Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Himawan Soetanto
Abstrak :
Tahun 1948, tahun ketiga perjuangan mempertahankan kemerdekaan merupakan tahun yang paling berat bagi Republik Indonesia. Diterimanya persetujuan Renville oleh Republik Indonesia menimbulkan banyak kerugian baginya. Wilayah kedaulatan Republik Indonesia menjadi semakin sempit, pasukan-pasukan gerilya Indonesia yang belum dapat dikalahkan oleh Belanda harus dipindahkan dari "kantong-kantong" gerilyanya ke daerah Republik yang semakin sempit. Pengunduran pasukan bukan disebabkan karena telah dikalahkan secara militer di dalam medan pertempuran, tetapi disebabkan keputusan yang disepakati bersama di dalam meja perundingan. , suatu "negotiated retreat". Tetapi Belanda melakukan pelanggaran demi pelanggaran persetujuan Renville, menolak diadakannya pebliscite, menunda-menunda diadakannya perundingan lanjutan pasca Renville dan lain-lain. Renville menimbulkan hubungan Indonesia dan Belanda suatu suasana perdamaian yang semu, suatu "state of uneasy peace". Belanda tetap memelihara kekuatan militernya, tidak menguranginya setelah Renville. Jumlah kekuatan 120.000, tetap dipertahankannya, suatu kekuatan militer yang terbesar yang ditugaskan ke Indonesia di dalam sejarah Belanda. Kenyataan ini bagi Republik Indonesia merupakan indikasi bahwa Belanda sewaktu-waktu akan menggunakan kekuatan militernya untuk melakukan agresi militer, memaksakan kehendaknya apabila perundingan-perundingan pasca Renville tidak menghasilkan keputusan politik yang memuaskan baginya. Mengalirnya para pengungsi di dalam jumlah besar dan pasukan Republik yang ber"hijrah"dari daerah-daerah yang diduduki Belanda kewilayah Republik, menimbulkan problema ekonomi dan sosial yang besar, kesulitan diperbesar dengan adanya blokade ekonomi yang ketat fihak Belanda. Akibat diterimanya persetujuan Renville juga menimbulkan krisis parlementer. Perdana Menteri Amir Syarifudin meletakkan jabatannya, setelah kabinet "Sayap Kirinya" tidak mendapat dukungan dari Masyumi dan Partai Nasional Indonesia. Presiden Soekarno menunjuk Wakil Perdana Menteri Mohamad Hatta sebagai formatur kabinet , dan berhasil membentuk kabinet baru pada tanggal 30 Januari 1948. Namun ketidak berhasilan Hatta untuk mengangkat seorang Menteri dari Sayap Kiri menimbulkan mala petaka yang cukup besar. Sayap Kiri menjadi kekuatan oposisi, kekuatan kanan dan tengah revolusi Indonesia di dalam kabinet Hatta melakukan konsolidasi kekuatannya. Sayap Kiri yang telah mengkonsolidasikan dirinya menjadi Front Demokrasi Rakyat, suatu kekuatan politik dan mempunyai sayap militer , melakukan oposisi yang semakin radikal. Pertentangan antara kekuatan kanan dan kiri semakin meningkat dibulan-bulan setelah perjanjian Renville dan berakhir dengan konflik bersenjata di Madiun.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T11237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Rahmanto
Abstrak :
LNG Trucking dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengangkut gas bumi ke daerah yang tidak terlayani oleh pipa gas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kelayakan pengangkutan LNG dengan metode trucking. Permintaan LNG akan diambil dari industri yang sudah beroperasi di Madiun yang dalam hal ini kebutuhan energi sebesar 59.327 MMBTU per tahun. Pola logistik yang digunakan dalam proyek ini akan dilakukan setiap minggu dengan pengiriman dua tangki pada minggu pertama dan tiga minggu lainnya akan dilakukan dalam satu tangki untuk memenuhi kebutuhan energi industri yang dimaksud dalam proyek ini. Studi Kelayakan akan terdiri dari kelayakan teknis yang terdiri dari peralatan dan penggunaan modal lainnya. Tangki yang digunakan dalam proyek ini adalah tangki Iso 40 ft LNG. Peralatan utama yang digunakan pada proyek ini akan berada pada proses regasifikasi. Peralatan utama adalah alat penguap, peniup udara dan pengatur tekanan, tangki Iso LNG dan Truk. Hasil kelayakan ekonomi adalah sebagai berikut; total biaya modal proyek adalah 381,250.00 USD dan total biaya operasi proyek adalah 53,438.51 USD per tahun. Biaya penyusutan proyek peralatan dan akhir umur proyek 20 tahun adalah sebesar 35,622 USD. Biaya pengiriman menggunakan metode LNG trucking dalam hal ini adalah 2,87 USD per MMBTU pada IRR 15,5% dengan total 11,20 USD per MMBTU termasuk harga LNG dan 2,61 USD per MMBTU pada IRR 12,5% dengan total 10,94 USD per MMBTU termasuk harga LNG yang membuat penggunaan LNG sebagai sumber energi lebih murah daripada solar. ......LNG Trucking can be used as an alternative for transporting natural gas to an area that is not served by a natural gas pipeline. The objective of this research is to study the feasibility of transporting LNG using the trucking method. LNG demand will be taken from an industry that is already operational in Madiun which in this case the energy demand is 59,327 MMBTU per year. The logistical pattern used in the project will be done weekly with two tank deliveries in the first week and the three other weeks will be done in one tank to cover the energy demand of the industry referred to in this project. The Feasibility study will consist of technical feasibility which consists of equipment and other capital use. The tank used in this project is a 40 ft LNG Iso tank. The main equipment used in this project will be in the regasification process. The main equipment is a vaporizer, air blower and pressure regulator, LNG Iso tank, and Truck. The results of economic feasibility are as follows; the total capital cost of the project is 381,250.00 USD and the total cost of operating the project is 53,438.51 USD per year. The depreciated cost of the equipment project and the end of the project life of 20 years is at 35,622 USD. The cost of delivery using the LNG trucking method, in this case, is at 2.87 USD per MMBTU at IRR of 15.5% with a total of 11.20 USD per MMBTU including the price of LNG and 2.61 USD per MMBTU at IRR 12.5% with a total of 10.94 USD per MMBTU including the price of LNG which make it cheaper to use LNG as an energy source than diesel fuel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poeze, Harry A.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011
324.2 POE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
I Gde Putu Gunawan
Abstrak :
Benar, bahwa minat yang besar adalah mendorong saya memilih periode pendudukan Jepang sebagai topik dalam penulisan skripsi ini. Karena pada masa yang relatif singkat tersebut timbul perubahan sosial dan pada tahap akhirnya menempatkan peranan dan status bangsa Indonesia kedalam posisi yang seharusnya, di mana sebelumnya ha_nya merupakan orang kecil di samping bangsa-bangsa asing yang ada di Indonesia. Sering timbul pertanyaan dalam diri saya, apa yang terjadi pada bangsa Indonesia kalau Jepang tidak pernah menjajahnya ? Pertanyaan tersebut mendorong saya mempelajari lebih mendalam interaksi antara bangsa Indonesia dan Jepang pada tahun 1942-1945. Bukankah sangat menarik sekali ? di mama sebuah bangsa yang menganut nilai-nilai kerukunan ( harmonius } diperkenalkan kepada nilai ketepatguncan ( efficiency ) dan pencapaian tujuan ( goal attainment ) oleh bangsa yang menjajahnya. Walaupun dalam pelaksanaannya tidak ja_rang menimbulkan pertentangan dan kekecewaan bangsa yang dijajah, namun di pihak lain ia berhasil merubah sikap bangsa Indonesia khususnya Madiun, terutama di kalangan pemuda menjadi pemuda yang bersemangat harimau _
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poeze, Harry A.
Abstrak :
Pada tanggal 10 Agustus 1948 Moeso kembali ke Indonesia. Sejak tahun 1926, setelah pemberontakan komun is, ia menghilang ke Moskow dan mengabdikan dirinya pada Komintern - Komun is Internasional. Pada tahun 1936 sebagai agen rahasia ia tinggal selama enam bulan di Surabaya untuk membangun kembali Partai Komun is Indonesia (PK I). Kemudian ia bermukim di Uni Soviet dengan aktivitas utamanya sebagai penasihat untuk urusan Indonesia. Sesudah kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, PK I memperoleh posisi yang kuat di dalam Republik, tapi tetap mempertahankan eksistensinya yang setengah ilegal. Anggota-anggotanya menyebar masuk ke dalam berbagai macam partai. Amir Sjarifoeddin - anggota rahasia PK I - pernah menjadi perdana menteri, tapi pada Januari 1948 ia mengundurkan diri. Kabinet di bawah pimpinan Wakil Presiden Hatta tampil tanpa mengikutsertakan komun is. Sementara itu, Soviet mengubah haluan politiknya menjadi beroposisi keras terhadap Barat. Moeso mendapat restu dari Moskow untuk melakukan reorganisasi terhadap PK I.
Jakarta: yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2020
324.2 POE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Putri Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai Opleiding School voor Indlandsche Ambtenaren (OSVIA): "Pendidikan Bagi Calon Pejabat Pribumi di Madiun Tahun 1900-1930". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana terbentuknya pangreh praja melalui pendidikan OSVIA juga mengetahui bagaimana perkembangan pendidikan OSVIA beserta pengaruhnya terhadap masyarakat pribumi di Madiun dalam kurun tahun 1900-1930. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan sebagai berikut: (1) Heuristik, (2) Kritik, (3) Interpretasi, (4) Historiografi. Teknik yang digunakan dalam tulisan ini berupa studi literasi, dengan menganalisis sumber pustaka juga surat kabar dan dokumen-dokumen sezaman yang berkaitan dengan materi yang dikaji. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa tujuan dari didirikannya OSVIA di Madiun adalah untuk mencetak tenaga kepegawaian pribumi yang dipekerjakan dalam korps kepegawaian pemerintah Belanda yang disebut dengan pangreh-praja. Dampak yang berarti dari pendirian OSVIA adalah terjadinya perubahan sosial masyarakat pribumi di Madiun yaitu berupa terciptanya kelompok elite modern yang duduk di singgasana jabatan birokratis dari kalangan priyayi terpelajar.
Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
790 ABAD 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Judi Kasturi
Abstrak :
Sebagai obyek penulisan skripsi, penulisan judul di atas didasarkan atas berbagai hal, Pokok pembahasan adalah Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia), yang merup akan salah satu organisasi pemuda terkuat pada revolusi Indonesia, 1945-1948. Seiring perjalanan revo1usi, Markas Besar Pesindo berpindah-pindah dari Mojokerto (Jawa Timur) dan akhirnya menempati Madiun sebagai basis perjuaangannya. Di Madiun inilah Pesindo melakukan aktivitasnya untuk berperan dalam revolusi Indonesia. Aktifitas Pesindo tak lepas dari kebijaksanaan pimpinan-pimpinannya. Dengan berbagai macam kebijaksanaan -seperti kedislipinan-, pimpinan Pesindo berhasil mengendalikan Pesindo sesuai dengan keinginan politik mereka. Dengan meneliti latar belakang ideologi serta tingkah laku politik, pimpinan Pesindo segera terlihat bahwa Pesindo berhaluan sesuai dengan haluan politik Amir Sjarifudin. Sehingga kebijaksana Pesindo sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah sayap kiri (di bawah Amir Sjairifuddin). Dengan demikian membuktikan bahwa pada masa revolusi kekuatan pemuda menjadi onderbow. Pesindo sebagai onderbouw partai politik segera melebur diri dengan partai-partai kiri lainnya. Kelak dengan kedatangan Muso (PKI), Pesindo merupakan salah satu kekuatan pemuda yang mendukung sepenuhnya kekuatan kiri (di bawah Muso). Mengingat Pesindo merupakan kekuatan yang besar dan mempunyai basis di Madiun, tak ayal ketika kekuatan kiri memberontak terhadap pemrintahan Hatta (yang berpusat di Jokjakarta), Madiun menjadi basis pemberontakan. Pemberontakan yang terkenal sebegai Pemberontakan PKI 1949.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwinsyah
Abstrak :
Sumber utama yang dapat mendukung penyusunan sejarah kuna Indonesia adalah sumber-sumber tertulis. Prasasti sebagai salah satu sumber tertulis merupakan sumber yang mengungkapkan informasi di berbagai hal yang ada pada kehidupan masyarakat jaman dahulu. Dengan mempelajari tulisan-tulisan kuna di dalamnya, informasi tentang masa lalu dapat diungkap. Isi dari prasasti biasanya memuat keterangan yang berkisar pada peringatan suatu kejadian. Ada beberapa macam prasasti seperti penetapan sima, jayapattra, jayasong, rajaprasasti dan suddhapattra. Pada umumnyya prasasti yang banyak ditemukan berupa penetapan sima. Prasasti jenis ini di masa lalu merupakan peristiwa yang sangat panting menyangkut status tanah yang dipertahankan terus secara turun temurun. Prasasti Kawambang Kulwan 913 S merupakan jenis prasasti penetapan sima. Prasasti ini ditemukan di desa sendang Kamal, kecamatan Maospati, Madiun dan kini tersimpan di Museum Nasional dengan nomor D.37. Prasasti ini telah dibaca oleh J.L.A. Brandes walaupun hanya 12 baris bagian awal pada sisi depan. Bentuk dasar dari prasasti Kawambang Kulwan ini berupa batu padas dengan bentuk blok berpuncak lancip dengan tinggi 187, lebar 105 dan tebal 92 cm. Huruf yang dipahatkan terdapat di seluruh sisi dengan huruf dan bahasa Jawa kuna dan pada bagian bawah dihiasi dengan pahatan hiasan bunga padma. Banyak kerusakan di beberapa bagian prasasti ini yang menyebabkan kesulitan dalam pembacaan dan sedikit mendapat informasi dari isi prasasti tersebut. Hasil pembacan Brandes yang hanya sebanyak 12 baris menjadi perhatian penulis untuk melakukan penelitian terhadap prasasti Kawambang Kulwan ini untuk diteliti lebih lanjut Riwayat dan isi prasasti ini sebagai berikut : sekitar 70 tahun setelah masa pemerintahan Sindok dari Mataram, diantara kurun waktu tersebut tidak didapat informasi mengenai pemerintahan raja-raja di rentang waktu tersebut, hingga munculnya pemerintahan raja Airlangga. Prasasti Kawambang Kulwan berada di kurun waktu yang kosong itu, dengan angka tahun 913 S. Walaupun nama raja pada prasasti ini tidak terbaca tetapi dari angka tahun dan sumber data lain yang mendukung seperti kitab Wirataparwa yang ditulis tahun 918 S menyebut diantara tahun tersebut diperintah oleh raja Dharmmawangsa Teguh. Seperti telah diketahui bahwa raja ini tewas dibunuh dalam serangan raja Wurawun dalam suatu pralaya, kisah ini tertulis dalam prasasti Pucangan yang dikeluarkan oleh raja Airlangga. Prasasti yang dikeluarkan oleh raja Dharmmawangsa Teguh sedikit sekali dan banyak yang rusak sehingga sulit digambarkan bagaimana masa pemerintahan raja tersebut. Informasi yang didapat pada prasasti Kawambang Kulwan adalah berupa penetapan sima di desa Kawambang Kulwan yang berupa sima swatantra dari sri maharaja (Dharmmawangsa Teguh) yang diteruskan oleh Pu Dharmmasanggramawikranta dan diterima oleh Samgat Kanuruhan Pu Burung tentang pendirian bangunan suci untuk dewa Siwa dan adanya ajaran kitab Siwasasana. Upacara tersebut dihadiri oleh para samgat dari berbagai daerah di sekitar desa Kawambang Kulwan. Prasasti berhenti pada bagian pemberian hadiah, tidak tertutup kemungkinan terdapat kelanjutan dari isi prasasti ini di bagian batu yang lain. Penulis melihat masih banyak yang belum terungkap dari isi prasasti Kawambang Kulwan ini baik dari segi aspek kehidupan masyarakat, sosial, ekonomi dan sebagainya belum terjawab semua. Penelitian lebih lanjut masih terbuka untuk mengkaji lebih dalam prasasti Kawambang Kulwan ini
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rd. Mas Adipati Aria Candranagara
Abstrak :
Buku ini menceritakan perjalanan Rd. Mas Arya Purwa Lalana Ke Surakarta, Pacitan, Madiun, Rembang, Ambarawa, Gunung Jambu, Keresidenan Kedhu, dan Karaton Yogyakarta. Cerita perjalanan tersebut terdiri atas 9 bab.
Batawi: Ogelvi, 1880
BKL.1106-CL 84
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library