Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Amelia Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendegradasi Remazol Red dalam limbah pewarna batik dengan menggunakan metode elektrolisis plasma. Elektrolisis Plasma merupakan salah satu metode yang terbukti mampu dalam mendegradasi limbah organik karena sangat produktif dalam menghasilkan radikal hidroksil. Pengukuran konsentrasi hidrogen peroksida yang merupakan indikator keberadaan radikal hidroksil juga dilakukan pada beberapa variabel penting yaitu tegangan dan konsentrasi elektrolit. Spektrum serapan ultraviolet-sinar tampak (UV-Vis) digunakan untuk memantau proses degradasi. Hasil penelitian menunjukkan degradasi Remazol Red mencapai 99,97% yang dicapai dengan larutan elektrolit NaCl 0,02 M dengan penambahan Fe2+ sebanyak 20 ppm, tegangan 700 V dan kedalaman anoda 0,5 cm dengan suhu dijaga pada 60-70°C.
This study aims to degrade Remazol Red in Batik dye waste water by using CGDE method. Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE) is a method which has been approved to degrade organic waste water because it is very productive in producing hydroxyl radical. Measurement of hydrogen peroxide concentration as an indicator of the presence of hydroxyl radical also performed in various influencing factors such as applied voltage and electrolyte concentration. Ultraviolet-Visible (UV-Vis) absorption spectra were used to monitor the degradation process. The result of study showed that percentage degradation was 99.97% which obtained by using NaCl 0.02 M with addition Fe2+ 20 ppm, applied voltage 700 volt, anode depth 0.5 cm and the temperature of solutions was maintained at 60-70°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ratna Suminar
Abstrak :
Limbah pewarna batik yang mempunyai komponen utamanya zat pewarna sintesis berbahaya bagi lingkungan sekitar. Pengolahan limbah pewarna batik secara fisika dan biologi kurang efektif. Elektrolisis plasma dengan menggunakan metode Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE merupakan bagian dari pengolahan secara kimiawi, yang efektif dalam mengolah limbah pewarna batik. Penambahan gelembung udara memberikan effisiensi proses yang baik dalam metode Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE . Parameter kedalaman anoda dan temperatur sangat mempengaruhi dalam proses elektrolisis plasma metode Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE. Kedalaman anoda dan temperatur optimum dalam penelitian ini adalah 1,5 cm dan 55 0C, dimana produksi bull;OH sebesar 11,63 mmol dan energi proses selama 30 menit adalah 806,4 KJ. Persen dekolorisasi Remazol Red RB 133 pada konsentrasi 250 ppm, terbesar selama 30 menit mencapai 99,66, pada kedalaman 4,5 cm dengan energi 1075,212 KJ. Nilai COD limbah pewarna batik Remazol Red RB 133 menurun dari 169 mg/L menjadi 3,6 mg/L setelah proses CGDE selama 180 menit sesuai dengan baku mutu limbah. Limbah pewarna batik Remazol Red RB 133 telah terbukti dapat didegradasi menggunakan metode Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE . Injeksi gelembung udara pada penelitian ini telah terbukti menambah efektifitas proses, dilihat dari meningkatnya produksi bull;OH, meningkatnya dekolorisasi, berkurangnya pemakaian energi proses, menurunnya nilai COD dan TSS.
The main component of batik dye waste is synthetic dye, that is hazardous to the surrounding environment. Physical and biological treatment for batik dye waste is less effective. Electrolysis plasma with use Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE method is part of the chemical processing. Injection bubbler can increase effectiveness process in the Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE method. The anode depth and temperature parameters greatly affect in CGDE process. The optimum anode depth and temperature in this study were 1.5 cm and 55 0C, which produced bull OH 11.63 mmol and energy 806.4 KJ, for 30 minutes process. The largest decolorization percentage of Remazol Red RB 133 250 ppm reach 99.66 , at anoda depth 4.5 cm with process energy 1075.212 KJ, for 30 minutes process. COD value has decreased from 169 mg L to 3,6 mg L after 180 minutes CGDE process conform to waste quality standards. Remazol Red RB 133 batik dye waste has been proven to be degraded using the method of Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE. Injection bubbler has been proven increase the effectiveness of the process, shown from the increased production of bull OH, the increasing of decolorization percentage, the decreasing of process energy, the decreasing of COD and TSS.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riedo Devara Yusharyahya
Abstrak :
Batik merupakan kebudayaan khas bangsa Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Hal tersebut mendongkrak popularitas batik, meningkatkan produksi, sekaligus limbah yang dihasilkan, dimana limbah tersebut kerap dibuang ke lingkungan. Hal ini menjadi masalah dikarenakan limbah pewarna batik mengandung sifat toksik dan melanggar Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 5 Tahun 2014. Oleh sebab itu, diusulkan metode elektrolisis plasma sebagai salah satu alternatif terbukti dan terpercaya untuk mendegradasi limbah. Hasil degradasi limbah pewarna batik oleh elektrolisis plasma telah dibuktikan oleh penelitian sebelumnya dapat menghasilkan senyawa intermediet berbasis nitrogen, serta nitrat, yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk nitrogen. Penelitian dilakukan dengan membangkitkan plasma dengan katoda stainless steel dan anoda tungsten yang tercelup sedalam 2 cm di larutan K2SO4 0,02 M dan pewarna remazol red 200 mg/L dalam reaktor sirkulasi internal dengan pompa diafragma yang memiliki volum 3 L. Dilakukan uji karakterisasi arus-tegangan dengan variasi tegangan dan laju injeksi udara, uji degradasi zat pewarna dengan variasi daya dan laju injeksi udara, dan uji pupuk pada tanaman. Eksperimen pada kondisi operasi optimal pada 600-Watt dan laju injeksi udara 1,2 liter/menit dalam 90 menit menghasilkan persentase degradasi mencapai 99,73% dengan konsumsi energi spesifik 5232,523 kJ/mmol yang menyisakan konsentrasi Remazol Red sebesar 0,36 mg/L, COD sebesar 3,7 mg/L dan senyawa intermediet berupa nitrogen organik. Ditambah lagi, didapatkan konsentrasi nitrat sebesar 856 mg/L dengan konsumsi energi spesifik 78 kJ/mmol. Efektivitas pupuk dibuktikan dari penanaman tomat menggunakan pupuk yang dihasilkan dan dicatat pertumbuhan tanaman tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Puspita
Abstrak :
Contact glow discharge electrolysis (CGDE) terbukti mampu mendegradasi banyak senyawa organik berat seperti zat pewarna karena produksi ?OH yang sangat banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mendegradasi limbah pewarna batik jenis Remazol Red dengan metode CGDE dan penambahan ion Fe2+. Penambahan garam besi terbukti dapat meningkatkan efisiensi proses. Degradasi zat pewarna diamati dengan mengukur absorbansi dengan alat Spektrofotometer UV-Vis. Kondisi optimum yang diperoleh adalah dengan larutan elektrolit Na2SO4 0,01 M; tegangan 860 V; penambahan FeSO4 0,1 gram, volum limbah 1500 mL, dan menggunakan 1 anoda tungsten kedalaman 5 mm dengan persentase degradasi limbah mencapai 99,92% dalam waktu 20 menit.
Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE) has been shown to degrade much weight organic compounds such as dyes for the production of ?OH is excess. This research aims to degrade batik dye waste Remazol Red, using CGDE method with the addition of Fe2+ ion. The addition of iron salt compounds has proven to increase process efficiency. Dye degradation is known by measure its absorbances with Spectrophotometer UV-Vis. The result of study showed that percentage degradation was 99,92% in 20 minutes which obtained by using Na2SO4 0,01 M, with addition FeSO4 0,1 gram, applied voltage 860 volt, and 1 wolfram anode 5 mm depth.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Lestari
Abstrak :
Metode elektrolisis plasma telah terbukti lebih efektif dapat mendegradasi polutan kompleks dalam pewarna cair batik. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efek dari gelembung gas dengan injeksi udara pada elektrolisis plasma dalam proses dekolorisasi. Mekanisme baru untuk membentuk gelembung udara yang diusulkan dalam penelitian ini adalah menggunakan injeksi udara secara langsung menuju anoda melalui lubang kecil pada selubung kaca. Penelitian ini menghadirkan efek dari laju alir injeksi udara dan tegangan operasi pada berbagai fenomena yaitu besar konsumsi energi, konsentrasi radikal bull;OH yang terbentuk, dan persentase dekolorisasi dari remazol red sebagai limbah pewarna yang digunakan dalam sistem reaktor batch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi udara dengan mekanisme injeksi secara langsung menuju anoda dapat menurunkan kebutuhan energi breakdown sebesar 67 dan energi kritis sebesar 50,7 untuk pembentukan plasma jika dibandingkan dengan tanpa injeksi udara. Konsumsi energi yang dibutuhkan juga terus menurun dengan semakin tingginya laju alir udara yang diinjeksikan. Laju alir udara optimum pada tegangan yang berbeda telah dievaluasi berdasarkan karakteristik fisik dan kimia dari plasma yang terbentuk. Pada konsumsi energi yang besar dengan semakin tingginya tegangan, laju alir injeksi udara optimum untuk mendekolorisasi limbah juga semakin tinggi. Dekolorisasi maksimum dihasilkan pada 99,35 dengan kondisi operasi laju alir udara sebesar 4 L/min, tegangan sebesar 700 V, dan waktu proses selama 30 menit.
Plasma electrolysis has been proved have much higher effectivity in degrading complex pollutant contained in batik dye wastewater. This study aims to investigate the effect of gas bubbles with air injection of plasma electrolysis in decolorization process. A new method to form bubbles using injection of air directly through anode with a tiny hole of glass tube is proposed. This research work presents the effects of gas injection rates and operation voltages on various phenomena such as electrical power of discharge pulses, concentration of bull OH radicals, and the decolorization percentage of remazol red as the dye waste in a batch reactor system. Experimental results showed that direct injection of air through anode can reduce 67 of required breakdown energy and 50,7 of critical energy for plasma generation significantly compared to non gas injection. Energy consumption for discharge plasma was observed lowered at higher rates of gas injected. Optimum gas flow rate at different voltage has been evaluated based on the physical and chemical characteristics of plasma. At higher required energy due to higher operation voltage used, the optimum gas injection rate to effectively degrade the waste was found higher. The maximum decolorization rate was found at 99,35 with conditions at 4 L min air flow rate, 700 V voltage, and 30 minutes process time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library