Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gultom, Yohan Binsar Hasoloan
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang UnderVoltage Load shedding pada subsistem Balaraja jaringan PT. PLN APB Jakarta & Banten. Pelepasan beban dilakukan dengan 3 metode dengan mempertimbangkan daya reaktif terbesar dan mempertimbangkan fluktuasi beban terkecil dan fluktuasi beban terbesar. Pelepasan beban dilakukan dengan tujuan menaikkan tegangan sistem sampai batas toleransi nilai yang diizinkan yaitu +5 % dan -10 % (Aturan Jaringan, 2007) dari nilai tegangan nominalnya yaitu 150 kV. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak DIgsilent 14.1.3. Dengan mempertimbangkan daya reaktif beban yang dilepaskan 23.56%. Dengan mempertimbangkan fluktuasi beban terkeciil beban yang dilepaskan 26.81%. Dengan mempertimbangkan fluktuasi beban terbesar beban yang dilepaskan 30.68%. Dengan ini dapat dilhat bahwa Pelepasan beban dengan mempertimbangkan daya reaktif paling optimal. ...... This thesis examine about Under Voltage Load Shedding in Balaraja Sub-system on PT. PLN APB Jakarta & Banten grid. Load shedding is done by 3 methods by considering the greatest reactive power , greatest load fluctuations and consider the smallest load fluctuations. Load shedding is done with the aim of raising the voltage of the system to the extent the value of the permitted tolerance +5% and -10% (Network Rules, 2007) of the value of its nominal voltage of 150 kV. Simulations done using software DIgsilent 14.1.3. In considering the reactive power load is released 23:56% of full load. By considering the load smallest fluctuation, load is released 26.81%of full load. Taking into account By considering biggest fluctuations load, load is released 30.68% of full load. It can be seen that consider reactive power in load shedding is the most optimal method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teguh Baruna
Abstrak :
ada sistem kelistrikan PT. Pertamina Talisman memiliki sistem pembangkit listrik sendiri yang terdiri dari PLTG dan PLTD. Pembangkit-pembangkit ini memiliki fungsi yang sangat vital yaitu mensuplai listrik kilang dan sumur minyak terutama pada unit-unit produksi. Pada saat terjadi gangguan pada salah satu pembangkit (trip genset), maka akan terjadi pelepasan beban agar pembangkit lain tidak overload dan bisa menimbulkan black out. Pelepasan beban yang pertama adalah area di block station dimana akan mematikan pompa-pompa minyak dan air sebagai prioritas pertama. Pelepasan beban kedua ditujukan kepada MCB di area Hiline 3 yg akan mematikan sumur dengan produksi yang rendah. Sedangkan pelepasan beban ke tiga adalah area Hiline 2 untuk jumlah produksi yang sedang. Relay SR3B261FU akan mengatur sistem pelepasan beban dimana apabila terjadi trip pada pembangkit 310 kW maka waktu yg dibutuhkan untuk mengembalikan frekuensi ke posisi normal 50 Hz adalah 2,2 detik. Apabila terjadi trip pada pembangkit 484 kW, waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke frekuensi normal adalah 2,6 detik. Jika terjadi trip pada pembangkit 725 kW waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke 50 Hz adalah 4,4 detik. Sedangkan jika terjadi trip pada pembangkit 1050 kW yang merupakan pembangkit paling besar, waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke 50 Hz adalah 13,4 detik.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Fathurrahman
Abstrak :
Seiring produksi bahan bakar fosil yang terbatas, terutama minyak, secara bertahap menurun seiring waktu, ketersediaan listrik yang sangat bergantung pada sumber daya ini untuk penghasilan akan secara tak terelakkan menurun. Karena listrik adalah nyawa yang menggerakkan seluruh operasi, ia memainkan peran penting dalam memastikan fungsi yang lancar dari mesin dan memfasilitasi berbagai tugas. Kegagalan dalam mempertimbangkan ketersediaan, keandalan, dan penggunaan sumber daya listrik secara optimal dapat menyebabkan gangguan dan ketidakefisienan dalam jadwal produksi. Studi ini bertujuan untuk berkontribusi dalam bidang sistem produksi terkait energi dengan mengusulkan pendekatan baru yang menggabungkan model untuk pemprofilan konsumsi energi. Model yang diusulkan ini menggunakan representasi blok energi, dengan mempertimbangkan berbagai kondisi selama proses manufaktur, yaitu: Turning-on, Idle, Processing, Turning-off, dan Off, yang semuanya mengonsumsi energi. Selain itu, studi ini memperkenalkan konsep sub-kondisi transien untuk setiap kondisi, yang belum dieksplorasi dalam penelitian sebelumnya. Pendekatan ini memungkinkan pemahaman yang lebih akurat dan komprehensif tentang konsumsi energi dalam sistem produksi, membuka jalan bagi pengembangan strategi optimalisasi energi yang efisien. Lebih lanjut, studi ini mencakup formulasi matematis untuk membantu pengambilan keputusan mengenai apakah lebih menguntungkan untuk menjaga mesin diam atau mematikannya, dengan mempertimbangkan konsumsi energi. Untuk memvalidasi model yang diusulkan, empat set data jadwal produksi yang berasal dari data aplikasi dunia nyata digunakan. Dataset ini dimodifikasi untuk menciptakan empat skenario yang berbeda, masing-masing mewakili berbagai kondisi konsumsi energi dan penggunaan sub-kondisi transien. Hasil dari skenario ini menunjukkan bahwa representasi konsumsi energi yang paling lengkap, dengan mempertimbangkan sub-kondisi transien, memberikan keamanan yang lebih kuat dalam pemodelan penggunaan energi. Namun, penting untuk diakui bahwa menggabungkan kondisi tambahan ini menimbulkan tantangan dalam hal kompleksitas pemodelan. Meskipun demikian, model yang diusulkan menawarkan wawasan berharga untuk mengelola penggunaan energi secara efektif, meminimalkan gangguan potensial, dan memaksimalkan penggunaan sumber daya energi yang tersedia dalam batasan ketersediaan listrik yang terbatas. Dengan memanfaatkan penelitian ini, industri dapat mengambil keputusan yang berinformasi untuk mengoptimalkan konsumsi energi mereka, berkontribusi pada sistem produksi yang lebih berkelanjutan dan efisien. ......As the production of finite fossil fuels, particularly oil, gradually declines over time, the availability of electricity, which heavily relies on these resources for generation, will inevitably diminish. Since electricity is the lifeblood powering the entire operation, it plays a vital role in ensuring the smooth functioning of machinery and facilitating various tasks. Failing to consider the availability, reliability, and optimal utilization of electricity resources can lead to disruptions and inefficiencies in production schedules. This study aims to contribute to the field of energy-related production systems by proposing a novel approach that incorporates a model for profiling energy consumption. The proposed model utilizes the energy block representation, taking into account various states during the manufacturing process, namely: Turning-on, Idle, Processing, Turning-off, and Off states, which all consume energy. Additionally, the study introduces the concept of a transient sub-state for each state, which has not been explored in previous research. This approach enables a more accurate and comprehensive understanding of energy consumption in production systems, paving the way for the development of efficient energy optimization strategies. Furthermore, the study includes a mathematical formulation to aid in decision-making regarding whether it is more beneficial to keep a machine idle or turn it off, considering energy consumption. To validate the proposed model, four sets of production schedule data derived from real-world application data were utilized. These datasets were modified to create four distinct scenarios, each representing different states of energy consumption and the usage of transient sub-states. The results of these scenarios demonstrate that the most complete representation of energy consumption, considering transient sub-states, provides a stronger safeguard in modeling energy usage. However, it is essential to acknowledge that incorporating these additional states poses challenges in terms of modeling complexity. Nevertheless, the proposed model offers valuable insights for effectively managing energy usage, minimizing potential disruptions, and maximizing the utilization of available energy resources within the constraints of limited electricity availability. By leveraging this research, industries can make informed decisions to optimize their energy consumption, contributing to more sustainable and efficient production systems.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Setiawan
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang penentuan prioritas beban dan skema pelepasan beban pada permodelan sistem distribusi listrik PT. Bukit Asam (Persero) Tbk,. Pelepasan beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yang terganggu karena beban lebih. Apabila beban meningkat tetapi suplai yang diberikan turun maka akan terjadi penurunan tegangan pada sistem. Salah satu komponen stabilitas sistem yang mampu menjadi referensi pelepasan beban adalah tegangan. Dalam suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam beban dan beban-beban tersebut memiliki nilai prioritas kebutuhan dan nilai ekonomi bagi penggunanya. Dengan tahapan pelepasan beban ini maka kontinuitas pelayanan listrik masih akan tetap terjaga dan sistem kembali pada level tegangan yang diinginkan (>95%). ......This undergraduate thesis discusses about the load priority and load shedding schemes in PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, distribution system modeling. Load shedding is carried out as an effort to restore disturbed system stability because of overload condition. If the load increases but the supply decreases there will be overloaded. One of electric system stability components, which can be a reference for load shedding, is voltage. In a power system there are a wide variety of loads and these loads have a value of priority needs and economic value for its users. With this load shedding, the continuity of the electrical service will still be maintained and the system returns to the desired voltage level (> 95%).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Abu Bakar Salam
Abstrak :
Kestabilan sistem tanaga listrik adalah kemampuan dari suatu sistem tenaga untuk mencapai kondisi kesetimbangan kembali setelah terjadi gangguan. Salah satu parameter yang sangat penting untuk dipertahankan dan diusahakan agar selalu dalam rentang normal adalah frekuensi. Lepasnya saluran interbus dan beberapa pembangkit tidak beroperasi, menyebabkan sistem kekurangan pasokan daya sehingga terjadi penurunan frekuensi. Pengembalian nilai frekuensi ke nilai yang diizinkan dapat dicapai dengan skema pelepasan beban dengan UFR laju penurunan frekuensi, dengan berbantuan perangkat lunak DIgSILENT 15.1.7. Pada skripsi ini dibuat pelepasan beban secara bertahap, dengan jumlah tahapan yakni 7. Skema pelepasan beban dengan metode UFLS Under Frequency Load Shedding menggunakan rele under frequency relay laju penurunan frekuensi dapat menjaga kestabilan nilai frekuensi dan kesimbangan daya. Dari simulasi yang dilakukan didapat kondisi terbaik dicapai pada skenario 1 saat PLTGU GT2 dan PLTGU ST1 tidak beroperasi, dengan steady state frekuensi 49,994Hz.
The stability of electrical power system is the ability of a system to reach back its equilibrium condition after a experiencing a disturbance. One of the most important parameters for a system to maintain and cultivate in its normal range is frequency. The loose of interbus channel in Cilegon subsystem and an out of service generator led to a decrease in frequency because the system lacks of sufficient power. Recovering the frequency back to its permitted value can be attained by load shedding with UFR frequency decrease speed scheme and with the help of DIgSILENT 15.1.7 software. In this bachelor thesis, a seven step gradual load shedding scheme is designed. Load shedding scheme with UFLS method using relay under frequency decrease speed is able to maintain the power balance and the frequency stability. From the simulation conducted, the best condition is achieved in the first scenario when PLTGU GT2 and PLTGU ST1 out of service, with the steady state frequency value of 49.994Hz.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zico Muhammad Achlazzikry
Abstrak :
Dalam suatu perusahaan minyak dan gas, sistem tenaga listrik sangat berperan penting dalam proses pengolahan produksi. Oleh karena itu pada suatu sistem tenaga listrik dibutuhkan sistem proteksi yang baik. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada suatu sistem tenaga listrik adalah gangguan beban berlebih. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai suatu metode sistem proteksi untuk menanggulangi gangguan beban berlebih yang dikenal sebagai metode pelepasan beban dengan menggunakan rele frekuensi pada sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Gangguan berlebih yang terjadi adalah akibat lepasnya generator, dimana pada skripsi ini akan dibuat beberapa skenario kejadian lepasnya generator untuk melihat respon frekuensi sistem. Dengan melakukan metode pelepasan beban, diharapkan frekuensi sistem dapat kembali pulih ke frekuensi nominal dengan beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Oleh sebab itu diperlukan pembuatan prioritas beban dan beberapa pengaturan pada rele frekuensi. Untuk membuktikan keefektifannya dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0 dengan sebelumnya melakukan pemodelan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Dari hasil simulasi terbukti bahwa skema pelepasan beban yang dibuat berhasil memulihkan frekuensi sistem setelah terjadi gangguan dengan tahap pelepasan sesuai dengan yang diharapkan.
In an oil and gas company, the power system plays an important role in the production process. Therefore, a power system required a good protection system. One of the most common disturbances in a power system is overloading. In this essay will be discussed about a method of protection system to overcome the overload known as the load shedding method by using under frequency relay on the power system of CNOOC SES Ltd. Overload that occurs is due to the trip fault of the generator, which in this essay will be made some scenarios of generator trip to see the response of frequency system. By doing the load shedding method, it is expected that the system frequency can be recovered to the nominal frequency with the load that released is as minimum as possible. Therefore we need to make the priority of load and some settings on the under frequency relay. To prove the mehthod effectiveness, in this essay will be made some simulation using software ETAP 12.6.0 with previously modeling the power system of CNOOC SES Ltd. The simulation results proved that the load shedding scheme that is created successfully recover the frequency of the system after a disturbance with the shedding phase as expected.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Nugraheni
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang skema pelepasan beban menggunakan rele frekuensi pada sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. yang mempunyai pembangkit listrik tenaga gas. Pelepasan beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yang terganggu karena beban lebih. Salah satu komponen stabilitas sistem yang mampu menjadi referensi pelepasan beban adalah frekuensi. Pelepasan beban diharapkan dapat memulihkan frekuensi dengan cepat dan jumlah beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Oleh sebab itu diperlukan beberapa pengaturan pada rele frekuensi seperti waktu tunda rele, frekuensi kerja dan besar beban dilepaskan. Dengan menggunakan persamaan swing generator pada beberapa perhitungan, didapatkan nilai frekuensi kerja untuk rele frekuensi yang sesuai dengan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. dan nilai beban lepas yang paling efektif pada setiap tahap pelepasan beban. Untuk membuktikan keefektifan dari skema pelepasan beban, dibuatlah beberapa simulasi generator lepas yang menghasilkan ketidakseimbangan daya aktif antara daya yang dibangkitkan dan daya yang dibutuhkan beban dengan menggunakan ETAP 7.0. Dari simulasi, frekuensi sistem dapat pulih sekitar 3-9 detik setelah gangguan tergantung pada besar kelebihan beban pada sistem tenaga listrik. ......This undergraduate thesis discusses about load shedding scheme using under frequency relay in CNOOC SES Ltd. electric power system which have gas power plant. Load shedding is carried out as an effort to restore disturbed system stability because of overload condition.One of electric system stability components, which can be a reference for load shedding, is frequency. Load shedding is expected to restore generator frequency rapidly and the amount of load shed as minimum as possible. Therefore, it is needed under frequency relay setting such as relay time delay, frequency trip and percentage of released load. By using swing generator equation on some calculation, it is obtained the values of frequency for under frequency relay which is proper with the power system and the number of the most effective load shed in every load shedding scheme. To prove the effectiveness of the under frequency load shedding scheme, the undergraduate thesis makes some simulations about generators shed to make unbalance active power between generation disctrict and load district by using ETAP 7.0 software. From simulation, the system frequency is able to recover in 3 ? 9 seconds after disturbance depends on the magnitude of overload in the power system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1063
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library