Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Yudana Y.
Abstrak :
Keputusan mengalirkan Lumpur sidoardjo yang berasal dari sumur pengeboran milik PT. Lapindo ke Taut melalui Sungai Porong merupakan keputusan terbaik. Perbedaan karakter antara Lumpur Sidoardjo dengan lumpur yang telah ada di pesisir serta volume yang besar dari lumpur sidoardjo dikhawatirkan akan memengaruhi ekosistem yang ada di Muara Sungai Porong, terutama mangrove. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies mangrove yang ada di Muara Sungai Porong, perbedaan karateristik media Iumpur sidoardjo dengan Iumpur pesisir, kelulushidupan dan pertumbuhan mangrove pada media tanam yang berasal dari Iumpur Sidoardjo (LUSI), Iumpur pesisir Sidoardjo (LUPES) dan penambahan kompos. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2006 -. April 2007. Ada 4 spesies yang digunakan dalam penelitian, yaitu Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagai dan Avicennia marina. Propagul keempat spesies tersebut ditanam pada 5 jenis media tanam yang berbeda dan terendarn secara alami oleh pasang aural harian. Tinggi dan jumlah mangrove yang masih hidup dicatat setiap minggu selama 18 minggu. Secara umum ada 14 spesies mangrove yang ditemukan di Muara Sungai Porong. Avicennia marina dan Rhizophora mucronata merupakan spesies yang mendominasi kawasan tersebut. Analisis pada media tanam memperlihatkan ukuran butir LUSI sedikit lebih besar daripada LUPES. Kandungan unsur C pada LUST (1,51%) lebih kecil dibandingkan LUPES (4,63%). Persentase hidup setiap spesies pada setiap media tanam berbeda-beda. Rhizophora mucronata mampu bertahan baik.di media LUPES (97%), Ceriops tagal pada media LUSI (100%), LUSI+K dan LUPES (90%) dan Avicennia marina mampu bertahan baik pada semua media dan Bruguiera gymnorrhiza tidak mampu bertahan pada semua media. Perbedaan media tanam tidak berpengaruh nyala terhadap pertumbuhan Rhizophora mucronata, Avicennia marina dan propagul Ceriops tagal, namun tidak pada Bruguiera gymnorrhiza. Kemampuan toleransi terhadap kondisi Iingkungan, kualitas dari propagul menjadi faktor utama selain karakter dari media tanam. Lokasi di area pasang surut dengan salinitas Tinggi diduga bukan habitat yang cocok untuk Bruguiera gymnorrhiza selain ketersediaan propagul yang terbatas untuk spesies tersebut.
The (government) decision to discharge mud effluent into the sea was believed to be the best solution to overcome the mud volcano problem generated by PT Lapindo drilling well. However, its mud different character and volume suspected will be influence the surounding estuary ecosystem especially the mangrove. The study aimed to investigate mangrove diversity in Porong estuary where the mud is poured, characteristics of 'Sidoarjo's mud' and orignal coastal mud, and growth and viability of mangrove planted on 'Sidoarjo's mud' (LUSI) and original coastal mud (LUPES) and its combination with organic fertilizer. The study was conducted between Nopember 2006 - April 2007. There were four mangrove species employed for this experiment i.e.: Rhizophora mucronata, 8ruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal dan Avicennia marina. Propagule of those four species was planted on five different planting-medium combination and positioned in mangrove floor where they could naturally inundated by daily tide. The plant height and viability was then recorded weekly for 18 weeks period. In general there were 14 species of mangrove found in the area, and Avicennia marina and Rhizophora mucronafa were the most dominan species. The difference between LUSI and LUPES medium is mainly on its grain size where LUSI's mostly bigger than LUPES's. The nutrient content was also slightly different where carbon (C) in LUSi was 1,51% while LUPES 4,63%. Viability of each species on each planting-medium was vary Rhizophora mucronata growth very well (97%) in LUPES medium, while Ceriops tagal growth 100% in LUSI and LUSI+ compost medium and 90% in LUPES medium. Avicennia marina grew in all medium but in contrast, none of Bruguiera gymnorrhiza propagules could growl. The medium in fact was not significantly influenced the growth of propagule except for Bruguiera gymnorrhiza. High life tolerance to different environmental condition and propagule quality could be more dominant factors influencing propagle growth rather than planting medium. In the case of failure growth of Bruguiera gymnorrhiza, tide regime and water salinity probably were the most dominant cause.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T29019
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Lembaga Kajian LC,
360 SOL
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Mundakir
Abstrak :
Bencana lumpur Lapindo yang terjadi sejak 29 Mei 2006 hingga sekarang ini merupakan bencana terlama yang terjadi di Indonesia. Bencana ini telah menimbulkan berbagi kerusakan, kehilangan dan perubahan yang berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat korban. Salah satu dampak yang terjadi akibat bencana lumpur ini adalah dampak psikososial. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak psikologis, dampak sosial, dan harapan untuk penyelesaian masalah serta layanan kesehatan yang dibutuhkan. Jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sampai dengan terjadi saturasi data sebanyak 7 orang. Prosedur sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan tehnik key person. Prosedur pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam dengan bentuk pertanyaan semi terstruktur. Hasil wawancara direkam menggunakan Voice Record Digital, kemudian dilakukan transkrip verbatim dan dianalisis dengan menggunakan metode langkah - langkah Colaizi (1978, dalam Daymon & Dolloway, 2008). Hasil penelitian ini teridentifikasi 9 tema inti dan 2 tema tambahan. Sembilan tema inti tersebut adalah perubahan emosi, perubahan kognitif, mekanisme koping, perubahan fungsi keluarga, perubahan hubungan sosial kemasyarakatan, dukungan social, harapan penyelesaian masalah kepada pemerintah dan kepada PT Lapindo, kebutuhan layanan kesehatan fisik dan kesehatan psikologis. Sedangkan dua tema tambahan yaitu resiko dan gangguan perkembangan, dan distres spiritual. Kesimpulan penelitian ini adalah masyarakat korban lumpur Lapindo mengalami dampak psikosoial dan berharap kepada pemerintah dan PT Lapindo menyelesaikan pembayaran tahap II (80%) serta menyediakan layanan kesehatan fisik maupun psikososial. Penelitian ini merekomendasikan perlunya intervensi psikososial kepada masyarakat korban dan penelitian lanjutan setelah masyarakat korban menempati rumah baru.
Lapindo mud disaster that occurred since 29 May 2006 is considered as the longest disaster that occurred in Indonesia. This disaster has caused damage and lost of property which has been affecting the viability of the residents of the affected areas. Psychosocial well being is one af the impacts of disaster. Research was conducted using qualitative design with descriptive phenomenology method. The purpose required of this research was to identify the psychological impact, social impact, and hope for the settlement of problems and health services. Number of participants were involved in this research based on the saturation of data was 7 people. This study used purposive sampling technique using the key informant. Procedure of data collection techniques using depth interviews with a semi-structured form of used questions. The Digital Voice Record was utilized to record the interviews, and verbatim transcripts made and analyzed using the methods of Colaizi (1978, in Daymon & Dolloway, 2008). This study revealed 9 theme of core and 2 additional theme. Nine the core theme is emotional changes, cognitive changes, coping mechanism, changes in family function, changes in social relationships, social support, hope to the problem to the government and PT Lapindo, physical health service needs and psychological health. While two additional theme that is risk and growth trouble, and distres spiritual. Conclusion of this research society of victim of mud of Lapindo experience of impact of psikosoial and hope to government and PT Lapindo settle the payment phase II (80%) and also provide service of health of physical and also psikososial. This research recommend the importance of intervention of psikososial to society of victim and research of continuation after society of victim take possession of new residences.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kosmas Prayogo Wira Widjaya, Author
Abstrak :
Pada situasi dan kondisi normal, setiap fungsi dalam keluarga dapat dijalankan oleh setiap keluarga dengan baik. Akan tetapi pada situasi dan kondisi tertentu salah satu atau beberapa, bahkan secara keseluruhan fungsi-fungsi dari keluarga tersebut tidak dapat dijalankan dengan wajar atau sering disebut ketidakberfungsian keluarga. Ketidakberfungsian sosial keluarga ini atau keberfungsian sosial keluarga yang rendah akan berpengaruh terhadap kehidupan suatu masyarakat. Mengingat keluarga adalah suatu perwujudan sistem jaringan sosial dimana keberadaan masing-masing keluarga akan menentukan kelangsungan hidup, bahkan keberadaan masyarakat sangat diwarnai oleh fungsi masing-masing keluarga dalam mempertahankan dan membangun dirinya maka secara otomatis kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya juga turut terganggu, seperti melumpuhkan segala sumber daya sehingga menghambat program-program pembangunan dan kegiatan pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mengetahui dan menganalisis : (1) hubungan penerapan manajemen bencana terpadu (sebagai variabel eksogen X1) dan pemenuhan kebutuhan dasar ( variabel eksogen X2) pada penanganan masyarakat korban bencana luapan Lumpur Lapindo Sidoarjo (sebagai variabel endogen X3) di lokasi pengungsian Pasar Baru Porong; (2) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberfungsian sosial keluarga korban bencana luapan Lumpur Lapindo Sidoarjo (variabel endogen Y) di lokasi pengungsian Pasar Baru Porong baik secara langsung maupun tidak langsung; dan (3) mengukur pengaruh/kontribusi kegiatan penerapan manajemen bencana terpadu, penanganan masyarakat korban bencana dan pemenuhan kebutuhan dasar terhadap keberfungsian sosial keluarga korban bencana baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan quesioner untuk menjaring persepsi para masyarakat korban bencana luapan lumpur Lapindo Sidoarjo yang masih tinggal di lokasi pengungsian Pasar Baru Porong Sidoarjo. Data yang didapat dianalisis menggunakan metode statistik analisis korelasi dan analisis jalur / path analysis. Hasil penelitian pertama, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Penerapan Manajemen Bencana Terpadu dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Korban Bencana terhadap Penanganan Masyarakat Korban Bencana. Dari persamaan substruktur -1, koefisien besarnya pengaruh secara bersama-samab tersebut adalah 0,57. Artinya, setiap peningkatan 1 satuan Penerapan Manajemen Bencana Terpadu dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Korban Bencana akan meningkatkan Penanganan Mayarakat Korban Bencana sebesar 0,57 satuan. Kedua, Keberfungsian sosial keluarga dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung. Faktor yang berpengaruh langsung adalah pemenuhan kebutuhan dasar, yaitu sebesar 0,70 sedangkan faktor yang berpengaruh tidak langsung adalah penerapan manajemen bencana terpadu, sebesar 0,25. Variabel yang menyebabkan pengaruh tidak langsung dalam hubungan tersebut adalah variabel Penanganan Masyarakat Korban Bencana (Z3). Variabel ini disebut variabel intervening / antara dan berfungsi sebagai variabel eksogen pada Keberfungsian Sosial Keluarga (Z4). Secara langsung Keberfungsian Sosial Keluarga (Z4) dipengaruhi oleh Penanganan Masyarakat Korban Bencana (Z3) dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar (Z2) melalui persamaan substruktur-2. Ketiga, pengaruh penerapan manajemen bencana terpadu dan pemenuhan kebutuhan dasar terhadap keberfungsian sosial keluarga, secara bersama-sama dapat dilihat dari persamaan substruktur 2, yaitu : Z4 = 0,70 Z2 + 0,17 Z3. Kontribusi / pengaruh penerapan manajemen bencana terpadu melalui penanganan masyarakat korban bencana dan pemenuhan kebutuhan dasar secara langsung dan simultan adalah sebesar 87 %. Artinya keberfungsian sosial keluarga dapat dijelaskan oleh faktor penerapan manajemen bencana terpadu melalui penanganan masyarakat korban bencana dan pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 87 %, sisanya dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain di luar penelitian.
In normal situation and condition, every function in a family can be conducted well by every family. But, in certain situation and condition one or several, and even the whole functions of a family can not be conducted normally as such that is often referred to as family dysfunctionality. This family social dysfunctionality or low family social functionality would affect to a community lives. Knowing that family is a social network system which determine their livelihood, and even community existence, is very much depending on each family function in maintaining and establishing themselves; therefore, automatically community socio economic lives in general will also be disturbed, such as paralyzing all resources, that hamper the development programs and the governance activities. This research is aimed to describe, find out and analyze: (1) the relation of integrated disaster management application (as exogenic variable X1) and the basic need fulfillment (exogenic variable X2) in the handling of the victims community of Lapindo Overflowed Mud Disaster in Sidoarjo (as endogenic variable X3) at the evacuees location in Pasar Baru Porong Sidoarjo; (2) the affective factors on the victims? family social functionality of Lapindo Overflowed Mud Disaster in Sidoarjo (endogenic variable Y) at the evacuees location in Pasar Baru Porong Sidoarjo both directly and indirectly; and (3) assessing the effects/contributions of the integrated disaster management application activities, the handling on the disaster victim community and basic need fulfillment toward the disaster family victims? social functionality both partially and simultaneously. The research methodology employed is the survey method by using questionnaires to obtain the disaster victim community?s perceptions of Lapindo Overflowed Mud disaster in Porong Sub-distric Sidoarjo those still living at the evacuees location in Pasar Baru Porong Sidoarjo. The data obtained were analyzed through the use of statistic method, which are correlation analysis and path analysis. The first finding of the research states that there is positive and significant influence simultaneously between the Integrated Disaster Management Application and the Basic Need Fulfillment on the Disaster Victims Community toward the Handling of Disaster Victims Community. From the equation of substructure-1, the coefficient of the influence simultaneously is 0.57. It means that every increase of 1 unit of the Integrated Disaster Management Application and the Disaster Victims Community Basic Needs Fulfillment that will Increase the Disaster Victims Community Handling is 0.57 unit. Secondly, the family social functionality is affected by direct and indirect factors. The direct factor is the basic need fulfillment with 0.70 value while for the indirect factor is the integrated disaster management application with 0.25 value. The variable producing indirect effect in that relation is the variable of Disaster Victims Community Handling (as Z3 variable). This variable is referred to as intervening/in-between variable and functioning as exogenic variable on the Family Social Functionality (as Z4 variable). Directly, the Family Social Functionality (Z4 variable) is affected by the Disaster Victim Community Handling (Z3 variable) and the Basic Need Fulfillment (Z2 variable) through the equation of substructure-2. Thirdly, the influence simultaneously of the Integrated Disaster Management Application and the Basic Need Fulfillment on the Disaster Victims Community toward the Family Social Functionality based on the equation of substructure-2, that is : Z4 = 0,70 Z2 + 0,17 Z3. The influence of the Integrated Disaster Management Application through the Disaster Victims Community Handling and the Disaster Victims Community Basic Needs Fulfillment directly and simultaneously is equal to 87 %. It means that the family social functionality can be described by the integrated disaster management application factor through the disaster victims community handling and the disaster victims community basic needs fulfillment factor that is 87%, the remain factors are affected by the outside variables in this research.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25509
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sumantri
Abstrak :
Fluida mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan dunia industri. Kita dapat menentukan perlakuan terbaik dari suatu fluida dengan mengetahui model dari fluida tersebut. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui model dari fluida uji (larutan lumpur lapindo) dengan konsentrasi larutan 20%, 40% dan 60% dengan menggunakan alat koaksial viskometer. Untuk kalibrasi alat digunakan fluida air yang merupakan fluida Newtonian dimana nilai viskositasnya sudah diketahui. Dari pengujian akan didapatkan torsi dari silinder dalam dan variasi putaran silinder luar, nantinya akan dianalisa dan dibuat kurva aliran antara tegangan geser dan gradien kecepatan, dan dapat ditentukan nilai viskositas sesaat dari fluida uji. Dari hasil penelitian, fluida uji (lumpur Lapindo) dengan konsentrasi larutan 20% dan 40% masih termasuk ke dalam golongan fluida Newtonian, tetapi untuk konsentrasi 60% termasuk ke dalam golongan fluida Non-Newtonian model pseudoplastic (plastik semu) atau shear thinning. Nilai viskositas sesaat untuk fluida uji akan menurun seiring bertambahnya nilai gradien kecepatan (shear thinning). ......Fluids have an important function in our lives and industry. We can decide the best treatment for the fluid if we know the model of it. The purpose of this experiment is want to know the model of experiment fluid (lapindo mud) 20%, 40% and 60% concentration by coaxial viscometer. For viscometer calibration is used water where we know its viscosity value. From the experiment will be decided the torque value of inside cylinder and the rotating variation of outside cylinder, then will be analized and be made the graphic between shear stress and velocity gradient (shear strain) and can be decided the apparent viscosity value of the experiment fluid. After the experiment we decided Lapindo mud with 20% and 40% concentration is a Newtonian fluid, but the 60% concentration is a non-Newtonian fluid and included to pseudoplastic model. The apparent viscosity value of the mud will decrease while the velocity gradient increases (shearthinning).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Gomgom
Abstrak :
Pengujian viskositas fluida tertentu sangat perlu dilakukan baik oleh pihak akademisi maupun industri. Pihak akademisi dan industri seharus nya saling bekerjasama dan mendukung dalam hal ini. Untuk pengukuran viskositas sendiri mengunakan suatu alat yang bersifat histerisis, yang artinya pada setiap pengukuran akan didapat hasil yang berbeda. Untuk mengatasi perbedaan hasil ini, maka alat ukur tersebut harus di kalibrasi terlebih dahulu. Adapun target atau tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan jelas sifat-sifat atau karakteristik aliran lumpur Lapindo dengan suatu alat pengukur viskositas dengan viskometer koaksial yaitu Viscometer Fann35 model 35SA. Dari model aliran dan sifat-sifat aliran yang didapat, maka perlakuan atau treatment terhadap lumpur Lapindo ini bisa ditentukan dengan tepat Hal ini akan sangat berguna dalam penanganan Lumpur tersebut. Dari hasil pengujian,akan didapatkan tegangan geser (shear stress) dan gradien kecepatan (shear strain). Shear stress dapat dibaca langsung pada alat uji.sebagai akibat dari torsi yang terjadi antara bob dan silinder alat uji dan di transmisikan kedalam bentuk shear strees oleh sebuah spring yang sangat presisi. Dari hasil penelitian, fluida uji termasuk ke dalam golongan fluida Non-Newtonian model pseudoplastic (plastik semu) atau shear thinning, karena Nilai viskositas semu untuk fluida uji akan menurun seiring bertambahnya nilai gradien kecepatan.
Fluids viscosity measurement is very important , either by the scientist or the industrial act. This instrument will has a hysteric effect, which means the result of the measurement will not stabilize for each test. And calibration should be conducted to avoid this. The purpose of this experiment is to clearly identify the characteristic and properties of flow of lapindo mud by using coaxial viscometer: viscometer fann35 model 35SA. By the model of the flow , the treatment for this mud will be easy taken. From the experiment, both shear stress and shear strain will be shown Shear stress will be read directly, Caused by creating torque on the bob which is transmitted to a precision spring. From the experiment it can be concluded that the Lapindo mud is a non-Newtonian fluid and pseudoplastic model or shear thinning, as the apparent viscosity value of the mud will decrease while the velocity gradient increases.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50551
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library