Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stauffer, Todd
Foster City, CA : IDG Books Worldwide, 2000
004STAM001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Akwila Dwi Yundha
"Latar Belakang : Peningkatan tekanan darah dan laju nadi merupakan komplikasi tersering saat laringoskopi dan dapat mengakibatkan komplikasi yang berat. Obatobatan yang selama ini digunakan tidak selalu efektif menekan tanggapan kardiovaskular. Memperbaiki teknik laringoskopi dengan menggunakan video laringoskop CMAC® diperkirakan dapat mengurangi tanggapan kardiovaskular karena memberikan visualisasi laring yang lebih baik dibandingkan teknik lain. Manuver BURP lazim digunakan untuk menurunkan nilai Cormack-Lehane namun juga memberi rangsang nyeri saat laringoskopi.
Tujuan : Membandingkan tanggapan kardiovaskular dan kebutuhan manuver BURP saat laringoskopi antara penggunaan video laringoskop CMAC® dengan Macintosh Konvensional.
Metode : Uji klinis acak tersamar tunggal. Seratur tiga puluh sembilan pasien yang akan menjalani anestesia umum dengan intubasi endotrakea dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok kontrol (Macintosh Konvensional) dan kelompok perlakuan (CMAC®). Kriteria inklusi adalah usia 18-65 tahun, status fisik ASA 1 atau 2, tanpa penyulit jalan napas. Parameter kardiovaskular (sistolik, diastolik, TAR, dan laju nadi) diukur sebelum induksi (T1). Midazolam 0.05 mg/KgBB dan Fentanyl 2 mikrogram/kgBB diberikan 2 menit sebelum induksi. Induksi anestesia menggunakan Propofol 1 mg/kgBB dan dilanjutkan infusi manual Propofol 10 mg/kg/jam. Setelah reflek bulu mata menghilang, diberikan Atrakurium 0,8-1mg/KgBB. Parameter kardiovaskular (T2) diukur ulang setelah nilai TOF mencapai 0 lalu dilakukan laringoskopi. Saat laringoskopi menunjukkan nilai Cormack-Lehane 1 atau 2 (dengan atau tanpa manuver BURP) dilakukan pengukuran ulang parameter kardiovaskular (T3).
Hasil : Uji-T tidak berpasangan menunjukkan rerata perubahan kardiovaskular saat laringoskopi lebih rendah pada kelompok CMAC® dibandingkan pada kelompok Macintosh Konvensional (p < 0,005). Interval kepercayaan 5,58-14,44 (sistolik), 2,93-9,54 (diastolik) 3,86-10,7 (TAR), dan 2,26-8,66 (laju nadi). Kebutuhan Manuver BURP lebih sedikit (13,9%) pada kelompok CMAC® dibandingkan Macintosh Konvensional (40,3%) dengan uji K-kuadrat (p < 0.05).
Simpulan : Tanggapan kardiovaskular dan kebutuhan manuver BURP saat laringoskopi lebih rendah secara bermakna pada penggunaan CMAC® dibandingkan dengan Macintosh Konvensional.

Background : Increased blood pressure and heart rate are the most frequent response to laryngoscopy. Sometimes it can cause serious complications. Medications are used to blunt these responses, but most of them are not yet effective. Improving laryngoscopy technique by using CMAC® video assisted laryngoscope seems promising since it significantly gives better visualization of larynx compared to other. BURP maneuver is used to lower Cormack-Lehane level but it can cause additional pain stimulation during laryngoscopy.
Objective : To compare the cardiovascular response and the needs of BURP maneuver during laryngoscopy between CMAC® and Conventional Macintosh.
Method : Randomised, single blinded, control trial. One hundred thirty nine patients who underwent general anesthesia with endotracheal intubation were randomised into two groups. Control group (Conventional Macintosh) and intervention group (CMAC®). Inclusion criteria are 18-65 years old, ASA 1 or 2 physical status, without any airway problem. Cardiovascular parameters (systolic, dyastolic, MAP, and heart rate) were measured prior to induction (T1). Midazolam 0.05 mg/Kg and Fentanyl 2 micrograms/kg were given 2 minutes before induction. Propofol 1 mg/kg and followed by propofol infusion of 10 mg/kg/hour were given to induce anesthesia. After eyelid reflex disappeared, we give Atracurium 0.8-1 mg/kg. After TOF reached 0, we remeasured cardiovascular parameters (T2) and proceeded to laryngoscopy. When laryngoscopy shows Cormack-Lehane 1 or 2 (with or without BURP maneuver), cardiovascular parameters were remeasured (T3).
Results : Unpaired T-test shows that cardiovascular response during laryngoscopy were lower in CMAC® group compared to Conventional Macintosh group (p < 0.05). Confidence interval 95% were 5,58-14,44 (systolic), 2,93-9,54 (dyastolic), 3,86-10,7 (MAP), and 2,26-8,66 (heart rate). Chi square test shows BURP maneuver was less needed in CMAC® group compared to Convensional Macintosh group (13.9% vs 40.3%, p < 0.05).
Conclusion : Cardiovascular response and BURP maneuver during laryngoscopy with CMAC® were significantly lower compared to Conventional Macintosh."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singh, Ajeet, 1939-
New Delhi : Tata McGraw-Hill , 2012
620.004 202 85 SIN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Budiani Christina Natalia Metrana
"Latar Belakang: Kegunaan laringoskop video untuk intubasi endotrakeal telah terbukti bermanfaat pada tatalaksana jalan napas normal ataupun sulit. Namun harga laringoskop video seperti McGrath MAC® yang mahal menjadi hambatan. Sebagai alternatif, dapat digunakan kamera portabel yang dipasangkan pada bilah Macintosh, dihubungkan via wifi ke telepon genggam, untuk membantu visualisasi laring seperti halnya laringoskop video. Sampai saat ini belum ada penelitian yang membandingkan waktu intubasi endotrakeal menggunakan modifikasi laringoskop Macintosh dengan laringoskop video McGrath MAC® pada populasi dewasa.
Metode: Uji klinis acak tersamar tunggal terhadap 62 subjek penelitian untuk membandingkan waktu intubasi endotrakeal menggunakan modifikasi laringoskop Macintosh dengan laringoskop video McGrath MAC® pada populasi dewasa. Kriteria penolakan adalah sulit jalan napas, kehamilan, penyakit jantung iskemik akut, gagal jantung, blok jantung derajat 2 atau 3, sindrom Guillain Barre, myasthenia gravis.
Hasil: Median waktu intubasi A (waktu yang diukur saat laringoskop masuk melewati gigi sampai mendapatkan visualisasi glotis) menggunakan modifikasi Macintosh 18(6-65) detik dibandingkan McGrath MAC® 21(10-70) detik (p 0.652). Median waktu intubasi B (waktu yang diukur saat mendapatkan visualisasi glotis sampai ETT masuk ke dalam trakea) 39(20-101) detik dibandingkan 50(27-102) detik (p 0,003). Median waktu intubasi total 63 (27-114) detik dibandingkan 74 (40-133) detik (p 0,032). Selain itu juga dicatat angka keberhasilan intubasi pada upaya pertama menggunakan modifikasi laringoskop Macintosh 90,3%, angka visualisasi glotis skor POGO 100 67,7% dan skor POGO 75 29%, komplikasi takikardia dan laserasi mukosa jalan napas berupa abrasi ringan pada daerah orofaring. Secara keseluruhan, para pengguna modifikasi laringoskop Macintosh menganggap alat ini baik untuk digunakan, baik dari segi kemudahan insersi alat, kemudahan penggunaan alat, dan visualisasi glotis.
Simpulan: Intubasi endotrakeal menggunakan modifikasi laringoskop Macintosh membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan laringoskop video McGrath MAC® pada pasien dewasa.

Background: The use of video laryngoscope has been proven to be beneficial for endotracheal intubation for normal and difficult airway management. But the problem with using a video laryngoscope is often the price of the tools. A widely used video laryngoscope, such as McGrath MAC® is expensive. As an alternative to help visualize the larynx like a video laryngoscope, we can use a portable camera placed in a Macintosh blade, then connected via wifi to a mobile phone. However, there is no available research that compares intubation time using modified Macintosh laryngoscope vs McGrath MAC® video laryngoscope in the adult population.
Methods: This study is a single-blinded randomized clinical trial of 62 subjects to measure the intubation time using modified Macintosh laryngoscope compared with McGrath MAC® video laryngoscope in the adult population. Exclusion criteria are difficult airway, pregnancy, acute ischemic heart disease, second or third-degree heart block, Guillain Barre syndrome, myasthenia gravis.
Results: Median intubation time A (time taken since laryngoscope passes the teeth until glottic visualization) using modified Macintosh and McGrath MAC® were 18(6-65)s and 21(10-70)s (p 0.652), consecutively. Median intubation time B (time taken since glottic visualization until tube insertion into the trachea) was 39(20-101)s and 50(27-102)s (p 0,003). Median total intubation time was 63 (27-114)s using modified Macintosh, compared with 74 (40-133)s (p 0,032) using McGrath MAC®. Besides that, we also noted the first attempt success rate in modified Macintosh was 90,3%, glottic visualization with POGO score 100 was 67,7% and POGO score 75 was 29%. The complications found in this study were tachycardia and airway mucosal laceration such as mild oropharyngeal abrasion. In conclusion, modified Macintosh users decide that this equipment is convenient, in terms of insertion easiness, usefulness, and glottis visualization.
Conclusion: Endotracheal intubation using modified Macintosh laryngoscope takes a shorter time compared with McGrath MAC® video laryngoscope in the adult population
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library