Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fenindra Anggi Alifta
Abstrak :
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan tapi juga pendidikan. Pembelajaran daring dianggap sebagai salah satu solusi agar aktivitas akademik dapat terus berjalan. Nyatanya sistem baru ini mengakibatkan stres bagi beberapa mahasiswa. Selain faktor yang berhubungan langsung dalam proses perkuliahan, terdapat pula permasalahan dari kehidupan sehari-hari yang beresiko mengakibatkan munculnya stres khususnya pada mahasiswa Ekstensi yang tidak jarang beberapa dari mereka sudah bekerja dan berumah tangga. Hal ini menambah beban tugasnya dalam menjalani tanggung jawabnya sehari-harinya serta berdampingan memaksimalkan tugasnya sebagai seorang mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres mahasiswa selama masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian ini cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Ekstensi FKM UI yang berjumlah 176 responden dengan kriteria inklusi mahasiswa dengan status akademis aktif dan kriteria eksklusi mahasiswa yang tidak bersedia menjadi responden ketika penelitian berlangsung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada responden. Dari hasil penelitian didapatkan 5,7% responden mengalami stres berat. Hasil analisis bivariat diperoleh dua faktor yang berhubungan dengan tingkat stres mahasiswa yaitu jadwal perkuliahan dengan p-value 0,005 dan metode pembelajaran dengan p-value 0,01. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk mengambil tindakan dalam pencegahan dan pengendalian stres pada mahasiswa. ......The Covid-19 pandemic has not only impacted the health sector but also education. Online learning is considered one of the solutions so that academic activities can continue to run. But, this new system caused stress for some students. In addition to factors that are directly related to the lecture process, there are also problems from everyday life that are at risk of causing stress, especially for Extension students, some of whom are already working and having families. This adds to the burden of his duties in carrying out his daily responsibilities and side by side maximizing his duties as a student. This study aims to determine the factors associated with student stress levels during the Covid-19 pandemic in students of the Extension Program of the Faculty of Public Health, University of Indonesia. This study is a quantitative study with a cross-sectional study. The sample in this study were all Extension FKM UI students totaling 176 respondents with inclusion criteria of students with active academic status and exclusion criteria of students who were not willing to be respondents when the research took place. The data used in this study are primary data obtained through questionnaires given to respondents. From the results of the study, it was found that 5.7% of respondents experienced severe stress. The results of the bivariate analysis obtained two factors related to the stress level of students, namely the lecture schedule with a p-value of 0.005 and the learning method with a p-value of 0.01. From the results of this study, it is hoped that it can be used as basic data to take action in preventing and controlling stress in students.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zamroni Lathif
Abstrak :
Aspek keselamatan, kesehatan, dan lingkungan (K3L) pada hunian mahasiswa seringkali terabaikan, padahal universitas wajib memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan mahasiswa yang berada di luar kampus sebagai tanggung jawab moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek K3L pada hunian mahasiswa yang berada di sektiar Universitas Indonesia, salah satu universitas terbesar di Indonesia, yang belokasi di Pondok Cina, Beji, Depok, Jawa Barat. Aspek K3L yang di observasi dalam penelitian ini meliputi (1) tugas dan tanggung jawab pemilik dan penghuni; (2) struktur, fasilitas, dan ketentuan ruang; (3) keselamatan dan keamanan personal; (4) pencahayaan dan sistem kelistrikan; (5) kenyamanan suhu, ventilasi, dan efisiensi energi; (6) kontrol kelembaban, limbah padat, dan manajemen hama; dan (7) agen kimia. Penelitian ini menggunakan desain dekriptif dengan pendekatan cross sectional, dilakukan pada 65 hunian mahasiswa yang berada di sekitar Universitas Indonesia yang berlokasi di Pondok Cina, Beji, Depok, Jawa Barat. Lembar checklist yang digunakan untuk observasi dan panduan wawancara mencakup penilaian terhadap aspek K3L pada hunian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya aspek agen kimia yang menunjukkan sangat kurang yakni sebesar 12% hunian mahasiswa. Untuk kategori kurang, sebanyak 12% hunian untuk aspek tugas dan tanggung jawab, 12% untuk aspek keselamatan dan keamanan personal, 9% untuk aspek kenyamanan suhu, ventilasi, dan efisiensi energi, 20% untuk aspek kontrol kelembaban, limbah padat, dan manajemen hama, dan 22% untuk aspek agen kimia. Namun, secara keseluruhan pemenuhan aspek K3L pada hunian mahasiswa sebagian besar sudah sangat baik. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk perbaikan aspek K3L pada hunian mahasiswa. Selanjutnya, perlu dilakukan sosialisasi terkait aspek K3L pada hunian mahasiswa baik dari kampus maupun dari pemerintah.
The safety, health and environmental (SHE) aspects of student housing are approved to be neglected, even though the university is required to provide Student Safety and Health outside of campus as a moral responsibility. SHE in student housing located at the University of Indonesia, one of the largest universities in Indonesia, located in Pondok Cina, Beji, Depok, West Java. SHE aspects which are the results of observations in this study (1) Duties of owners and occupants Aspects; (2) Structure, Facilities and Space Requirements Aspects; (3) Safety and Personal Security Aspects; (4) Lighting and Electrical System Aspects; (5) Thermal Comfort, Ventilation and Energy Efficiency Aspects; (6) Moisture Control, Solid Waste, and Pest Management Aspects; and (7) Chemical Agent Aspects. This study used a descriptive design with a cross sectional design, carried out on 65 student housings located in Pondok Cina, Beji, Depok, West Java. The checklist sheet that is used for observation and interview guides is completed on the SHE aspects of student housing. The results showed that only 12% of student housing. For the relatively unsafe category, 12% for Duties of owners and occupants aspects, 12% for Safety and Personal Security Aspects, 9% for Thermal Comfort, Ventilation and Energy Efficiency, 20% for Moisture Control, Solid Waste, and Pest Management Aspects, and 22 % for chemical agents aspects. However, most of the SHE in student housing has been very good (safe). The results of this study can be used as evaluation material to improve HSE aspects in residential students. Furthermore, it is necessary to disseminate SHE aspects of student housing both from campus and from the government.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal
Abstrak :
Permasalahan pertama dalam skripsi ini adalah mengenai bagaimana deskripsi pola sintaktis dan bentuk leksikal ujaran pujian yang dinyatakan di dalam bahasa Inggris oleh mahasiswa sastra Inggris Universitas Indonesia. Permasalahan kedua adalah mengenai bagaimana pemilihan tipe tanggapan atas pujian menurut kategori yang dibuat oleh Holmes (1986) dan apakah pemilihan tersebut turut dipengaruhi oleh budaya Indonesia, serta bagaimana Pula realisasi ujaran tanggapan atas pujian ditinjau dari sudut pandang kesantunan berbahasa. Dasar teoretis yang dijadikan landasan dalam menganalisis data adalah teori tindak tutu, teori kesantunan berbahasa, teori bahasa dan kebudayaan, serta penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian. Data yang dapat dijaring berjumlah 134 ujaran pujian dan 101 ujaran tanggapan atas pujian. Data tersebut diperoleh dengan meminta responden untuk mengisikan kuesioner yang berisi situasi-situasi yang dirancang sedapat mungkin mendekati kenyataan yang sangat mungkin responder temui dalam kehidupan sehari-hari. Hasil analisis data ujaran pujian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam menyatakan ujaran pujiannya bergantung kepada seperangkat pola sintaktis yang terbatas jumlahnya dan bentuk leksikal (yang mencakup kata kerja dan kata sifat) yang mengandung makna atau nilai positif Dapat dikatakan bahwa pujian adalah tindak ujaran yang terformula. Hal ini akan memudahkan penutur dan berbagai latar belakang yang berbeda untuk membina dan memelihara hubungan sosial dengan lawan bicara. Untuk ujaran tanggapan atas pujian, hasilnya menunjukkan bahwa 73,3% responden menerima pujian, 22,7% menghindar/menyimpang, dan 4,0% menolaknya. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa subjek penelitian tidak dipengaruhi oleh budaya Indonesia yang cenderung menolak pujian. Jika dikaitkan dengan kesantunan berbahasa, temyata dari hasil di atas masih ditemukan beberapa responden yang melanggar norma kesantunan yang berlaku di dalam masyarakat tutur yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Tanggapan yang dianggap paling sopan adalah menerima pujian yang diujarkan oleh lawan bicara dan menghindari memuji diri sendiri. Namun, sebagian responden menerima pujian dengan memuji diri sendiri. Oleh sebab itu sebaiknya mereka mempelajari lagi norma kesantunan berbahasa agar hubungan sosial di antara penyerta komunikasi dapat tetap terbina dan terpelihara.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Azzahra Shabrina Larasati
Abstrak :
ABSTRAK Kesadaran masyarakat mengenai keberadaan sebuah perusahaan maupun brand merupakan hal yang penting. Sejauh mana masyarakat menyadari adanya suatu produk atau jasa tentu berpengaruh terhadap eksistensi dan kelangsungan perusahaan tersebut. PT Central Proteinaprima (CP Prima) memiliki keinginan untuk dapat dikenal oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Indonesia. Universitas Indonesia sebagai universitas penyandang nama negara diyakini memiliki mahasiswa yang kompeten dan terbaik untuk dapat memperkuat kinerja perusahaan di masa depan. Oleh karena itu dilakukan penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui posisi CP Prima di mata mahasiswa UI. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa UI sebagian besar masih belum mengetahui tentang CP Prima. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dirancangnya program Marketing Public Relations yang terdiri dari exhibition sekaligus perekrutan karyawan bekerja sama dengan CDC UI, presentasi perusahaan, KOL engagement, seminar, kompetisi esai, dan publikasi media. Seluruh program tersebut bertujuan untuk membangun awareness mahasiswa Universitas Indonesia terhadap CP Prima sekaligus menciptakan citra positif CP Prima sebagai perusahaan yang potensial di masa depan. Program CP Prima Goes to Campus berfungsi untuk menghubungkan CP Prima dengan mahasiswa UI agar mahasiswa UI menjadi mengenal dan tertarik untuk bergabung dengan CP Prima.
ABSTRACT Public awareness about the existence of a company or brand is important. The extent to which the public aware of the existence of a product or service would affect the existence and survival of the company. PT Central Proteinaprima (CP Prima) has a desire to be known by the students, especially students of Universitas Indonesia. Universitas Indonesia as the university with the name of the country is believed to have a competent and best students to be able to strengthen the company's performance in the future. Therefore quantitative and qualitative research were conducted to determine the position of CP Prima in the mind of UI students. Results show that most of UI students still do not know about CP Prima. The solution to these problems is Marketing Public Relations program that consists of simultaneously recruitment exhibition in collaboration with the CDC UI, corporate presentations, KOL engagement, seminars, essay competitions, and media publications. The entire program aims to build awareness of Universitas Indonesia students to CP Prima while creating a positive image of CP Prima and its potential in the future. CP Prima Goes to Campus program is used to connect the CP Prima with UI students so that students become familiar and interested in joining CP Prima.
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Haryanto
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan kajian terhadap karaktariatik penggunaan litaratur mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagainana tercermin dalam karya .skripai mereka yang diterbitkan antara tahun 1978 s/d. 1982, Dengan memanfaatkan metode kajian analisis sitasi (citation btudy) penulis malakukan kajian terhadap data sitasi yang tercantum dalam daftar bacaan atau sumber kepustakaan tiap, skripsi yang dijadikan sampel untuk mampetakan penggu_naan literatur mahasiswa FEUI dalam segi bentuk dokumen bahasa dokumen, usia dokumen, penyebaran subjek dokumen, serta melakukan evaluasi terhadap koleksi milik Perpusta_kaan FEUI dalam aegi bentuk dan bahasa dokumen guna memperoleh gambaran keadaan koleksi tersebut dapat memenuhi kubutuhan literatur mahasiswa FEUI dalam menyelesaikan tugas menyusun skripsi mereka.

Hasil kajian menunjukkan bahwa buku merupakan sumbar informasi terpenting, disusul bentuk dokumon publikaai tidak diterbitkan, terbitan pemerintah dan majalah, Doku_men berbahasa Inggris lebih besasar porsi pemakaiannya dibanding bahasa Indonesia. Konsentrasi pemakaian dokumen menurut penggolongan usia menunjukkan bahwa dokumen berbahasa. Indonesia cenderung pada dokumen berusia muda, te_tapi untuk dokumen berbahaaa Inggris justru cenderung meningkat pemakaiannya pada dokumen berusia tua, ...
1984
S15184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Monica
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademik dan optimisme pada mahasiswa di Universitas Indonesia. Prokrastinasi akademik didefinisikan sebagai penundaan yang disengaja dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan akademis dan mungkin disebabkan oleh takut akan kegagalan, kecenderungan untuk menunda pengerjaan tugas yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan, pengelolaan waktu yang buruk, atau ketidaksukaan terhadap tugas tertentu. Optimisme didefinisikan sebagai keyakinan secara umum akan adanya hasil yang baik. Pengukuran prokrastinasi akademik menggunakan alat ukur Procrastination Assessment Scale for Students (PASS) yang disusun oleh Solomon dan Rothblum (1984). Pengukuran optimisme menggunakan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang disusun oleh Carver dan Scheier (1994). Partisipan penelitian berjumlah 669 mahasiswa di Universitas Indonesia. Melalui teknik statistik Pearson Correlation, diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara prokrastinasi akademik dan optimisme yang signifikan. Melalui teknik statistik one way anova, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat prokrastinasi akademik berdasarkan semester, namun terdapat perbedaan tingkat prokrastinasi akademik berdasarkan fakultas. Tidak terdapat perbedaan tingkat optimisme berdasarkan semester ataupun fakultas. ......This research was conducted to find the correlation between academic procrastination and optimism among students in University of Indonesia. Academic procrastination defined as intentional delay in completing academic-related tasks and may result from a fear of failure, a tendency to postpone tasks necessary to achieve a specific goal, poor time management, or task aversiveness. Optimism defined as expectations that good things will happen. Academic procrastination was measured using an instrument named Procrastination Assessment Scale for Students (PASS) made by Solomon and Rothblum (1984). Optimism was measured using Life Orientation Test-Revised (LOT-R) made by Carver and Scheier (1994). Participants of this research were 669 students in Universitas Indonesia. The Pearson Correlation indicates negative significant correlation between academic procrastination and optimism. The One Way Anova analysis indicates no differences in academic procrastination based on semester, but there is differences in academic procrastination based on faculty. There is no differences in optimism based on semester and faculty.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosi Sriandita Worosatiti
Abstrak :
[ABSTRACT
Halitosis merupakan masalah medico-social yang mempengaruhi citra dan kepercayaan diri seseorang serta masyarakat. Kemampuan seseorang untuk mengetahui bahwa dirinya memiliki halitosis dan sejauh mana bau tersebut mengganggu khalayak ramai belum diketahui, sehingga diperlukan informasi mengenai gambaran perceived needs halitosis dengan metode self-assessment. Sampel penelitian didapat dengan menyebar angket formulir ekektronik dan didapatkan 1253 responden mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Hasil uji Chi Square menunjukan terdapat perbedaan responden dengan bau mulut dan tanpa bau mulut berdasarkan karakteristik, persepsi waktu terjadinya bau mulut, menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta persepsi keadaan rongga mulut memiliki perbedaan yang signifikan dengan halitosis, sedangkan penyakit sistemik dan kebiasaan selfcare tidak ada perbedaan yang signifikan.
ABSTRACT
Halitosis is a medico-social problem that affects the confidence of a person and community. The information of perceived needs halitosis by using self-assessment methods is necessary to know the effect of someone?s perception about halitosis and how far it affects community. Samples were obtained by distributing e-form questionnaire and there were 1253 respondents from undergraduate students of Universitas Indonesia. Chi Square test shows that there are significant differences in respondents with or without halitosis based on these characteristic, perception of halitosis occurring time, oral hygiene, and perception of oral health, however systemic diseases and self care habit don't have significant differences. Halitosis is a medico-social problem that affects the confidence of a person and community. The information of perceived needs halitosis by using self-assessment methods is necessary to know the effect of someone's perception about halitosis and how far it affects community. Samples were obtained by distributing e-form questionnaire and there were 1253 respondents from undergraduate students of Universitas Indonesia. Chi Square test shows that there are significant differences in respondents with or without halitosis based on these characteristics, perception of halitosis occurring time, oral hygiene, and perception of oral health, however systemic diseases and self care habit don't have significant differences.;Halitosis is a medico-social problem that affects the confidence of a person and community. The information of perceived needs halitosis by using self-assessment methods is necessary to know the effect of someone?s perception about halitosis and how far it affects community. Samples were obtained by distributing e-form questionnaire and there were 1253 respondents from undergraduate students of Universitas Indonesia. Chi Square test shows that there are significant differences in respondents with or without halitosis based on these characteristics; perception of halitosis occurring time, oral hygiene, and perception of oral health, however systemic diseases and self care habit don?t have significant differences.;Halitosis is a medico-social problem that affects the confidence of a person and community. The information of perceived needs halitosis by using self-assessment methods is necessary to know the effect of someone?s perception about halitosis and how far it affects community. Samples were obtained by distributing e-form questionnaire and there were 1253 respondents from undergraduate students of Universitas Indonesia. Chi Square test shows that there are significant differences in respondents with or without halitosis based on these characteristics; perception of halitosis occurring time, oral hygiene, and perception of oral health, however systemic diseases and self care habit don?t have significant differences., Halitosis is a medico-social problem that affects the confidence of a person and community. The information of perceived needs halitosis by using self-assessment methods is necessary to know the effect of someone?s perception about halitosis and how far it affects community. Samples were obtained by distributing e-form questionnaire and there were 1253 respondents from undergraduate students of Universitas Indonesia. Chi Square test shows that there are significant differences in respondents with or without halitosis based on these characteristics; perception of halitosis occurring time, oral hygiene, and perception of oral health, however systemic diseases and self care habit don?t have significant differences.]
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Nusolahardo
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo Bayu Waskito
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1986
S2112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>