Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulfian
"Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang merupakan penyebab kematian maternal pada ibu hamil dengan prevalensi di negara maju sekitar 10–20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar magnesium serum dan korelasinya dengan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, serta dengan asupan magnesium. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan April 2013 dengan menggunakan desain potong lintang pada 47 subyek ibu hamil usia 20–35 tahun trimester kedua dan ketiga. Data diperoleh dari wawancara, pengukuran tekanan darah, pengukuran antropometri, penilaian asupan makanan dengan menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) semikuantatif serta pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar magnesium serum. Sebanyak 93,6% subyek berusia 20–30 tahun, dan sebanyak 56,3% berada pada trimester ketiga serta tidak didapatkan riwayat hipertensi dalam keluarga sebesar 89,4%. Status gizi subyek penelitian sebesar 70,2% adalah normal. Sebanyak 68,1% asupan magnesium subyek adalah kurang dengan rerata 237,42 ± 5,183. Kadar magnesium serum subyek penelitian sebesar 89,4% termasuk normal dengan rerata 1,92 ± 0,2. Berdasarkan nilai tekanan darah sistolik sebanyak 74,5% termasuk ke dalam kategori prehipertensi dengan median 120(110-160) dan median tekanan darah diastolik adalah 80(70-100). Dengan uji korelasi tidak ditemukan korelasi antara kadar magnesium serum dengan tekanan darah sistolik (r = -0,249, p = 0,091) dan tekanan darah diastolik (r = -0,257, p = 0,081) serta dengan asupan magnesium (r = 0,119, p = 0,424).

Hipertension in pregnancy is one of the health problem and may cause maternal mortality with the prevalence is 10–20%. The aim of this study was to know serum magnesium level in primigravida and its correlation with sistolic and diastolic blood pressure and magnesium intake. This study is conducted in March–April 2013, it was a cross sectional study of 47 primigravida subjects aged 20–35 years old. Data were obtained from interview, dietary assessment using semiquantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ), blood pressure and anthropometric measurement, and blood test to obtain serum magnesium levels. Of the subjects, 93.6% in 20−35 years old, and 56.3% in 3nd trimester, 89.4% with no history of hypertension in family, and 70.2% body mass index is normal. 68.1% had low magnesium intakes with mean 237.42 ± 5.183 mg/day and 89.4% had normal serum magnesium levels with mean1.92 ± 0.2 mg/dL. Based on systolic blood pressure, there were 74.5% was categorized as prehypertension, with median of systolic blood pressure was 120(110-160) mm Hg and median of diastolic blood pressure was 80(70-100) mm Hg. There was no correlation between serum magnesium levels and systolic blood pressure (r = -0.249, p = 0.091) and between serum magnesium levels and diastolic blood pressure (r = -0.257, p = 0.081) and also with magnesium intakes (r = -0.119, p = 0.424)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Bintang
"Tujuan penelitian cross sectional comparative ini adalah diketahuinya perbandingan antara kadar magnesium serum pada preeklampsia dan kehamilan normal. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi dan Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan pada bulan Oktober sampai November 2013. Sebanyak 46 orang ibu hamil yang terdiri dari 23 orang dengan preeklampsia dan 23 orang dengan kehamilan normal yang memenuhi kriteria inklusi menyatakan kesediaannya mengikuti penelitian ini. Data diperoleh dari wawancara, pengukuran tekanan darah dan lingkar lengan atas, evaluasi asupan magnesium dengan metode FFQ semikuantitatif dan pemeriksaan kadar magnesium serum. Analisa statistik menggunakan uji t-test dan Mann Whitney. Uji karakteristik usia, usia kehamilan, paritas, pendidikan dan status gizi kedua kelompok homogen. Tidak ditemukan perbedaan rerata kadar magnesium serum pada preeklampsia (1,98 0,26 mg/dL) dengan kehamilan normal (1,89 0,21 mg/dL). Rerata asupan magnesium pada preeklampsia lebih rendah 233,6 (190,1;319,3) mg dibandingkan dengan kehamilan normal 380,1 (229,8;444,2) mg dengan p=0,024.
Kesimpulan: tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara kadar magnesium serum pada preeklampsia dengan kehamilan normal sementara asupan magnesium pada preeklampsia lebih rendah bermakna dibandingkan dengan kehamilan normal.

The aim of this cross sectional comparative study was to analyze serum level of magnesium in preeclamptic pregnancies and to compare them with those in normal pregnancies. The data was collected at RSUD Tarakan on October 2013. Out of 23 women with preeclampsia and 23 women with normal pregnancies that meet our inclusion criteria given their consents to join the study. Data collated including interviews, blood pressure and mid upper arm circumference (MUAC) measurement and intake of magnesium by semiquantitative FFQ method. Statistical analysis performed by t-test and Mann Whitney. The result of the characteristic test in two groups of study shows that both groups are homogenic. There was no different between magnesium serum level in women with preeclampsia (1.98±0.26 mg/dL) and normal pregnancy (1.89±0.21 mg/dL) While the mean daily intake of magnesium is significantly lower in preeclampsia 233.6 (190.1;319.3) mg than in normal pregnancy 380.1 (229.8;444.2) mg.
Conclusion: there was no significant different between serum magnesium level in women with preeclampsia dan normal pregnancy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library