Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
John Winston
Abstrak :
Sifat menularnya virus COVID-19 mengakibatkan masa lockdown yang berkelanjutan, sehingga terjadi peningkatan signifikan terhadap pekerjaan dan pembelajaran secara daring di Jerman. Banyak perusahaan mengevaluasi kondisi kerja yang baru menguntungkan dan berencana untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mempertahankan bekerja dari rumah. Dengan lebih banyak waktu di rumah, kebiasaan hidup penghuni-penghuni, yang sebelumnya tidak berada di rumah untuk bekerja, berubah. Demikian, pola konsumsi listrik mereka juga meningkat. Skripsi ini menyampaikan sebuah penelitian mengenai pengaruh pandemi COVID-19 terhadap profil beban perumahan dengan rumah tangga yang sebelumnya tidak berada di rumah pada siang hari karena berada di kantor, melalui profil beban yang dihasilkan secara sintetik. Profil beban sintetik memampukan pemodelan pola konsumsi listrik perumahan untuk sekelompok rumah tangga. Model ini bergantung pada input data mengenai aspek teknis dan aspek sosial dari elektronik konsumen yang ada di rumah. Pandemi mengubah secara signifikan aspek sosial dari model ini karena ada transisi dari bekerja di kantor menjadi bekerja dari rumah. Hasil dari profil beban sintetik yang dihasilkan akan dianalisa dan dibandingan dengan model yang ada sebelum pandemi. ......The contagious nature of COVID-19 virus has led to extended period of stay-at-home order which triggers significant increase in teleworking and online-learning in Germany. More companies evaluate the new working condition as beneficial and have planned to utilize this opportunity to sustain working from home. With more time home, the lifestyle of people who used to be absent from the house to work changes. Consequently, the electrical consumption pattern also increases. This thesis presents a study in the influences of the COVID-19 pandemic to residential load profile of households that used to be absent during the day as they are in the office, through the synthetically generated load profile. Synthetic load profile allows modelling of residential electrical consumption pattern for a group of households. It relies on input data regarding the technical aspect and social aspect of consumer electronics available at home. The pandemic significantly changes the social aspect of the model with transition from working in the office to working from home. Result from the synthetic load profile generated is analyzed and compared to previous model before the pandemic.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfan Yusuf Habibie
Abstrak :
Saluran distribusi primer merupakan bagian dari sistem transmisi tenaga listrik mulai dari gardu induk menuju ke gardu distribusi. Konsumsi energi listrik yang meningkat mengakibatkan pembebanan dalam penyulang semakin tinggi. Susut energi yang timbul dalam saluran distribusi primer dapat dianalisis dengan variasi pembebanan menggunakan jenis pelanggan yang berbeda. Analisis sistem distribusi primer dapat dilakukan dengan mengidentifikasi beberapa parameter seperti kapasitas trafo gardu distribusi, saluran penghantar, serta panjang saluran. Penyulang dikatakan mendekati ideal apabila memiliki nilai susut energi dan daya maksimum yang rendah. Susut energi berbanding terbalik dengan nilai efisiensi pada sistem. Standar deviasi juga dapat digunakan untuk menentukan nilai susut di dalam jaringan. Pada penyulang dengan satu jenis pelanggan nilai susut terendah yaitu sebesar 0.16 % pada pelanggan industri. Pada penyulang dengan dua jenis pelanggan yaitu variasi residensial dan industri dengan komposisi 30%:70% memiliki nilai susut terendah sebesar 0.16% dan untuk penyulang dengan tiga jenis pelanggan, nilai susut paling rendah yaitu 0.17% pada variasi beban merata. ......Primary distribution line is part of electrical power transmission from the substation to the distribution substation. Increased electrical energy consumption results enlarge load in feeder. Energy losses built in primary distribution line can be analyzed with load variation that use different type of customers. Primary distribution system analysis can be done by identifying some parameters such as distribution transformer capacity, cable conductor, and length of line. Feeder is said close to the ideal condition if it has low energy losses and low maximum power. Electrical energy losses is inverse proportional with system efficiency. Standard deviation can also be used to determine the energy losses value in the system. In feeder with one type consumer, minimum losses is 0.16 % in industry consumer. In feeder with two type consumers that are residence and industry variation with composition 30%:70%, have minimum losses is 0.16% and for feeder with three type consumers, minimum losses is 0.17% in balance load variation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42976
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Arya Krisna Adhi
Abstrak :
Pada tanggal 22 April 2016, Indonesia telah menandatangi perjanjian Paris Agreement yang berisi tujuan yaitu dunia akan memasuki fase net-zero emission. Indonesia menargetkan net-zero emission pada tahun 2060 yang berarti Indonesia harus sesegera mungkin mengurangi besarnya jumlah emisi karbon yang dihasilkan. Tujuan dari Paris agreement tersebut sejalan dengan target SDG atau Sustainable Development Goals, dimana sesuai dengan poin ke 7 affordable and clean energy, dan SDG poin ke 13 yang menekankan pada climate action, yaitu untuk menahan kenaikan temperatur bumi dibawah 2° Celcius dan menjaga bumi dari dampak buruk efek rumah kaca. Oleh karena itu, untuk mendukung hal tersebut, Alfamart berniat untuk menambah kapasitas daya dari PLTS Atap yang telah terpasang pada kantor cabang Karawang. Terdapat beberapa langkah dalam melakukan penambahan kapasitas PLTS Atap, yaitu melakukan analisis terkait parameter yang berpengaruh dalam pembangunan PLTS Atap, melakukan perhitungan terhadap spesifikasi teknis, kemudian dilakukan analisis terhadap perhitungan spesifikasi teknis tersebut. Dalam penelitian ini, dilakukan beberapa variasi penelitian, diantaranya adalah variasi kapasitas daya listrik PLTS Atap berdasarkan load profile dan daya terpasang (75%, 90% dan 100%), variasi tempat pemasangan modul surya dan variasi jenis modul surya. Berdasarkan hasil simulasi load profile, diketahui bahwa untuk dapat memenuhi kebutuhan beban listrik dari kantor cabang Alfamart Karawang, dibutuhkan besar daya inverter sebesar 40 kW dengan daya PV sebesar 49,5 kWP dan jumlah modul surya sebanyak 113 buah. Berdasarkan hasil simulasi jenis modul surya, merk JA Solar 440 Wp memiliki hasil performa yang lebih baik dibanding dengan jenis merk modul surya lainnya. Penambahan kapasitas daya PLTS Atap tersebut memakan biaya investasi sebesar Rp. 918.169.250 dengan lama waktu balik modal atau payback period selama 14 tahun. ......On April 22nd 2016, Indonesia signed the Paris Agreement which goals is that the world will enter the net zero emission phase. Indonesia has set the goals for net zero emission in which that Indonesia will enter the net zero emission phase in the year of 2060, that means Indonesia has to reduce the amount of carbon emission immediately. The goals of Paris Agreement is linear with the Sustainable Development Goals or SDG, where its suit the SDG point number 7 affordable and clean energy, and SDG point number 13 that focusing on climate action, that is to hold the increasing of earth’s temperature below 2° Celcius and to protect earth from the greenhouse effect. Because of that, to support that action, Alfamart has a plan to increase the capacity of their solar rooftop that already installed in Karawang branch office. There are couple of steps in order to increase the capacity of solar rooftop, the first one is to make an analysis regarding of all the parameters that correspond to the installation of solar rooftop. The second one is to make calculations regarding to the technical specification of the solar rooftop, and the last one is to make an analysis about the result of the calculations. In this research, there are couple of variation, such as variation of the capacity of solar rooftop based on the load profile and installed power (75%, 90% and 100%), variation of solar module placement and the last one is variation of solar module types. Based on the result of load profile simulations, to fulfill the load needs of Alfamart Karawang branch office, it will need 40 kW of inverter capacity, 49,5 kWp of PV capacity and the total module of 113 pcs. Based on the result of solar module type simulations, the JA Solar 440 Wp brand have the highest performance result compared to the other three. The up rating of solar rooftop capacity will take a cost of Rp.918.169.250 for the investment and the amount of time to return the investment or payback period is around 14 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Agustian
Abstrak :
Jenis baru beban listrik seperti kendaraan listrik, pompa panas atau penyimpanan mulai bermunculan. Selain pembangkit yang terdesentralisasi berdasarkan energi terbarukan, jenis beban ini perlu diintegrasikan ke dalam jaringan, yang meningkatkan beban jaringan yang tidak stabil[1]. Akibatnya, aliran daya dua arah dan sangat berfluktuasi meningkat dan jaringan dioperasikan lebih sering pada batas teknisnya. Oleh karena itu, jaringan yang ada harus diperluas sehingga kemampuan untuk mematuhi kondisi batas teknis yang berlaku tercapai. Untuk alasan ini, kami bergerak maju ke konsep baru jaringan pintar, yang akan mengubah manajemen distribusi energi. Untuk meningkatkan keandalan dan pengelolaan jaringan yang ada, permintaan model simulasi beban energi juga mulai muncul. Dalam makalah ini dibahas pemodelan profil beban rumah tangga resolusi tinggi dengan menggunakan pendekatan pemodelan rumah tangga sintetik. Dengan memanfaatkan informasi dari data sensus dan survei, populasi keluarga heterogen yang konsisten secara statistik dengan profil beban peralatan masing- masing dihasilkan. ......New types of electrical loads such as electric vehicles, heat pumps or storage began to appear. In addition to decentralized generation plants based on renewable energies, it is necessary for these types of load to be integrated into the networks, which increases the volatile network load[1]. As a result, bidirectional and strongly fluctuating power flows rise and the networks are operated more often so at their technical limits. Existing networks should therefore expand so that the ability to comply with applicable technical boundary conditions is achieved. For this reason, we are moving forward to the novel concept of smart grid, that will change the management of energy distribution. In order to improve the reliability and management of the existing networks, demands for models simulating energy loads also began to appear. In this paper, a high-resolution modelling of household load profiles is discussed using the approach towards
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library