Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pioniarita Feriarsi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nahdiya Rahmah
"Kanker menjadi salah satu penyebab kematian utama pada 10 juta kasus di seluruh dunia pada tahun 2020. Salah satu terapi yang dapat diberikan kepada pasien kanker yaitu menggunakan obat sitostatika. Proses produksi obat sitostatika menurut CPOB memerlukan penanganan khusus seperti produksi di gedung terpisah dari produk non sitostatika, area produksi yang dedikatif, pengaturan sistem tata udara, dan pengaturan kelas kebersihan untuk proses produksi sediaan steril, serta perlindungan terhadap personel dan produk. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah proses produksi sediaan sitostatika di PT CKD OTTO Pharmaceuticals, menganalisis kesesuaian proses produksi sediaan sitostatika dengan CPOB dan menganalisis perbedaan proses produksi sediaan sitostatika dibandingkan proses produksi sediaan steril lainnya. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan proses produksi sediaan sitostatika di PT CKD OTTO Pharmaceuticals meliputi tahapanĀ  penerimaan bahan awal dan bahan kemas, sampling bahan awal dan bahan kemas, penyiapan sebelum produksi, sterilisasi, pencucian vial dan depyrogenation, penimbangan material, mixing, transfer produk, filling, freeze drying, crimping, external washer, inspeksi visual, pelabelan, pengemasan sekunder, hingga proses agregasi. Seluruh proses produksi sediaan sitostatika di PT CKD OTTO Pharmaceuticals telah sesuai dengan CPOB meliputi aspek bangunan-fasilitas, personalia, kelas kebersihan yang digunakan, pengaturan tekanan udara, sistem terkait produksi, hingga monitoring lingkungan. Terakhir, perbedaan proses produksi sediaan sitostatika dibandingkan proses produksi sediaan steril lainnya terletak pada bangunan, tekanan udara yang digunakan, tahapan penerimaan bahan awal, penimbangan material, mixing, filing, dan external washer.

Cancer is one of the leading causes of death in 10 million cases worldwide in 2020. One of the therapies that can be given to cancer patients is using cytostatic drugs. The production process of cytostatics according to CPOB requires special handling such as production in a separate building from non-cytostatics products, dedicative production areas, air system settings, and hygiene class settings for the production process of sterile preparations, as well as protection of personnel and products. This study aims to examine the production process of cytostatics preparations at PT CKD OTTO Pharmaceuticals, analyze the suitability of the production process of cytostatics preparations with CPOB and analyze the differences in the production process of cytostatics preparations compared to the production process of other sterile preparations. Data collection was carried out by observation, interview, and literature study. The results showed that the production process of cytostatics preparations at PT CKD OTTO Pharmaceuticals included the stages of receiving initial materials and packaging materials, sampling initial materials and packaging materials, pre-production preparation, sterilization, vial washing and depyrogenation, material weighing, mixing, product transfer, filling, freeze drying, crimping, external washer, visual inspection, labeling, secondary packaging, to the aggregation process. The entire production process of cytostatics preparations at PT CKD OTTO Pharmaceuticals is in accordance with CPOB, including aspects of building-facilities, personnel, hygiene classes used, air pressure settings, production-related systems, and environmental monitoring. Finally, the difference in the production process of cytostatics preparations compared to the production process of other sterile preparations lies in the building, the air pressure used, the stages of receiving initial materials, weighing materials, mixing, filing, and external washers.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eddi Djunawan
"Telah dilakukan penelitian pendahuluan untuk mempelajari sifat fisika jaringan liofilisasi kulit babi yang diradiasi dengan dosis radiasi 0, 15 dan 30 kGy dan penyimpanan 0 dan 3 bulan dengan menggunakan pengemas polietilen dan gabungan alumunium foil-polietilen serta jumlah kandungan mikroorganismenya.
Jaringan kulit babi tersebut dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai pembalut luka bakar.
Parameter yang diperiksa adalah kekuatan tank, daya mulur, kecepatan transmisi uapair, nilai aktifitas air, jumlah mikroorganisme
sebelum iradiasi dan uji stenilitas jaringan setelah iradiasi.
Penyimpanan selama tiga bulan menurunkan kekuatan tank, menaikkan daya mulur dan nilai aktifitas air. Kenaikan daya mulur
tergantung jenis pengemas yang dipakai. Iradiasi dengan dosis 15 kGy telah dapat mensterilkan jaringan kulit babi. Dalam beberapa hal, jaringan biologis kulit babi lebih balk daripada jaringan selaput amnio-chorion jika dipergunakan sebagai pembalut luka bakar.

Preliminary studies on effects of gamma irradiation on physical properties of lyophilized porcine skin irradiated with 0,
15 and 30 kGy and stored for 0 and 3 months in polyetilen and alumunlum foil-polyetilen packages, as well as the total number
of microorganism contained, have been performed in order to be used as burn dressing.
The observed parameters to evaluate the lyophilized porcine skin are tensile strength, percent elongation, water vapour
transmission rate, water activity value, total microorganism count before irradiation and sterility test after irradiation.
Storage time (3 months) decreases tensile strength, but increases percent elongation and water activity value. Percent
elongation depends on the kind of package used. Irradiation dose of 15 kGy is able to sterilize porcine skin. In some cases, porcin skin is better than amniochorion membrane to be used as burn dressing.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramu Frida Kurnia
"ABSTRAK
Tanaman lidah buaya {Aloe vera Linn.) telah lama
dikenal sebagai bahan obat dan kosmetika . Gel lidah buaya dapat digunakan sebagai penutup luka, tetapi sifatnya tidak stabil dalam penyimpanan.
Pembuatan membran hidrogel 1idah buaya yang stabi1 dan steril telah dilakukan dsngan cara liofilisasi dan sterilisasi dengan radisi sinar gamma dosis 25 Kgy.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan
penyembuhan luka terbuka buatan dari membran hidrogel 1idah buaya yang steril dan stabil dengan mempergunakan kelinci.
Pada pemeriksaan, dilakukan uji bandi ng kecepatan
penyembuhan luka antara luka terbuka yang hanya ditutup dengan kasa steril, memb ran hid roge1 1idah buaya yang telah diliofilisasi dan dii radiasi, gel lidah buaya segar, dan sof ratulie.
Hasi1 pemeri ksaan menu nju kkan bahwa memb ran hid rogel lidah buaya yang telah di1iofi1isasi dan diiradiasi, gel 1idah buaya segar, dan sof ratu1le mempu nyai kecepatan penyembuhan luka yang sama. Proses 1iof i1isasi t i dak mempengaruhi senyawa-senyawa berkhasiat yang terkandung dalam lidah buaya-."
1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library