Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Wulan Alindi
Abstrak :
Indonesia sebagai negara agrikultural tentunya memiliki permasalahan mengenai serangan hama dan limbah organik. Salah satu jenis hama yang tersebar di Indonesia adalah spesies baru ulat grayak (Spodoptera frugiperda) yang baru muncul pada Maret 2019. Limbah organik menjadi permasalahan besar karena jumlahnya yang memenuhi 60% total sampah Indonesia. Salah satu limbah organik yang banyak ditemukan di Indonesia adalah durian yang kulitnya diperkirakan menghasilkan limbah sekitar 556.360 ton per tahunnya. Durian mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin, alkaloid, triterpenoid, dan tannin yang bersifat racun terhadap hama. Pengambilan senyawa bioaktif kulit durian dilaksanakan menggunakan metode ultrasonic-assisted extraction yang merupakan metode ekstraksi maserasi yang dimodifikasi berbantukan gelombang ultrasonik dengan variasi polaritas pelarut yaitu etanol absolut, 70%, 50%, 30%, dan akuades. Proses ekstraksi dilaksanakan pada suhu 40oC, 53 kHz, dan waktu 20 menit. Variasi pelarut tersebut memberikan pengaruh yang berbeda terhadap yield ekstrak kasar dan persentase mortalitas ulat grayak. Yield tertinggi dihasilkan oleh pelarut akuades dengan persentase sebesar 87,05 ± 1,56%. Dilakukan pula uji efikasi dari seluruh ekstrak dan diperoleh hasil bahwa ekstrak kulit durian terbukti memiliki kemampuan sebagai bioinsektisida dengan persentase mortalitas tertinggi sebesar 27% untuk pelarut etanol 30%. Uji GC-MS dilaksanakan pada ekstrak terbaik dan diperoleh senyawa kolekalsiferol sebagai senyawa berpotensi sebagai pestisida tertinggi dengan peak area sebesar 23,68%. Senyawa identifikasi GC-MS diuji dengan docking molekuler dengan asetilkolinesterase sebagai salah satu reseptor insektisida dan diperoleh nilai docking tertinggi sebesar -6,8 kkal/mol untuk senyawa asam palmitat dan 1-Oktadekena serta persen kemiripan interaksi dengan ligan kontrol tertinggi dimiliki oleh 1-Oktadekena sebesar 80%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haura Alifia Pramesti
Abstrak :
Durian (Durio zibethinus) merupakan salah satu komoditas buah di pasar Indonesia yang terus mengalami peningkatan produksinya dalam lima tahun terakhir. Buah durian terdiri dari daging buah dengan porsi 21% dan sisanya berupa kulit dan biji sebesar 79%. Merujuk pada jumlah produksi durian pada tahun 2020 sebesar 1.133.195 ton, maka jumlah limbah yang dihasilkan oleh buah durian dapat mencapai 896.130 ton. Limbah kulit durian sejauh ini belum dimanfaatkan dengan optimal dan hanya menjadi sampah yang mencemari lingkungan. Di sisi lain, kulit durian mengandung beberapa senyawa, seperti pektin, lignin, selulosa, senyawa antioksidan seperti flavonoid, minyak atsiri, fenolik, saponin, tanin, dan kuinon. Senyawa flavonoid dapat dimanfaatkan sebagai zat bioinsektisida yang bersifat ramah lingkungan. Flavonoid dapat diperoleh dari tanaman dengan menggunakan metode ekstraksi. Ekstraksi flavonoid dengan metode gelombang ultrasonik dilakukan dengan memvariasikan bahan terhadap pelarut 1:10, 1:15, 1:20, 1:25, dan 1:30 (b/v). Pengujian menggunakan uji Total Flavonoid Content (TFC) dengan kuersetin sebagai larutan standar. Nilai TFC paling tinggi diperoleh dari variasi terendah 1:10 sebesar 0,639 ± 0,002 mg QE/g kulit durian kering. Selain flavonoid, ekstrak kulit durian mengandung senyawa bioaktif lain seperti alkaloid, fenol, dan terpenoid. ......Durian (Durio zibethinus) is one of the fruit commodities in the Indonesian market whose production has continued to increase in the last five years. Durian fruit consists of fruit flesh with a portion of 21% and the rest in the form of skin and seeds by 79%. Regarding to the amount of durian production in 2020 which is 1.133.195 tons, the amount of waste produced by durian fruit can reach 896.130 tons. So far, durian skin waste has not been used optimally and only becomes garbage that pollutes the environment. On the other hand, durian skin contains several compounds, such as pectin, lignin, cellulose, antioxidant compounds such as flavonoids, essential oils, phenolics, saponins, tannins, and quinones. Flavonoid compounds can be used as bioinsecticide substances that are environmentally friendly. Flavonoids can be obtained from plants using the extraction method. The extraction method commonly used is ultrasonic wave extraction. One of the parameters that affect the extraction yield is the ratio of the biomass to the solvent. Extraction of flavonoids by ultrasonic wave method was carried out by varying the biomass to solvents ratio 1:10, 1:15, 1:20, 1:25, and 1:30 (b/v). The highest TFC value was obtained from the lowest variation of 1:10, 0,639 ± 0,002 mg QE/g dried durian skin. In addition to flavonoids, durian peel extract contains alkaloids, phenols, and terpenoids based on LCMS test.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library