Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Amalia Khairani
"Mengkudu {Morinda citrifolia) merupakan tanaman asli Indonesia.
Tanaman In! termasuk saiah satu spesies dalam genus Morinda dan famili
Rublaceae. Seluruh baglan tanaman in! berkhaslat sebagal obat terutama
buahnya.
Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada buah
mengkudu yang matang terdapat senyawa-senyawa biologis aktif skopoletin
dan limonena yang berkhaslat sebagal obat.
4-
Penelitian inl bertujuan untuk mencoba mengetahui senyawa apa saja
yang terdapat pada buah mengkudu yang mengkal, terutama apakah
terdapat senyawa skopoletin dan limonena dan kadarnya dalam buah
tersebut. Diharapkan kandungan kimia buah mengkudu yang mengkal tidak
jauh berbeda dengan kandungan kimia buah mengkudu matang yang
mengandung banyak zat penting dengan kadar yang tidak jauh berbeda pula.
Ekstrak diperoleh dari proses ekstraksi dengan soklet menggunakan
pelarut kloroform kemudian dipisahkan kembali dengan corong pisah
menggunakan pelarut NaHCOa 5% dan KOH 5%. Analisis senyawa kimia
dilakukan dengan FTIR dan GC-MS.
MSLIK peUPtJSTJlfeaAN
i M U i
Senyawa-senyawa biologis aktif dalam buah mengkudu mengkal
adalah skopoletin dan limoneha dengan kadar masing-masing 6,89% dan
2,92%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Tri Utami
"Ketoprofen merupakan obat non selektif siklooksigenase-2 untuk terapi rheumatoid arthritis dan osteoarthtritis. Pemberian ketoprofen secara peroral dapat mengalami first pass metabolism, sedangkan dalam bentuk sediaan topikal tingkat penetrasi ke dalam kulit masih rendah. Ketoptofen juga memiliki kelarutan rendah dalam air, sehingga penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ketoprofen dalam bentuk mikroemulsi transdermal yang stabil dan memiliki tingkat penetrasi yang baik. Lemon essential oil digunakan sebagai fase minyak sekaligus penetration enhancer, mikroemulsi dibuat dengan metode titrasi fase. Mikroemulsi yang jernih dan stabil yaitu pada konsentrasi smix 60% dengan perbandingan 1:1. Konsentrasi lemon essential oil adalah FA (3%), FB (5%), dan FC (10%). Evaluasi dilakukan dengan mengukur ukuran globul, tegangan permukaan, bobot jenis, pH, viskositas, uji sentrifugasi, uji stabilitas fisik, cycling test dan penetapan kadar ketoprofen. Uji penetrasi dilakukan dengan menggunakan sel difusi Franz selama 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan ketiga formula stabil secara fisik selama penyimpanan 12 minggu dan hasil uji penetrasi pada jam ke-8, jumlah kumulatif Formula A sebesar 821,6031 ± 112,4390 μg/cm2, Formula B 1591,1888 ± 275,3595 μg/cm2, dan Formula C sebesar 3515,9289 ± 385,7081 μg/cm2. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi lemon essential oil yang digunakan dalam formula mikroemulsi maka semakin tinggi tingkat penetrasinya.

Ketoprofen is a non-selective cyclooxygenase-2 that is used to treat rheumatoid arthritis and osteoarthritis. Oral administration of ketoprofen has disadvantages on first-pass metabolism. Also, the penetration rate into the skin is relatively low if it is given in topical dosage forms. Ketoprofen is a drug which has low solubility in water, therefore this study aimed to formulate ketoprofen in the form of a transdermal microemulsion that is stable and has a good penetration rate. Lemon essential oil is used as an oil phase as well as a penetration enhancer, microemulsions are made using the phase titration method. The microemulsion was clear and stable at 60% smix concentration with a ratio of 1:1. The concentration of lemon essential oil is FA (3%), FB (5%), and FC (10%). Microemulsion evaluation was carried out by measuring globule size, surface tension, density, pH, viscosity, centrifugation test, physical test, cycling test, and determination of ketoprofen content. Ketoprofen penetration test was carried out using a Franz diffusion cell for 8 hours. The result of the triplicate test showed that the formula was physically stable for 12 weeks of storage and based on the results of the penetration study at the 8th hour, the cumulative amount of Formula A was 821.6031 ± 112.4390 μg/cm2, Formula B was 1591.1888 ± 275.3595 μg/cm2, and Formula C was 3515.9289 ± 385.7081 μg/cm2. This study showed that higher the concentration of lemon essential oil used in the microemulsion formula increases its penetration rate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library