Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Izyan Pijar Bungabangsa Satyagraha
"Pada masa transisi dari sekolah ke dunia kerja, individu yang menyelesaikan pendidikan di masa resesi harus berhadapan dengan berbagai permasalahan ketenagakerjaan yang dapat menghambat proses pencarian pekerjaan. Padahal, pemilihan pekerjaan pertama menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan perjalanan karir individu kedepannya dan dapat membawa dampak jangka panjang terhadap kondisi sosial ekonominya di masa depan. Berangkat dari permasalahan tersebut, menggunakan data IFLS 5, studi ini dilakukan untuk melihat hubungan jangka panjang antara kelulusan di masa resesi dengan kondisi sosial ekonomi individu yang menyelesaikan pendidikan di masa krisis keuangan Asia. Hasil analisis regresi OLS dan probit menunjukkan bahwa kelulusan di masa resesi akan menurunkan pengeluaran per kapita dan lama bersekolah, serta meningkatkan kekayaan, usia saat pertama kali menikah, dan probabilitas untuk bekerja di sektor informal.

During the transition from school to the labor market, individuals who completed their education during a recession had to deal with various employment problems, limiting their ability to find the right job. Early career decisions are crucial in determining future career success and may have long-term consequences on future social economic conditions. Using IFLS 5 data, this study seeks to assess the long-term relationship between graduation during the recession and the social economic conditions of individuals who completed their latest education level during the Asian financial crisis. OLS and probit regression analysis show that graduating during a recession will reduce per capita expenditure and years of schooling, while also increasing wealth, age at first marriage, and the probability to work in the informal sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Yovita Ersalina
"Peningkatan angkatan kerja dan terbatasnya lapangan pekerjaan menyebabkan persaingan ketat bagi lulusan baru. Persiapan yang baik dan kemampuan adaptabilitas tinggi, termasuk ketangguhan belajar, sangat penting untuk menghadapi tantangan ini dan memenuhi kebutuhan pasar kerja. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan ketangguhan belajar dengan kesiapan kerja pada lulusan baru dengan menggunakan metode korelasi. Partisipan penelitian merupakan mahasiswa diploma maupun sarjana yang pernah mengikuti magang, merupakan lulusan baru selama tiga tahun terakhir berusia 21-25 tahun, dan berkewarganegaraan Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah Learning Agility Scale (LAS) untuk ketangguhan belajar dan Work Readiness Scale (WRS) untuk kesiapan kerja. Data diambil secara daring menggunakan kuesioner melalui Google Form. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketangguhan belajar memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. Hubungan tergolong memiliki effect size besar yang berarti ketangguhan belajar berhubungan kuat dengan kesiapan kerja. Hasil penelitian mendukung hipotesis bahwa ketangguhan belajar berkorelasi positif dengan kesiapan kerja, di mana semakin tinggi tingkat ketangguhan belajar, semakin tinggi kesiapan kerja. Sebaliknya, individu dengan tingkat ketangguhan belajar yang rendah cenderung memiliki kesiapan kerja yang rendah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi penelitian dasar yang membahas mengenai ketangguhan belajar dan kesiapan kerja pada lulusan baru yang dapat dikembangkan lebih lanjut nantinya.

The increase in the workforce and the limited job opportunities create intense competition for new graduates. Good preparation and high adaptability, including learning agility, are crucial to facing these challenges and meeting labor market demands. Therefore, this study aims to examine the relationship between learning agility and work readiness in new graduates using a correlation method. The participants of the study are diploma and bachelor's degree students who have interned, are new graduates from the last three years, aged 21-25 years, and are Indonesian citizens. The measurement tools used in this study are the Learning Agility Scale (LAS) for learning agility and the Work Readiness Scale (WRS) for work readiness. Data were collected online using a questionnaire via Google Form. The results showed that learning agility has a positive and significant relationship with work readiness. The relationship has a large effect size, indicating a strong correlation between learning agility and work readiness. The findings support the hypothesis that learning agility positively correlates with work readiness; the higher the level of learning agility, the higher the work readiness. Conversely, individuals with low levels of learning agility tend to have low work readiness. This study is expected to serve as a foundational study discussing learning agility and work readiness among new graduates that can be further developed in the future."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naifa Dedya Mumtaz
"Kebijakan upah minimum bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antar gender dan dapat melindungi semua tenaga kerja, termasuk kaum muda yang rentan terhadap perubahan upah. Namun, terdapat pandangan pro dan kontra terkait dampak kebijakan ini, yakni peningkatan upah minimum dapat meningkatkan tingkat pengangguran atau menurunkan tingkat pengangguran. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upah minimum terhadap tingkat pengangguran lulusan baru laki-laki dan perempuan di Pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan data panel Sakernas bulan Agustus dari tahun 2020 hingga 2022. Dengan menggunakan metode random effect model, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upah minimum memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap tingkat pengangguran lulusan baru perempuan dan laki-laki. Setelah pengendalian variabel kontrol, variabel proporsi usia muda menikah berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran lulusan baru laki-laki. Namun, tidak ada variabel kontrol yang signifikan terhadap tingkat pengangguran lulusan baru perempuan.

The minimum wage policy aims to reduce the gap between genders and can protect the entire workforce, including young people who are vulnerable to changes in wages. However, there are pros and cons regarding the impact of this policy, namely that increasing the minimum wage can increase poverty levels or reduce poverty levels. This study aims to determine the effect of the minimum wage on the poverty level of men and women fresh graduates in Java. This research uses Sakernas panel data for August from 2020 to 2022. Using the random effect model method, the results of this research show that the minimum wage has a significant positive influence on the poverty level of women and men fresh graduates. After controlling for control variables, the variable proportion of young people married has a significant effect on the poverty level of men fresh graduates. However, there are no significant control variables on the poverty level of women fresh graduates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Nur Raudha
"Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil yang semakin berkurang, Jepang mulai aktif merekrut lulusan baru dari universitas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Untuk menarik perhatian lulusan baru Indonesia, perusahaan Jepang bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia dalam memberikan pelatihan bahasa Jepang secara gratis sebagai bekal untuk bekerja di Jepang. Penelitian ini mengkaji migrasi lulusan baru Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) dan Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE) Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam program pelatihan bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan wawancara mendalam terhadap lima peserta program pelatihan bahasa Jepang di bidang teknologi informasi Universitas Gadjah Mada yang saat ini bekerja di Jepang. Teori jaringan dan teori penyebab kumulatif digunakan untuk menganalisis motivasi peserta program pelatihan bahasa Jepang di bidang teknologi informasi Universitas Gadjah Mada dalam mengambil keputusan migrasi ke Jepang. Implikasi strategi adaptasi di lingkungan baru terhadap keputusan peserta program pelatihan bahasa Jepang di bidang teknologi informasi Universitas Gadjah Mada untuk menetap di Jepang dikaji menggunakan teori adaptasi antarbudaya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa motivasi migrasi peserta program pelatihan bahasa Jepang di bidang teknologi informasi Universitas Gadjah Mada ke Jepang didorong oleh adanya perluasan jaringan melalui kesempatan yang didapatkan saat mengikuti program pelatihan bahasa Jepang. Program pelatihan bahasa Jepang menjadi katalisator dalam memengaruhi dan membentuk keputusan migrasi. Migrasi ke Jepang digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan lainnya. Reunifikasi keluarga dan pertimbangan rumah tangga menjadi alasan untuk kembali ke Indonesia. Rasa keingintahuan yang tinggi dan keterikatan emosional dengan Jepang menjadi alasan untuk menetap di Jepang lebih lama

In order to meet the decreasing need for skilled labor, Japan has begun actively recruiting fresh graduates from universities in Southeast Asia, including Indonesia. To attract the attention of Indonesian fresh graduates, Japanese companies are collaborating with Indonesian universities to provide free Japanese language training as a preparation for working in Japan. This research examines the migration of fresh graduates from Department of Electrical and Information Engineering (DTETI) and Department of Computer Science and Electronis (DIKE) Universitas Gadjah Mada who have participated in Japanese language training program. This research uses a qualitative approach, using in-depth interview with five participants of Japanese language training program in the field of information technology Universitas Gadjah Mada who are currently working in Japan. Network theory and cumulative causation theory were used to analyze the motivation of the participants of Japanese language training program in information technology at Gadjah Mada University in making migration decisions to Japan. The implications of adaptation strategies in the new environment on the decision of participants of Japanese language training program in information technology at Gadjah Mada University to settle in Japan were examined using cross-cultural adaptation theory. The research findings show that the motivation for migration of participants in Japanese language training program in the field of information technology at Gadjah Mada University to Japan is driven by the expansion of networks through opportunities obtained while participating in Japanese language training program. The Japanese language training program became a catalyst in influencing and shaping migration decisions. Migration to Japan is used as a stepping stone to achieve other goals. Family reunification and household considerations are reasons to return to Indonesia. High curiosity and emotional attachment to Japan are reasons to stay in Japan longer."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library