Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Olivia Salsa Bella
"Produk kosmetik merupakan produk yang kini sangat memikat bagi kaum muda, sehingga menimbulkan gaya hidup baru untuk terus mengikuti tren terkini terutama bagi kaum muda yang ingin dipandang status dan identitas sosialnya melalui gaya kecantikan. Karena besarnya Korean Wave yang terjadi di Indonesia, begitu banyak brand produk kosmetik asal Negara Korea yang masuk ke Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan aktivitas belanja anggota komunitas dan karakteristik lokasi belanja produk kosmetik anggota komunitas K-pop yang terdiri dari atribut toko dan pengaruh Korean Wave pada lokasi belanja, apakah tinggi, sedang, atau rendah, dengan pengaruh Korean Wave pada anggota itu sendiri, apakah tinggi atau rendah. Dalam mencapai tujuan penelitian, digunakan metode analisis deskriptif hasil penyebaran kuisioner dengan teknik purposive sampling. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah anggota komunitas K-pop di dominasi oleh anggota dengan pengaruh Korean Wave yang tinggi. Anggota komunitas dengan pengaruh Korean Wave yang tinggi dominan memilih lokasi belanja yang memiliki pengaruh Korean Wave yang tinggi pula, dan mereka cenderung tidak keberatan dengan jarak yang jauh, sedangkan anggota komunitas dengan pengaruh Korean Wave yang rendah cenderung memilih lokasi belanja yang memiliki jarak tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya.

Cosmetics are products that currently attract people, mostly young people, and create a new lifestyle which is to keep following whats on trend especially for young people who wanted their status and identity to be known by their beauty. Because of the large Korean Wave that happened in Indonesia, many Korean brand product came in. This study aims to determine how the shopping activity of the community members and the characteristics of the shopping location consisting of the shops attribute, and how the shopping center influenced by Korean Wave, either its high, medium, or low. Also how Korean Wave influenced the memberes themselves, either its high or low. In achieving the purpose of research, the method to use are descriptive analysis method of the results of questionnaire distribution by purposive sampling technique. The results obtained from this study is, the K-pop community members are dominated by them who have a high influence of Korean Wave. Those members who have a high influence of Korean Wave, mostly chose a location to shop that have a high Korean Wave influence as well, also they dont really mind about distance, unlike the members who have a low influence of Korean Wave, they mostly chose a location to shop which close to where they live.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bima Iriantika
"

Maksud dari penelitian ini ialah mencari lokasi alternatif Terminal Barang yang paling optimal di Jakarta. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi faktor penentu lokasi Terminal Barang serta mencari alternatif lokasi pengembangan Terminal Barang. Teknik analisis yang dipakai adalah analisis Likert dan analisis Overlay pada ArcGis 9.2. Hasil identifikasi Faktor penentu lokasi Terminal Barang adalah Faktor biaya (dengan 1 subfaktor), faktor aksesibiltas (dengan 10 subfaktor), faktor waktu (dengan 3 subfaktor), faktor tata guna lahan (dengan 1 subfaktor), faktor kebijakan (dengan 1 subfaktor), faktor lingkungan (dengan 2 subfaktor) dan faktor keselamatan dan keamanan (dengan 2 subfaktor). Analisis alternatif lokasi menghasilkan urutan (tertinggi hingga terendah) sebagai berikut yakni Terminal Lodan, Terminal Tanah Merdeka, Terminal Pulogebang, dan terakhir Terminal Rawabuaya.   

 


The objective of this research is to find the most optimum location of Goods terminal in Jakarta. It is identified the key factor of Goods Terminals location and then find the most optimum alternative location of Goods Terminals. This research uses two tools of analysis, Likert Scale analysis and Overlay analysis in ArcGis 9.2. Thus Result are the key factors of Goods Terminals location are cost factors (with 1 sub factors), accessibility factors (with 10 sub factors), time factors (with 3 sub factors), land use factors (with 1 sub factors), policy factor (with 1 sub factor), environments factors (with 2 sub factors), and safety/security factors (with 2 sub factors). Alternative locations of Goods terminal in Jakarta, from the best to the worst are Lodan Terminal, Tanah Merdeka Terminal, Pulogebang Terminal, and last Rawabuaya Terminal.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chahya Chairani
"Kabupaten Banyumas sedang mengalami permasalahanan persampahan pada tahun 2018 yang disebebkan adanya konflik dengan masyarakat sekitar Tempat Pembuangan Akhir Kabupaten Banyumas. Pemerintah Kabupaten Banyumas memiliki strategi untuk mengurangi sampah sebanyak 30% dan menanggulangi sampah sebanyak 70% pada tahun 2025 mendatang. Pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Banyumas mulai membangun TPS 3R untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisa penambahan lokasi TPS 3R di kecamatan Kota Purwokerto, 2) mengetahui persepsi lingkungan masyarakat Kota Purwokerto terhadap TPS 3R di lingkungannya, dan 3) menentukan lokasi alternatif TPS 3R di kecamatan yang membutuhkan penambahan lokasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan spasial dengan menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kecamatan Purwokerto Selatan diperlukan penambahan lokasi alternatif TPS 3R, masyarakat sekitar TPS 3R menghasilkan persepsi yang sangat baik terhadapat TPS 3R, dan lokasi alternatif TPS 3R dapat ditentukan dengan mengacu pada literatur dan peraturan terkait, sehingga lokasi berada di lahan yang memiliki luas > 200 m², jauh dari badan air dan memiliki akses yang mudah dilalui.

Banyumas is experiencing waste problems in 2018 due to conflicts with the community around the Banyumas Final Disposal Site. The Banyumas Government has a strategy to reduce waste by 30% and manage waste by 70% by 2025. In 2018 the Government of Banyumas began building TPS 3R to overcome this problem. This study aims to 1) analyze the addition of TPS 3R locations in Kota Purwokerto sub-district, 2) determine the environmental perceptions of the Purwokerto City community towards TPS 3R in their environment, and 3) determine alternative TPS 3R locations in sub-districts that require additional locations. This research uses a quantitative approach and a spatial approach using quantitative methods. The results of this study indicate that Purwokerto Selatan District needs to add an alternative location for TPS 3R, the community around TPS 3R produces a very good perception of TPS 3R, and alternative locations for TPS 3R can be determined by referring to related literature and regulations, so that the location is on land that has area > 200 m², far from water bodies and has easy access."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research aimed at understanding of housing location determination over the areas of Gedebage, Bandung City. The evaluation is based on physical conditions of the environment and socioeconomic conditions, by comparing existing conditions of the housing with established standards. The findings are: (i) Batununggal (B1) in Bandung Kidul Sub-District belongs to suitable category of housing location, (ii) Mengger (B3) in Bandung Kidul Sub-District belongs to unsuitable category of housing location, (iii) Sekejati (M3) in Margacinta Sub-District belongs to suitable category of housing location; (iv) Cisaranten Kidul (R4) at Rancasari Sub-District belongs to adequately suitable category of housing location; and (iv) Cisaranten Kidul (R2) at Rancasari Sub-District belongs to adequately suitable housing location."
710 JIAUPI 8:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Astuti
"ABSTRAK
Manusia sebagai mahluk solial, pada dasarnya senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap lingang_annya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosia1rya. Penyesuaian yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungannya ini, adalah dalam rangka ke1angsungan hidupnya. Ukuran cocok atau tidaknya penyesuai an itu, adalah apabila mahluk tersebut dapat : bertahan hidup dalam lingkungan tadi. Penyesuaian terhadap lingkungan tertentu itu, tidak saja dapat dilakukan oleh seti ac individu dalam masyarakat, tetapi juga oleh kelompok_kelompok atau kesatuan-kesatuan tertentu yang terdarat dalam masyarakat, di mana suatu kelompok hazas selalu berusara menyesuaikan kegiatan mereka terhadap tun tutan lingkungannya sehingga tujuan terbentuknya kelompok tersebut dapat terus terlaksana atau bahkan dapat lebih berkembang.
Penyesuaian yang dilakukan manusia terhadap tuntutan lingkungannya. Dada dasarnya adalah untuk me_menuhi dorongan kebutuhan yang bersumber pada 3 syrarat minimal hidup yang harus dipenuhi, yaitu syarat jasmani (makan minuet, temDat berli_ndung, berteduh, sehat dan

"
1984
S12893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ringga Reza Saputra
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34211
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhelman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Mulyani
"PT. X adalah perusahaan agrobisnis yang berniat untuk mendirikan sebuah pabrik yang memproduksi Rubber Smoked Sheets (RSS). Produk ini merupakan hasil olahan lateks kebun menjadi lembaran karet yang dikeringkan melalui proses pengasapan. Pabrik tersebut diharapkan akan mampu mencapai target produksi sebesar 300 ton/bulan. Untuk dapat mencapai target produksi tersebut maka diperlukan suatu perancangan tata letak pabrik yang dapat menjamin terciptanya suatu sistem produksi yang optimal dengan terciptanya aliran pemindahan bahan yang efektif. Adapun proses perancangan tata letak pabrik Rubber Smoked Sheets (RSS) PT. X ini meliputi perancangan pola aliran bahan, kebutuhan bahan baku, kebutuhan mesin dan peralatan, perhitungan kebutuhan area kegiatan, perancangan keterkaitan kegiatan, pengalokasian wilayah, pemilihan alat pemindah bahan, dan pembentukan tata letak pabrik yang memperlihatkan aliran bahan selama proses produksi berlangsung. Kegiatan perancangan ini menghasilkan suatu tata letak pabrik dengan luas bangunan keseluruhan sebesar 10557,66 m2 yang sudah termasuk luas ekspansi 100% dengan luas area produksi sebesar 2897,6112 m2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Djamilludin
"ABSTRAK
Dalam undang undang nomor 5 tahun 1974 tentang Pokokdi daerah, ditegaskan bahwa titik berat otonomi diletakkan pada Daerah Tingkat II yakni Kabupaten Kotamadya Daerah Tingkat II. Tujuan pemberian otonomi adalah untuk memungkinkan daerah mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna layanan pelaksanaan pembangunan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Ibukota Kabupaten berfungsi sebagai tempat kedudukan Kepala Daerah sekaligus kepala Wilayah, secara fungsional merupakan pusat pemerintahan, pembangunan dan layanan masyarakat harus Pokok Pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan, masyarakat dan benar-benar terlaksana. Bagi Ibukota-Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II yang belum sepenuhnya menjalankan ke tiga fungsi tersebut, maka dalam rangka pembinaan kota dapat dilakukan pemindahan Ibukotanya. Landasan yuridis pemindahan Ibukota kabupaten Daerah Tingkat II terdapat dalam Undang-undang nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah pasal 4 ayat 3 yang berbunyi : Perubahan batas yang tidak mengakibatkan suatu Daerah, perubahanan nama Daerah, dan pemindahan ibukotanya ditetapkan dengan penghapusan serta perubahan nama Peraturan Pemerintah. Prioritas pemindahan Ibukota dilaksanakan bagi ibukota Tingkat II yang berada di wilayah yurisdiksi Kotamadya Daerah Tingkat II. Sejak 5 tahun 1974, telah ada 15 buah Kabupaten Daerah pemerintahan lain Cbaca berlaku Undang-Undang nomor Tingkat II yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah untuk dipindahkan dan baru 10 buah Ibukota kabupaten yang telah melaksanakan pemindahan ibukota kabupaten Daerah Daerah Tingkat II secara fisik. Pemindahan Ibukota kabupaten Daerah Tingkat II yang berlokasi dan sekaligus berfungsi sebagai Kota Administratif seperti Tangerang, selama ini belum pernah terjadi, kecuali Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II yang berfungsi sebagai Kota Administratif dan sekaligus Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I, seperti Kabupaten Kendari. Penelitian mengenai pemindahan Ibukota kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang menggunakan tipe penelitian deskriptif - analitis. Dalam Draft Sementara Pedoman Pemihdahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II disebutkan Empat kriteria yang harus dimiliki oleh alternatif lokasi Ibukota kabupaten Daerah Tingkat II yang baru adalah kriteria strategis, teknis, fungsional dan efisiensi biaya pembangunan. Adapun atribut yang dipakai meliputi Jumlah penduduk, kepadatan penduduk, migrasi penduduk, sentralisasi lokasi, topografi, perdagangan, prasarana perhubungan, lapangan kerja, tanah pertanian, kepadatan pemukiman dan status tanah. perkembangan penduduk, Dari hasil perhitungan alternatif lokasi Ibukota kabupaten Daerah Tingkat II yang baru, baik itu yang dibuat oleh Departemen Dalam Negeri maupun dengan menggunakan Multiatribute Utility Analysis MAU diperoleh Kecamatan Tigaraksa yang paling memenuhi persyaratan terbaik."
1990
S10639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>