Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistyoweni Widanarko
"Industri tekstil yang dijadikan obyek studi adalah industri tekstil yang berada di wilayah DKI Jakarta. Dalam usaha pengembangan teknologi pengolahan, dilakukan pendekatan penelitian dengan perolehan data primer dan sekunder, yang meliputi kegiatan pendataan penyebaran industri tekstil di DKI Jakarta, observasi serta analisa proses produksi, pengambilan dan pemeriksaan sample air limbah, pengisian kuesioner oleh industri dan analisa parameter COD terhadap simuiasi pengolahan yang telah dilakukan.
Jenis industri tekstil di DKI Jakarta sebagian besar merupakan industri garment, pertenunan dan perajutan. Jumlah industri tekstil yang di data sebanyak 42 buah, dimana sebagian besar terkonsentrasi di wilayah Jakarta Timur dan Barat. Dalam penelitian ini proses produksi industri tekstil terbagi atas 3 kategori yaitu industri pemintalan, pencelupan/pencapan/ finishing dan pertenunan-pencelupan pencapan/finishing.
Karakteristik limbah yang dihasilkan dari ke 3 proses produksi tersebut umumnya memiliki kandungan COD, BOD, TSS, alkalinitas, warna, logam berat (Zn, Cr, Pb, Hg) di atas baku mutu air limbah yang telah ditetapkan. Ungkat pencemaran biasanya diukur dengan COD, dimana dalam penelitian ini berkisar antara 500 - 1643 mg/l. Angka perbandingan BOD/COD berkisar antara 0.42 - 0.63, hal ini memparlihatkan bahwa sistim pengolahan yang tepat adalah dengan mensimulasikan pengolahan kimiawi sebelum pengolahan bioiogis. Untuk itu pengolahan kimiawi ini akan didasarkan pada analisa Jar test dari proses Koagulasi-Fiokulasi yang teiah dilakukan dalam removal COD terhadap 16 industri tekstil.
Hasil simulasi pengolahan limbah cair industri tekstil tersebut menunjukkan kontigurasi sistim dari pengolahan primer yang berintikan proses kimia (Koagimlasi dan Flokulasi) dan proses fisk (Sedimentasi), pengolahan sekunder dari proses biologis Activated Sludge serta pengolahan tersier yang berintikan proses Adsorpsi Karbon Aktif ataupun Filter Zeolit. Strata pengolahan yang ada didasarkan pada tingkat konsentrasi limbah yang diolah. Pengolahan primer untuk beban COD < 600 mg/l sedangkan untuk beban 600 < COD < 1200 mg/l dilanjutkan dengan pengolahan sekunder. Untuk beban COD > 1200 mg/l digunakan pengolahan lengkap."
Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
01 Wid p-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sulistyoweni Widanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Heavy metals have become major environmental contaminants due to rapid expansion of industralization. Many methods have applied to minimized them but still found any weakness in the removal of heavy. Recently, many researchers using adsorption as an alternative method...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Prim Haryadi
Jakarta: Universitas Indonesia, 2001
M.81 Har p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Meliyandoko
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S6268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainuddin
Depok: Universitas Indonesia, 1987
TA3891
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dupont, R. Ryan
Boca Raton: CRC Press, 2017
363.737 DUP p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Alexander Immanuel Yosua
"Pengembangan industri yang terjadi di Kabupaten Karawang mempunyai dampak positif yaitu memajukan ekonomi masyarakat. Selain itu, pengembangan industri tersebut juga mempunyai dampak yang buruk terhadap lingkungan. Salah satu dampak buruknya adalah produksi limbah yang semakin meningkat dan pembuangan limbah tersebut secara sembarangan, contohnya ke aliran sungai. Hal tersebut secara langsung dapat mempengaruhi kondisi fisik perairan di sungai tersebut dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap persebaran klorofil-a. Klorofil-a merupakan zat hijau yang terdapat dalam fitoplankton. Fitoplankton merupakan organisme penting sebagai awal rantai makanan di laut yang berperan sebagai produsen. Fitoplankton dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis yang dibantu oleh cahaya matahari dan klorofil-a yang terkandung didalamnya untuk membentuk zat organik dan anorganik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan hubungan antara kondisi fisik perairan terhadap perubahan klorofil-a di Muara Ci Parage akibat pengembangan industri Kabupaten Karawang yang terjadi selama tahun 2014-2016. Kondisi fisik perairan yang dimaksud adalah suhu permukaan laut, salinitas, dan muatan padat tersuspensi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persebaran klorofil-a mengalami penurunan yang cukup signifikan selama tahun 2014 - 2016.

Industrial development that occurred in Karawang has a positive impact that is advancing the economic society. In addition, the development of the industry also had a bad impact on the environment. One of the bad impact is increasing waste production and disposal of such waste in vain, for example to the flow of the river. It can directly affect the physical condition of the waters in the river and indirectly affect distribution of chlorophyll a. Chlorophyll a was a green substance found in phytoplankton. Phytoplankton is important organisms as the beginning of the food chain in the ocean that acts as the manufacturer. Phytoplankton can make its own food through the process of photosynthesis which aided by sunlight and chlorophyll a contained therein to establish organic and inorganic substances.
This research aims to analyze the changes in the relationship between the physical condition of the waters to changes in chlorophyll a in the estuary of the Ci Parage result Karawang industrial development that occurred during the years 2014 2016. The physical condition of the waters in question are the sea surface temperature, salinity, and suspended solid loads. The results of this research show that the distribution of chlorophyll a significant decline over the years 2014 2016.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
Industri kecil (IK) electroplating yang dijadikan studi adalah IK-electroplating yang berada di wilayah DKI Jakarta. Untuk pengembangan teknologi pengolahan, sebagai upaya dalam penanggulangan dampak pencemar, dilakukan pendekatan penelitian dengan perolehan data primer dan sekunder, yang meliputi kegiatan pendataan penyebaran industri kecil electroplating di wilayah DKI Jakarta, observasi serta analisis proses produksi, pengambilan dan pemeriksaan sample air limbah, analisis karakteristik air limbah yang dihasilkan serta percobaan secara fisik-kimia di laboratorium. Hasil dari uji coba tersebut digunakan sebagai dasar penyusunan konsep bangun pengolahan limbah industri kecil electroplating tersebut.
Jenis industri kecil electroplating di wilayah DKI Jakarta, adalah jenis pelapisan Nikel-Krom, pelapisan Tembaga - Nikel Krom dan pelapisan Seng. Jumlah IK Electroplating yang didata berjumlah 37 buah yang tercatat di Kanwil DInas Perindustrian menyebar di daerah pemukiman dan daerah komersial. Jumlah terbsear dari penyebaran industri kecil electroplating berada di wilayah Jakarta Barat (±70%), dengan jenis pelapisan Nikel-Krom yang dominan.
Karakteristik air limbah yang dihasilkan secara kualitas, umumnya ditandai dengan pH yang rendah sampai netral, kesadahan tinggi, COD yang rendah sampai sedang, DHL yang tinggi serta kandungan logam berat Pb, Cu, Cd, Cr, Ni, dan Zn. Konsentrasi tingkat pencemar yang diukur dengan nilai COD bervariasi dari 108 mg/l sampai 14033 mg/l. Perbandingan BOD Terhadap COD yang umumnya rendah, hal ini menunjukkan rendahnya fraksi organik yang terbiodegrasi, sehngga penanganan air limbahnya yang tepat adalah dengan proses pengolahan secara fisik - kimiawi.
Percobaan pengolahan dilakukan terhadap air limbah Nikel-Krom yang merupakan jenis industri kecil electroplating yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Hasil percobaan disajikan dalam tabel 1 dan 2 dan gambar 01. Untuk mencapai kualitas efluen air limbah yang ditetapkan di DKI Jakarta, diperlukan pengolahan kimia fisis dengan dosis optimum koagulan FeSO4 (99%) sebesar 1500 mg/l, Ca(OH)2 teknis 2% sebesar 1360 mg/l, H2SO4 1N sebanyak 15 ml/500 ml sampel. Koagulan air diperlukan sebesar 0,5 ml/500 ml dengan pengadukan 60 rpm selama 15 menit. Periode waktu pengendapan 30 menit dengan produksi lumpur 99 ml/500 ml sampel atau 20% dari limbah yang diolah (kadar air ± 95 - 98%). Kondisi optimal untuk reduksi Cr adalah pada pH = 2,0, sedangkan untuk terbentuknya endapan pada pH 8-9,50.
Untuk sistem pengolahan limbah IK-EP tersebut disarankan menggunakan sistem terpusat yaitu limbah dari beberapa industri digabung menjadi satu dengan menggunakan sistem MOduk. Namun jika mempunyai halaman dapat mengolah sendiri. Untuk kapasistas 0.5 m3/hari (dengan 4x "run" perhari) dibutuhkan 1 bak penangkap minyak/detergen, bal ekualisasi dan 1 drum bak koagulasi/flokulasi dan sedimentasi. Luas area yang dibutuhkan 3x3m2. Rancang Bangun Teknologi Pengolahan Limbah Industri Kecil Electroplating tertera pada gambar 02.

ABSTRACT
The object study focused on small electroplating industries located in DKI Jakarta area. To overcome the impact of pollution, we try to develop technology of waste treatment of small electroplating industries. Firstly, we have mad an observation covered the primary data as well as secondary data about small electroplating industry which spread throughout the DKI Jakarta area. Then, we observed the process of production, sampling the waste water, analysed the characteristic of waste water, and the test is managed physically as well as chemically in Laboratorium. The result of these observations is used to prepare the concept of the waste water treatment plant of small electroplating industry.
There are about 37 electroplating industries registered in Kantor Wilayah Dinas Perindustrian DKI (Region office in the Industrial Department) which are spread out in the human settlement area and commercial area. Those are Ni-Cr plating, Cu-Ni-Cr plating and Zn Plating. The most dominan is the Ni-Cr-plating (±70%) located in west java.
The quality of waste water produced by these electroplating industries generally characterized by the low up to normal pH, very high hardness, high conductivity, COD low slightly medium, and contained metal such as Pb, Cu, Cd, Cr, Ni, and Zn. The pollution is generally above average. The level of pollution indicated by COD varied considerably from 108 mg/l to 14033 mg/l.
.
The ratio BOD/COD generally low that indicates biodegradation of organic fraction is low. Therefore the proper method to treat the waste water is physically as well as chemically.
The result of the test for treating the electroplating waste water are presented in tabel 1 and tabel 2, figure 01. In order to meet the effluent standard of DKI Jakarta, it is needed to treat the waste water chemically and physically. The optimal dosage of coagulant FeSO4, (99%) 1500 mg/l Ca(OH)2 2% is 360mg/l, H2SO4 1 N is 15 ml/500 ml sampling.
The coagulant aid needed is 0,5 mg/500 ml water mixed in 60 rpm in 15 minutes. The precipitation periode is 30 minutes and it produces sludge 99 ml/500 ml or 20% treated water (the water content in between 95-8%). The optimum condition of reducing Cr is in pH 2,0 : whilst the pH for forming sediment are in the range pH 8-9,50.
For waste water treatment of electroplating it is suggested to use central system by mixing them up and use modul system. However if they have enough land they may treat or process the waste by their ow. For a capacity of 0.5 m3/day with 4 x run per day, one needs to have grease/oil trap, equalization tank, coagulation flocculation & sedimentation tank in one drums. A space of 3x3 m2 is needed. The construction drawing presented in figure 0,2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>