Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmayanti
"Pengukuran tekanan darah secara rutin pada remaja jarang dilakukan sehingga kasusnya jarang yang terdeteksi, salah satunya karena keterbatasan alat dan keterampilan mengoperasikan sphygmomanometer. Hipertensi pada remaja berdampak pada terjadinya hipertensi pada masa dewasa dan CVD pada usia relatif dini. Sehingga diperlukan pengukuran pengganti yang akurat, sederhana dan mudah sebagai pengganti pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran pengganti yang memiliki validitas optimal dalam mendeteksi kasus prehipertensi dan cut-off point-nya.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik total sampling pada siswa/i kelas XI dengan jumlah sampel 110 remaja terdiri atas 56 laki-laki dan 54 perempuan dilakukan bulan maret 2014. Prevalensi Hipertensi di SMAK 2 Penabur Jakarta adalah 15% dengan rincian 21,4% pada laki-laki dan 9,3% pada perempuan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pada laki-laki, lingkar pinggang dengan cut off 72,82 cm merupakan ukuran alternatif terbaik untuk memprediksi prehipertensi sistolik, Sedangkan lingkar pinggul dengan cut off 93,25 cm untuk prehipertensi diastolik. Sedangkan pada perempuan, IMT dengan cut off 23,08 cm merupakan ukuran alternatif terbaik untuk memprediksi prehipertensi sistolik, Sedangkan RLPT dengan cut off 0,44 untuk prehipertensi diastolik.

Routine blood pressure measurement are rarely performed in adolescent because of the limitations of the tools and skills to operate sphygmomanometer. Though hypertension in adolescents have an impact on the occurrence of hypertension in adulthood and the emergence of CVD at a relatively early age. So we need a replacement for measurement that accurate, simple and easy to perform as a replacement for blood pressure measurement using sphygmomanometer. This study aims to determine the validity of measurement that has an optimal validity in detecting cases of hypertension.
The study's design was cross-sectional with a total sampling on student class XI with 110 student samples consist of 56 boys and 54 girls was conducted in March 2014. Prevalence of hypertension in SMAK 2 Penabur Jakarta is 15% which 21.4% on the details of boys and 9.3% in girls.
This study concluded that in boys, a waist circumference which has cut off 72,82 cm is the best alternative measurement to predict systolic pre-hypertension, while hip circumference which has cut off 93,25 cm for diastolic pre-hypertension. Whereas in girls, BMI which has cut off 23,08 is the best alternative measurement to predict systolic pre-hypertension, while WHtR which has cut off 0,44 for diastolic pre-hypertension."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Binti Wiladatul Laili
"ABSTRAK
Disabilitas ADLs dari tahun ke tahun meningkat, sehingga rasio ketergantungan lanjut usia juga meningkat setiap tahunnya. Pengukuran rasio lingkar pinggang ndash; lingkar pinggul pada lanjut usia merupakan indikator yang tepat untuk mengukur tingkat kelebihan massa lemak. Hal itu berkaitan erat dengan berbagai penyakit kronis dan memungkinkan berkembang ke arah disabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan rasio lingkar pinggang ndash; lingkar pinggul dengan kejadian disabilitas pada usia ge; 45 tahun. Desain penelitian ini adalah cross sectional, dengan analisis data ROC untuk mengetahui titik pototng disabilitas ADLs , Chi ndash; Square dan Regresi Cox. Populasinya adalah seluruh seluruh populasi usia ge; 45 tahun yang memenuhi kriteria pada IFLS V tahun 2015. Hasil menunjukkan bahwa PR disabilitas ADLs dan rasio lingkar pinggang ndash; lingkar pingul adalah sebesar 2,7 setelah dikontrol variabel interaksi WHR dengan jenis kelamin, WHR dengan pekerjaan dan WHR dengan status merokok. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan selalu melakukan uji konfirmasi pengukuran rasio lingkar pinggang ndash; lingkar pinggul khususnya pada usia ge; 45 tahun teritama pada mereka yang tidak melakukan pekerjaan dan juga pada mereka yang merokok, sebab keduanya mempunyai interaksi sinergis dengan WHR yang akan meningkatkan disabilitas ADLs. Kata Kunci : disabilitas ADLs, IFLS V, rasio lingkar pinggang ndash; lingkar pinggul, lanjut usia

ABSTRACT
ADLs disability have been increasing every year, so dependently ratio of oldests people increased too every years. Measurements of waist ndash hip ratio in oldest people are as the true indicator to identify at increased risk of accumulation of abdomial fat. It rsquo s related with some chronical diseases and maybe can be developing into disability. Research objective is to analyze the relationship between waist hip ratio with ADLs disability in people with ge 45 age years. Research design is cross sectional, with data analysis with ROC it rsquo s to determine cut off point of ADLs disability , Chi ndash Square and Cox Regression Analysis. Population are all peoples with ge 45 age according criteria in IFLS V at 2014. The result showed that Prevalence Ratio ADLs disability with waist ndash hip ratio are 2,7 after controlled by interaction variable of gender by WHR, job by WHR, and smoking status by WHR. According the result to advices someone always have been measured waist ndash hip ratio especially for someone with ge 45 ages, and there are without activity but there are smoking, becouse the both have sinergic interaction with waist hip ndash ratio and increased ADLs disability. Keyword ADLs disability, IFLS V, WHR, oldest ndash peoples"
2017
T48718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library