Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Musthofa Rahman
Jakarta: Atmaja, 2003
297.4 MUS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Milly Karmila Sareal
"Tesis ini membahas mengenai kedudukan anak luar nikah dalam hubungannya dengan hak mewaris dari orangtuanya menurut Hukum Perdata Barat setelah berlakunya Undangundang Nomor 1 tahun 1974, bagi mereka yang tunduk pada Kitab Undang undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek).
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata disyaratkan bagi seorang anak luar nikah harus terlebih dahulu diakui oleh ayah dan atau ibunya, baru mempunyai hubungan perdata dan dapat mewaris dari orangtua yang mengakuinya. Di Indonesia, ketentuan mengenai kedudukan hukum seorang anak luar nikah mulai ada perkembangan dengan diundangkannya Undang-undang Perkawinan, yaitu Undang-undang Nomor 1 tahun 1974. Pasal 4 3 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 menentukan bahwa sejak lahirnya seorang anak dari ibu yang tidak menikah secara sah mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya. Tetapi ketentuan ini tidak diikuti dengan ketentuan mengenai akibatnya dalam hukum waris terhadap bagian warisan anak anak luar nikah tersebut. Hal ini menjadi permasalahan hingga saat ini. Dalam tesis ini dibahas sampai berapa jauh akibat dari adanya ketentuan Pasal 43 Undang-undang Perkawinan, Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tersebut, dalam pengaturan bagian warisan anak luar nikah.
Untuk memberikan hak yang sama bagi anak-anak dalam satu keluarga terhadap warisan ibunya, ternyata masih diperlukan pengaturan lebih lanjut, khususnya bagi anakanak yang - seringkali karena ketidaktahuan orang tua terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku - dicatat sebagai anak luar nikah. Demikian pula bila ingin agar terdapat lebih banyak anak-anak luar nikah yang mengalami peningkatan status menjadi anak sah, ada beberapa proses yang dapat ditempuh. Ketentuan-ketentuan ini hendaknya dipergunakan sebaik mungkin agar tercapai keadilan dan persamaan hak bagi anak-anak yang kehilangan haknya dalam hal pewarisan. Sebagai bahan pembanding dibahas sekilas masalah perkembangan hak waric anak luar nikah di negara Belanda."
2005
T37784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brimanti Sari
"Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, anak dari perkawinan yang tidak dicatatkan berakibat anaknya tidak mempunyai hubungan perdata terhadap ayah biologisnya. Keberadaan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 mengubah hubungan keperdataan anak luar kawin terhadap ayah biologisnya. Skripsi ini membahas mengenai efektivitas putusan Mahkamah Konstitusi terhadap kepentingan anak luar kawin, serta akibat dari putusan itu dalam hal terjadinya pewarisan khususnya anak luar kawin terhadap ayah biologisnya. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang diuraikan secara deskriptif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ditemukan banyak kelemahan dalam putusan ini yang malah menambah masalah baru karena setelah putusan dikeluarkan pemerintah tidak segera membentuk undang-undang yang dapat memperbaharui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana telah dinyatakan bahwa Pasal 43 ayat (1) dikatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat karena bertentangan dengan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945.

Based on Act No. 1 of 1974 on Marriage, children from the unrecorded marriage has no civil relationship to the biological father. Existence of the Constitutional Court Decision Number 46/PUU-VIII/2010 has changed the civil relationship between illegitimate child to their biological father. This Thesis discuss regarding the effectiveness of the Constitutional Court's decision on the illegitimate child?s standing, and the consequences of their inheritance rights. This research using the normative juridicial method and outlined descriptively.
As the result, many flaws in this decision was found, or even add new problems because government was not immediately establish new laws that can renew the Act No. 1 of 1974 on Marriage as already stated that Article 43 paragraph (1) has no binding legal force because it conflicts with the Constitution of the Republic of Indonesia, 1945.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S44523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gatot Supramono
Jakarta: Djambatan, 1998
346.016 GAT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Mayrizal Amir
"Anak-anak yang dilahirkan dari orang tuanya yang tidak terikat dalam suatu perkawinan disebut anak-anak luar nikah atau dalam hukum Islam biasa disebut dengan anak hasil zina. Secara biologis anak tersebut memang mempunyai hubungan darah dengan kedua orang tuanya, namun yang menjadi masalah adalah apakah anak tersebut juga mempunyai hubungan hukum dengan orang tuanya dan bagaimana kedudukan anak luar nikah tersebut bila diangkat anak oleh orang lain, mengingat pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak telah mengatur mengenai masalah pengangkatan anak yang hanya dapat dilakukan untuk kepentingan yang terbaik bagi anak.
Penelitian ini dianalisis secara deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Dari hasil penelitian ternyata kedudukan anak luar nikah sebagai anak angkat menurut peraturan perundang-undangan dan hukum Islam adalah samasama tidak mempunyai hubungan perdata/nasab dengan orang tua angkatnya. Anak luar nikah hanya mempunyai hubungan perdata/nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya.

Children who are born from parents that are not related in any marriage are called children outside marriage or in Islamic law usually known as children resulted from zina. Biologically these children has blood relation with both parents, but what becomes the issue is do these children have relation by law with their parents and how are the placement of these outside of marriage kids if they were adopted by someone, considering government through Law number 23 Year 2002 pertaining Child Protection has governed regarding child adoption which can only be done for the childs best interest.
This research was analysed descriptively by using normative juridical approach. From the result of the research it turns out the position of outside marriage children as adopted child by Law dan islamic Law is that it equally does not have civil/nasab relation with the step parents. Outside of marriage children only have relation civil/nasab with their mother and family from the mother's side.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T29474
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1980
S6165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Susilowati
"[ABSTRAK
Fokus penelitian kualitatif berperpektif feminis ini menjelaskan pergulatan
mempertahankan kehamilan di luar nikah dalam pendampingan perempuan hamil
diluar nikah di Rumah aman Kongregasi Gembala baik. Simone de Beauvoir,
Carol Gilligan dan Maria Euphrasia dengan pandangan teorinya masing-masing
menanggapi situasi perempuan terpinggirkan khusunya perempuan yang hamil di
luar nikah. Dalam penelitian ini ditemukan empat temuan. Pertama, kisah
kekacauan yang dialami oleh Ibu dari perempuan yang hamil di luar nikah demi
mempertahankan diri sebagai ?perempuan yang tepat? terjadi juga pada anak
perempuannya melalui multi beban dan kekerasan. Hal ini dipengaruhi oleh
konstruksi sosial akan buruknya stigma sebagai seorang janda. Kedua, relasi
perempuan yang hamil di luar nikah dan pasangannya didominasi relasi kuasa
laki-laki yang menganggap perempuan hanya sebagai ?objek? dan perempuan
dipandang setara ketika menguntungkan dan tidak ada tuntutan. Ketiga,
perempuan hamil di luar nikah dan orang disekitarnya sangat berat menerima
beban stigma dan aib yang dibebankan hanya pada perempuan. konsep mitos
keperawanan dan aturan moral masyarakat mempengaruhi perempuan hamil di
luar nikah dalam menilai dan bersikap terhadap diri sendiri dan orang lain.
Keempat, pendampingan bagi perempuan hamil di luar nikah di Rumah Aman
yang kelola oleh Suster Gembala Baik menyediakan suasana yang memberi
ketenangan dan saling menguatkan, namun sistem pendampingan yang dijalankan
perlu mendapat pembaharuan dan pendampingan lebih berperspektif gender.

ABSTRACT
The focus of this qualitative feminist study is to explicate struggles of unwed
women to keep their pregnancy and assisting practices in maternity home of the
Good Shepherd Sisters. Borrowing Simone de Beauvoir, Carol Gilligan and Sr
Euphrasia approaches to respond situation of marginalized women especially
women who become pregnant out of wedlock, I came with four findings. Firstly,
the chaos to maintain herself as a ?proper woman? that is experienced by the
mother of unwed woman is also experienced by her daughter through multi loads
and violence. It?s influenced by the social construction of bad stigma being a
widow. Secondly, relationship between women who become pregnant out of
wedlock and her partner is dominated by male who consider women as "objects",
women are seen as equal if it gives benefit to male and does not request male
responsibilities. Thirdly, unwed pregnant women and the family members receive
heavy burden of society stigma due to unwed pregnancy. Mythical concept of
virginity and moral rules of society affects unwed women in assessing and
treating towards themselves and others. Fourthly, assisting for unwed pregnan
women in the maternity home of the Good Shepherd Sister provide peacefull
environment and support each other, but the assisting system needs upgrading
and a gender perspective mentoring system;The focus of this qualitative feminist study is to explicate struggles of unwed
women to keep their pregnancy and assisting practices in maternity home of the
Good Shepherd Sisters. Borrowing Simone de Beauvoir, Carol Gilligan and Sr
Euphrasia approaches to respond situation of marginalized women especially
women who become pregnant out of wedlock, I came with four findings. Firstly,
the chaos to maintain herself as a ?proper woman? that is experienced by the
mother of unwed woman is also experienced by her daughter through multi loads
and violence. It?s influenced by the social construction of bad stigma being a
widow. Secondly, relationship between women who become pregnant out of
wedlock and her partner is dominated by male who consider women as "objects",
women are seen as equal if it gives benefit to male and does not request male
responsibilities. Thirdly, unwed pregnant women and the family members receive
heavy burden of society stigma due to unwed pregnancy. Mythical concept of
virginity and moral rules of society affects unwed women in assessing and
treating towards themselves and others. Fourthly, assisting for unwed pregnan
women in the maternity home of the Good Shepherd Sister provide peacefull
environment and support each other, but the assisting system needs upgrading
and a gender perspective mentoring system, The focus of this qualitative feminist study is to explicate struggles of unwed
women to keep their pregnancy and assisting practices in maternity home of the
Good Shepherd Sisters. Borrowing Simone de Beauvoir, Carol Gilligan and Sr
Euphrasia approaches to respond situation of marginalized women especially
women who become pregnant out of wedlock, I came with four findings. Firstly,
the chaos to maintain herself as a “proper woman” that is experienced by the
mother of unwed woman is also experienced by her daughter through multi loads
and violence. It’s influenced by the social construction of bad stigma being a
widow. Secondly, relationship between women who become pregnant out of
wedlock and her partner is dominated by male who consider women as "objects",
women are seen as equal if it gives benefit to male and does not request male
responsibilities. Thirdly, unwed pregnant women and the family members receive
heavy burden of society stigma due to unwed pregnancy. Mythical concept of
virginity and moral rules of society affects unwed women in assessing and
treating towards themselves and others. Fourthly, assisting for unwed pregnan
women in the maternity home of the Good Shepherd Sister provide peacefull
environment and support each other, but the assisting system needs upgrading
and a gender perspective mentoring system]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Astari
"Anak luar kawin adalah anak yang dilahirkan di luar perkawinan yang sah. Anak luar kawin berbeda kedudukannya dengan anak sah di mata hukum menurut Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kitab Undang Undang Hukum Perdata. Penelitian yang dilakukan dalam penulisan tesis ini dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan metode penelitian lapangan, sedangkan tipe penelitian ini dari bentuknya menggunakan penelitian diagnostik, selanjutnya dalam menganalisis data digunakan metode kualitatif. Dalam kenyataannya dimana status anak luar kawin hanya mempunyai hubungan hukum atau hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya. Usaha perlindungan terhadap anak luar kawin ini diperlukan adanya suatu pengakuan dari ayah atau ibu. Maka perlu kiranya di Indonesia dibuat semacam lembaga pengakuan terhadap anak luar kawin serta dibuatnya undang-undang atau peraturan yang mengatur mengenai anak luar kawin secara lengkap dan menyeluruh sehingga kedudukan anak luar kawin akan sama dimata hukum tanpa ada perbedaan dengan anak lain. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, maka kita telah mempunyai suatu unifikasi hukum di bidang hukum perkawinan, tetapi yang diatur dalam Undang-undang ini hanyalah berupa ketentuan-ketentuan pokok saja, sehingga perlu diatur dengan Peraturan Pemerintah sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 67 Undang-undang tersebut. Karena masalah perkawinan sangat penting dalam masyarakat maka isi Pasal 67 ini hendaknya segera menjadi kenyataan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Ikayanti
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S3530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>