Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhia Atikah Aliyyu
"ABSTRAK
Proses pengomposan di UPS Merdeka dilakukan dengan metode open windrow dengan menggunakan sampah rumah tangga dan sampah daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan kandungan logam berat dalam kompos, perbandingan potensi pengurangan kandungan logam berat, dan standar kualitas kompos sesuai SNI 19-7030-2004. Kompos dibagi menjadi 2 tumpukan dimana pada hari ke-100 kompos A diberikan cacing Lumbricus rubellus dan menjadi vermikompos. Massa logam berat Pb lebih banyak mengalami kehilangan massa pada kompos A sebesar 95,61% dan 95,53% untuk kompos B. Untuk massa logam berat Cu pada kompos A dan kompos B lebih banyak terdapat di kompos hari ke-105 dengan persentase sebesar 96,88% untuk kompos A dan 96,02% untuk kompos B. Massa logam berat dalam jaringan cacing pada kompos A sebesar 0,01% untuk kedua jenis logam. Pengurangan kandungan logam berat terlihat dalam vermikompos dimana peningkatan kandungan logam Pb dan Cu dalam jaringan cacing sebesar 194,3% dan 25,2%. Parameter kadar air, temperatur, pH, logam Pb, C/N, bau, warna, serta tekstur memenuhi standar kualitas kompos. Sedangkan parameter logam Cu tidak memenuhi standar kualitas kompos.

ABSTRACT
The composting process conducted by UPS Merdeka with open windrow method using household waste and leaf litter. This study aims to know the relevance of heavy metal content in compost, ratio comparison of heavy metal potential reduction, and compost standard quality is SNI 19-7030-2004. Compost was divided into two piles when in 100th day, Lumbricus rubellus was given to compost A and became vermicompost. Pb mass was much more reduced (95.61%) than compost B (95.53%). Cu mass in two compost pileswere increasing by the 105th day, with 96.88% in compost A and in 96.02% compost B. Heavy metal mass in worm tissue in compost A was 0.01% for the both metals. The reducing of heavy metal content were seen in vermicompost where the increasing of metal Pb and Cu content in worm tissue are 194.3% and 25.2%. Water content parameters, temperature, pH, Pb, C/N, odor, color, and texture meet the quality standards, while the parameters of Cu do not meet the compost quality standards.
"
2015
S59889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Gayatri
"extracted from Lumbricus rubellus, with fibrinogenolytic, fibrinolytic and anti-aggregation activities reported in an in vitro study. Plasma half-life is an important parameter to calculate its dose. This study was conducted to evaluate the biological half-life of DLBS1033 by measuring serial plasmin-antiplasmin (PAP) complex. PAP complex is a stable and inactive compound as a result of fibrinolysis process. Methods: this was an open-label clinical trial in healthy adult subjects. Subjects were divided into two groups to receive single dose drugs (received 3 x 490 mg) or repeated administration until steady state conditions (3 x 490 mg/day for 3 days). Blood samples for PAP complex measurement were collected at time 0 (before drug administration for single dose group), then at 0.5, 1, 1.5, 2, 3, 6, 8, 10, 12, and 24 hours after drug administration. Safety parameters used in this study were creatinine, prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (aPTT), SGOT, and SGPT. Results: the biological half-life of DLBS1033 was calculated based on the mean of PAP complex concentration on each time sampling. In single dose group, the highest mean of PAP complex concentration was reached before drug administration. Our result showed that the activity of DLBS1033 could not be determined after single dose administration. In steady state condition, the PAP complex concentration increase in 2 hours after last drug administration. The biological half-life of DLBS1033 was 8.6 hours. There were no significant safety findings on all laboratory parameters and no serious adverse events. Conclusion: it is concluded that the fibrinolytic effects of DLBS1033 can be measured in steady state condition. The biological half-life of DLBS1033 in steady state condition was 8.6 hours. There were no serious adverse events on two groups of subjects.

Latar belakang: DLBS1033 adalah fraksi protein bioaktif yang diekstraksi dari Lumbricus rubellus, dan dari studi in vitro diketahui memiliki aktivitas fibrinogenolitik, fibrinolitik dan antiagregasi. Waktu paruh obat dalam plasma merupakan parameter yang penting dalam menghitung dosis obat. Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi waktu paruh biologis DLBS1033 melalui pengukuran kadar plasmin-antiplasmin complex (PAP complex). PAP complex adalah senyawa hasil proses fibrinolisis yang stabil dan inaktif. Metode: desain studi ini adalah uji klinik terbuka pada subyek dewasa sehat. Subyek dibagi menjadi dua kelompok, kelompok yang mendapatkan dosis tunggal (diberi obat 3 x 490 mg) dan kelompok yang mendapatkan dosis berulang hingga mencapai steady state (diberi obat 3 x 490 mg/hari selama 3 hari). Sampel darah untuk pemeriksaan konsentrasi PAP complex diambil pada jam ke-0 (sebelum pemberian obat pada kelompok dosis tunggal), jam ke-0,5, 1, 1,5, 2, 3, 4, 6, 8, 10, 12, dan 24. Parameter keamanan yang diperiksa pada penelitian ini adalah kreatinin, prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (aPTT), SGOT, dan SGPT. Hasil: waktu paruh biologis DLBS1033 dihitung berdasarkan rerata kadar PAP complex pada tiap waktu pengambilan sampel darah di tiap kelompok. Pada kelompok dosis tunggal, rerata tertinggi konsentrasi PAP complex tercapai sebelum pemberian obat. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas DLBS1033 tidak bermakna ketika diberikan sebagai dosis tunggal. Pada keadaan steady state, konsentrasi PAP complex meningkat dalam 2 jam setelah pemberian obat terakhir. Waktu paruh biologis DLBS1033 adalah 8,6 jam. Pada penelitian ini tidak didapatkan hasil laboratorium yang bermakna dan kejadian tidak diinginkan yang serius. Kesimpulan: pada penelitian ini disimpulkan bahwa efek fibrinolitik DLBS1033 dapat diukur pada keadaan steady state. Waktu paruh biologis DLBS1033 pada kelompok steady state adalah 8,6 jam. Tidak ditemukan kejadian tidak diinginkan yang serius pada kedua kelompok subyek."
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2018
610 UI-IJIM 50:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library