Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Suharno
Abstrak :
Proses pembersihan logam (metal cleaning) yang umum dilakukan biasanya menggunakan larutan dari jenis pelarut terklorinasi. Pelarut dari turunan senyawa yang mengandung klor atau senyawa halogen ini memiliki sifat yang dapat merusak lapisan ozon. Jenis pelarut lain yang memiliki sifat daya bersih yang baik dan tidak merusak lapisan ozon adalah pelarut berbasis hidrokarbon dan mengandung senyawa terpene, salah satu jenis dari pelarut ini adalah pelarut organik Non-ODS tipe D-721. Penelitian ini akan menyelidiki dan menguji pengaruh pelarut organik tipe D-721. terhadap baja karbon rendah dan tembaga dengan memperhatikan struktur mikro dari bahan tersebut sebelum dan sesudah pengujian, perubahan berat, serta mengamati kekasaran permukaaan akibat proses pengikisan yang mungkin terjadi selama waktu pencelupan 1, 2, dan 3 jam yang dilakukan pada temperatur ruang tanpa proses pengadukan. Berdasarkan penelitian ini, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada proses pembersihan logam dengan cara mencelupkan baja karbon JIS G-3141 dan tembaga JIS Cu-7204 ke dalam pelarut tipe D-721 dengan waktu celup 1, 2, dan 3 jam tidak terjadi proses pengikisan karena tidak dihasilkan perubahan berat sampel serta tidak berubahnya struktur mikro sebelum maupun sesudah pencelupan, dan dapat dikatakan bahwa pelarut yang digunakan dalam proses pembersihan ini yaitu pelarut tipe D-721 tidak reaktif atau tidak bereaksi terhadap baja karbon JIS G-3141 dan tembaga Cu-7204.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi
Abstrak :
Karena kurangnya kuantitas dan kualitas dari sumber air eksisting UI, PDAM Tirta Asasta, UI berencana untuk membangun SPAM untuk memenuhi kebutuhan lingkungan kampus UI sendiri. Salah satu parameter kualitas air yang diatur pada PP No. 82 Tahun 2001 sebagai baku mutu untuk air baku Instalasi Pengolahan Air Minum adalah logam berat, salah satunya yaitu tembaga. Keberadaan logam ini tinggi pada kandungan sedimen, dan dapat terlepas menuju air. Oleh karenanya, eksperimen ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh/dampak parameter fisik-lingkungan danau berupa pH, temperatur, dan konsentrasi amonia terhadap terjadinya desorpsi logam tembaga di sedimen Danau Salam UI. Eksperimen awalnya dilakukan dengan pengambilan sampel sedimen dan sampel air. Sampel sedimen dan air dikumpulkan dari 3 titik di dekat posisi inlet IPAM yang direncanakan berdasarkan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum UI (RISPAM UI). Dari hasil dari pengujian, didapat konsentrasi tembaga di sedimen, dari 83.1 mg/Kg hingga 92.7 mg/Kg. Selanjutnya, dilakukan eksperimen desorpsi dan dianalisa menggunakan metode regresi linear. Diketahui bahwa pH merupakan parameter yang paling berpengaruh dalam terjadinya proses desorpsi tembaga pada sedimen Danau Salam. Hasil regresi linear, nilai koefisien pH, temperatur, dan konsentrasi amonia adalah -0.0072, -0.0042, dan 0.0003. Nilai pH menunjukkan kemiringan (slope) tertinggi, diikuti dengan temperatur, lalu konsentrasi amonia. ......Due to the lack of quantity and quality from UI's existing water source, PDAM Tirta Asasta, UI plans to build SPAM to meet the needs of the UI campus environment itself. One of the water quality parameters regulated in PP. 82 of 2001 as the quality standard for raw water for Drinking Water Treatment Plants is heavy metals, including copper, cobalt and lead. The presence of these metal is high in sediment content, and could be released into water. Therefore, this experiment was conducted to determine the effect / impact of the physical parameters of the lake environment in the form of pH, temperature and ammonia concentration on the occurrence of copper desorption in the sediments of Lake Salam UI. Initial experiments were carried out by taking sediment samples and water samples. Sediment and water samples were collected from 3 points near the IPAM inlet position which was planned based on the Master Plan for Drinking Water Supply System UI (RISPAM UI). From the test results, the copper concentration in the sediment was obtained, from 83.1 mg / Kg to 92.7 mg / Kg. Furthermore, a desorption experiment was carried out and analyzed using linear regression methods. It is known that pH is the most influential parameter in the process of copper desorption in the Salam Lake sediments. The results of linear regression, the coefficient values for pH, temperature, and ammonia concentration are -0.0072, -0.0042, and 0.0003. The pH value shows the highest slope, followed by temperature, then the ammonia concentration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aden Dhana Rizkita
Abstrak :
Penelitian ini ingin membuktikan terjadinya kesinergisan pembentukan DNA Adduct secara in-vivo pada urin dan plasma tikus yang diberi paparan Nonil fenol (NP) dan Tembaga (Cu) ditandai dengan terbentuknya 8-hydroxy-2-deoxyguanosine (8-OHdG) sebagai produk awal terjadinya kerusakan DNA dan juga secara in-vitro melalui reaksi Fenton dengan mereaksikan 2deoxyguanosine (dG) dengan NP dan Cu dengan bantuan H2O2 pada suhu 37˚C dan variasi waktu inkubasi 7 jam dan 24 jam. Treatment hewan dilakukan selama 21 hari untuk mendapatkan kumpulan plasma dan urin. Plasma tikus dianalisis menggunakan kit ELISA sedangkan urin tikus dan hasil invitro dianalisa menggunakan HPLC untuk mengetahui konsentrasi 8-OHdG yang terbentuk. Dari hasil penelitian, baik in vivo dan in vitro sama sama ditemukan pembentukan 8-OHdG. Pada sampel urin terdapat kesinergisan 8-OHdG yang terbentuk sejak pertama kali paparan sampai akhir paparan ditandai dengan meningkatknya konsentrasi 8-OHdG pada kombinasi paparan NP dan Cu sebesar 331,93 ppb dibanding dengan paparan NP saja sebesar 282,70 ppb. Hasil yang sama di temukan pada uji in vitro dengan variasi waktu inkubasi kelompok reaksi tanpa menggunakan Cu konsentrasi 8-OHdG nya lebih rendah dari kelompok paparan yang menggunakan Cu yakni masing-masing sebesar 867,52 ppb dan 926,97 ppb. Pada plasma tidak ditemukan efek sinergis antara NP dan Cu pada pembentukan 8-OHdG dikarenakan pada saat pemisahan plasma dari darah, terjadi lisis darah sehingga kurang optimal dalam analisa.
This study wanted to prove the synergy of the formation of DNA adduct in-vivo in the urine and plasma of rats given exposure to Nonyl phenol (NP) and Copper (Cu) marked by the formation of 8-hydroxy-2-deoxyguanosine (8-OHdG) as the initial product DNA damage and also in vitro through the Fenton reaction by reacting 2 deoxyguanosine with NP and Cu with the help of H2O2 at 37C and varying incubation times 7 hours and 24 hours. Animal treatment is carried out for 21 days to get a collection of plasma and urine. Plasma, urine, and in vitro results were then analyzed using ELISA kits and HPLC to determine the concentration of 8-OHdG formed. From the results of the study, both in vivo and in vitro were found to form 8-OHdG. In the urine sample there is a synergy of 8-OHdG that is formed from the first exposure to the end of the exposure marked by an increase in the concentration of 8-OHdG in a combination of NP and Cu exposure of 331,93 ppb compared to NP exposure alone of 282,70 ppb. The same results were found in the in vitro test with the incubation time variation of the reaction group without using Cu the concentration of 8-OHdG was lower than the exposure group using Cu which were 867,52 ppb and 926,97 ppb, respectively. In the plasma there is no synergistic effect between NP and Cu in the formation of 8-OHdG because during the separation of plasma from the blood, blood lysis occurs so that it is less than optimal in the analysis.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library