Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pricilia Rebecca
"

Pemilihan lokasi merupakan keputusan penting untuk semua perusahaan dan bukanlah permasalahan yang mudah diselesaikan karena adanya faktor-faktor yang saling bertentangan. Pada Industri Jalan Tol, pemilihan lokasi tempat istirahat melibatkan beberapa faktor kualitatif dan kuantitatif seperti topografi, infrastruktur, peraturan pemerintah, faktor sosial, dan faktor manusia. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan integrasi antara Analytic Hieararchy Process (AHP) dan Goal Programming sebagai cara membuat keputusan untuk memilih lokasi tempat istirahat berikutnya dari beberapa pilihan. AHP digunakan untuk menghitung prioritas dari kriteria dan sub-kriteria berdasarkan opini para ahli. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa faktor manusia dan peraturan pemerintah merupakan kriteria yang paling penting dalam memilih lokasi. Dengan adanya bobot dari AHP, pembuat keputusan dapat membuat target yang berbeda-beda untuk setiap tujuan yang digunakan dalam model matematika goal programming. Hasil dari kalkulasi ini adalah memilih satu lokasi dari dua alternatif yang ada


Location selection is a crucial decision for any company that may be difficult to solve because of the existence of conflicting factors. In the highway industry, rest area location selection involves several quantitative and qualitative factors such as topography, infrastructure, government policy, social environment and human factors. In order to solve the problem, this study integrates Analytic Hierarchy Process (AHP) and goal programming (GP) as decision making tools to choose the next location for rest area from several alternatives. The AHP is used to calculate the relative importance of each criteria and sub-criteria in accordance with the opinions of experts. From this study, we know that human factors and government policy play the most important role in the location selection. With the weight from AHP, decision makers can set different aspiration for each goal to be put into the mathematical model of goal programming. The result of this calculation is the selection of one location out of  two location alternanatives for the next rest area.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saleha Yuli Estiani
"ABSTRAK
Lokasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu usaha. Pemilihan lokasi untuk menjalankan kegiatan bisnis harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Tujuan pada penelitian ini yaitu memilih tempat untuk relokasi serta pembelian aset gedung kantor cabang pada bank. Penelitian ini menggunakan metode AHP untuk mencari nilai bobot pada masing-masing kriteria dan alternatif. Bobot yang telah didapatkan kemudian digunakan sebagai matriks keputusan awal untuk dilakukan pemilihan keputusan menggunakan metode TOPSIS. Berdasarkan hasil penelitian, proiritas alternatif yang dipilih dari pengurutan menggunakan metode TOPSIS adalah Gedung BPD dengan nilai sebesar 0,974975. Faktor yang memiliki bobot tertinggi untuk kriteria pemiilhan lokasi pada relokasi dan pembelian aset gedung kantor cabang bank adalah Aspek Bisnis (0,45115) dengan bobot subkriteria yang tertinggi yaitu Lokasi Perkantoran (0,63219).

ABSTRACT
Location is very important factor for sustaianability for a business. Location selection to run business activity must be doing with some consideration. The aim of this research is to selecting site for relocation and purchased the assets of the building for bank branch office. This research is using AHP method to determine weighting value of each criteria and alternatives. The value then used as decision matrix to make a decision selection using TOPSIS method. Based on the results of the study, the alternative priority chosen from the ranking using TOPSIS method is Gedung BPD with a value of 0,974975. The factor that has the highest weighting for location selection criteria in relocation and purchased assets of the building for bank branch office is Business Aspect (0,45115) with the highest subcriteria weight is Office Location (0,63219)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Purnomo
"Indonesia sebagai negara yang besar yang terletak pada daerah khatulistiwa sedang mencari lokasi terbaik untuk tempat peluncuran. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan prioritas lokasi spaceport di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarcy Process (AHP) untuk mendapatkan prioritas lokasi terbaik berdasarkan berbagai kriteria yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil pembobotan dan perancangan kriteria, subkriteria dan alteranif lokasi yang akan digunakan untuk pemilihan lokasi spaceport di Indonesia didapatkan prioritas pilihan lokasi alternatif adalah Biak (36,5%), Morotai (35,5%), Pameungpeuk (15,1%), Enggano (12,9%).

Indonesia as a big country which lies on the equator, is looking for the best location for the launch site.This study aims to get prority spaceport location in Indonesia. Hierarcy Analytical Process (AHP) is used in this research to get best priority
location based on various criteria needed. Based on weighting from hierarcy of main criteria, subcriteria and alternative location to be used for site location
selection spaceport in Indonesia then obtained priority alternate locations i.e Biak (36.5%), Morotai (35.5%), Pameungpeuk (15.1%), Enggano (12.9%).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Giovanni Raditya Gita
"Pasar dan permintaan alat berat China mengalami peningkatan yang cukup besar di Amerika Utara, yang didukung dengan harga produk yang kompetitif dan kualitas produk yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk memilih lokasi fasilitas manufaktur yang ideal dari 10 kota di AS dengan permintaan alat berat tertinggi untuk mengembangkan fasilitas manufaktur yang strategis, efektif, dan lebih kompetitif. Studi kasus diterapkan pada perusahaan multinasional China yang telah memiliki lokasi manufaktur di salah satu negara bagian Midwestern di Amerika Serikat. Perusahaan mendatangkan pasokan material dan suku cadang unit pre-assembly dari Amerika Selatan, selain dari China, yang saat ini dianggap masih cukup jauh. Perusahaan juga telah menetapkan strategi lokalisasi untuk menargetkan pasar baru di beberapa negara bagian dengan permintaan tertinggi dengan biaya rendah, sehingga pengiriman dan penempatan lokasi harus dipertimbangkan. Analytic Hierarchy Process (AHP) dilakukan untuk mendapatkan bobot kriteria penilaian lokasi terbaik. Technique Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) digunakan untuk mendapatkan skor akhir penilaian setiap alternatif lokasi. Penelitian memperoleh enam kriteria dan 29 subkriteria untuk memilih satu keadaan yang sesuai. Metode Zero-One Goal Programming (ZOGP) digunakan untuk menyusun skenario dan model matematis berdasarkan limitasi seperti bobot prioritas TOPSIS, biaya lahan, biaya tenaga kerja, biaya operasional. Alternatif terpilih merupakan kota yang dianggap terbaik sebagai lokasi fasilitas manufaktur.

The Chinese heavy equipment market and demand are experiencing a considerable increase in North America. It is supported by competitive product prices and better product quality. This paper aims to provide the best results in selecting the ideal location from among the other 50 states in the USA to develop a strategic, effective, and more competitive manufacturing facility. The case study is applied to a multinational Chinese company that already has a manufacturing site in one of the Midwestern states in the USA. The company also brings in material supplies and pre-assembly unit parts from South America, apart from China. Materials shipping from South America to the existing location are still quite far. The company has also set out localization strategies to target new markets in several states with the highest demand at a low cost, so shipping and location placement must be considered. Analytic Hierarchy Process (AHP) is carried out to obtain the best location assessment criteria weights. Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) is used to get the final score assessing each alternative location. Research obtains six criteria and 29 sub-criteria for selecting one appropriate state. The study obtained six criteria and 29 sub-criteria to select an appropriate condition. The Zero-One Goal Programming (ZOGP) method is used to develop scenarios and mathematical models based on limitations such as TOPSIS priority weights, land costs, labor costs, and operational costs. The chosen alternative is the city considered the best location for manufacturing facilities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deshtyan Erlangga Adi
"Industri Batubara Kokas Indonesia aktif beraktivitas sejak tahun 1990-an, sementara produksinya secara besar-besaran dimulai sejak tahun 2010. Peningkatan permintaan baja dunia dalam beberapa tahun terakhir berkontribusi pada eskalasi permintaan batubara kokas. Tren ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi batubara kokas. Namun, industri batubara kokas Indonesia menghadapi sejumlah tantangan besar, diantaranya adalah transportasi, logistik, dan sistem distribusi. Dalam aspek maritim, pemilik konsesi tambang harus mengirimkan batubara dengan melintasi Sungai Barito sepanjang 774 Km di Kalimantan Selatan, dan dengan kapasitas tongkang terbatas hanya sebesar 3.700 MT per tongkang. Hal ini mengakibatkan tidak optimalnya biaya logistik karena keterbatasan kapasitas tongkang, jumlah tongkang yang dibutuhkan, hari pelayaran yang terbatas dan kedalaman sungai yang dangkal. Penelitian ini berupaya merumuskan model logistik maritim yang optimal untuk meminimalisir total biaya logistik dan jumlah tongkang yang dibutuhkan. Studi kasus dilakukan di PT. XYZ, salah satu perusahaan batubara kokas terbesar di Indonesia, untuk merumuskan model tersebut. Fasilitas logistik berbasis model cross docking dikembangkan untuk menyelesaikan masalah penelitian. Pemilihan lokasi diputuskan dengan metode penilaian faktor, AHP, dan alokasi volume pengiriman optimal di seluruh model logistik yang tersedia diselesaikan dengan menggunakan metode pemrograman linear dengan tujuan untuk meminimalkan total biaya logistik. Didapatkan bahwa model cross docking dapat menjadi solusi untuk pengiriman batubara kokas volume sedang dan tinggi, sementara volume rendah masih dapat diakomodasi oleh model direct shipment.

Indonesia coking coal was actively started since 1990s while the production massively began since 2010. World steel demand is increasing in the recent years, contributing to the escalation of coking coal demand. This trend is an opportunity for Indonesia to increase coking coal production. However, Indonesia coking coal industry faces some major challenges, such as transportation, logistic, and distribution system. In the maritime aspect, mining owner has to ship the coal through 774 Km across Barito River in South Kalimantan, with limited barge capacity in 3.700 MT per barge. This created an un-optimal logistic cost due to the limitation of barge capacity, number of barges needed, limited sailable days and shallow river depth. This research attempts to formulate the optimal maritime logistic model to minimize the total logistic cost and number of barges needed. A case study was conducted in PT. XYZ to formulate the model, which is one of the biggest coking coal company in Indonesia. A logistic facility based on cross docking model is developed to solve the issues. The location is decided by factor rating method, AHP, and the optimal shipment volume allocation across the available logistic models is solved by linear programming with objective to minimize the total logistic cost. This research found that the cross docking model can be a solution for medium and high volume of coking coal shipment, while the low volume can still be accommodated by direct shipment model"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caesario Isak Cornelis
"Gas alam sebagai sumber energi lebih diinginkan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya seperti batu bara dan minyak bumi dikarenakan lebih ramah lingkungan. Isu besar yang muncul adalah pemilihan pembangkit listrik baru, apakah menggunakan gas alam atau batu bara sebagai sumber energi. Untuk membuat pembangkit listrik dengan bahan bakar gas alam lebih diinginkan, beberapa tahap harus diambil, salah satunya adalah dengan optimisasi. Penelitian ini akan mengoptimisasi lokasi dari lima pembangkit listrik beserta rute optimalnya dari sebelas lokasi dan dua sumber gas, agar panjang pipa dengan pembebanan menjadi minimum. Sehingga, sebuah model matematis dibangun untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, yang merupakan masalah Mixed Integer Non Linear (MINLP). Optimisasi dua tahap digunakan untuk mendapatkan solusi. Tahap pertama digunakan untuk memperoleh lokasi dan rute pipa yang optimal, tahap kedua digunakan untuk memperoleh diameter pipa dan konfigurasi kompresor yang optimal. Elemen pembebanan ditambahkan kepada panjang pipa untuk mengakomodasi perbedaan diameter pipa. Tiga skenario dibangun pada penelitian ini untuk memberikan kemungkinan lokasi dan rute yang berbeda menurut skenario masa depan yang dapat terjadi. 

Natural gas as source of energy is more desirable than other fosil fuel such as coal and oil because of environmental advantage. A big issue comes from the decision of new power plant, whether using natural gas or coal as source of energy. In area such as South East Asia, natural gas prices is higher than coal, hindering such uses. In order to make natural gas power plant more viable, some steps must be taken, such as optimization. This study will optimize the location of 5 power plant and pipeline route between 11 location and 2 natural gas sources, so the weighted length is minimum. Thus, a mathematical model developed to solve the problem, which is a Mixed Integer Nonlinear Problem (MINLP). Two step optimization used to obtain solution. The first step is used to obtaion optimal location and pipeline route, the second step is used to obtain optimal pipeline diameter and compressor configuration. A weighting element added to the pipeline length to accomodate the difference of pipeline diameter. Three scenarios are made in this study to give a different location and routing possibility regarding possible future scenarios."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Arianda
"Dalam pengembangan kota terdapat banyak pengembang skala besar memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat kota, bergerak sebagai industri perumahan, mengembangkan konsep terencana pada lahan luas dan menata lingkungan sebagai prospek. Tapi pengembang skala kecil dan mikro sebaliknya memilih lingkungan yang sudah tertata sebagai prospek pengembangan dan membangun satu hingga beberapa unit saja, jika unit sudah terjual harus memilih lokasi baru untuk dikembangkan kembali, dengan metode AHP membantu mencari kriteria-kriteria pada sebuah lokasi yang layak dikembangkan.

In urban development, there are a lot of large scale real estate developers that fulfill the need of housing for the urban society, run as a real estate industry, develop a well-planned concept on large lands and arrange the housing complex as a prospect. But small and micro developers in the other hand should choose well-arranged housing neighborhood as a developing prospect and develop only a single or a few units, whenever the units have been sold out they should find other new locations to be developed, the usage of AHP method helps to find the criterions of sufficient location to be developed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51908
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rivanto
"ABSTRAK
Proyek penelitian ini berisi studi kasus metode yang dikembangkan dalam thesis Metodologi Seleksi Lokasi Pengisian Infrastruktur Kendaraan Elektrik yang merupakan bagian pertama dari thesis ini. Metode yang dikembangkan dalam laporan ini diimplementasikan, diperbaiki dan dioptimalkan dalam proyek penelitian ini. Hasil akhir dari proyek penelitian ini adalah dua hasil studi kasus yang terdiri dari penerapan metode pemilihan lokasi optimal infrastruktur mobil elektrik di wilayah dalam kota dan jaringan jalan raya. Latar belakang proyek penelitian ini disediakan sebagai bagian dari pendahuluan di dalam thesis. Faktor-faktor untuk penilaian lokasi di dalam kota dan jaringan jalan raya yang dianalisis untuk lokasi optimal diperoleh dari thesis sebelumnya.

ABSTRACT
This research project contains the case study of the method developed in ldquo Electric Vehicle EV Charging Infrastructure Location Selection Methodology rdquo research project. The method developed in the report is implemented, improved and optimised in this research project. The final products of this research project are two case study results which consist of the EV charging infrastructure optimum location selection method implementation in the inner city area and the highway network. The background of this research project is provided as part of the introduction. The factors for both inner city area and highway network assessment analysed for the optimum location are obtained from the previous report."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library