Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Fachrunnisa Malik
"Kosmesetika merupakan segmen paling berkembang dalam industri produk perawatan pribadi. Perawatan dengan kosmesetika topikal digunakan untuk kondisi seperti photoaging, hiperpigmentasi, kerutan, kerusakan rambut dan lainnya. Dalam ranah kosmesetika, nanoteknologi memiliki peran penting. Nanoteknologi diterapkan untuk meningkatkan stabilitas bahan dalam formula kosmesetika, memperoleh produk yang secara aestetik menyenangkan dalam penggunaan, memungkinkan penargetan bahan aktif ke lokasi aksi dan memungkinkan pelepasan terkontrol untuk efek yang diperpanjang. Pengaplikasian nanoteknologi dalam kosmesetika telah meningkatkan perhatian tentang kemungkinan penetrasi nanopartikel melalui kulit dan potensi bahaya bagi kesehatan manusia. Review ini akan membahas beberapa pembawa nano yang digunakan dalam kosmesetika, jenis-jenis kosmesetika, kosmesetika dengan nanoteknologi yang sudah ada dipasaran, dan potensi risiko yang disebabkan oleh nanopartikel.

Cosmeceuticals is the most developed segment in the personal care industry. Treatment with topical cosmeceuticals is used to treat conditions such as photoaging, hyperpigmentation, wrinkles, and hair damage. In the field of cosmeceuticals, nanotechnology has an important role. Nanotechnology is applied to improve the stability of the ingredients in cosmeceuticals formulas, to improve products that are aesthetically pleasing to apply, enable the targeting of active ingredients to the site of action and allow controlled release for prolonged effects. The application of nanotechnology in cosmeceuticals has raised concerns about the increase of penetration of nanoparticles through the skin and potential hazards to human health. This review will discuss some of the nanocarriers used in cosmeceuticals, the types of cosmeceuticals, cosmetics with nanotechnology that are already on the market, and the potential risks that caused by nanoparticles."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Huda
"Kurkumin merupakan bahan aktif yang diperoleh dari kunyit dan telah dilaporkan memiliki banyak aktivitas biologis, tetapi penggunaannya secara klinis terbatas karena kelarutan dalam air yang rendah dan disolusi yang lambat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat nanopartikel lipid padat (SLN) yang mengandung kurkumin dan mengetahui pengaruhnya terhadap peningkatan laju disolusi kurkumin. Pembuatan SLN menggunakan teknik homogenisasi kecepatan tinggi dan ultrasonikasi. Digunakan surfaktan natrium kaseinat dan lipid virgin coconut oil. Hasil dispersi SLN dikeringkan dengan metode semprot kering. Serbuk SLN dikarakterisasi dan dibandingkan dengan kurkumin standar. Dari hasil uji DSC terlihat penurunan titik lebur yang bermakna. Hasil uji XRD menunjukkan pola difraksi kurkumin yang terjerap dalam inti lipid dari SLN dan mengindikasikan bentuk amorf. Uji disolusi menunjukkan peningkatan laju disolusi kurkumin yang bermakna pada nanopartikel lipid padat.

Curcumin is the active ingredient obtained from the turmeric and its has been reported to have many biological activities, but its clinical use is limited because of its poor solubility in water and slow dissolution. The aim of this research is to prepare solid lipid nanoparticle (SLN) of curcumin and to know its effect on enhancement of dissolution rate of curcumin. SLN was prepared by high speed homogenization and ultrasonic technique. Casseinate sodium used as surfactant and virgin coconut oil as lipid. Dispersion of SLN was then spray dried. SLN powder was characterized and compared with standard curcumin. The result of DSC test showed significantly decrease of melting point. The result of XRD showed diffraction pattern of curcumin that entrapped in the lipid core of SLN and indicated amorphous form. Dissolution test showed significantly enhancement of dissolution rate of curcumin in solid lipid nanoparticle."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1967
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Amalia
"Solid lipid nanoparticle (SLN) merupakan suatu sistem pembawa koloid yang menggunakan lipid padat sebagai bahan pembentuk matriks. Penelitian ini dilakukan untuk preparasi sediaan SLN gliklazid menggunakan metode high shear homogenization dan pengeringan beku. Formula SLN gliklazid terdiri atas: asam stearat sebagai bahan pembentuk matriks, Tween 80 dan PEG 400 sebagai surfaktan, etanol sebagai ko-solvent dan laktosa sebagai cryoprotectant. Karakterisasi sediaan SLN dilakukan sebelum dan setelah pengeringan beku yang meliputi: analisis ukuran partikel dan potensial zeta, analisis morfologi, efisiensi penjerapan, dan dilanjutkan dengan evaluasi pelepasan dan permeabilitas gliklazid secara in-vitro.
Hasil menunjukkan gliklazid dapat diformulasikan kedalam bentuk sediaan SLN dengan bentuk partikel yang tidak sferis dan rata-rata ukuran partikel SLN sebesar 878,0 ± 246,3 nm dan 745,8 ± 204,0 nm. Nilai potensial zeta dari SLN adalah –3,96 ± 0,45 mV dan –5,32 ± 2,13 mV dengan efisiensi penjerapan 84,055 ± 3,876% dan 75,29 ± 0,79%. Evaluasi pelepasan obat pada sediaan secara in-vitro menunjukkan pada menit ke-25 gliklazid telah terdisolusi sebanyak 99,739 ± 0,310% dan menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0,05) dengan gliklazid murni. Evaluasi permeabilitas sediaan secara in-vitro menunjukkan laju permeasi SLN gliklazid lebih tinggi dibandingkan gliklazid murni dan menunjukkan perbedaan yang signifikan (p < 0,05).

Solid lipid nanoparticle (SLN) have been proposed as colloidal carriers which used solid lipid as matrix material. In this study, gliclazide-loaded solid lipid nanoparticle has prepared with high shear homogenization and freeze drying method using stearic acid as lipid material, tween 80 and PEG 400 as surfactant, ethanol as'co-solvent and lactose as cryoprotectant. Characterization performed on SLN dosage from before and after freeze drying, which includes the analysis of particle size and zeta potential, morphology analysis, entrapment efficiency, followed by evaluate in vitro release study and in vitro permeation study of gliclazide.
Results indicate gliclazide can be formulated in SLN dosage form using high shear homogenization and freeze dry method. The morphology studies revealed that the prepared SLN were irregular in shape with mean particle size of 878.0 ± 246.3 and 745.8 ± 204.0. Zeta potensial value of gliclazide-loaded SLN were found – 3.96 ± 0.45 mV and – 5.32 ± 2.13 mV with entrapment efficiency 84.055 % ± 3.876 and 75.29 ± 0.79%. The evaluation of the in vitro of Gliclazideloaded SLN release study showed after 25 minutes of study, 99.739 ± 0.310% gliclaizde was dissolved and showed a significant difference (p < 0.05) with pure gliclazide. The in vitro permeation of gliclazide was improved when formulated as SLN and showed a significant difference (p < 0.05) with pure gliclazide.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T34612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library