Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marcelino Dwi Prayogo
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi sampah yang ada pada DAS Ciliwung segmen 5 dengan mengambil 2 titik sampling yang berada di titik awal dan akhir dari segmen ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar timbulan limbah padat dan komposisinya dan merancang rekomendasi sistem teknis operasional pengelolaan limbah padat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kuantitatif yang mengikuti dari SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil dari penelitian ini adalah sistem teknis operasional meliputi pemindahan dan pengangkutan. Volume rata -rata dari pintu air Manggarai adalah sebesar 5,581 m3/ hari, sedangkan perangkap sampah Rawajati adalah sebesar 1,107 m3/hari. Berat rata-rata timbulan sampah yang ada di pintu air Manggarai adalah 3204 kg/hari dan yang bisa diangkat oleh perangkap sampah yang berada di Rawajati adalah sebesar 551 kg/hari. Rata-rata berat jenis sampah dari pintu air Manggarai adalah 479,17 kg/m3, sedangkan berat jenis sampah di perangkap sampah Rawajati adalah 429,17 kg/m3. Komposisi limbah padat yang berasal dari pintu air Manggarai adalah organik 56,96%; plastik 18,77%; kertas 11,51%; logam 6,75%; sterofoam 3,37%; kaca 1,89%; dan sampah lain 0,75%. Untuk komposisi limbah padat yang berasal dari perangkap sampah Rawajati adalah organik 47,55%; plastik 25,65%; kertas 12,27%; logam 6,17%; kaca 4,19%; sterofoam 3,24%; sampah lain 0,98%; dan tekstil 0,68%.
This study discusses the generation and composition of solid waste generation and composition in Ciliwung River Segment 5, which take 2 point at the start and the end of this segment. This study aims to determine the major solid waste generation and composition and design the reccomendation of technical system operational in solid waste management. The method being used in this study is quantitative method, which following from SNI 19-3964-1994 about Sample Collection and Measurement of the Composition and Urban Waste. The result of the study is technical operational systems ranging from collection and transportation. The average of solid waste volume from Manggarai sluice gate is 5,581 m3/day, then for Rawajati trash trap is 1,107 m3/day. The average weight of solid waste in Manggarai sluice gate is 3204 kg/day and for trash trap, the average weight is only 551 kg/day. The average density of solid waste from Manggarai sluice gate is 479,17 kg/m3, while the density of solid waste in trash trap Rawajati is 429,17 kg/m3. The composition of solid waste originating from Manggarai sluice gate is 56,96 % organic; plastic 18,77 %; Paper 11,51 %; metal 6,75 %; sterofoam 3,37 %; glass 1,89%; and other rubbish 0,75 %. For the composition of solid waste from trash trap Rawajati is 47,55 %; plastic 25,65 %; Paper 12,27 %; metal 6,17%; glass 4,19 %; sterofoam 3,24%; Another garbage 0,98 %; and textiles 0,68 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S69223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pengelolaan sampah dengan pembuangan sampah ke TPA menimbulkan masalah pada keterbatasan lahan yang digunakan sebagai TPA dan ketidakbersediaan suatu wilayah untuk menyediakan lahan TPA yang menerima buangan sampah dari kota sekitarnya. Pendekatan baru dalam pengelolaan sampah dengan pendekatan zero waste skala kawasan. Pengelolaan sampah dilakukan dengan reduksi, reuse dan pemulihan materi (material recovery) yang melibatkan partisipasi masyarakat dengan menggunakan teknologi yang relatif sederhana. Pengelolaan baru tersebut mengubah kegiatan pembuangan ke TPA menjadi pengolahan sampah di Fasilitas Pengolahan Sampah. FK dan FKG merupakan salah satu wilayah yang memberikan buangan sampah ke TPA, dengan kondisi masyarakat dan fungsinya sebagai institusi pendidikan diharapkan dapat menjadi percontohan pelaksanaan zerowaste skala kawasan. Sebelum dilakukan perancangan sistem pengelolaan sampah perlu dilakukan survey terhadap kondisi eksisting pengelolaan sampah di FK dan FKG. Survey pengelolaan sampah di FK dan FKG meliputi waste generation, pewadahan, pengumpulan, tempat pembuangan sementara, pengelola pelayanan kebersihan, kegiatan pemanfaatan sampah serta pengukuran volume dan massa buangan sampah dalam 1 minggu. Dari hasil survey dibuat usulan sistem pengelolaan sampah yang meliputi sistem pewadahan, pengumpulan dan perancangan Fasilitas Pengolahan Sampah. Pada sumber sampah dilakukan pemilihan sampah dengan memisahkan 4 jenis sampah organik, sampah kertas, sampah plastik, sampah tissue dll. Input sampah yang masuk ke Fasilitas Pengolahan Sampah rata-rata dalam 1 hari adalah Sampah Organik 0.49 m-kuibik atau 128.55 kg, kertas 0.114m-kuibik atau 7.85 kg, plastik 0.07 m-kuibik atau 4.79 kg, tissue 0.031 m-kuibik atau 3.16 kg. Total input sampah sebesar 0.707 m-kuibik atau 144.35 kg. Kemudian dilakukan pemilihan teknologi dan penentuan proses-proses yang terdapat dalam Fasilitas Pengolahan Sampah. Didapatkan proses-prosesnya meliputi pengkomposan, pemilihan kertas, pencucian plastik, pembuangan ke TPA. Kemudian dihitung area yang dibutuhkan dan mesin dan peralatan yang digunakan. Setelah itu dibuat struktur organisasi dan dilakukan pengolahan data keuangan yang meliputi penentuan biaya investasi sebesar Rp. 129.363.250,- dan dijabarkan elemen-elemen biayanya, sehingga bisa ditentukan harga pokok penjualan per kg. Harga pokok penjualan dalan 1 bulan nilainya sebesar Rp. 275,-/kg atau Rp. 13.039.036,- untuk 47445.07 kg produk. Serta dilakukan perhitungan pemasukan 1 bulan sebesar Rp. 14.342.940,- dengan keuntungan Rp. 1.303.904,-.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirul Akbar Rosadi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi limbah padat pada Mal Margo City, Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar timbulan limbah padat, presentase jenis komposisi limbah padat, menganalisis dan merancang alternatif sistem teknis operasional limbah padat. Metode yang digunakan yaitu SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik limbah padat Mal Margo City terdiri dari 35,40%, sampah organik, 28,31% kertas, 20,33% plastik, 1,61% logam, 1,24% kaca, 1,2% kayu, dan 11,62% sampah lainnya. Berdasarkan hasil pengukuran dibuat perencanaan pengelolaan limbah padat berupa perencanaan aspek teknis operasional yang meliputi pemilahan dan pewadahan sampah di sumber, pengumpulan sampah, dan pengangkutan sampah.
ABSTRACT
This study focuses on the solid waste generation and composition at Margo City Mall, Depok. This study aims to determine the major solid waste generation, the percentage of solid waste composition, analyze and design operational technical system of solid waste generation. The methode which being used is SNI 19-3964-1994 on Methods of Sample Collection and Measurement of the Composition and Urban Waste. The results of this study are alternative technical operational system, start from crocking to transport solid waste that can be applied to Margo City Mal. The result shows characteristic of solid waste in Margo City Mall consisting of 35,40% organic, 28,31% paper, 20,33% plastic, 1,61% metal, 1,24% glass, 1,2% wood, and 11,62% other solid waste. Based on data of solid waste generation and compotition that has been obtained then will be made a solid waste management planning includes planning of operational technique aspect which is separation and storage at the source, collection, and transport of solid waste.
2016
S65159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Maharani
Abstrak :
Rumah sakit adalah gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan. Aktivitas rumah sakit akan menghasilkan sejumlah hasil samping berupa limbah, baik limbah padat, cair, dan gas yang mengandung kuman patogen, zat-zat kimia serta alat-alat kesehatan yan pada umumnya bersifat berbahaya dan beracun. Untuk meningkatkan mutu pelayanan perlu pula ditingkatkan sarana untuk mengatasi limbah tersebut. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai karakteristik dari limbah padat di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto, dalam hal ini timbulan dan komposisinya, sehingga dapat diberikan rekomendasi sistem pengelolaan limbah padat yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto sudah memilikki sistem pengelolaan limbah padat namun dalam pelaksanaannya masih kurang baik. Hasil sampling menunjukkan limbah padat non medis yang dihasilkan adalah 1,37 kg/tempat tidur/hari. Sedangkan untuk limbah padat medis tajam sebesar 2,75 kg/ hari dan limbah padat medis non tajam sebesar 41,48 kg/hari. Analisa dari hasil sampling dan kuesioner menunjukkan bahwa masih banyak aspek yang perlu diperbaiki. Potensi reduksi sampah di rumah sakit ini ternyata sebesar 49,39% sehingga jumlah residu sampah yang akan dibuang sebesar 83,69 kg/hari. ......Hospital is an institution which provide healthcare and treatment for various health problems. Medical waste from healthcare activity; range from waste water, gas emission, and solid waste; contain pathogenic germ, chemical substances, and medical equipments which were considered hazardous and toxic. Waste treatment facility improvement is needed to increase the quality of the hospital general service. A study concerning the characteristics of solid waste, in this case the generation rate and composition, produced from Raden Said Sukanto Central Police Hospital is necessary to planned an appropriate solid waste management in accordance to existing regulations. There is an existing solid waste management in Raden Said Sukanto Central Police Hospital, however the execution is lacking and in need of refinements. In RS sukanto the non-medical waste generation rate is 1,37 kg/bed/day. Whereas the medical waste generated divided into two categories, the sharp waste generation rate is 2,75 kg/bed/day and the non-sharp medical waste is 41,48 kg/bed/day. Analysis of the sampling result and questionnaires yields a conclusion that there several aspects in need of improvements. Waste reduction in this particular hospital could potentially reached 49,39% or disposal of residual waste as much as 83,69 kg/day.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Salma
Abstrak :
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebagai tempat pelayanan kesehatan, tentunya menghasilkan produk sampingan berupa limbah, baik limbah padat, cair, ataupun gas. Sebagai rumah sakit Kelas A, RSUP Fatmawati tidak memiliki fasilitas dan sarana untuk mengelola limbah padatnya, khususnya limbah medis. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai karakteristik dari limbah padat di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, dalam hal ini timbulan dan komposisi limbah padat, sehingga dapat diberikan rekomendasi sistem pengelolaan limbah padat yang sesuai. Pemilihan lokasi sampling didasarkan pada persebaran tempat tidur yang ada di instalasi rawat inap dan terdapat perwakilan dari setiap jenis kelas perawatan. Dari data timbulan dan komposisi yang didapat kemudian dapat diketahui karakteristik limbah rumah sakit Fatmawati. Hasil sampling menunjukkan timbulan limbah padat non medis yang dihasilkan adalah 0,77 kg/tempat tidur/hari dan timbulan limbah padat medis sebesar 0,73 kg/tempat tidur/hari. Sedangkan komposisi limbah padat non medis adalah organik 41,20%, plastik 15,04%, kertas 22,54%, tekstil 0,42%, kaca 0,41%, kayu 0,16%, logam 0,17%, karet 0,04%, dan lain-lain 18,48% dan komposisi limbah padat medis yang dihasilkan yaitu, limbah infeksius 89,39%, limbah medis daur ulang 7,66%, limbah sitotoksis 0%, limbah medis infeksius tajam 2,96%, limbah farmasi, kimia, serta radioaktif sebesar 0%. ...... Fatmawati General Hospital Center as a health service, of course, produce waste byproducts, waste either solid, liquid, or gas. As hospitals Class A, Fatmawati Hospital does not have the facilities and tools for managing solid waste, particularly medical waste. It required knowledge about the characteristics of solid waste at the General Hospital Center Fatmawati, in this case the generation and composition of solid waste, so it can be given on solid waste management system accordingly. Selection of sampling sites based on the distribution of beds in inpatient and are representative of each type of treatment classes. Of the composition and the data obtained then be known characteristics Fatmawati hospital waste. Sampling results show the generation of solid waste generated nonmedical was 0,77 kg / bed / day and medical solid waste generation by 0,73 kg / bed / day. While non-medical solid waste composition is 41,20% organic, plastic 15,04%, 22,54% paper, textiles 0,42%, 0,41% glass, wood 0,16%, 0,17% metal, rubber 0,04%, and others 18,48% and the composition of the medical solid waste generated that is, 89,39% infectious waste, medical waste recycling 7,66%, 0% cytotoxic waste, infectious medical waste sharp 2,96 %, pharmaceutical waste, chemical, and radioactive amounted to 0%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiyondi Arnosa
Abstrak :
Limbah padat menjadi masalah serius di Perumahan Duta Harapan dan diperlukan penelitian mengenai potensi limbah padat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi limbah padat serta potensi penanganannya. Penelitian ini dilaksanakan di Perumahan Duta Harapan Kota Bekasi, sumber limbah padat yang diteliti di Perumahan ini adalah pemukiman, masjid, sekolah, rumah makan, toko, taman dan jalan. Pengukuran timbulan dan komposisi limbah padat mengaju pada SNI-19-3694-1994. Uji laboratorium juga dilakukan untuk mengetahui kadar air dan rasio C/N dari limbah padat organik dan kompos, pemeriksaan kadar air menggunakan SNI-03-1971-1990 dan pemeriksaan rasio C/N menggunakan metode Kjeldahl. Dari penelitian diperoleh timbulan limbah padat sebesar 0,554 liter/orang/hari atau 0,063 kg/orang/hari. Komposisi limbah padat didominasi oleh sisa makanan dengan presentase sebesar 35,86 . Kompos yang telah penulis buat dari limbah padat organik sesuai dengan standar SNI-19-7030-2004 karena memiliki kadar air sebesar 36,08 dan rasio C/N 19,27. Potensi keuntungan daur ulang dari sampah yang terdapat di Perumahan Duta Harapan sebesar Rp. 80.620,00.
Solid waste becomes serious problem at Duta Harapan and a reaserch is needed to identify the potential of the solid waste. This research is aimed to identify the generation and composition of solid waste also the potential treatment. The research was done at Duta Harapan Bekasi City, solid waste sources of Duta Harapan is Houshold, Mosque, School, Food Court, Shop, Garden and Road. Solid waste generation and composition measurement refers to SNI 19 3694 1994. Lab test also done to measure water content and C N ratio from organic solid waste and compost, water content measurement refers to SNI 03 1971 1990 and C N rasio measurement refers to Kjeldahl Method. From this research it is known that the produced solid waste from Duta Harapan was 0,554 liter person day or 0,063 kg person day. Food waste dominate the composition of the solid waste at Duta Harapan with 35,86 . Compost that already made from organic waste is suit with SNI 19 7030 2004 because the water content is 36,08 and C N ratio is 19,27. Potential profit from recycling the solid waste of Duta Harapan is Rp.80.620,00.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rania
Abstrak :
Rumah Sakit Universitas Indonesia sebagai rumah sakit yang berada pada lingkungan kampus, tentunya menghasilkan produk sampingan berupa limbah termasuk salah satunya limbah padat. Adanya aktivitas rumah sakit akan diikuti timbulan limbah padat domestik dan B3. Dampak limbah B3 ini dapat diminimalisir dengan manajemen pengelolaan limbah yang tepat dimulai dari timbulan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam timbulan dan komposisi limbah padat di Rumah Sakit Universitas Indonesia serta kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku, sehingga dapat diketahui strategi pengelolaan yang baik seperti apa. Data penelitian terdiri atas timbulan dan komposisi limbah domestik dan B3, termasuk limbah medis dengan menggunakan metode SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil sampling menunjukkan laju timbulan limbah padat pada unit rawat inap sebesar 1,28 kg/bed/hari dan unit rawat jalan sebesar 0,26 kg/pasien/hari. Sedangkan laju timbulan limbah padat B3 pada unit rawat inap sebesar 2 kg/bed/hari dan unit rawat jalan sebesar 0,31 kg/pasien/hari. Komposisi limbah padat domestik terbesar yakni sampah sisa makanan dan komposisi limbah padat B3 terbesar yakni alat pelindung diri. Unit yang menjadi penghasil limbah domestik terbanyak ialah dapur, sedangkan unit yang menjadi penghasil limbah B3 terbanyak ialah ICU. Dengan demikian, unit tersebut dapat menjadi prioritas dalam pengelolaan limbah padatnya baik itu domestik maupun B3. ......Universitas Indonesia Hospital, as a health service located on a campus environment, produces by-products in the form of waste, including solid waste. The existence of hospital activities will be followed by the generation of domestic waste and hazardous waste. The impact of this hazardous waste can be minimized with proper waste management, starting from waste generation. This study aims to examine the generation and composition of solid waste at the Universitas Indonesia Hospital and its compliance with applicable regulations to see what good management strategies are. The research data consists of domestic and hazardous waste generation and composition, including medical waste. The methods followed the procedure of SNI 19-3964-1994 concerning Sampling and Measurement Methods for Solid Waste Generation and Composition in Urban Area. The sampling results show that the solid waste generation rate in the inpatient unit is 1.28 kg/bed/day, and in the outpatient unit is 0.26 kg/patient/day. Meanwhile, the B3 solid waste generation rate in the inpatient unit is 2 kg/bed/day, and in the outpatient unit is 0.31 kg/patient/day. The largest composition of domestic solid waste is food waste, and the largest composition of hazardous solid waste is personal protective equipment. The unit that produces the most domestic waste is the kitchen, while the unit that produces the most B3 waste is the ICU. Thus, the unit can become a priority in managing solid waste, both domestic and hazardous
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Hokka Pratama Soebekti
Abstrak :
[ABSTRAK
Jakarta adalah kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota terbesar di Indonesia, Jakarta juga memiliki populasi yang sangat besar, yang diimbangi oleh majunya ekonomi Jakarta. Sebagai imbas populasi dan pertumbuhan ekonomi, permasalahan pengelolaan limbah padat adalah salah satu permasalahan dasar kota Jakarta. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis keberlanjutan pengelolaan limbah padat di Jakarta dengan mengukur ekoefisiensinya, serta menganalisis keberlanjutan metode hydrocracking sebagai cara pengolahan limbah padat perkotaan, khususnya di Jakarta. Pada sistem pengelolaan terkini, ditemukan bahwa pengelolaan limbah padat di Jakarta tidak berlanjut (Ekoefisiensi pada tahun 2013, sebesar 0,52 lebih kecil dari 1). Oleh sebab itu diperlukan intervensi berupa proses hydrocracking (Ekoefisiensi proses sebesar 1,775) agar pengelolaan limbah padat di Jakarta berlanjut. Skenario intervensi hydrocracking baru akan berlanjut apabila limbah padat di Jakarta telah dipilah sebesar 50% dan limbah padat organik diproses melalui hydrocracking sebesar 30%.
ABSTRACT Jakarta is the biggest city in Indonesia. As such, it is densely populated, and has a major economic activity. These two factors contribute towards the current solid waste management issues in Jakarta. This paper aims to analyze the sustainability of existing municipal solid waste by measuring its ecoefficiency, and to analyze the sustainability of hydrocracking method as a means of municipal solid waste treatment. In the existing condition, We find that Jakarta?s municipal solid waste management system is not sustainable (In 2013, the ecoefficiency was measured at 0,52 which is less than 1). Therefore, based on this finding we find it to be necessary to do an intervention. In this paper, the intervention was introduced in the form of hydrocracking process. As a process we find hydrocracking to be a sustainable process (ecoefficiency of the process is measured at 1,775). However, the intervention scenario will only be sustainable, once 50% of the solid waste of sorted, and if hydrocracking method treats 30% of this fraction;Jakarta is the biggest city in Indonesia. As such, it is densely populated, and has a major economic activity. These two factors contribute towards the current solid waste management issues in Jakarta. This paper aims to analyze the sustainability of existing municipal solid waste by measuring its ecoefficiency, and to analyze the sustainability of hydrocracking method as a means of municipal solid waste treatment. In the existing condition, We find that Jakarta?s municipal solid waste management system is not sustainable (In 2013, the ecoefficiency was measured at 0,52 which is less than 1). Therefore, based on this finding we find it to be necessary to do an intervention. In this paper, the intervention was introduced in the form of hydrocracking process. As a process we find hydrocracking to be a sustainable process (ecoefficiency of the process is measured at 1,775). However, the intervention scenario will only be sustainable, once 50% of the solid waste of sorted, and if hydrocracking method treats 30% of this fraction, Jakarta is the biggest city in Indonesia. As such, it is densely populated, and has a major economic activity. These two factors contribute towards the current solid waste management issues in Jakarta. This paper aims to analyze the sustainability of existing municipal solid waste by measuring its ecoefficiency, and to analyze the sustainability of hydrocracking method as a means of municipal solid waste treatment. In the existing condition, We find that Jakarta’s municipal solid waste management system is not sustainable (In 2013, the ecoefficiency was measured at 0,52 which is less than 1). Therefore, based on this finding we find it to be necessary to do an intervention. In this paper, the intervention was introduced in the form of hydrocracking process. As a process we find hydrocracking to be a sustainable process (ecoefficiency of the process is measured at 1,775). However, the intervention scenario will only be sustainable, once 50% of the solid waste of sorted, and if hydrocracking method treats 30% of this fraction]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hirobi Kafka Iswara
Abstrak :
Berdasarkan penelitian sebelumnya, pada tahun 2012, jumlah sampah yang dihasilkan di TPA Cipayung sebesar 128.048,1 kg/hari dengan komposisi sampah yang didominasi oleh sampah organik (63,59%) dan anorganik (36,41%). Sampah anorganik terdiri dari 26,70% sampah anorganik recyclable  dan 9,70% sampah anorganik non-recyclable, termasuk plastik yang tidak dapat didaur ulang. Konteks dari “sampah recyclable” dalam skripsi ialah sampah yang memiliki nilai ekonomi bagi pemulung. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi sampah anorganik yang un­­-recyclable tanpa harus menghambat sumber pendapatan utama pemulung. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah SNI 19-3964-1994 selama 8 hari untuk menentukan komposisi sampah plastik yang tidak memiliki nilai jual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi sampah plastik yang tidak memiliki nilai jual ialah sebesar 23,6% dengan komposisi sampah plastik multilayer (PP, LDPE, dan lembaran aluminium), PS, dan Mika PVC, dengan rasio 81% plastik multilayer, 10% PS, dan 9% Mika PVC. Pirolisis digunakan untuk memproses sampah plastik un-recyclable dengan hasil yang ditemukan ialah 5,3% cairan, 0,3% arang, dan 94,34% gas dari 6 g sampel. Studi ini memaparkan kebutuhan akan metode pengolahan sampah yang efektif untuk meminimalisir sampah anorganik yang tidak dapat didaur ulang dengan memanfaatkan metode pirolisis. ......Based on previous research, in 2012, the amount of waste generated in Cipayung Landfill was 128,048.1 kg/day with a waste composition dominated by organic waste (63.59%) and inorganic waste (36.41%). The inorganic waste includes 26.70% recyclable inorganic waste and 9.70% non-recyclable inorganic waste, including non-recyclable plastics. This study aims to reduce non-recyclable inorganic waste without interfering with scavenger’s main income source. The standard and method used for this paper was SNI 19-3964-1994 for 8 days to determine the composition of non-value plastic waste. It was found that the composition of plastic waste that has no price value is 23.6% with composition consisted of multilayer plastic waste (PP, LDPE, and aluminum sheets), PS, and PVC Mica, with a ratio of 81% multilayer plastic, 10% PS, and 9% PVC Mica. Pyrolysis was used to process the non-recyclable plastic waste, yielding 5.3% liquid, 0.3% char, and 94.34% gas from a 6 g sample. The study highlights the need for effective waste treatment methods to minimize non-recyclable inorganic waste by utilizing pyrolysis method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohana Carolyne Putri
Abstrak :
Indonesia merupakan negara yang berkomitmen dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca GRK. Target penurunannya adalah 26 dengan usaha sendiri dan 41 dengan bantuan internasional. Segala rencana mitigasi dan perhitungan terdapat pada dokumen Rencana Aksi Nasional-Gas Rumah Kaca atau RAN-GRK. Namun, metode perhitungan yang dilakukan pada dokumen ini menggunakan skenario Business as usual BAU baseline. Penggunaan skenario BAU baseline ini menandakan bahwa perencanaan pengelolaan limbah padat cenderung statis dan akan menimbulkan dampak yang tidak besar dalam upaya penurunan GRK. Sehingga menjadi penting untuk membuat skenario untuk kota di Indonesia, sesuai dengan kondisinya, agar dapat diketahui potensi emisi dari setiap kota. Untuk perhitungan emisi GRK, digunakan metode perhitungan faktor emisi dengan memperhitungan kredit atau pengurangan emisi dari pengelolaan limbah padat yang bermanfaat. Beberapa faktor emisi yang digunakan merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan pada negara-negara yang memiliki keserupaan komposisi limbah padat dengan Indonesia. Skenario yang dibuat dalam penelitian ini berfokus pada pengelolaan secara 3R Reuse, Reduce, Recycle dan WTE Waste to Energy . Dari fokusan ini, didapatkan besaran emisi GRK pada tahun 2018 pada Kota Surabaya adalah -0,444-0,102 CO2 eq/kapita/tahun, Kota Balikpapan -0,187-0,017 CO2 eq/kapita/tahun, dan Kota Pangkal Pinang -0,181-0,120 CO2 eq/kapita/tahun. Dari keseluruhan skenario yang dibuat, pengelolaan limbah padat secara 3R menghasilkan total emisi GRK terendah, sedangkan total emisi GRK terbesar terdapat pada pengelolaan eksisting di mana presentase limbah padat yang dibuang ke landfill masih cukup besar. ......Indonesia is a country committed to reduce greenhouse gas GHG emissions. The target of the decline is 26 by own ventures and 41 with international assistance. All mitigation and calculation plans are contained in the National Action Plan Greenhouse Gas or RAN GRK document. However, the calculation methods performed in this document use the Business as usual BAU baseline scenario. The use of this BAU baseline scenario suggests that solid waste management planning tends to be static and will have less impact in the effort to reduce GHGs. So it becomes important to create scenarios for cities in Indonesia, in accordance with the conditions, in order to note the potential emissions from each city. For GHG emission calculations, an emission factor calculation method is used to calculate credit or emission reductions from useful solid waste management. Several emission factors used are the result of research conducted on countries having similar solid waste composition with Indonesia. The scenarios made in this study focus on 3R management Reuse, Reduce, Recycle and WTE Waste to Energy. From this focal, the amount of GHG emission in 2018 in Surabaya is 0,444-0,102 CO2 eq capita year, Balikpapan 0,187-0,017 CO2 eq capita year, and Pangkal Pinang City 0,181-0,120 CO2 eq capita year. From the overall scenario created, solid waste management by 3R results in the lowest total GHG emissions, while the largest total GHG emissions are in existing management where the percentage of solid waste dumped into landfills is still substantial.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>