Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andriana Fedreka Pujiastuti
2007
T39849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qadri Fitrothul Khasanah
Abstrak :
Telah dilakukan sintesa dan karakterisasi terhadap efek substitusi parsial ion La terhadap sistem senyawa LaxSr1-xO.6(Fe1,5Mn0,25Ti0,25O3) sebagai material penyanggah radiasi gelombang mikro dengan x adalah 0,3:0,5:0,7. Proses pembentukan dengan Hight Energy Milling/mekanikal alloying dari senyawa dasar La2O3, SrCO3, Fe2O3, MnO3, TiO2. Tahapan kristalisasi dilakukan dengan waktu pemanasan 4 jam suhu 1050 oC. Untuk x=0,3 dihasilkan 1 fasa La0,3Sr0,7O.6(Fe2O3), pola difraksi mengikuti pola SrO.6(Fe2O3). Loop hysterisis menunjukan magnet permanent dengan hasil remanen 1258 emu/gr, koersivitas 0.1489 Oe. Untuk x= 0,5 dan 0,7 memiliki nilai remanen berkurang karena adanya fasa kedua dan ketiga sebesar 1251,46 emu/gr dan 1241,58 emu/gr, dengan nilai coersivitas 0,045 dan 0.146 Oe. Pada saat y = 1,5 substitusi Mn dan Ti untuk sistem LaxSr1-xO.6(Fe1- yMny/2Tiy/2O3) pada hasil XRD menunjukkan 3 fasa dan loop hysterisis menunjukkan sifat feromagnetik, dengan nilai remanen tidak jauh berbeda dan koersifitas yang menurun dari sistem untuk x 0,3-0,7. Karakterisasi magnetik sistem LaxSr1-xO.6(Fe1.5Mn0.25Ti0.25O3) menghasilkan nilai intensitas reflection loss paling optimal sebesar -6.73 dB pada frekuensi optimal 14,9 GHz. Dengan adanya substitusi Mn dan Ti sifat magnetik sistem berkurang sehingga menurunkan nilai absorbsi.
Synthesis and characterization has been done on the effects of partial substitution of ion La to the system LaxSr1-xO.6(Fe1,5Mn0,25Ti0,25O3) as a material absorber of microwave radiation with x 0,3:0,5:0,7. Design process with Hight Energy Milling / mechanical alloying basic compounds La2O3, SrCO3, Fe2O3, MnO3, TiO2. Stages of crystallization with the heating temperature of 1050°C 4 hours. For x = 0.3 produced a phase La0,3Sr0,7O.6(Fe2O3), following of diffraction patterns SrO.6(Fe2O3). Loop Hysteresis shows a permanent magnet with the remanent 1258 emu / g, and coercivity 0.1489 Oe. For x = 0.5 and 0.7 have a remanent value reduced because of the second and third phases is 1251.46 emu / g and 1241.58 emu / g, with a coercivity value 0.045Oe and 0146 Oe. y = 1.5 substitution of Mn and Ti system of LaxSr1-xO.6(Fe1-yMny/2Tiy/2O3) for XRD results indicate 3 phase a ferromagnetic characteristic. Loop hysteresis show is not much different the value of remanent, and the coercivity decrease of system LaxSr1-xO.6(Fe1, 5Mn0, 25Ti0, 25O3). for x 0.3 to 0.7. Magnetic characterization of the reflection loss systems LaxSr1-xO.6(Fe1.5Mn0.25Ti0.25O3) optimal value of -6.73 dB at a optimal frequency of 14.9 GHz. The substitution of Mn and Ti of the system is reduced magnetic characteristic in lower absorption values.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31167
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 1983
538.362 MAG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oklahoma: Society of Exploration Geophycists, 1987
622.153 ELE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferina Nugrahitasari
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian geofisika dengan metoda magnetik di Sorolangun, Jambi, Sumatra. Penelitian ini bertujuan untuk mengindetifikasi zona mineralisasi emas sistem porfiri berdasarkan hasil pemodelan magnetik 3D. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM) dan Global Positioning System (GPS). Luas area 2000 meter x 2000 meter dengan spasi antar titik 5 meter. Pengolahan data mentah dilakukan dengan koreksi diurnal (koreksi variasi harian) dan IGRF (international geomagnetics Refrence Field) untuk mendapatkan medan anomali lokal. Kontinuasi keatas dilakukan pada ketinggian 50 meter. Turunan kedua vertikal (SVD) digunakan untuk menentukan jenis struktur pada wilayah penelitian agar mempermudah proses interpretasi. Penggunaan Reduksi ke kutub dilakukan untuk menyederhanakan proses interpretasi, namun karena wilayah penelitian berada di ekuator maka pengaplikasian RTP ini tidak maksimal, sebagai penggantinya digunakan Sinyal Analitik untuk mempermudah penentuan letak dari tubuh anomalinya. Interpretasi kualitatif dilakukan dengan menganalisis peta anomali medan magnetik total yang telah dikontinuasi dan diturunkan dua kali secara vertical. Hasil ini dikorelasikan dengan hasil pemodelan metoda magnetik 3D dan data IP. ......A geophysical studies have been conducted with the magnetic method in Sorolangun, Jambi, Sumatra. This study aims to identify the zones of gold mineralization porphyry system based on 3D magnetic modeling results. Data were collected by using a Proton Precession Magnetometer (PPM) and Global Positioning System (GPS). The area of 2000 meters x 2000 meters with a space between a point 5 meters. Raw data processing is done with diurnal correction (correction of daily variation) and IGRF (International Geomagnetics Refrence Field) to get a local anomaly field. Upward Continuation performed at a height of 50 meters. The second vertical derivative (SVD) is used to determine the type of structure in the study area in order to facilitate the process of interpretation. Reduction to the poles conducted to simplify the process of interpretation, however, because the study area is located at the equator then the application of RTP is not optimal, as the successor of Analytical Signal used to facilitate the determination of the location of the body anomalies. Qualitative interpretation is done by analyzing the total magnetic field anomaly maps that have been in continuation and lowered vertically twice. These results will be correlated with the results of the 3D magnetic modeling methods and data IP.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Redo Ramadhan
Abstrak :
Telah dilakukan sintesis bahan superkonduktor doping elektron Eu2-xCexCuO4+α-δ (ECCO) dengan metode reaksi padatan. Variasi dari doping Cerium ke dalam senyawa induk Eu2CuO4 serta variasi nilai δ, akan merubah nilai parameter kisi, resistivitas, dan suseptibilitas. Dari karakterisasi XRD, nilai parameter kisi pada sumbu c akan berkurang dengan meningkatnya konten Cerium. Pada sumbu a, parameter kisi bernilai maksimum pada x = 0.15. Dari uji resistivitas dan suseptibilitas, sifat superkonduktor dengan Tc ~ 13 K ditemukan pada bahan x = 0.15 dengan δ = 0.09. Namun demikian, sifat superkonduktivitas sampel dengan x = 0.11 dan x = 0.19 tidak terlihat.
Electron doped Superconductor Eu2-xCexCuO4+α-δ (ECCO) has been syntesized using sp;od state reaction method. Variation of Cerium doping into mother compound Eu2CuO4 and the value of δ, will change the value of lattice parameter, resistivity, and susceptibility. From XRD characterization, the value of lattice parameter in c axis decreases with increasing Cerium content. In a axis, the lattice parameter has been found to be maximum in x = 0.15. From resistivity and susceptibility measurements, it is found that superconducting properties with Tc ~ 13 K are observed at x = 0.15 with δ = 0.09. However, in the sample with x = 0.11 and x = 0.19, superconducting properties are not observed.
2013
S53256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Syarifah
Abstrak :
Dewasa ini, biosintesis nanopartikel menjadi hal yang menarik dan banyak dikembangkan oleh para peneliti karena ramah lingkungan dan kemampuannya dalam mensintesis nanopartikel logam, oksida, maupun nanopartikel magnetik. Penelitian ini mempelajari biosintesis nanopartikel magnetik oksida besi menggunakan ekstrak daun Pometia pinnata J.R.Frost. G.Forst. Oleh karena itu, dilakukan empat metode sintesis yang berbeda yang nantinya akan dipelajari pengaruh perbedaan sintesis tersebut terhadap struktur serta ukuran nanopartikel yang dihasilkan. Pembentukan nanopartikel magnetik dapat terlihat dari perubahan warna larutan serta terdapatnya partikel yang tertarik saat didekatkan dengan magnet. Perbedaan metode sintesis memperlihatkan perubahan warna larutan yang berbeda, namun semuanya memperlihatkan bahwa nanopartikel yang dihasilkan bersifat magnetik. Karakterisasi sifat optik nanopartikel yang dihasilkan dipelajari menggunakan UV-Vis, serta karakterisasi strukturnya dipelajari menggunakan TEM, PSA, XRD, dan TGA. Dari hasil karakterisasi tersebut memperlihatkan bahwa dengan metode sintesis yang berbeda, semuanya menghasilkan partikel yang berukuran nanometer dan memiliki sifat magnet. Dari hasil karakterisasi menggunakan XRD, ke-empat sampel memperlihatkan struktur amorf. Dengan metode sintesis yang sama, namun dengan prekursor yang berbeda yaitu Fe NO3 3.9H2O serta dilakukan annealing terhadap sampel 3 dan sampel 4, puncak XRD baru dapat terlihat. Puncak-puncak yang terdeteksi pada XRD setelah proses annealing adalah puncak-puncak yang dimiliki oleh fasa Fe3O4. ......Biosynthesis of nanoparticles has become a great interest in recent times due to their environmental friendly and capability for preparing metallic, oxides, and also magnetic nanoparticles. This particular research is studying about biosynthesis of magnetic nanoparticle using Pometia pinnata J.R.Frost. G.Forst. leaves extract with a precursor of FeCl3.6H2O. Therefore, we will do 4 different synthesis methods and observe the effect of the synthesis methods to structure and size of produced nanoparticle. The formation of magnetic nanoparticles could be observed through the changes of solution colour and the availability of particles pulled by magnet. Each synthesis methods shows different colour of solution, however every methods are resulting nanoparticles with magnetic properties. Optical properties of produced nanoparticles are studied using UV Vis Spectroscopy, while the structure characteristics are studied using TEM, PSA, XRD, and TGA. The characterization results shows that all four of different synthetic methods are producing particles with nanometer size and have magnetic properties. From the XRD results, all four samples showing amorphous structure. With the same methods, but with different precursor, which is Fe NO3 3.9H2O, and with the annealing process done to sample 3 and 4, the peaks in the XRD results will be revealed. The peaks detected in XRD results after annealing process is the same peaks that owned by Fe3O4 phase.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, William F.
Boston, MA: McGraw-Hill, 2004
620.1 SMI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sears, Francis Weston, 1898-1975
Reading, MA: Addison-Wesley, 1951
538.3 SEA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah
Abstrak :
ABSTRAK
Panas bumi adalah energi terbarukan dan berkelanjutan yang dapat digunakan untuk menggantikan energi fosil di masa depan. Energi panas bumi dapat digunakan, harus memenuhi sistem panas bumi, sistem panas bumi adalah istilah umum yang digunakan untuk membahas interaksi antara sistem batuan dengan suhu air yang tinggi. Indikasi sistem panas bumi biasanya ditandai dengan munculnya manifestasi permukaan, bisa termasuk sumber air panas, fumarol, kolam lumpur dll. Kehadiran mata air panas dan fumarol di kawasan Gunung Ungaran merupakan indikasi kuat potensi panas bumi bawah permukaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui energi panas bumi di bawah permukaan dan membuat model sistem panas bumi berdasarkan analisis survei geologi, geokimia dan geomagnetik. Geologi Ungaran itu sendiri disusun oleh batuan vulkanik Tersier dari Miosen sampai Pleistosen, yang diduga sumber panas di Ungaran adalah sisa-sisa dari kaum muda Holosen Ungaran. Struktur di Ungaran dikendalikan oleh patahan yang mengarah ke barat daya - timur laut, yang merupakan bagian dari struktur keruntuhan, struktur ini diduga sebagai daerah pelepasan, sehingga cairan dan uap dari reservoir keluar melalui zona lemah dan muncul di permukaan. Analisis geokimia dengan pengambilan sampel fluida di Klepu dan Gedongsongo menunjukkan perbedaan, Gedongsongo menunjukkan kadar belerang (alkali) lebih tinggi. Dari peta Geomagnetik yang menunjukkan tingkat magnetik rendah berkisar antara -185 sampai -3,3 nT yang ditafsirkan sebagai sumber panas di Ungaran, setelah menggunakan penyaringan dengan distribusi perpanjangan ke atas sumber panas meluas ke utara Gedongsongo.
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2018
600 JIA X:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>