstrak :
Influence of Inspection & Maintenance System Implementation to the Building Asset Protection in Preventing Fire Damage on High Rise Office Building in Jakarta High rise office buildings are an asset which have high economics value, because investation in building construction is high enough. Because of that it would be natural if maintenance and protection of building toward one of disturbances is fire damage must have big awareness.

Observation of fire occurement shows that utility which is perfectly unfunetional when fire happens. Protection system realibility is installed Iike detector and fire alarm, automatic sprinkler, hydrant and also portable extinguisher or known as active fire protection is really influenced by quality of system design. One of activities which contribute in building protection in a part of Fire Safety Management is Inspection & Maintenance of all fire protections. Inspection & Maintenance activity is important part to ensure protection system and equipment reliability when fire occurs.

This research toward inspection & maintenance of protection system as a part of Fire Safety Management could be one of parameters in protecting building asset caused by fire at operational stage of high rise office building in Jakarta.

From 50 questionnaires sent to various high rise office building in Jakarta, 22 responses were received to be viable for in depth analysis. The result of the analysis shows clearly that the inspection & maintenance system implementation as a part of Fire Safety Management is positively correlated in a linear manner to two of the key Inspection & Maintenance System variables.

The two key variables influencing building asset protection from fire damage on operational phase in life cycle construction are performance of detection and fire alarm system after inspection & maintenance and inspection & maintenance schedule. This research can then be used to grow up awareness that importance of inspection & maintenance implementation to protect building asset on high rise building in Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T9910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artani Winahyu
Abstrak :
Rumah sakit sebagai bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan nasional dituntut untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dalam hal ini rumah sakit memerlukan kesiapan sarana - prasarana yang berfungsi dengan baik. Hal ini dapat terlaksana bila kegiatan pemeliharaan sarana - prasarana berjalan dengan efektif dan efisien. Namun , dengan kondisi perekonomian saat ini, kegiatan pemeliharaan peralatan yang tepat sangat diperlukan agar beban biaya yang tinggi dapat ditekan serendah mungkin. Dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan saran - prasarana, bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris, Tangerang mengalami hambatan dengan kurang berjalannya pemeliharaan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan yang dikarenakan banyaknya permintaan akan perbaikan saran - prasarana yang ada. Demikian juga dengan tidak tercatatnya dengan baik, pelaksanaan perbaikan yang tidak terselesaikan dan kurang lancarnya komunikasi antar karyawan di bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris. Dengan latar belakang permasalahan yang ada, maka dilakukan penelitian dengan melakukan analisis terhadap sistem pemeliharaan sarana - prasarana rumah sakit Honoris, sehingga dapat diberikan usulan - usulan upaya perbaikan sistem pemeliharaan sarana - prasarana rumah sakit Honoris agar dapat berjalan efektif dan efisien. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus yang datanya didapat dari data primer dan data sekunder, di ambil langsung dari lokasi penelitian di bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris. Tangerang, Hasil penelitian terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi sistem pemeliharaan rumah sakit terhadap hasil tersbut, dilakukan analisa dengan metode analisis komparatif saling membandingkan antara kondisi yang ada dan pustaka serta peraturan standar Departemen Kesehatan RI. Disimpulkan dari hasil penelitian, bahwa kinerja sistem pemeliharaan rumah sakit Honoris belum berjalan maksimal karena hanyaknya perbaikan kurang maksimalnya kemampuan teknik karyawan, tidak ada program pelatihan yang berkaitan dengan teknik pemeliharaan, peralatan kerja yang kurang memadai. Tidak terdapatnya fasilitas ruang kerja dan prosedur kerja yang satu arah mengakibatkan bagian pemeliharaan hanya berperan pasif dalam pengadaan permintaan barang. Sebagai saran adalah : diadakan pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan teknik yang melibatkan bagian lain, ikut sena dalam proses pengadaan material, mengelola gudang sendiri dibawah pengawasan gudang umurn. Secara operasional disarankan adanya pertemuan berkala dan teratur untuk melancarkan komunikasi antar karyawan, adanya pelatihan di rumah sakit, tersedianya ruang kerja serta bekerja sama dengan bagian purchasing dan gudang umum dalam alur pengadaan material. Daftar bacaan : 15 ( 1985 - 2001 )
Hospital as an integral system in national health care system, must he given a good quality of health care. In this problem, the maintenance system must prepare the good condition of material that the hospital can give the customer a good serving of health care system. Department of maintenance of Honoris hospital in activity to maintenance the material has faced the problem that the program has not well worked at the schedule time. Also the report system in maintenance department not well done at the several years and also the communication between the employees are not doing well. With in the problem, the research has done with the analysis of the maintenance system, so the result can give the hospital management the way out to solve the problem. The design of the research is qualitative research with case studies, and the data is primer and also secondary data. The research location in maintenance department of honoris hospital, Tangerang. And the result from the research there are 4 (four) factor that influence the system. The four factors are being comparison to the rules, guidance of Indonesian Health Department and literature and were related to the maintenance programs. As the conclusion, the system was not work well because there are to many repair job of material, capability of the employee are not the same, tools and facilities are minimum and standard operating procedure in material buying are not include the maintenance department. As suggestion in order to make the maintenance department going well, there training that related in technique capability of the employee, maintenance department also include of the standard procedure in material buying, and tools also facilities of maintenance are being well. Bibliographies: 15 (1985 - 2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 9890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marco Ardiles
Abstrak :
Mesin bantu pada kapal berfungsi untuk menyediakan tenaga guna menggerakan generator penghasil utama listrik pada kapal. Melihat pentingnya peran dari Auxiliary Engine ini maka perlu diperhatikan perawatan mesin agar terhindar dari kegagalan. Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Plan Maintenance System PMS merupakan sistem perawatan terencana yang dilakukan berkala untuk mengurangi tejadinya kegagalan dan mempermudah dalam memantau kinerja mesin. Pada penelitian ini dilakukan analisa menggunakan metode FMEA Failure Mode and Effetcs Analisys dengan menghitung nilai RPN Risk Priority Number beberapa komponen penting pada Auxiliary Engine. Berdasarkan hasil dari analisa tersebut dapat dijadikan acuan dalam merancang PMS Plan Maintenance System. Hasil rancangan PMS Plan Maintenance System ini direkomendasikan penulis untuk diterapkan dalam perawatan mesin bantu pada Kapal Tipe K. ......Auxiliary Engine on a ship has function to supply power for moving a generator which produce the electricity. Base on its function, it need to be concerned over the treatment of the Auxiliary Engine in order to avoid failures. Maintenance in industrial field is one of important factor to support the production process for increasing competitiveness in the market. PMS Plan Maintennace System is a periodical maintenance system which planned to decrease failures of the engine and make people easier to monitor its peformance. In this research, some components on Auxiliary Engine will be analyzed by FMEA Failure Mode and Effetcs Analisys metode and calculate RPN Risk Priority Number to know which one the most effect failure of Auxiliary Engine. Based on the result, researcher designed PMS Plan Maintenance System to applied in Auxiliary Engine's maintenance system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S70086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library