Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizka Rahmawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Garin Faras Hamdani
Abstrak :
Produksi dari kegiatan agrikultura sangat bergantung akan ketersediaan sumber daya fosfor yang berperan penting bagi pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk fosfor berkonsentrasi tinggi telah menjadi praktik terus-menerus yang dapat mengancam cadangan fosfor yang merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Namun di sisi lain, fosfor merupakan salah satu polutan utama dalam perairan yang pada akhirnya mengakibatkan tingginya kandungan fosfor pada lumpur di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pemulihan fosfor dari lumpur aktif IPAL kemudian menjadi opsi potensial yang dapat dilakukan untuk mengembalikan ketersediaan fosfor di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efisiensi pemulihan fosfor dari lumpur aktif melalui proses fermentasi. Didapatkan hasil bahwa fermentasi dapat melepaskan fosfor terlarut dengan nilai tertinggi pada hari ketiga percobaan, yaitu sebesar 39,12 mg/L atau setara dengan 6% dari fosfor total dalam sampel. Nilai tersebut masih berada di bawah efisiensi pelepasan fosfor pada umumnya yang mungkin diakibatkan oleh tingginya kandungan logam pada sampel. Sehingga diperlukan pre-treatment pada sampel agar efisiensi pelepasan fosfor meningkat, salah satu caranya adalah melakukan fermentasi asam. Produksi Volatile Fatty Acid (VFA) dari lumpur aktif melalui proses fermentasi juga dicari tahu sehingga diketahui proses fermentasi dapat memproduksi VFA sebesar 1483,216 mg/L. Nilai tersebut berada pada rentang produksi VFA yang umumnya terjadi melalui fermentasi lumpur aktif. ......Production from agricultural activities is highly dependent on the availability of phosphorus resources which play an important role for plant growth. The use of high concentrations of phosphorus fertilizers has been an ongoing practice that can threaten phosphorus stocks which are non-renewable resources. But on the other hand, phosphorus is one of the major pollutants in waters which eventually results in high phosphorus content in the sludge at the Waste Water Treatment Plant (WWTP). Phosphorus recovery from WWTP activated sludge then becomes a potential option that can be carried out to restore phosphorus availability in the world. The objective of this study is to analyze the efficiency of phosphorus recovery from waste activated sludge through anaerobic fermentation process. It was found that fermentation can release dissolved phosphorus with the highest value on the fourth day of the experiment at 39.12 mg/L which is equivalent to 6% of the total phosphorus in the sample. This value is still below the efficiency of phosphorus release in general, which may be due to the high metal content in the sample. So that pre-treatment of sludge is needed so that the efficiency of phosphorus release increases, one method that is well suited to do is to conduct acid fermentation. Volatile Fatty Acid (VFA) production from activated sludge through the fermentation process was also investigated, and it was found that the fermentation process could produce VFA of 1483.216 mg/L. This value is within the range of VFA production that generally occurs through activated sludge fermentation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabina Adwina Oktovidonna
Abstrak :
Fosfor merupakan sumber daya terbatas yang berperan penting dalam kegiatan agrikultur di seluruh dunia. Namun, keberadaan fosfor seringkali terbuang sia-sia baik dalam air limbah hasil kegiatan pertanian maupun dalam air limbah domestik. Maka dari itu, lumpur aktif dalam suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) diperkirakan mempunyai potensi besar menjadi sumber fosfor yang baru. Adapun tujuan penelitian ini adalah menentukan kondisi optimum dalam upaya pemulihan fosfor dari lumpur aktif berdasarkan nilai pH, suhu, dan waktu kontak melalui proses fisik dan kimia. Bentuk penelitian ini adalah analisis potensi pemulihan fosfor dari lumpur aktif IPAL MBBR Setiabudi dengan bantuan pemodelan Visual MINTEQ 4.0. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dimana akan didapatkannya nilai pH dan suhu optimum berdasarkan pelepasan fosfor yang telah diujikan. Penelitian terdiri dari 3 tahap utama, yaitu pengujian ICP-OES, simulasi Visual MINTEQ 4.0, dan pengujian eksperimen menggunakan shakers. Pengujian ICP-OES dilakukan untuk mengetahui kandungan logam pada  sampel lumpur aktif. Data tersebut kemudian digunakan sebagai inputan pemodelan Visual MINTEQ untuk mencari nilai indeks saturasi senyawa fosfor sehingga dapat ditentukannya kondisi ideal pelepasan fosfor. Selanjutnya, pengujian shakers dilakukan dengan rincian pengujian pH dan suhu dalam rentang waktu kontak yang telah ditetapkan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai pH, maka potensi pelepasan fosfor akan semakin rendah dimana nilai pH yang paling efektif adalah pH 4 dengan konsentrasi fosfor tertinggi sebesar 18,10 mg/L. Sedangkan berdasarkan waktu kontak, fosfor pada lumpur aktif akan mengalami proses pelarutan dan presipitasi sampai akhirnya mencapai titik kesetimbangan, yaitu pada menit ke-15. Adapun faktor yang mempengaruhi proses pelepasan fosfor adalah kandungan organik yang smendominasi sampel lumpur aktif, yaitu 85,42%. Selain itu, kandungan logam pada lumpur aktif yang tinggi juga dapat mengurangi potensi pemulihan fosfor karena fosfor cenderung berikatan dengan logam dan membentuk senyawa baru ......Phosphorus is a limited resource that plays an important role in agricultural activities troughout the world. However, phosphorus is often wasted both in wastewater resulting from agricultural activities and in domestic wastewater. Therefore, activated sludge in a Wastewater Treatment Plant (WWTP) is estimated to have great potential to become a new source of phosphorus. The aim of this research is to determine the optimum conditions for recovering phosphorus from activated sludge based on pH value, temperature, and contact time through physical and chemical processes. The form of this research is an analysis of the potential of phosphorus recovery from the activated sludge of the IPAL MBBR Setiabudi with the help of Visual MINTEQ 4.0 modelling. This type of research is quantitive research where optimum pH and temperature values will be obtained based on the release of phosphorus that has been tested. The research consisted of 3 main stages, which is ICP-OES testing, simulation of Visual MINTEQ 4.0, and experimental testing using shakers. ICP-OES testing was carried out to determine the metal content in activated sludge samples. This data is then used as input for Visual MINTEQ modelling to find the saturation index value for phosphorus compounds so that ideal conditions for phosphorus release can be determines. Next, shakers testing is carried out with detailed pH and temperature tests within a predetermined contact time range. The experimental results show that the higher the pH value, the lower the potential for phosphorus releasem where the most effective pH value is pH 4 with the highest phosphorus concentration of 18,10 mg/L. Meanwhile, based on contact time, phosphorus in activated sludge will undergo a dissolution and precipitation proscess until it finally reaches the equilibrium point, namely in the 15 minutes. The factor that influences the phosphorus release process is the organic content in activated sludge which dominates, approximately 85,42%. In addition, the high metal content in activated sludge can also reduce the potential for phosphorus recovery because phosphorus tends to bind with metal and formed new compounds.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Lukman Hakim
Abstrak :
ABSTRAK
Limbah cair resin sintetik merupakan salah salu bentuk limbah yang dapal menyebabkan turunnya kualitas air, sehingga dibutuhkan suatu pengolahan yang, sesuai dengan karakteristik air limbah. Proses pengolahan limbah secara biologi dengan menggunakan lumpur aktif merupakan salah salu alternatif yang dapat digunakan dalam mengolah limbah resin sintetik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja proses lumpur aktif, pengaruh waktu tinggal air limbah dan konsentrasi limbah umuk limbah sebelum diolah dan sesudah diolah secara kimia. Percobaan dilakukan dengan menvariasikan waktu tinggal air iimbah dan konsentrasi limbah. Parameter operasi yang diamati adalah oksigen terlarut, MLSS, MLVSS, COD aliran masuk dan keluar, surfaktan aliran masuk dan keluar serta pH aliran masuk dan keluar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa % penyisihan COD dan surfaktan pada konsentrasai 1000 mg/l yang telah diolah secara kimia menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi limbah 2200 mg/l yang belum diolah secara kimia. Untuk % penyisihan COD dan surfaktan dihasilkan % penyisihan sebesar 90% dan 96%. Sedangkan untuk konsentrasi keluaran COD dan surfaktan dihasilkan konsentrasi keluaran sebesar 100 mg/l dan 0,5 mg/l. Penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat hubungan antara beban organik dan beban limbah terhadap % penyisihan COD. Untuk beban limbah sebesar 0,25 g COD/lt.hari dihasiikan % penyisihan COD sebesar 90%, sedangkan untuk beban organik 0,064 g COD/MLSS.hari, % penyisihan CODnya mencapai 90%.

Selain itu terdapat pula hubungan antara oksigen terlarut dengan % penyisihan COD, dimana semakin tinggi oksigen terlarut daiam tangki aerasi semakin besar pula % penyisihan CODnya. Untuk perkembangan pH pada proses lumpur aktif terus mengalami kenaikan seiring dengan bertambanhnya waktu tinggal air limbah dalam tangki aerasi. pH keluaran hasil pengolahan lumpur aktif berkisar antara 5 sampai 6 baik untuk konsentrasi 2200 mg/l alau 1000 mg/l.
2000
S49172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Fakhrizal
Abstrak :
ABSTRAK
Proses pelapisan logam atau elektroplating merupakan salah satu rangkaian proses dalam industri otomotif yang menghasilkan limbah dengan kandungan logam berat Cu yang cukup tinggi. Pada penelitian ini kandungan Cu mencapai 16.9 mg/L. Penyisihan logam berat Cu dilakukan dengan metode adsorpsi dengan menggunakan adsorban Extracellular Polymeric Substance EPS yang diekstraksi dari limbah lumpur aktif. Ekstraksi EPS dilakukan dengan cara fisika sentrifugasi pada 6000 rpm selama 20 menit. Pada penelitian ini, percobaan adsorpsi dilakukan secara batch dengan metode two-level full factorial design dengan rentang dosis adsorban 6 ndash; 12 g/l dan rentang waktu kontak 120 ndash; 240 menit guna mendapatkan dosis adsorban dan waktu kontak optimum. Penyisihan optimum didapatkan dengan kombinasi adsorban EPS 10 g/l dengan waktu 210 menit, dimana adsorpsi secara batch mampu menyisihkan Cu sebanyak 56.98 . Data isotherm adsorpsi Cu menunjukkan kecocokan dengan model isotherm Freundlich dengan kapasitas adsorpsi qe = 0.0868 mg/g. Data kinetika adsorpsi menunjukkan kecocokan dengan pseudo-second order model dengan nilai laju kinetika kcu = 0.218 g/mg.menit.
ABSTRAK
Metal coating process or electroplating process is one of the series of processes in the automotive industry that produces waste with high enough heavy metal copper Cu content. In this study, Cu content reached 16.9 mg.L. Heavy metal removal of Cu is done by adsorpstion method using Extracellular Polymeric Substance EPS adsorbents extracted from waste activated sludge. EPS extraction was performed by physics method centrifugation at 6000 rpm for 20 min. In this experiment, adsorption were conducted with batch adsorption with two level full factorial design method with adsorbant dosage range of 6 ndash 12 g l and contact time range of 120 ndash 240 min to get the optimum adsorbant dosage and optimum contact time. The results of this research is the optimum combination of EPS dose of 10 g l, and contact time of 210 min, in which Cu is able to be removed approximately 56.98 . Cu adsorption isotherm data shows compatibility with Freundlich isotherm model with adsorption capacity qe 0.0868 mg g. The adsorption kinetics data showed suitability with Pseudo second order model with kinetics rate kcu 0.218 g mg.menit.
2017
S68647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Maulida Khairunnisa
Abstrak :
Untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan produk fosfor lainnya, eksploitasi fosfor tambang dilakukan secara besar-besaran. Lumpur aktif dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) mempunyai potensi besar untuk dijadikan sumber fosfor baru. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi optimum dan pengaruh karakteristik lumpur aktif terhadap pelepasan fosfor dari senyawa kalsium fosfat, yaitu hidroksiapatit (HAP). Penelitian ini juga mencari laju reaksi sebagai dasar penentuan dimensi reaktor. Sebelum melakukan eksperimen, dilakukan simulasi menggunakan Visual MINTEQ 3.1 untuk menentukan kondisi ideal pelepasan fosfor. Eksperimen dilakukan menggunakan reaktor batch dengan variasi nilai pH dan waktu kontak. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa semakin rendah nilai pH, maka pelepasan fosfor semakin tinggi sehingga nilai pH 4 dinilai menjadi nilai pH yang paling efektif. Sedangkan berdasarkan waktu kontak, dengan rentang waktu 120 menit, telah terjadi proses pelarutan dan presipitasi secara dinamis sampai mencapai titik kesetimbangan, yaitu menit ke-30. Karakteristik dari lumpur aktif juga dapat mempengaruhi pelepasan fosfor. Kalsium, sebagai kandungan logam tertinggi di lumpur aktif berdasarkan pengujian, berperan penting karena kemudahannya untuk terikat dengan fosfat dan membentuk senyawa baru sehingga menurunkan konsentrasi fosfor pada larutan. Sedangkan, nilai TSS/VSS pada lumpur aktif dianggap tidak mempengaruhi secara signifikan. Intervensi pada proses presipitasi maupun pelepasan fosfor terjadi pada nilai TSS/VSS yang sangat tinggi. Adapun laju reaksi dihitung menggunakan kesetimbangan massa dan didapatkan koefisien laju reaksi tertinggi pada pH 4, yaitu 0,00339/menit. ......Mining phosphorus exploitation is carried out on a large scale to meet the demand for fertilizers and other phosphorus products. Activated sludge from the Wastewater Treatment Plant (WWTP) has great potential to be used as a new source of phosphorus. Therefore, this study aims to analyze the optimum conditions and the effect of activated sludge characteristics on the release of phosphorus from calcium phosphate compounds, namely hydroxyapatite (HAP). This research is also looking for the rate of reaction as a basis for determining the dimensions of the reactor. Before experimenting, a simulation was carried out using Visual MINTEQ 3.1 to determine the ideal conditions for the release of phosphorus. Experiments were carried out using a batch reactor with pH values and contact time variations. The experimental results show that the lower the pH value, the higher the release of phosphorus, so a pH value of 4 is considered the most effective. Meanwhile, based on the contact time, with a period of 120 minutes, a dynamic dissolution and precipitation process has occurred until it reaches an equilibrium point, which is 30 minute. The characteristics of the activated sludge can also affect the release of phosphorus. Calcium, as the highest metal content in activated sludge based on testing, plays an important role because of its ease in bonding with phosphates and forming new compounds thereby reducing the concentration of phosphorus in solution. Meanwhile, the value of TSS/VSS in activated sludge is considered not to have a significant effect. Intervention in the process of precipitation and release of phosphorus occurs at very high TSS/VSS values. The reaction rate was calculated using a mass balance and the highest reaction rate coefficient was obtained at pH 4, which was 0.00339/minute.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kara Carolluna
Abstrak :

Peningkatan efisiensi penggunaan air secara signifikan dan meminimalkan pelepasan polutan dan bahan kimia yang berbahaya merupakan salah satu agenda tiap negara yang perlu dicapai pada 2030. Air limbah domestik dengan fosfat yang berlebih membuat kadar oksigen terlarut berkurang dan terciptanya kondisi anoksik pada badan air karena eutrofikasi. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis proses dan kondisi optimum presipitasi fosfat pada air limbah domestik dengan menggunakan kalsium dari abu lumpur aktif pada keadaan ideal serta memperoleh nilai koefisien laju reaksinya. Variasi konsentrasi optimum diperoleh dari analisis Visual-MINTEQ dengan memasukan data tipikal kalsium, fosfat, pH, dan suhu. Analisis presipitasi reaktor batch dengan variasi konsentrasi kalsium abu lumpur aktif pada skala laboratorium dilakukan dalam mengidentifikasi konsentrasi pengurangan fosfat dengan metode spektrofotometri menggunakan spektrofotometer DR2000. Sebanyak 30,86% komponen anorganik lumpur aktif dan 5450,6 mg/kg abu lumpur aktif yang menjadi karakteristik sampel lumpur aktif yang digunakan. Data laboratorium menunjukkan bahwa penyisihan fosfat optimum pada air limbah dengan pH 6,8 yang mengandung 7,79 mg TP/L dibutuhkan 70 mg/L kalsium abu lumpur aktif atau setara dengan 6,4 gram abu lumpur aktif. Intervensi kandungan organik, senyawa ligan, zat tersuspensi (TSS), karbonat, dan logam, seperti Al (81700 mg/kg) dan Fe (65500 mg/kg) berdampak pada pengikatan fosfat oleh kalsium karena faktor produk reaksi dan pH yang dapat mengurangi pembetukan Ca-P. Permodelan reaksi memperoleh koefisien laju reaksi terbesar pada reaktor dengan kalsium paling banyak (k = 0,00692/menit) yang dilakukan pada 2 reaktor seri sebagai desain paling efisien. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi kalsium abu lumpur aktif, semakin besar penyisihan fosfat dan koefisien laju reaksinya dengan mempertimbangkan intervensi dari kandungan organik, TSS, senyawa ligan air limbah domestik serta kandungan logam pada abu lumpur aktif. ......Significantly increasing the efficiency of water use and minimizing the release of harmful pollutants and chemicals is one of the agendas of each country that needs to be achieved by 2030. Domestic wastewater with excess phosphate reduces dissolved oxygen levels and creates anoxic conditions in water bodies due to eutrophication. This study aims to analyze the process and optimum conditions for phosphate precipitation in municipal wastewater using calcium from activated sludge ash under ideal conditions and obtain the value of the reaction rate coefficient. Optimum concentration variations were obtained from Visual-MINTEQ analysis by entering data on typical calcium, phosphate, pH, and temperature. Batch reactor precipitation analysis with varying concentrations of activated sludge calcium ash on a laboratory scale was carried out in identifying the concentration of phosphate reduction by spectrophotometric method using a DR2000 spectrophotometer. As much as 30.86% of the inorganic component of activated sludge and 5450.6 mg/kg of activated sludge ash which is characteristic of the activated sludge samples used. Laboratory data shows that the optimum phosphate removal in wastewater with a pH of 6.8 containing 7.79 mg TP/L requires 70 mg/L calcium activated sludge or equivalent to 6.4 grams of activated sludge ash. Intervention of organic compounds, ligand compounds, suspended matter (TSS), carbonates, and metals, such as Al (81700 mg/kg) and Fe (65500 mg/kg) has an impact on the binding of phosphate by calcium due to reaction product factors and pH which can reduce the formation of Stamp. The reaction modeling obtained the largest reaction rate coefficient in the reactor with the most calcium (k = 0.00692/minute) which was carried out in 2 series reactors as the most efficient design. The experimental results show that the higher the calcium concentration of activated sludge ash, the greater the phosphate removal and the reaction rate coefficient by considering the intervention of organic content, TSS, domestic wastewater ligand compounds and metal content in activated sludge ash.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library