Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kumanireng, Theresia Yosephine
"Bahasa Melayu dipakai dengan berbagai ragam di daerahdaerah pantai Semenanjung Melayu dan di Kalimantan, di bagian selatan dan tenggara Sumatra, dan hampir di semua pusat perdagangan di kepulauan Indonesia, termasuk di kepulauan Indonesia bagian timur (Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Bali dan Nusa Tenggara). Kenyataan membuktikan bahwa bahasa Melayu sudah menyebar ke seluruh Nusantara sejak masa pemerintahan Sriwiiaya (abad ke 7) dan sudah menjadi lingua franca di banyak tempat di Indonesia Bagian Timur. Sudah pada awal abad ke-16, bahasa Melayu merupakan bahasa perhubungan antaretnis di Maluku Utara, khususnya di daerah di bawah Ternate dan Tidore (Collins, 1983: vii). Di berbagai tempat, bahasa Melayu yang pada awalnya asing itu telah berakar dan menjadi bahasa ibu masyarakat setempat, sudah tersebar di berbagai tempat di Indonesia itu sampai berkembang menjadi bahasa-bahasa Melayu X tadi. Bahasa-bahasa itu agaknya sudah dipengaruhi bahasa daerah setempat dan atau bahasa asing tertentu, baik dalam kosakata maupun sintaksisnya. Walaupun begitu ke-melayu-annya tetap menonial. Namun, sampai sekarang belum diadakan penelitian komparatif untuk menentukan tingkat kesamaan antar variasi bahasa Melayu itu. Perlu ditambahkan pula bahwa tingkat keterpahaman (mutual intelligibility) antar variasi bahasa Melayu di Indonesia setahu saya, belum diteliti.
The Language Atlas of the Pacific Area (Wurm & Hattori, 1983), memperlihatkan pusat-pusat pemakaian bahasa Melayu di bagian timur Indonesia, sebagai berikut:
1. Peta 43: Manado (Melayu Manado).
2. Peta 45: Kota Labuhan di Bacan (Melayu Bacan), bahagian selatan Ambon, Haruku, Saparua, bahagian dari Nusa Laut, areal pantai sepanjang teluk Elpaputih di Seram barat dan kota Hula di Seram utara bagian timur (Melayu Ambon), di pulau-pulau Banda (Melayu Banda).
3. Peta 40: Kupang (Melayu Kupang), Larantuka (Melayu Larantuka), dan suatu permukiman tidak bernama di pantai timur pulau Flores.
4. Tidak diperlihatkan pada pets itu beberapa variasi bahasa Melayu di kota-kota yang lebih besar di Irian (cf. Suharno, 1983). Melayu Maluku utara (cf. Voorhoeve, 1983 dan Taylor, 1983) juga tidak ditunjuk tetapi menurut peta 45, bahasa itu dipakai di daerah Labuhan (tempat Melayu Bacan- juga dipakai), dan di Ternate.
Jika dibandingkan dengan variasi bahasa Melayu yang lain di Indonesia, khususnya di Indonesia Bagian Barat, bahasa-bahasa Melayu di Indonesia Bagian Timur belum banyak diteliti secara linguistis. Asal mula dan perkembangannya masih belum seluruhnya diketahui serta keberagamannya belum banyak diungkap. Penerbitan-penerbitan yang lebih tua (kira-kira 100 tahun yang lalu) tentang bahasa-bahasa Melayu di Indonesia Bagian Timur, pada umumnya, bersifat leksikografis, sedangkan yang dititikberatkan adalah unsur non-Melayunya, jadi kata-kata pungutan?"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
D176
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Linda Rahmani
"ABSTRAK
Seiring Bahasa Inggris dikenal sebagai lingua franca yang mendunia, kesadaran budaya pada pengajaran Bahasa Inggris menjadi hal yang penting. Banyak praktisi pengajaran Bahasa Inggris mengemukakan pentingnya pembelajaran budaya dalam meningkatkan kompetensi komunikatif pembelajar. Namun, di era globalisasi, pengajaran Bahasa Inggris diidentiikkan dengan westernisasi, khususnya dalam konteks EFL. Oleh karena itu, studi kasus mengenai analisis muatan budaya pada buku EFL di tingkat perguruan tinggi di Indonesia perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana muatan budaya pada buku ajar EFL di Indonesia diformulasikan dan sejauh mana penulis buku menyajikan muatan budaya tersebut. Muatan budaya pada penelitian ini dikategorikan menurut dimensi budaya dan kerangka pemahaman budaya Moran. World Englishes Kachru juga digunakan untuk melihat persebaran budaya dari inner, outer, dan expanding circle. Dua belas bab yang telah dianalisis merepresentasikan ketimpangan budaya terhadap negara-negara penutur jati Bahasa Inggris. Khususnya, 50 persen dimensi budaya berasal dari negara-negara inner circle dibandingkan circle lainnya. Data yang diperoleh juga menunjukkan bahwa buku teks telah melibatkan muatan-muatan budaya luar negeri dalam meningkatkan kesadaran budaya pembelajar, namun kesadaran pada budaya sendiri masih belum direpresentasikan karena muatan budaya Indonesia tidak disajikan pada buku.

ABSTRACT
As English has been known as a global lingua franca, cultural awareness in English Language Teaching ELT practice in Indonesia becomes a serious issue. Many ELT practitioners urge the implementation of cultural learning in ELT to improve students rsquo; communicative competence. However, in the era of globalization, ELT is often linked to westernization to non-English speaking countries. Thus, a case study of cultural content analysis towards an EFL textbook used by a public university in Indonesia was conducted. This study aims to examine how cultural content in the EFL textbook is formulated and how the authors organized the depth of its cultural content. The cultural content is classified into Moran rsquo;s cultural dimension and knowing framework. Kachru rsquo;s World Englishes is also used to see cultural content distribution from inner, outer, and expanding countries. The twelve chapters discussed proves cultural imbalance towards native English speaking countries represented in the textbook since more than 50 of cultural dimension focusing on inner circle countries rather than outer or expanding circle countries. The data analyzed also shows that the textbook incorporates foreign cultural information to increase students rsquo; culture awareness, but still lacks of self-awareness since Indonesian culture is absent. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiz Awlia Ramadhan
"Skripsi ini membahas sebuah fenomena kebahasaan yang terjadi dalam masyarakat Minangkabau. Bahasa sebagai salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi, memiliki fungsi tersendiri dalam suatu kelompok masyarakat. Konsepsi diri dan pengetahuan budaya suatu kelompok masyarakat  dapat dipahami melalui perilaku bahasa yang mereka tampilkan selama proses interaksi berlangsung. Teknik pengamatan dan wawancara digunakan untuk mendapatkan hasil yang deskriptif untuk menjelaskan sudut pandang masyarakat mengenai dialek yang mereka gunakan, serta pandangan yang mereka miliki mengenai dialek masyarakat lain. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan teori-teori dan konsep yang relevan untuk mendapatkan pemahaman mengenai posisi dialek dalam suatu peristiwa komunikasi. Dengan menerapkan pengetahuan budaya yang mereka miliki, masyarakat Darek dan Rantau, kelompok masyarakat Minangkabau, dalam konteks tertentu menjadikan dialek bahasa Minangkabau sebagai alat identifikasi identitas lawan bicaranya. Perbedaan pengetahuan budaya inilah yang menjadikan tiap-tiap dialek memiliki penggunaan dan pandangan yang berbeda pada dua kelompok masyarakat tersebut.

This undergraduate thesis focus on linguistic phenomena in Minangkabau society. Language as one of many tools used to communicate, has its own function within a society. Through the language, the conception of self and cultural knowledge of a society can be understood as interaction takes place. Observation and in-depth interviews are used to get much more descriptive results for explaining the emic point of view about the dialect used and dialect other groups of people. The data is then analyzed with relevant theory and concept, to get an understanding of the positions of dialects in communication events. By applying their cultural knowledge, peoples of Darek and Rantau, a group of people in the larger Minangkabau ethnic group, in several context use dialects for identification of another person’s identity. The difference between their cultural knowledge has given each dialect it’s own usage and view in their respective societies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library