Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurshabrina Adani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengalaman parentificationterhadapkemampuan regulasi emosi pada mahasiswaperguruan tinggipenerima Bidikmisi. Pengukuran parentificationmenggunakan Parentification Inventory(Hooper, 2009), sedangkan kemampuan regulasi emosi diukur menggunakan The Brief Version of Difficulties in Emotion Regulation Scaleatau DERS-16 (Bjureberg dkk, 2016). Penelitian ini dilakukan pada 482 partisipan dengan rentang usia 18-25 tahun (M= 20,02, SD= 1,376)dengan jumlah 351 partisipan perempuan dan 131 partisipan laki-laki. Hasil analisis menunjukkan bahwa parentfication(β= 0,162, p<0,05) memiliki pengaruh yangpositif dan signifikan terhadapdisregulasi emosi, sehinggasemakin tinggi parentification yang dialamisemasa kecil dan remajamakasemakin buruk kemampuan regulasi emosi. Selain itu, hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi emotional parentification(β= -0,196, p<0,01) dan instrumental parentification(β= 0,166, p<0,05) memiliki kontribusi terhadap kemampuan regulasi emosi

ABSTRACT
This study aim to examine the influence of parentification on theability ofemotional regulation among students of Bidikmisischolarship.The measurement of parentification is using the Parentification Inventory (Hooper, 2009), and the measurement of the ability in emotional regulation is using The Brief Version of Difficulties in Emotional Regulation Scaleor DERS-16 (Bjureberg, 2016). Resultindicate that parentification (β= 0,162, p<0,05) positively influence the dysregulation in emotion, which means the higher parentification, the worse the ability in emotional regulation. Furthermore, result indicate that both emotional parentification (β = -0,196, p<0,01) and instrumental parentification(β= 0,166, p<0,05) have variance in emotional regulation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mauldina Mustika Sadikin
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengalaman parentification dan perilaku prososial pada mahasiswa penerima bidikmisi. Penelitian ini merupakan penelitian retrospective study dimana parentification sebagai pengalaman yang dialami oleh mahasiswa bidikmisi ketika usia di bawah 18 tahun dan perilaku prososial sebagai dampak dari pengalaman tersebut yang diperoleh saat dewasa. Teori parentification yang digunakan dalam penelitian mengacu pada teori Boszormenyi-Nagy dan Spark (1973) dan teori perilaku prososial mengacu pada teori Eisenberg & Mussen (1989). Dalam mengukur parentification, penelitian ini menggunakan Parentification Inventory (Hooper, 2009) yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu emotional parentification, instrumental parentification, dan perceived benefit parentification dan untuk mengukur perilaku prososial menggunakan Adults Prosocialness Instrument (Caprara, Steca, Zelli, dan Capanna, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti juga melihat dua dari tiga dimensi parentification (emotional dan instrumental parentification) yang memberikan kontribusi terhadap perilaku prososial. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa bidikmisi yang berkuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) seluruh Indonesia dengan rentang usia 18 sampai 24 tahun. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan multiple regression. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman parentification berperan positif secara signifikan terhadap perilaku prososial mahasiswa bidikmisi dan memprediksi sebesar 5.8%. Hasil juga menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu poin pada skor parentification, maka akan diikuti dengan kenaikan .24 poin pada skor perilaku prososial. Selain itu, kedua dimensi parentification (emotional dan Instrumental parentification) berperan positif secara signifikan terhadap perilaku prososial mahasiswa bidikmisi. Namun, dari kedua dimensi parentification, hanya emotional parentification yang berkontribusi terhadap perilaku prososial mahasiswa bidikmisi.

 

 


This study aims to know the relationship between experience of parentification and prosocial behaviour among bidikmisi college students. This study is retrospective study where parentification as an experience which event is happened by bidikmisi students under 18 years old and prosocial behaviour as an effect from those events which is obtained as an adult. Parentification theory which is use in this study referring to Boszormenyi-Nagy and Spark theory (1973) and prosocial theory referring to Eisenberg & Mussen theory (1989). To measure parentification in this study is use Parentification Inventory (Hooper, 2009) with three dimensions i.e. emotional parentification, instrumental parentification, and perceived benefit parentification and to measure prosocial behaviour is use Adults Prosocialness Instrument (Caprara, Steca, Zelli, and Capanna, 2005). The researcher also wants to see which two of three dimensions of parentification (emotional and instrumental parentification) that contribute to prosocial behavior. Participants in this study are bidikmisi students who studied in public universities all over Indonesia with age range from 18 to 24 years old. The hypotesist test is done by multiple regression. The results from this study indicates that experience of parentification has significant positive relationship towards prosocial behaviour among bidikmisi college students and predict it as much as 5.8%. The result also indicates that each increase of one point on the parentification score will be followed by  .24 point increase in prosocial behavior scores. Furthermore, two dimensions of parentification (emotional and instrumental parentification) has significant positive relationship towards prosocial behaviour among bidikmisi college students. But, only emotional parentification who contributed toward prosocial behaviour among bidikmisi college students between two dimensions of parentification.

 

 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Dhiya Fauzia
"Tujuan penelitian ini adalah melihat kontribusi pengalaman parentification terhadap keberfungsian keluarga pada mahasiswa penerima Bidikmisi di perguruan tinggi negeri. Parentification diukur menggunakan Parentification Inventory (Hooper, 2011) yang telah diadaptasi, sedangkan keberfungsian keluarga diukur menggunakan General Functioning Family Assessment Device atau GF-FAD (Epstein et al., 1983). Partisipan penelitian ini berjumlah 482 orang dengan rentang usia 18-25 tahun (M= 20,02, SD= 1,376). Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa parentification (β = 0,226, p<0,05) memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keberfungsian keluarga. Oleh karena itu, semakin tinggi parentification yang dialami maka semakin tinggi persepsi keberfungsian keluarga yang dimiliki. Hasil analisis penelitian juga menunjukkan bahwa dimensi emotional parentification (β = 0,228, p<0,01) memiliki kontribusi yang signifikan dan positif terhadap keberfungsian keluarga, sedangkan instrumental parentification (β = -0,192, p<0,01) memiliki kontribusi yang signifikan dan negatif terhadap keberfungsian keluarga.

This study aim to examine the contribution of parentification on the perception of family functioning among students of Bidikmisi scholarship. Parentification is measured by the Parentification Inventory (Hooper, 2009) and the perception of family functioning is measured by General Functioning Family Assesment Device or GF-FAD (Epstein et al., 1983). The participant of the study consist of 428 participant with the range of age between 18 to 25 years old (M= 20,02, SD= 1,376). This study result indicate that parentification (β = 0,226, p<0,05) positively influence the family functioning, which means that the higher parentification, the higher perception of family functioning. Furthermore, the result indicate that emotional parentification (β = 0,228, p<0,01) positively influence the family functioning and instrumental parentification (β = -0,192, p<0,01) negatively influence the family functioning of Bidikmisi scholarship students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agita Caroline
"Penelitian kali ini bertujuan untuk melihat hubungan antara fungsi keluarga dan efikasi diri pada mahasiswa penerima bidikmisi di Jabodetabek. Mahasiswa penerima bidikmisi ini merupakan mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Adapun teori fungsi keluarga yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori McMaster Model of Family Functioning (MMFF) sedangkan efikasi diri menggunakan teori yang dikemukakan oleh Bandura. Teori MMFF ini memiliki enam dimensi yaitu affective involvement, affective responsiveness, behavioral control, communication, problem solving, dan roles.Dalam penelitian ini, peneliti juga melihat dimensi-dimensi dari MMFF yang memberikan kontribusi terhadap efikasi diri. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jabodetabek yang menerima beasiswa bidikmisi dengan rentang usia 18 sampai 25 tahun. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik statistika simple regression dan multiple regression. Melalui penelitian ini, dapat diketahui bahwa fungsi keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efikasi diri mahasiswa penerima bidikmisi di Jabodetabek dan dapat memprediksi sebesar 6.8%. Selain itu, terdapat satu dimensi dalam fungsi keluarga yang berkontribusi terhadap efikasi diri mahasiswa penerima bidikmisi di Jabodetabek yaitu problem solving.

The aim of this study was to examine the relationship between family functioning and self-efficacy among students of bidikmisi scholarship in Jabodetabek. Students of bidikmisi scholarship are students who come from family with low-socioeconomic status (SES). Family functioning theory which is used in this research is McMaster Model of Family Functioning(MMFF) theory, while self-efficacy used Bandura’s theory. The MMFF theory has six dimensions that is affective involvement, affective responsiveness, behavioural control, communication, problem solving, and roles. The researcher also wants to see which dimensions from MMFF theory that contribute to self-efficacy. The participants of this study is students of public universities who get bidikmisi scholarship with the range of the age between 18 to 25 years. The results of this study showed that the family functioning has significant relationship with self-efficacy among students of bidikmisi scholarship in Jabodetabek that can predict 6.8%. Furthermore, there is one dimension that contribute to self-efficacy among students of bidikmisi scholarship in Jabodetabek, that is problem solving"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanya Eriya Nugroho
"Kondisi ekonomi yang kurang baik dapat mempengaruhi kualitas hidup mahasiswa penerima Bidikmisi. Dalam keadaan seperti itu, keluarga memegang peranan penting dalam menjaga kualitas hidup yang baik bagi anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada mahasiswa penerima Bidikmisi. Peneliti juga ingin melihat kontribusi dimensi fungsi keluarga terhadap kualitas hidup mahasiswa penerima Bidikmisi. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah McMaster Model of Family Function (MMFF) dan teori kualitas hidup WHO. Pengukuran variabel fungsi keluarga menggunakan alat ukur Family Assessment Device (FAD). Sedangkan variabel kualitas hidup diukur dengan menggunakan kuesioner WHOQOL BREF. Peserta yang mengikuti penelitian ini berjumlah 202 orang dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri di Jabodetabek. Usia peserta berkisar antara 18-23 tahun. Teknik pengolahan data dilakukan dengan Regresi Sederhana dan Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 19,9% varians kualitas hidup dapat dijelaskan oleh variabel fungsi keluarga (R=0,451, p<0,001). Selain itu, berdasarkan hasil uji hipotesis kedua, dimensi yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kualitas hidup adalah dimensi peran. Penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi keluarga berperan penting dalam menentukan kualitas hidup mahasiswa penerima Bidikmisi.

Unfavorable economic conditions can affect the quality of life of Bidikmisi recipient students. In such circumstances, the family plays an important role in maintaining a good quality of life for family members. This study aims to determine the relationship between family function and quality of life in Bidikmisi recipient students. Researchers also want to see the contribution of the dimensions of family function to the quality of life of Bidikmisi recipient students. In this study, the theory used is the McMaster Model of Family Function (MMFF) and the WHO quality of life theory. Measurement of family function variables using the Family Assessment Device (FAD) measuring instrument. Meanwhile, the quality of life variable was measured using the WHOQOL BREF questionnaire. Participants who took part in this study amounted to 202 people from various State Universities in Greater Jakarta. The age of the participants ranged from 18-23 years. The data processing technique is done with Simple and Multiple Regression. The results showed that 19.9% ​​of the variance in quality of life could be explained by family function variables (R=0.451, p<0.001). In addition, based on the results of the second hypothesis test, the dimension that contributes significantly to the quality of life is the role dimension. This study shows that family functions play an important role in determining the quality of life of Bidikmisi recipient students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran parentification terhadap hardiness pada mahasiswa bidikmisi di Indonesia. Parentification dikur dengan Parentification Inventory (Hooper, 2009) dan hardiness diukur dengan Dispositional Resilience Scale-15 (Bartone, 2007). Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 482 mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia, terdiri dari 351 perempuan dan 131 laki-laki dengan rentang usia 18-24 tahun (M = 20,02, SD = 1,376). Data yang diperoleh dari seluruh partisipan dianalisis menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, parentification berperan secara signifikan dan positif terhadap hardiness (𝛽 = 0,211, p < 0,01). Untuk tipe parentification, emotional parentification berperan lebih besar terhadap hardiness (𝛽 = 0,393, p < 0,01), dibandingkan dengan instrumental parentification (𝛽 = -0,161, p < 0,05).

ABSTRACT
This study aims to examine the role of parentification toward hardiness among college students of bidikmisi scholarship in Indonesia. Parentification was measured using Parentification Inventory (Hooper, 2009) and hardiness was measured using Dispositional Resilience Scale-15 (Bartone, 2007). Participants involved in this study were 482 students from State Universities in Indonesia, consisted of 351 women and 131 men with an age range of 18-24 years (M = 20,02, SD = 1,376). Data obtained from all participants were analyzed using regression analysis. The results indicated that in general, parentification has a significant and positive role towards hardiness (𝛽 = 0,211, p < 0,01). For the type of parentification, emotional parentification has a greater role towards hardiness (𝛽 = 0.393, p <0.01), compared to instrumental parentification (𝛽 = -0,161, p < 0,05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viera Minayu Sasheeta
"ABSTRAK
Food coping strategy adalah upaya seseorang untuk memenuhi kebutuhan makanan disaat makanan tidak tersedia dan tidak memiliki uang untuk membeli makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beberapa faktor terhadap food coping strategy pada mahasiswa program Bidikmisi di beberapa fakultas terpilih di Universitas Indonesia tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian ini merupakan mahasiswa program Bidikmisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Teknik yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 125 orang yang dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling. Data penelitian didapatkan dengan cara wawancara kuesioner menggunakan modifikasi Coping Strategies Index dan pengukuran antropometri berupa tinggi badan dan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 98.4 mahasiswa Bidikmisi pernah melakukan food coping strategy dalam 7 hari terakhir dan skor food coping strategy memiliki rata-rata 23.42 14.27. Perilaku yang paling sering dilakukan antara lain mengurangi kebiasaan jajan atau snack, membeli makanan siap saji dan memilih makanan yang lebih murah atau kurang disukai. Dalam penelitian ini ditemukan ada hubungan antara tahun angkatan masuk dengan food coping strategy p = 0.047 . Selain itu hubungan yang bermakna juga ditemukan pada variabel food coping strategy dengan asupan energi dan asupan karbohidrat mahasiswa Bidikmisi p = 0.028; p=0.020.

ABSTRACT
Food coping strategy is what you do when you don rsquo t have adequate food and don rsquo t have the money to buy food. The purpose of this study was to find out the association between some factors with food coping strategy in Bidikmisi students of selected faculties in University of Indonesia 2017. This is a quantitative research with cross sectional study design. Subject of this study is 125 Bidikmisi students who meet the criterias from 3 selected faculties which are Faculty of Economy and Business, Faculty of Public Health and Faculty of Engineering. Data of this research obtained by questionnaires using modified coping strategies index and anthropometry measurements for height and weight. Results of this study showed as much as 98.4 of Bidikmisi students have done food coping strategy in last 7 days and the average of food coping strategy was 23.42 14.27. Bivariate results using independent T test showed a significant association between college entrance year and food coping strategy p 0.047 . In bivariate results of dietary intake using correlation and linier regression test showed a significant association between food coping strategy and energy intake p 0.028 and also carbohydrate intake p 0.020.
"
2017
S67729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library