Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Izzah Dienillah
Abstrak :
BBLR merupakan salah satu indikator penting untuk menggambarkan kesehatan masyarakat. Di Indonesia, prevalensi BBLR mengalami stagnanisasi bahkan meningkat yaitu 6,7% pada 2007 menjadi 7,3% pada 2012. Banyak faktor yang memengaruhi BBLR, salah satunya adalah pelayanan ANC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan frekuensi dan kualitas pelayanan ANC terhadap kejadian BBLR dengan menggunakan data SDKI 2012. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang dengan menggunakan kuesioner SDKI 2012. Study participant dalam studi ini sebanyak 13.413 Hasil analisis ditemukan prevalensi BBLR sebesar 6,9%. Karateristik BBLR lahir dengan berat badan rata-rata yaitu 2055,11 gr dan berat badan terendah lahir dengan berat 700 gr. Faktor yang secara statitstik berhubungan dengan BBLR adalah frekuensi, kualitas ANC, pekerjaan ibu pendidikan ibu, komplikasi kehamilan, paritas, dan status ekonomi. Dari hasil analisis logistic regression ditemukan ibu dengan riwayat komplikasi kehamilan serta mendapatkan frekuensi ANC yang buruk, memiliki risiko melahirkan BBLR 2,772 kali dibandingkan ibu yang tidak mengalami riwayat komplikasi kehamilan dan mendapatkan frekuensi ANC yang baik. Serta ibu yang mendapatkan kualitas pelayanan antenatal dengan kualitas buruk berisiko 1,126 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan kualitas pelayanan antenatal baik setelah dikontrol variabel frekuensi ANC. Namun, hasil analisis ini menunjukkan bahwa hubungan frekuensi dan kualitas ANC dengan BBLR tidak signifikan dengan mempertimbangkan p value >0,05 dan CI rentangnya melewati angka 1. Terdapat potensi bias seleksi yang besar dimana missing pada studi partisipan sebanyak 19%. ......LBW is one of indicators to describe public health. In Indonesia, the prevalence of LBW increased by 6.7% in 2007 to 7.3% in 2012. Many factors affect the LBW, one of which is the ANC. This study aims to see the relationship of frequency and quality of ANC service to the occurrence of LBW by using data of SDKI 2012. This is a cross sectional study using the questionnaire SDKI 2012. Study participant in this study as many as 13,413. The results showed the prevalence of LBW by 6.9% . Characteristics of LBW was born with an average body weight of 2055.11 gr and the lowest is 700 gr. Factors that are statistically associated with LBW are frequency, ANC quality, maternal education, work, pregnancy complications, parity, and economic status. From the results of logistic regression analysis found that women with a history of complications and lack of ANC frequency, has a risk of giving birth to LBW 2,772 times to mothers who had no pregnancy complication and had good ANC. As well as mothers who received quality antenatal service with poor quality 1.126 times larger to give birth to LBW with mothers who have good quality antenatal care after controlled by ANC frequency. However, the results of this analysis show that the relationship of frequency and quality of ANC to BBLR is not significant with p value> 0,05 and CI range exceeds the number 1. There is a large selection potential bias which showed by 19% missing data from eligible population.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Jonathan Aditama Midlando
Abstrak :
Preeklamsia (PEB) yang menjadi eklamsia merupakan penyebab angka kematian ibu (AKI) tertinggi kedua di Indonesia setelah perdarahan. Beberapa studi menunjukan bahwa PEB dapat menjadi salah satu penyebab bayi berat lahir rendah (BBLR). BBLR merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada bayi yang baru lahir. Saat ini belum terdapat penelitian mengenai prevalensi preeklampsia berat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan hubungannya dengan BBLR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi PEB di RSCM dan hubungannya dengan BBLR. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan data diambil di RSCM dengan menggunakan rekam medik pasien Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM pada tahun 2011 pada bulan September 2012. Pada penelitian ini, didapat 2312 data rekam medik yang sesuai dengan kriteria inklusi. Data dianalisis dengan uji chi-square menggunakan program SPSS 20.0 for windows untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara PEB dengan BBLR. Hasil penelitian menunjukan prevalensi PEB di RSCM sebesar 16,6% dan prevalensi BBLR sebesar 27,3%. Terdapat hubungan yang bermakna antara PEB dengan kejadian BBLR di RSCM pada tahun 2011 (p = 0,001).
Severe preeclampsia, which then became ecclampsia, is the second most frequent cause of maternal mortality in Indonesia after bleeding. Many researches concluded that severe preeclampsia implicates to the low birthweigh of the neonates. Low birthweight is one of the indications for mortality and morbidity of the neonates. Until today, there is no research existed discussing severe preeclampsia at Cipto Mangunkusumo hospital (RSCM) and its association with low birthweight. The goal of this research was to know the prevalence of severe preeclampsia at Cipto Mangunkusumo hospital in 2011 and its association with low birthweight. This research was an analytic study with cross-sectional approach. The data were collected from medical records of Department of Obsteric and Gynecology RSCM on September 2012. This research collected 2312 data of women who have given birth and matched the research criteria. Data were analyzed with chi-square test using SPSS program for windows to find the association between severe preeclampsia and low birthweight data showed that the prevalence of severe preeclampsia in Cipto Mangunkusumo hospital was 16,6% and the prevalence of low birthweight was 27,3%. There was a significant association between severe preeclampsia and low birthweight at Cipto Mangunkusumo hospital in the year of 2011 (p=0,001).
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Lidya
Abstrak :
Tesis ini untuk mengetahui hubungan penarnbahan berat badan harnii (PBBH) dengan kejadian BBLR di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat pada tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain kohort retrospektif. Hash l penelitian menyarankan ibu hamil perlu dianjurkan untuk meningkatkan asupan makanan seiarna limit agar PBBH memenuhi rekomendasi. Perlu juga pemberian makanan tarnbahan untuk ibu hamil kurang energi kronis (PMT-Bumil ICEK). Ibu hamil perlu seeara intensif dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai ketentuan petayanan antenatal yang direkomendasikan Depkes RI. Follow-up PBBH ibu terutama pada pertengahan dan akhir kehamilan yang rnerupakan waktu yang kritika! untuk mengidenfifikasi resiko terjadinya BBLR. ......The focus of this study is to know relation of pregnancy weight gain and low birthweight in Kembangan District Community Health Center Jakarta Barat on 2008. This research is an analytic study that use cohort retrospective design.The data were collected by secondary data. The researcher suggest that pregnant women should have adequate dietary intake and a standard prenatal care. For pregnant women with chronic energy deficiency (CE])) need supplement dietary intake. Pregnancy weight gain at secondary and third trimester was a critical period to identification of low birthweight.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34328
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library