Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destyana
Abstrak :
Siswa perempuan cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi, selain itu sebagian besar siswa perempuan juga mengalami gejala premenstrual syndrome (PMS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan antara stres akademik dan PMS pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel 356 mahasiswi melalui pengumpulan data online dengan angket Student-life Stress Inventory (SSI) dan Premenstrual Syndrome Scales (PMSS) serta analisis data kategorik. Stres akademik pada mahasiswi pada tahun terakhir cenderung memiliki tingkat stres atau derajat berat yang tinggi. Selain itu, sebagian besar siswi mengalami PMS sedang dan berat. Ada hubungan positif yang kuat antara stres akademik dan sindrom pramenstruasi pada mahasiswa program sarjana reguler di Universitas Indonesia (r = 0,765) (p <0,05). Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang stres akademik dan gejala sindrom pramenstruasi serta cara menanganinya. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengukur faktor-faktor lain yang mempengaruhi stres dan PMS seperti latar belakang keluarga, tingkat ekonomi, religiusitas, dan koping pada mahasiswi. ...... Female students tend to have high stress levels, besides that most female students also experience symptoms of premenstrual syndrome (PMS). This study aims to determine the prevalence and relationship between academic stress and PMS in final year students at the University of Indonesia. The research design was cross sectional with a sample of 356 female students through online data collection using a Student-life Stress Inventory (SSI) questionnaire and Premenstrual Syndrome Scales (PMSS) and categorical data analysis. Academic stress in female students in the last year tends to have a high level of stress or degree of weight. In addition, most of the students experienced moderate and severe PMS. There is a strong positive relationship between academic stress and premenstrual syndrome in regular undergraduate students at the University of Indonesia (r = 0.765) (p <0.05). Students can increase knowledge about academic stress and symptoms of premenstrual syndrome and how to deal with it. Future research is expected to measure other factors that influence stress and PMS such as family background, economic level, religiosity, and coping in female students.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Aziz
Abstrak :
ABSTRAK
Mengalami peristiwa slressful merupakan hal yang pernah dialami oleh seseorang dalam rentang kehidupan, termasuk kehidupan mahasiswa. Banyak peristiwa stressful yang dapat menjadi potenlial slressor dan bila tidak diatasi dengan baik dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Menghadapi deadline skripsi bisa menjadi peristiwa yang stressful bagi mahasiswa bila tidak mempersiapkan diri dengan baik saat mengerjakan tugas skripsi yang sewaktuwaktu dapat menjadikan dirinya keadaan stres. Banyak cara untuk mengatasi stres, salah satunya adalah coping religius yang merupakan bagian dari emotionfocused coping. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan teknik event & incidental sampling dengan jumlah sampel 73 orang pada mahasiswa yang sedang menghadapi deadline skripsi di Universitas Indonesia, Depok. Alat ukur yang digunakan merupakan adaptasi dari RCOPE berupa skala Likert. Validitasnya diuji dengan melalui expert judgement, Pearson Product Moment Correlation dan reliabilitasnya dengan C.oefficient Alpha. Dalam pengadaptasian alat tes temvata terdapat satu faktor dan beberapa item yang harus dibuang karena nilai reliabilitasnya dan validitasnya kurang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara mahasiswa pria dengan mahasiswa wanita dalam menggunakan coping religius bentuk positif dan negatif. Namun terdapat perbedaan antara coping religius bentuk positif dengan coping religius bentuk negatif pada mahasiswa yang sedang menghadapi deadline skripsi. Ternyata coping religius bentuk positif lebih banyak digunakan bila dibandingkan dengan bentuk negatif. Coping religius bentuk positif cukup sering digunakan, sedangkan bentuk negatif kurang sering digunakan pada mahasiswa yang sedang menghadapi deadline skripsi. Saran yang diberikan adalah perlunya meningkatkan kemampuan dalam menggunakan coping dengan emotion-focused maupun problem focused dan perlunya menggunakan kedua tipe coping tersebut secara bersamaan agar lebih berguna dan efektif dalam menghadapi peristiwa yang stressful pada mahasiswa yang sedang menghadapi deadline skripsi.
2004
S3461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library