Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Greace Wahyuni
Abstrak :
Salah satu bentuk perusahaan yang berlaku di Indonesia adalah Perseroan Terbatas ("PT"). Dalam menjalankan tugasnya PT diwakili oleh Direksi dan Dewan Komisaris, tetapi pemegang kekuasaan tertinggi ada di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dengan adanya UU baru tentang PT yaitu No. 40 tahun 2007 memungkinkan RUPS diselenggarakan secara telekonferensi. Berita Acara RUPS yang dilakukan secara telekonferensi tersebut tetap memiliki kekuatan hukum dan dapat dijadikan alat bukti karena akta RUPS dibuat oleh Notaris dan berbentuk Relaas Akta yang tidak perlu ditandatangani para peserta rapat dan RUPS harus memenuhi persyaratan sah seperti yang termuat dalam UUPT.
One type of legal entity existing in Indonesia is Limited Liability Company (the "Company"). The Company, in running its business and performing legal action, is represented by the Board of Directors but the highest power in the Company is in the General Meeting of Shareholders of the Company. Now, with the new regulation in Limited Liability Company allow the General Meeting of Shareholders with teleconference. The official report of the General Meeting of Shareholders still have a legal power because of the authority of Notary as public official even there is no signature of the shareholder its called Relaas Akta and the General Meeting of Shareholders must appropriate with the applicable Laws of Limited Liability Company.
2010
T26707
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Drajad Agung Priyohutomo
Abstrak :
Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh keadaan perekonomian Indonesia yang timpang dan tidak sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945. Skripsi ini membahas mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha dalam Koperasi, pembagian keuntungan dalam Perseroan Terbatas serta perbandingan antara keduanya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha Koperasi didasarkan pada jasa usaha tiap anggota sedangkan pembagian keuntungan dalam Perseroan Terbatas didasarkan pada jumlah kepemilikan saham. Penelitian ini juga memberikan saran kepada pemerintah agar berperan lebih besar dalam mendukung dan mengembangkan badan usaha Koperasi di Indonesia. ......The thesis is based on the unbalanced condition of Indonesian economic and not aligns with the article 33 of Indonesian Constitution (UUD 1945). The focus of this study is about distribution of Cooperative surplus, distribution of Limited Liability Company profit, and comparison between both of them. This research is using normative law research method. The outcome of this research showed that distribution of Cooperative surplus is based on contribution of each members, meanwhile distribution of Limited Liability Company profit is based on the ownership of shares. The research also give suggestion to the government to take a bigger role in supporting and developing Cooperative enterprise in Indonesia
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S25071
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Palmadica Esthinia
Abstrak :

Tesis ini membahas mengenai keabsahan Perseroan Terbatas (PT) YZ yang sahamnya dimiliki oleh pasangan suami istri tanpa adanya perjanjian perkawinan serta tanggung jawab notaris terhadap tindakannya dalam pembuatan Akta Pendirian PT YZ. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah dengan bentuk penelitian yuridis-normatif dengan pendekatan kualitatif bersifat deskiptif analitis. Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumen atau bahan pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Keabsahan PT YZ yang sahamnya dimiliki oleh pasangan suami istri tanpa adanya perjanjian perkawinan, dalam konteks yuridis dogmatis PT tersebut adalah non exsistent dan terhadap perjanjian/akta pendiriannya batal demi hukum. Namun dalam praktik, PT tidak otomatis serta merta menjadi non exsistent dan batal demi hukum perjanjiannya, dan keadaan PT tersebut masih dapat diperbaiki agar memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam UU Perseroan Terbatas. Terhadap tindakan Notaris X dalam pembuatan Akta Pendirian PT YZ, dapat dimintakan pertanggung jawaban secara perdata; tanggung jawab berdasarkan UU Jabatan Notaris; dan tanggung jawab berdasarkan Kode Etik Notaris. Penelitian ini menyarankan agar Memkumham mengintegrasikan sistem dengan Disdukcapil guna filtrasi dalam pemberian pengesahan badan hukum, agar Notaris dapat menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian memahami hukum yang berlaku untuk diaplikasikan dalam membuat akta serta memberikan penyuluhan hukum terhadap para pihak dalam akta.

 

Kata kunci: Perseroan Terbatas, Notaris, Perjanjian Perkawinan


This thesis discusses the validity of a Limited Liability Company (PT) whose shares are owned by a married couple without a marriage agreement and notary responsibility for their actions in making the Deed of Establishment of the PT. The research method used in this thesis is the form of juridical-normative research with an approach Qualitative analytical descriptive. Data collection tool used in this study is the study of documents or library materials. The results of this study indicate that PT whose shares are owned by married couples without a marriage agreement do not meet the requirements of the establishment of PT. Although the Company has been approved as a legal entity from the Minister of Law and Human Rights, the PT is deformed as a legal entity. In the dogmatic juridical context, the PT is non-consistent and the agreement to establish the PT is null and void. However, in practice it would not automatically become non existent or null and void by law, but must still be sought by the District Court by interested parties. The notary who made the PT Establishment Deed can be held civil or professionally liable. This research suggests that lawmakers and jurisprudence can provide strict rules and integrated systems so that PT whose shares are owned by a husband and wife without a marriage agreement will not get legal entity approval, and so that the Notary can uphold the principle of careful understanding of the law which applies to be applied in making the deed and providing legal counsel to the parties in the deed. 

 

 

Keywords: Limited Liability Company, Notary, Marriage Agreement

Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Nugroho
Abstrak :
Direksi merupakan pihak yang bertindak mewakili perusahaan suatu perseroan terbatas, termasuk mewakili perseroan dalam proyek pengadaan barang dan jasa di Pemerintahan. Tanggung jawab direksi tentu secara tegas diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas, termasuk juga tanggung jawab direksi dalam proyek pengadaan barang dan jasa dipemerintahan. Pada penelitian ini penulis melakukan Penelitian hukum normatif melalui pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus disampaikan secara deksriptif analitis. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Direksi dapat dimintai pertanggunjawaban selaku pihak yang mewakili perseroan terbatas, dapat dimintai pertanggungjawaban secara perdata, pidana dan administrasi, serta adanya kepastian hukum dalam pertimbangan hakim dalam memutus perkara dalam proyek pengadaan barang dan jasa di Pemerintahan. ......The Board of Directors is the party acting on behalf of the company of a limited liability company, including representing the company in the procurement of goods and services in the Government. The responsibilities of the board of directors are of course strictly regulated in the Limited Liability Company Law, including the responsibility of the board of directors in government procurement projects. In this study, the authors conducted normative legal research through a statutory approach and a descriptive analytical case approach. The results of this study found that the Board of Directors can be held accountable as a party representing a limited liability company, can be held accountable for civil, criminal and administrative matters, as well as legal certainty in the judge's consideration in deciding cases in the procurement of goods and services projects in the Government.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Wahyuni
Abstrak :
Salah satu bentuk perusahaan yang berlaku di Indonesia adalah Perseroan Terbatas ("PT"). Dalam menjalankan tugasnya PT diwakili oleh Direksi dan Dewan Komisaris, tetapi pemegang kekuasaan tertinggi ada di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dengan adanya UU baru tentang PT yaitu No. 40 tahun 2007 memungkinkan RUPS diselenggarakan secara telekonferensi. Berita Acara RUPS yang dilakukan secara telekonferensi tersebut tetap memiliki kekuatan hukum dan dapat dijadikan alat bukti karena akta RUPS dibuat oleh Notaris dan berbentuk Relaas Akta yang tidak perlu ditandatangani para peserta rapat dan RUPS harus memenuhi persyaratan sah seperti yang termuat dalam UUP.
One type of legal entity existing in Indonesia is Limited Liability Company (the "Company"). The Company, in running its business and performing legal action, is represented by the Board of Directors but the highest power in the Company is in the General Meeting of Shareholders of the Company. Now, with the new regulation in Limited Liability Company allow the General Meeting of Shareholders with teleconference. The official report of the General Meeting of Shareholders still have a legal power because of the authority of Notary as public official even there is no signature of the shareholder its called Relaas Akta and the General Meeting of Shareholders must appropriate with the applicable Laws of Limited Liability Company.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T37539
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Narada Mohammad Ashardi Perdana
Abstrak :
Skripsi ini ingin mengkaji tentang Penanaman Modal Asing di Indonesia dan efeknya terhadap anak perusahaan dan hubungan antara anak perusahaan terhadap Induk perusahaan yang diakuisisi apabila PMA mengakuisisi PMDN beserta syarat-syarat yang harus dipenuhi. Penanaman Modal Asing diartikan kegiatan menanam untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Adapun Undang-Undang yang mengatur tentang Penanaman Modal Asing adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 sebagaimana diubah oleh Undang-undang nomor 11 Tahun 2020 yang isinya tentang ketentuan-ketentuan pihak asing yang ingin melakukan Penanaman Modal di Indonesia baik itu dilakukan oleh warga negara asing, badan usaha asing dan/atau pemerintahan asing. Penanaman modal asing wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT PMA) berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang ......This thesis intends to describe Foreign Investment in Indonesia and its effect on subsidiaries and its relationship with the parent company when foreign investors acquire a local company, along with the conditions that must be met. Foreign Investment is defined as investing activities in conducting business in the territory of the Republic of Indonesia, which foreign investors carry out, either using entirely foreign capital or joint ventures with domestic investors. The law that regulates foreign Investment is Law Number 25 of 2007, as amended by Law number 11 of 2020, which contains provisions for foreign parties wishing to make an Investment in Indonesia, whether a foreign citizen does it. , foreign business entity, and/or foreign government. Mandatory foreign Investment in the form of a Limited Liability Company (Foreign) based on Indonesian law and domiciled in the territory of the Republic of Indonesia unless otherwise stipulated by law
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrianto Jaya
Abstrak :
Dalam praktek sering ditemukan akta Pendirian Perseroan Terbatas yang didirikan oleh hanya suami istri yang tidak membuat perjanjian perkawinan . Ada notaris yang mau menerima, ada juga notaris yang menolak tegas untuk membuatkan suatu Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang didirikan oleh suami istri khususnya yang tidak membuat perjanjian perkawinan diantara keduanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang merupakan data sekunder terutama bahan hukum primer yang meliputi peraturan perundang-undangan antara lain UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Undang-undang perkawinan. ......In common practice certificate Incorporation Limited Liability Company founded by husband and wife who not only made a marriage agreement . There is a notary who would accept, there is also a notary who firmly refused to make a Deed of Company Limited which was founded by husband and wife in particular that does not make a marriage treaty between them. The method used in this study is a normative legal research methods were done by examining library materials is a secondary data mainly primary legal materials that include legislation, among others, Law no. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, and Act the marriage.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Nia Soni Pangiring
Abstrak :
[Perjanjian simulasi merupakan suatu perjanjian dimana peristiwa hukum dalam perjanjian tersebut tidak benar-benar terjadi. Pernjanjian simulasi banyam dibuat oleh pihak-pihak yang menghendaki adanya akibat hukum dari pernjanjian simulasi tersebut meskipun peristiwa hukum yang diperjanjikan adalah suatu hal atau kausa yang palsu karena tidak benar-benar terjadi. Penulisan tesis ini adalah untuk meneliti kekuatan hukum dan kekuatan pembuktian dari pernjanjian simulasi dengan menggunakan metode penelitian library reserach dengan menggunakan studi dokumen dan wawancara narasumber sebagai alat pengumpul data. Dari hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa sesuai Pasal 1335 KUHPerdata, suatu perjanjian tanpa sebab atau yang telah dibuat karena sesuatu sebab yang palsu atau terlarang, tidak mempunyai kekuatan. Kausa yang palsu dapat terjadi jika suatu kausa yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya atau kausa yang disimulasikan. Dengan demikian pernjanjian simulasi tidak memiliki kekuatan hukum mengikat dan oleh karenanya tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.;Simulation agreement is an agreement where the legal events on the agreement is not actually occurring. Many simulations agreement made by the parties who requires the legal consequences of the simulated agreement eventhough the legal event on the agreement is a false causes since it does not really occur. This thesis is to examine the legal force and evidentiary force of the simulation agreement with using library research method with document study and interview as the method of data collecting. From the result of the examination, in accordance with Article 1335 of Indonesia Civil Code, an agreement without cause or which have been made with a false matter or prohibited reasons, does not have a legal force. A False causes can occur in case that causes is not correspond to the actual circumstances or that is a simulated causes. Therefore the simulation agreement does not have a binding legal force and therefore does not have an evidentiary force, Simulation agreement is an agreement where the legal events on the agreement is not actually occurring. Many simulations agreement made by the parties who requires the legal consequences of the simulated agreement eventhough the legal event on the agreement is a false causes since it does not really occur. This thesis is to examine the legal force and evidentiary force of the simulation agreement with using library research method with document study and interview as the method of data collecting. From the result of the examination, in accordance with Article 1335 of Indonesia Civil Code, an agreement without cause or which have been made with a false matter or prohibited reasons, does not have a legal force. A False causes can occur in case that causes is not correspond to the actual circumstances or that is a simulated causes. Therefore the simulation agreement does not have a binding legal force and therefore does not have an evidentiary force]
Universitas Indonesia, 2015
T44085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erien Machdiaty Hartono
Abstrak :
ABSTRAK
Perjanjian adalah suatu perbuatan, dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Dalam perjanjian pasti ada para pihak, adapun penyebutan pihak yang berutang atau yang memberi utang dalam perjanjian dikenal istilah Debitur atau Kreditur. Pada tesis ini PT. GA selaku Debitur Lama melakukan pengalihan kepada anak Perusahaannya yaitu PT. A. Akibat dari pengalihan tersebut terjadi kesalahan Pembayaran yang dilakukan PT. A kepada PT. C. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui cara pengalihan utang dari Debitur Lama kepada Debitur Baru dan tanggung jawab Kreditur kepada Debitur Baru serta Upaya Hukum yang dapat dilakukan oleh Debitur Baru ketika terjadi kesalahan pembayaran dalam perjanjian sewa LAN dan IP Telephony untuk kantor area Senayan City dan Panin Tower PT. GA dengan PT. C menurut Kitab Undang ? Undang Hukum Perdata. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu dengan mengkaji penerapan Kitab Undang - Undang Hukum Perdata khususnya dalam buku Ketiga KUHPer tentang Perikatan terkait dengan Novasi dan Pembayaran tak terutang. Penelitian ini memberikan saran agar setiap pihak yang akan membuat perjanjian untuk memasukkan klasul tentang Novasi di dalam perjanjiannya
ABSTRACT
Agreement is an action, in which one or more persons bind himself to one or more persons. In the Agreement there must be parties, while the addressing of those who owe debt and give debt in the Agreement is respectively referred to as the debtor and creditor. In this thesis, PT. GA as the old Debtor transferred its debt to its subsidiary company, PT. A. As a result of the transfer, a payment error conducted by PT. A. occurred in its payments to PT. C. This thesis aims to find the method of the transfer of debt from the old Debtor to the new Debtor and the Creditor's responsibility toward the new Debtor, and also the legal remedies available to the new Debtor in the event that a payment error occurs in the performance of the LAN and IP Telephony lease contract between PT. GA and PT. C for the office areas of Senayan City and Panin Tower based on the Civil Code. The research method used is the normative juridical method, namely by reviewing the application of the Civil Code, specifically the terms of the Third Book of the Civil Code regarding contracts, concerning novation and undue payments. This study provides advice to any parties into an agreement to insert a certain clause regarding novation into the contract itself.
2016
T46436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rido Akmal
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini meneliti dan menganalisis tentang implementasi prinsip syariah terhadap badan hukum perbankan syariah. Sebagaimana termaktub dalam ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, bahwa badan hukum yang melaksanakan kegaitan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib mengangkat Dewan Pengawas Syariah. Senada dengan itu pada tahun berikutnya lahirlah UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang juga menyatakan bahwa badan hukum perbankan syariah adalah Perseroan Terbatas. Namun dalam penelitian ini terdapat beberapa pertanyaan diantaranya ialah: (1) Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap badan hukum Perseroan Terbatas. (2) Bagaimana implementasi prinsip syariah dalam kelembagaan perbankan syariah sebagai badan hukum perseroan terbatas

Pada penelitian ini menemukan analisa dan jawaban bahwa pandangan hukum Islam terhadap perseroan terbatas sebagai badan hukum, lebih menitikberatkan bahwa perseroan yang merupakan sebuah badan persekutuan tentunya memiliki sebuah perikatan/perjanjian. Dengan demikian sama halnya antara hukum postif dan hukum islam yang juga mengakomodir adanya perikatan atau perjanjian, yang terpenting adalah bagaimana setip syarat dan rukun perikatan tersebut terpenuhi. Selain tu, dalam hukum Islam terdapat juga perseroan yang sebagaimana disebut dengan al-syirkah. Sedangkan dalam impelentasi syariah dalam kelembagaan bank syariah sebagaimana perseroan terbatas sebagai badan hukum juga sah, dan hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku dalam UU Perbankan Syariah. Selain itu, UU Perseroan Terbatas juga menetapkan hal yang demikian dalam Pasal 109, dipertegas pada Pasal 7 UU Perbankan Syariah
ABSTRACT
In this study examined and analyzed the implementation of sharia principles on Islamic banking legal entities. As set forth in the provisions of Law Number 40 Year 2007 on Limited Liability Company, that a credible form of legal entity conducting business based on sharia principles shall appoint the Shariah Supervisory Board. In line with that in the next year, the Law Number 21 Year 2008 on Islamic Banking which also states that the Islamic banking legal entities are limited liability companies. But in this study, there are several such questions are: (1) How is the view of Islamic law against the legal entity Limited Liability Company. (2) How is the implementation of Sharia principles in Islamic banking institution as a limited liability company

Also in this study analyzed and found answers that the view of Islamic law to a limited liability company as a legal entity, it points out that a company which is a partnership entity must have an engagement/appointment.Thus as well as between positive law and the law of Islam which also accommodates their commitment or agreement, the most important is how the eraser terms and pillars of engagement are met. Beside it, in Islamic law there is also the company that referred to al-shirkah. While the institutional impelentasi sharia in Islamic banks as a limited liability company as a legal entity is also legitimate, and this is in accordance with the rules in force in the Islamic Banking Act. In addition, the Limited Liability Company Act also establishes such a case under Article 109, reaffirmed in Article 7 of the islamic banking Law
2016
T46098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>