Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Surabaya: Pusat Studi Kebumian dan Bencana, LPPM, ITS, 2009
303.485 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sofi Ulfiasari
"Fenomena lumpur Sidoarjo yang dikenal sebagai LUSI muncul tahun 2006 di Porong, Sidoarjo. Fenomena LUSI merupakan salah mud volcanoes terbesar didunia yang menyemburkan material panas mengandung salah satu gas rumah kaca metana, aerosol garam dan uap air. Metana yang terlepas ke lapisan atmosfer 72 kali jauh lebih mematikan dibandingkan CO2 selama lebih dari 20 tahun dan dapat menyebabkan percepatan pemanasan global yang sangat sulit dikontrol Semakin tinggi suhu, semakin banyak air yang menguap dan semakin besar potensi turunnya hujan deras. Hujan deras dengan intensitas lebih dari atau sama dengan 50 mm merupakan salah satu indikasi hujan ekstrem. Daerah penelitian meliputi 30 km jarak dari kolam lumpur Sidoarjo, dengan menggunakan perhitungan variabilitas dan kecenderungan Mann Kendall tampak secara spasial hujan ekstrem pada periode 2007-2014 lebih berfluktuatif dibandingkan dengan periode 1980-2006, terutama pada jarak 10-20 km dari kolam lumpur Sidoarjo.

Sidoarjo Mud phenomenon known as LUSI appeared in 2006 in Porong, Sidoarjo. The phenomenon of LUSI mud volcanoes is one of the largest physical blow hot material contains one of the greenhouse gases methane, the salt aerosol and water vapor. The methane atmospheric layers apart 72 times far more deadly than the CO2 for over 20 years and can lead to the acceleration of global warming very difficult controlled the higher the temperature, the more water evaporates and the greater the potential decline in heavy rain. Heavy rain with intensity greater than or equal to 50 mm is one indication of extreme rainfall. The research area covers 30 km distance from mud Sidoarjo, using the calculation of variability and trends of Mann Kendall looks in extreme rainfall spatial in the period 2007-2014 more fluctuate compared to the period 1980-2006, especially at a distance of 10-20 km from mud Sidoarjo."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Bagja Pratama
"ABSTRAK
Bencana Lumpur Sidoarjo terjadi pada tahun 2006 hingga saat ini. Mitigasi yang dilakukan dengan membuang ke badan perairan. Informasi pencemaran lumpur belum tersedia dalam bentuk informasi spatio temporal. Informasi tersebut berupa pengolahan citra dengan algoritma, untuk langkah mitigasi selanjutnya. Informasi tersebut diperlukan untuk memetakan dan mengukur adaptasi sosial masyarakat yang terkena dampak. Riset ini mengkalkulasi algoritma yang digunakan untuk pemetaan spatio temporal sebaran lumpur. Peta tersebut digunakan untuk mengsintesis adaptasi sosial yang dilakukan masyarakat. Citra Landsat 2005-2018 digunakan untuk mnghitung area dampak Lumpur Sidoarjo dengan menggunakan analisis citra Budhiman. Riset ini menganalisis dampak dan pola distribusi lumpur pada adaptasi sosial nelayan Kenjeran. Hasil riset dengan analisis algoritma menemukan konstanta pada kanal merah 20,772 dan sebaran Lumpur Sidoarjo terkonsentrasi di Selat Madura. Berdasarkan hasil wawancara mendalam, adaptasi sosial yang dilakukan masyarakat adalah mencari daerah tangkapan baru dan mengurangi intensitas tangkapan. Sehingga terdapat keterkaitan antara sebaran lumpur dan adaptasi sosial yang dilakukan masyarakat.

ABSTRACT
This research focuses on disaster mitigation of Sidoarjo Mudflow. This research aims to analyze and mapping mud flow pattern since 2005. It use Geographical Information System or spatial information as tools to describe and analyze major environmental problems. It examines data Landsat 7 and 8 Imagery between 2005 and 2018 for calculating the area of impact from Sidoarjo Mud Flow. It takes further analysis from Budhiman research which using Landsat Imagery to calculating sedimentation in Mahakam Rivers. This research extends Budhiman rsquo s study with different location, Madura Gulf. Moreover, addressing the environmental risk at Madura Gulf from Sidoarjo Mudflow in the last few years, this research analyzes the impact of mud flow distribution pattern in and social adaptation in retrospective view. Furthermore, the unavailability is making more difficult to calculate the impact and composing mitigation plans. Moreover, explores spatial information regarding changes from Sidoarjo Mud Flow to social adaptation, such as difficulties of catching fish and lack of water quality. "
2018
T51368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldrin Irsyarasyid
"Air limbah yang mengandum logam berat kadmium adalah salah satu pencemar utama dari perindustrian Indonesia. Salah satu sumber limbah tersebut adalah kegiatan elektroplating. Industri elektroplating sekarang menjadi salah satu industri terbesar di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingginya limbah yang dihasilkan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi kadmium di air limbah adalah dengan proses adsorpsi. Proses ini menggunakan adsorben yang digunakan sebagai penyerap polutan, dalam kasus ini logam berat kadmium ke permukaannya. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai adsorben adalah lumpul vulkanik sidoarjo (LUSI). Dalam penelitian ini akan dilakukan pemanfaatan LUSI sebagai adsorben logam berat kadmium. Meneliti pengaruh variasi proses adsorpsi yaitu metode aktivasi, variasi dosis adsorben, waktu kontak, pH dan konsentrasi inisial kadmium. Pengujian dilakukan pada skala laboratorium dengan sistem batch. Dalam penelitian ini, LUSI diaktivasi dengan metode tanpa aktivasi, aktivasi asam, dan aktivasi basa. Aktivasi kimia akan dilakukan dengan H2SO4 5N untuk asam dan NaOH 5N untuk basa. Eksperimen akan dilakukan dengan metode batch dengan menguji parameter adsorpsi terhadapa efisiensi penyisihan kadmium, yang dilakukan pada waktu kontak (0-120 menit), dosis adsorben (0,025-0,7 g/L), konsentrasi polutan (0,5-2 mg/L), dan pH inisial (4-12). Efisiensi penyisihan maksimum dicapai oleh adsorben tanpa aktivasi pada 92,25% diikuti oleh 74,22% dengan aktivasi basa, dan 60,17% dengan aktivasi asam. Parameter operasional yang memiliki hasil maksimal ditemukan pada waktu kontak 60 menit, dosis 0,7 g/L, konsentrasi polutan 1 mg/L, dan pH inisial 12. Mekanisme adsorpsi digambarkan terbaik dengan Langmuir dengan R2 sebesar 0.93.

Wastewater containing heavy metal cadmium is one of the main pollutants from Indonesia's industrial sector. One source of such waste is electroplating activities. The electroplating industry has now become one of the largest industries in Indonesia, leading to a high volume of waste generated. One method that can be used to reduce cadmium concentration in wastewater is through the adsorption process. This process utilizes an adsorbent as a material to absorb pollutants—in this case, heavy metal cadmium—onto its surface. One material that can be used as an adsorbent is the Sidoarjo volcanic mud (LUSI). This study aims to utilize LUSI as an adsorbent for cadmium heavy metals by investigating the effects of various adsorption process parameters, including activation methods, adsorbent dosage, contact time, pH, and initial cadmium concentration. Testing is conducted on a laboratory scale using a batch system. In this research, LUSI is activated using three methods: no activation, acid activation, and base activation. Chemical activation is performed using 5N H2SO4 for acid activation and 5N NaOH for base activation. Experiments are carried out in batch mode by analyzing adsorption parameters' influence on cadmium removal efficiency. These parameters include contact time (0–120 minutes), adsorbent dosage (0.025–0.7 g/L), pollutant concentration (0.5–2 mg/L), and initial pH (4–12). The maximum removal efficiency is achieved with non-activated adsorbent at 92.25%, followed by 74.22% with base activation and 60.17% with acid activation. The optimal results for each operational parameters found in the study are a contact time of 60 minutes, an adsorbent dosage of 0.7 g/L, a cadmium concentration of 1 mg/L, and an initial pH of 12. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anika Nabila
"Pembuangan Lumpur Sidoarjo yang mengandung konsentrasi fenol yang tinggi ke Kali Porong akan berdampak negatif pada ekosistem perairan Kali Porong dan ancaman bagi kelangsungan usaha budidaya perikanan di wilayah hilir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur konsentrasi fenol di Kali Porong akibat pembuangan lumpur ke Kali Porong, menganalisis seberapa besar pengaruh konsentrasi fenol di Kali Porong pada konsentrasi fenol di tambak, dan mengkaji pengaruh pembuangan Lumpur Sidoarjo pada keberlanjutan pemanfaatan air di Kali Porong berdasarkan konsentrasi fenol. Pendekatan penelitian kuantitatif dan menggunakan metode kuantitatif.
Hasil penelitian, yaitu rata-rata konsentrasi fenol yang terukur di 10 titik sampling Kali Porong sebesar 20,25 g/l, melebihi baku mutu sungai kelas III berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Pengaruh konsentrasi fenol di Kali Porong pada konsentrasi fenol di tambak hasil perhitungan p-value >0,01, yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara konsentrasi fenol di Kali Porong dan konsentrasi fenol di tambak. Pemanfaatan Kali Porong sebagai media budidaya dari aspek lingkungan telah tercemar fenol, dari aspek ekonomi mengalami penurunan hasil produksi, penurunan pendapatan petani tambak, dan menambah biaya operasional, serta menyebabkan petani tambak melakukan adaptasi dari aspek sosial. Kesimpulannya adalah air Kali Porong yang dimanfaatkan sebagai media budidaya perikanan memiliki konsentrasi fenol yang melebihi baku mutu, sehingga pemanfaatan air Kali Porong menjadi tidak berkelanjutan.

The disposal of Sidoarjo mud which is containing high concentration of phenol into Kali Porong will have negative impact on aquatic ecosystem and it will be threat to sustainability of aquaculture in the downstream of Porong River. The purpose of this study are to measure the concentration of phenol in Kali Porong due to disposal of mud into the Kali Porong, analyze how many influence the concentration of phenol in Kali Porong on the concentration of phenol in the pond, and assess the effect of the disposal of the Sidoarjo Mud on the sustainable use of water in the Porong River based on the concentration of phenols. This research use quantitative research approach and quantitative methods.
The results of the study, which are the average concentration of phenol were measured at 10 sampling points is 20,25 g l, exceeded the quality standard of class III river under PP. 82 of 2001 on the Management of Water Quality and Water Pollution Control. The results of calculations influence phenol concentration in Porong River to the concentration of phenol in the pond is p value 0,01, there is no significant relationship between phenol concentration in Porong River to the concentration of phenol in the pond. Utilization Porong as media cultivation in environmental aspect has phenol polluted, the economic aspect has decreased production, fish farmers income, and increase operational costs, as well as affecting fish farmers to do the adaptation of the social aspect. The conclusion is Kali Porong water is used as a medium of aquaculture has a phenol concentration that exceeds quality standards, so that the use of water Porong River become not sustainable.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library