Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parfitt, Elizabeth A.
"
ABSTRACT
Fundamentals of Physical Volcanology is a comprehensive overview of the processes that control when and how volcanoes erupt. Understanding these processes involves bringing together ideas from a number of disciplines, including branches of geology, such as petrology and geochemistry; and aspects of physics, such as fluid dynamics and thermodynamics. This book explains in accessible terms how different areas of science have been combined to reach our current level of knowledge of volcanic systems. It includes an introduction to eruption types, an outline of the development of physical volcanolo. "
Chichester: John Wiley & Sons, 2011
551.21 PAR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rachim
"ABSTRAK
Masyarakat Indonesia pada masa kini telah semakin
mempercayai ilmu kedokteran didalam usaha memelihara kese
hatan tubuhnya dari gangguan berbagai macam penyakit. Hal
ini mengakibatkan konsumsi obat jadi didalam negeri mening
kat dengan pesat. Peningkatan permintaan terhadap obat jadi
membuka peluang untuk para penanam modal memasuki industri
farmasi dengan mendirikan perusahaan farmasi pembuat obat
jadi. Perusahaan farmasi yang jumlahnya berkembang dengan
pesat ini memperketat persaingan didalam industri ini. Di
Indonesia terdapat dua macam perusahaan pembuat obat Jadi,
yakni perusahaan farmasi milik pemerintah (BUMN) yang mem
produksi obat generik dan non generik sedangkan perusahaan
farmasi lainnya adalah perusahaan farmasi swasta yang umum
nya hanya memproduksi obat jadi non generik.
Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pengawasan Obat
dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesa (Ditjen
POM Depkes RI) mengatur tata cara dan pengawasan terhadap
pembuatan dan penyaluran obat jadI. Pada tanggal 28 Januari
1989, Pemerintah melalui Menteri Kesehatan RI mengeluarkan
peraturan untuk mewajibkan penulisan resep dan/atau menggu?
nakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerin
tah. peraturan ini mengakibatkan pangsa pasar yang tersedia
bagi para produsen obat jadl swasta semakin sempit. Persa
ingan yang ketat didalam industri ini mengakibatkan para
produsen harus berusaha untuk memperkecil pengeluaran biaya
agar dapat mengoptimalkan daya saing perusahaan.
PT. MAGMA PARMA yang merupakan salah satu perusahaan
yang tergerak didalarn industri farrnasl ini mengalami penuru0
nan tingkat penjualan akibat adanya peraturan pemerintah
mengenai pemakaian obat generik pada rumah sakit pemerintah
yang merupakan pangsa pasar yang paling potensíal bagi
perusahaan farmasi. Untuk mengatasi hal ini perusahaan
tersebut harus meningkatkan promosi agar dapat menguasai
pangsa pasar diluar rumah sakit pemerintah. Salah satu usaha
yang dapat agar diperoleh dana untuk meningkatkan promosi
dengan tidak menurunkan harga jual obat jadi adalah dengan
melakukan penekanan biaya produksi obat jadi. Salah satu
komponen didalam perhitungan biaya produksi adalah biaya
persediaan bahan baku.
PT. MAGMA FARMA didalam meiaksanakan produksi obat jadi
tidak melakukan perencanaan terhadap pembelian bahan baku
obat jadi. Disamping tidak terencananya persediaan bahan
baku, perusahaan ini juga metniHki kelemahan didalam prose
dur pembelian bahan baku untuk persediaan. Penulis didalam
penelitian ini, melakukan perhitungan biaya persediaan bahan
baku abat jadi dengan mempergunakan rumus economic order
quantity dan mendapatkan hasil bahwa perusahaan ini masih
dapat menekan pengeluaran blaya persediaan pertahun yang
cukup besar. Derigan adanya dana hash penghematan biaya
persediaan bahan baku, maka dana tersebut dapat dialihkafl ke
bagian pemasaran untuk dlpergunakan sebagaj bhaya promosi
obat jadi perusahaan.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Bimo Pratama
"Gunung api Anak Krakatau merupakan salah satu gunung api aktif yang ada di Indonesia. Lokasi gunung api berada diantara pulau sumatera dan jawa memiliki potensi bencana alam yang menimbulkan dampak besar, maka diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi Magma chamber. Identifikasi Magma chamber dilakukan untuk pengembangan pengawasan serta mitigasi bencana, khususnya erupsi dan tsunami pada area gunung api anak krakatau dan selat sunda. Penelitian ini menggunakan metode gravitasi dengan data gravitasi topex. Metode gravitasi digunakan karena metode ini dapat mecitrakan bawah permukaan berdasarkan densitas batuan. Data topex digunakan karena area penelitian yang berupa kepulauan dan perairan, data topex memiliki pengukuran yang lebih baik serta lebih mudah untuk area yang cukup besar dan berada di perairan. Hasil penelitian ini. terdapat empat lapisan yaitu Lapisan pertama merupakan lapisan lava andesit dengan densitas 2.8g/cm3. Lapisan kedua merupakan lapisan piroklastik dengan densitas 2.4g/cm3. Lapisan ketiga merupakan Lapisan produk aktivitas gunung anak krakatau dengan densitas 2.6g/cm3 dan lapisan keempat merupakan basement dengan densitas 2.9g/cm3. Dari hasil penelitian ini Magma chamber gunung api anak krakatau memiliki densitas 2.5g/cm3. Lokasi area Magma chamber berada disebelah barat dayadari gunung api dengan kedalaman tiga hingga tujuh Km dari permukaan laut yang merupakan magma chamber zona shallow dari Gunung Api Anak Krakatau

Anak Krakatau volcano is one of the active volcanoes in Indonesia. The location of this volcano is between the islands of Sumatra and Java, has the potential for natural disasters that can have a big impact. Research is needed to identify magma chambers from volcanoes. This magma chamber identification is carried out to develop monitoring and mitigation of disasters, especially eruptions and tsunamis in Anak Krakatau Volcano and Sunda Strait. This research uses the gravity method with Topex gravity data. Topex data is used because it have better measurements and is easier for areas that are quite large and located in body of waters. The results of this research is there are four layers, the first one is lava andesitic layer with density of 2.8g/cm3. the second layer is pyroclastic layer with density 2.4g/cm3. The third layer is a volcanic product layer of Mount Anak Krakatau with density of 2.6g/cm3. The fourth layer is a basement layer with density of 2.9g/cm3. From the result of this research the magma chamber of Anak Krakatau Volcano have density of 2.5g/cm3. The location of the magma chamber is to the southwest of the volcano with a depth of three to seven km and its a shallow magma chamber area."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adittya Atmadja
"Pada tahun 2018, Merapi kembali memperlihatkan tanda keaktifannya. Letaknya yang dekat dengan area penduduk membuat Gunung Merapi perlu dipantau sebagai langkah mitigasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas vulkanik yang terjadi dengan metode gravitasi-mikro. Melalui gravitasi-mikro dapat dilihat perubahan nilai gravitasi dari waktu ke waktu, mencerminkan perubahan massa ataupun densitas yang terjadi. BPPTKG telah melakukan pengukuran menggunakan gravimeter Scintrex CG-5 pada 10 titik dari utara ke selatan di bulan April dan Desember 2018; Maret dan Desember 2019; serta Agustus 2020. Analisis hasil perubahan gravitasi juga dikorelasikan dengan catatan kejadian erupsi, data seismisitas, deformasi EDM, emisi gas SO2 serta informasi pendukung lainnya dari Laporan Aktivitas Mingguan. Didapati perubahan nilai gravitasi dari waktu ke waktu akibat aktivitas vulkanik yang terjadi sepanjang April 2018 – Agustus 2020, dengan nilai paling fluktuatif pada area relatif dari puncak ke sisi utara dan diduga sebagai kantung magma dangkal. Kemudian dilakukan juga estimasi perubahan massa material vulkanik pada area tersebut dari setiap periodenya. Pada Desember 2018 terjadi pengurangan massa sebesar 9,148 megaton akibat ekstrusi material vulkanik dari erupsi sebelumnya serta peristiwa pertumbuhan kubah lava. Pada Maret 2019 terjadi proses kristalisasi magma dan pelepasan gas, menyebabkan penambahan massa sebesar 0,658 megaton. Pada Desember 2019 terjadi pengurangan massa sebesar 8,867 megaton setelah kejadian erupsi. Pada Agustus 2020, terjadi penambahan massa akibat injeksi suplai magma baru sebesar 7,13 megaton. Injeksi ini diduga berkaitan erat dengan aktivitas Merapi di tahun 2021.

In 2018, Merapi volcano begin to show volcanic activity. It is located near densely populated area and need to be monitored for mitigation. The purpose of this research is to analyze the volcanic activities using microgravity method. Changes in gravity values from time-to-time reflecting changes in subsurface mass and density, can be seen through microgravity. A total of 10 stations measurement from north to south were acquired by BPPTKG using Scintrex CG-5 gravimeter in April 2018 and December 2018; March 2019 and December 2019; and August 2020. Analysis of changes in gravity value also corelated to eruption log, seismic activities, emission of SO2 gas, EDM deformation, and other supporting information stated in Weekly Activity Report. Changes in gravity values were found from time-to-time due to volcanic activities during April 2018 - August 2020 with the most fluctuating values found in the area relative from the peak to the northside and suspected to be a shallow magma pocket. Then the estimation of changes in the mass of volcanic material in that area also conducted from each period. In December 2018, there was a 9,148 megatons mass deficit due to the extrusion of volcanic material following to prior eruptions and growth of the lava dome. Magma crystallization and degassing process occurred in March 2019, lead to 0,658 megatons increased mass. 8,867 megatons mass deficit occurred in December 2019, following to the prior eruptions. In August 2020, there was a 7,13 megatons mass increased due to injection of new magma supply. This injection is expected correlate to Merapi activity in 2021.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Azzurri Nindya Putri
"Gunung Api Krakatau merupakan salah satu gunung api aktif yang terbagi menjadi tiga periode letusan. Aktivitas vulkanik yang terjadi setelah letusan pembentuk kaldera pertama (diperkirakan sekitar abad ke-5) hingga letusan pembentuk kaldera kedua pada tahun 1883 termasuk dalam periode Krakatau Muda. Penelitian pada produk sebelum 1883 dilakukan pada lokasi penelitian Danan dan Pulau Rakata dengan total sampel berjumlah empat. Aktivitas vulkanisme yang terjadi pada 1883 membentuk kaldera dan mengakibatkan hilangnya Pulau Perbuatan dan sebagian Danan, sehingga penelitian pada produk sebelum 1883 terbilang sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan petrologi, petrografi dan analisis geokimia dan kaitannya pada proses magmatisme periode Krakatau Muda. Periode Krakatau Muda menunjukkan karakteristik batuan berkomposisi mafik hingga felsik dengan jenis batuan basaltik hingga dasitik, dengan analisis geokimia batuan menunjukkan afinitas magma dalam seri kalk-alkali dan toleiitik, serta seri magma sub-alkali dengan seri K rendah hingga sedang dan evolusi magma yang berasal dari island arc. Analisis kimia mineral menunjukkan proses magmatisme yang terjadi di Krakatau Muda dipengaruhi oleh proses kristalisasi fraksional dan pencampuran magma dari terbentuknya mikro-tekstur zonasi dan glomerokris pada plagioklas.

Mount Krakatoa is one of the active volcanoes that can be divided into three eruption periods. The volcanic activity that occurred after the first caldera-forming eruption (estimated around the 5th century) until the eruption forming the second caldera in 1883 is part of the Young Krakatau period. Research on products from before 1883 was conducted at the Danan research location and Rakata Island with a total of four samples. The volcanic activity in 1883 formed a caldera and caused the disappearance of Perbuatan Island and parts of Danan, so that research on volcanic products before 1883 are quite limited. This study was conducted using petrology, petrography, and geochemical analysis approaches, focusing on the magmatic processes of the Young Krakatoa period. The Young Krakatoa period is characterized by rocks with compositions ranging from mafic to felsic, including basaltic to dacitic rocks. Geochemical analysis of the rocks indicates a magma affinity within the calcalkaline and tholeiitic series, as well as a sub-alkaline magma series with low to medium potassium series and magma evolution originating from an island arc. Geochemical analysis of minerals shows that the magmatic processes in Young Krakatoa were influenced by fractional crystallization and magma mixing, as evidenced by the formation of microtextures, zonation, and glomerocrysts in plagioclase.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library