Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Rama Saputri
Abstrak :
Sel khamir diketahui dapat digunakan sebagai elemen sensor biologi pada biosensor logam berat. Penelitian bertujuan mengetahui kemampuan deteksi biosensor logam Cu2+ menggunakan biomassa Rhodotorula mucilaginosa (Jörgensen) F.C. Harrison UICC Y-235 yang ditumbuhkan pada variasi medium pertumbuhan, yaitu medium Potato Dexrose Broth (PDB) dan Yeast-extract Peptone Glucose Broth (YPGB) dengan konsentrasi glukosa 0, 4, 10, 15, dan 20%. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi dan Laboratorium Smart System Technology (SST) Departemen Fisika FMIPA UI, selama bulan Agustus 2007--Desember 2008. Pengukuran kemampuan deteksi berdasarkan nilai resistansi (R) (DC) dan impedansi (Z) (AC) setelah biosensor dihubungkan dengan RCL meter selama 1 menit. Hasil pengukuran pada larutan Cu ( 0, 500, 1.000, dan 2.000 ppm) menunjukkan biosensor dengan biomassa yang ditumbuhkan pada medium YPGB (mengandung 4% glukosa) selama 96 jam (akhir fase log) mampu mendeteksi logam Cu2+ yang lebih baik (Zud/ZCu = 3,040; 66,185; 138,097; dan 201,144) daripada biosensor dengan biomassa yang ditumbuhkan pada medium PDB (3,214; 37,597; 39,088; dan 45,848). Berdasarkan hasil pengukuran (pada larutan Cu 1.000 ppm), biosensor dengan biomassa yang ditumbuhkan pada YPGB dengan konsentrasi glukosa 4% memiliki kemampuan deteksi yang lebih baik (Zud/ZCu = 116,578) daripada biosensor dengan biomassa yang ditumbuhkan pada medium YPGB konsentrasi glukosa 10% (40,970), 15% (77,625), dan 20% (60,936). Pengamatan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan bahwa sel-sel khamir menutupi permukaan pasta karbon pada material sensitif biosensor. Hasil SEM pada biosensor setelah pengukuran menunjukkan telah terjadinya retakan pada permukaan material sensitif yang mengindikasikan peluruhan material sensitif setelah dicelupkan pada larutan logam Cu. Hasil pengukuran kemampuan deteksi biosensor (dengan biomassa yang ditumbuhkan pada medium YPGB) terhadap logam selain Cu2+ (Zud/ZCu = 122, 955) (pada konsentrasi larutan logam 1.000 ppm) menunjukkan biosensor memiliki kemampuan deteksi yang hampir sama dengan logam Cr3+ (115,926), namun kemampuan deteksinya lebih rendah terhadap logam Pb2+ (58,338).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zandini Nurichi
Abstrak :
Fabricate through-hole porous anodic aluminum oxide (AAO) template were made by a two-step anodization method of an aluminum with purity 99,98% in 0,3 M oxalic acid at 45 V with 360 minutes of second anodization time. The effect of duration time on the second anodizing step, voltage and solution of the electrolyte on the porous oxide layer and influence of the pore opening on the structural as a template were studied in detail. Then, the prepared template was used as a template for fabricated of dense array of Cu by using electrochemical deposition process performed by direct current (DC). The composition of AAO was confirmed by x-ray diffraction (XRD) analyses and for the deposition of Cu were performed by energy dispersive x-ray spectroscopy (EDS). The structural features of nanowire were calculated by scanning electron microscopy (SEM) images and compared with the imaging of AAO template as parameter.
Fabrikasi templet Anodic aluminium Oxide (AAO) sebagai nanopori dilakukan dengan proses anodisasi dengan metode two-step anodization menggunakan alumunium dengan kemurnian 99,98 % pada larutan asam oksalat dengan konsentrasi 0,3 M pada voltase 45 V dan waktu anodisasi kedua sebesar 360 menit. Waktu anodisasi kedua dan voltase serta arus yang digunakan menjadi faktor utama dalam pembentukan ketebalan lapisan oksida dan diameter pori yang dihasilkan. Selain itu, pengaruh konsentrasi sangat berpengaruh dalam ketebalan templet AAO. Aplikasi templet AAO ini digunakan sebagai templet deposisi logam Cu, yaitu dengan cara elektrodeposisi dengan pada arus searah (DC). Digunakan pula X-ray diffraction (XRD) untuk melihat templet AAO dan komposisi Cu pada templet dikarakterisasi dengan energy dispersive x-ray spectroscopy. Untuk melihat morfologi nanopori pada cetakan AAO, dikarakterisasi dengan scanning electron microscopy (SEM).
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyanti Izinilah
Abstrak :
Printed Circuit Board PCB adalah suatu board tipis tempat letak komponen elektronika, dimana bagian sisinya terbuat dari lapisan tembaga. Hampir semua komponen elektronik terdapat PCB baik itu pada televisi, komputer, radio bahkan elektronik kecil seperti kalkulator pun terdapat PCB. Komponen PCB ini mengandung logam berat yang cukup berbahaya seperti Pb, Cu, Fe, Zn, Ni, Mn. Namun disisi lain logam tersebut juga memiliki manfaat lainnya contohnya seperti Cu yang banyak diaplikasikan pada komponen listrik sehingga alangkah baiknya jika diolah kembali. Salah satu metode perolehan logam dari limbah PCB yang dinilai efektif adalah metode hidrometalourgi yang mana dengan cara leaching menggunakan asam dilanjutkan dengan ekstraksi cair-cair. Asam yang digunakan dalam metode leaching terdiri dari asam anorganik HCl dan Asam sitrat yang ditambahkan H2O2 sebagai oksidator. Setelah melewati proses leaching kemudian diekstraksi dengan menggunakan Ekstraktan LIX84-ICNS dalam Pelarut Kerosin. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi operasi leaching optimum berada pada konsenstrasi leaching agent 2 M dan suhu 45o C dengan penambahan H2O2 1 M selama 20 jam dimana diperoleh persentase leaching dengan menggunakan HCl sebesar 62,06 dan untuk asam sitrat sebesar 22,83. Sedangkan untuk proses ekstraksi cair-cair diperoleh kondisi operasi optimum untuk ekstraksi Cu dalam larutan HCl pada konsentrasi ekstraktan 20 v/v dengan pH 0,3 sedangkan untuk Cu dalam larutan asam sitrat pada konsentrasi ekstraktan 20 v/v dengan pH 1.
Printed Circuit Board PCB is a thin board where electronics components are located, where the sides are made of copper layers. Almost all electronic components have PCBs on television, computer, radio and even small electronics such as calculators also have PCB. This PCB component contains of heavy metals such as Pb, Cu, Fe, Zn, Ni, Mn. But on the other hand the metal also has other benefits such as Cu that widely applied to electrical components so it would be nice if processed again. One method of obtaining metal from PCB waste that is considered effective is the hydrometalourgi method by leaching the metal with an acid then continued with liquid liquid extraction. The acid that used in the leaching method consists of inorganic acids HCl and organic acid citric acid then added H2O2 as an oxidizer. After passing through the leaching process then extracted by using LIX84 ICNS Extractant in Kerosene Solvent. The results showed that the optimum leaching operation condition was in the concentration of leaching agent 2 M and the temperature of 45o C with the addition of H2O2 1 M for 20 hours which obtained the percentage of leaching using HCl of 62.06 and for citric acid of 22.83. As for the liquid liquid extraction process, the optimum operating conditions for Cu extraction in HCl solution at extractant concentration of 20 v v with pH 0.3, while for Cu in citric acid solution at extractant concentration of 20 v v with pH 1.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amara Jasmine Azzahra
Abstrak :
Industri tekstil menggunakan pewarna tekstil, seperti methyl orange, yang sulit terurai dan tidak ramah lingkungan sehingga dapat menyebabkan pencemaran air. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimasi pengolahan air limbah hasil samping kegiatan industri. Pada penelitian ini, telah berhasil disintesis Cu-ZnO/GO sebagai katalis untuk fotodegradasi methyl orange dengan nanokomposit Cu-ZnO/GO. ZnO yang semula memiliki energi celah pita senilai 3,18 eV, saat didoping oleh Logam Cu dan GO memiliki energi celah pita yang lebih rendah yaitu senilai 2,49 eV ditinjau dengan UV-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy (DRS) dan persentase degradasinya terhadap methyl orange meningkat dari 62,18% saat menggunakan ZnO menjadi 93,48% saat menggunakan Cu-ZnO/GO ditinjau menggunakan UV-Vis Spectrophotometer. Katalis-katalis yang telah disintesis juga ditinjau menggunakan karakterisasi Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscopy - Energy Dispersife X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS), Raman Spectroscopy, X-ray Diffraction (XRD), dan Transmission Electron Microscopy (TEM). ......The textile industry uses textile dyes, such as methyl orange, which are difficult to decompose and are not environmentally friendly, which can cause air pollution. Therefore, it is necessary to optimize the treatment of by-products of industrial activities. In this study, Cu-ZnO/GO was successfully synthesized as a catalyst for photodegradation of methyl orange with Cu-ZnO/GO nanocomposites. ZnO, which originally had a bandgap energy of 3.18 eV, when doped by Cu Metal and Graphene Oxide, has a lower bandgap energy of 2.49 eV measured using UV-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy (DRS) and the percentage degradation of methyl orange increased from 62.18% when using ZnO to 93.48% when using Cu-ZnO/GO measured using UV-Vis Spectrophotometer. The synthesized catalysts were also characterized using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscopy - Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS), Raman Spectroscopy, X-ray Diffraction (XRD), and Transmission Electron Microscopy (TEM).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Ariana Putra
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library