Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anjanette Pinasthika Alexander
Abstrak :
Resin komposit Bulk-Fill merupakan material yang dapat merestorasi kavitas dengan kedalaman 4-5 mm dalam satu kali penyinaran. Polimerisasi resin komposit dipengaruhi oleh durasi penyinaran dan metode penyinaran Light Curing Unit. Polimerisasi adekuat diperlukan untuk mendapatkan kekerasan permukaan dan Depth of Cure yang optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekerasan permukaan dan Depth of Cure resin komposit Bulk-Fill yang disinar menggunakan Light Curing Unit penyinaran pulsa selama 5, 10, dan 20 detik. Spesimen berjumlah 30 buah dibagi berdasarkan kelompok perlakuan yaitu kelompok durasi penyinaran (5, 10, dan 20 detik) dan penyinaran (pulsa dan kontinu). Spesimen berdiameter 6 mm dan tebal 4 mm diuji menggunakan Knoop Microhardness Tester dengan beban indentasi 50 g selama 10 detik pada 5 titik berbeda. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kekerasan permukaan yang disinar dengan Light Curing Unit penyinaran pulsa dan kontinu seiring pemanjangan durasi penyinaran. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada kekerasan permukaan di kelompok durasi penyinaran. Pada nilai depth of cure dengan kedua Light Curing Unit tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05). Sehingga disimpulkan, penyinaran pulsa Light Curing Unit selama 5, 10, dan 20 detik pada resin komposit Bulk-Fill mengalami peningkatan kekerasan permukaan yang signifikan dan penggunaan dua metode penyinaran sama baik pada nilai depth of cure. ......Bulk-Fill composite resin have been introduced with the purpose of time savings. It can be placed in a 4-5 mm thickness bulks to be photo-cured in one step. Polymerization of composite resins affected by the irradiation time and mode. Adequate polymerization is needed to obtain optimal surface hardness and Depth of Cure. This study aimed to evaluate the influence of different exposure time with pulse-lighting mode on Bulk-Fill composite resin surface microhardness and Depth of Cure. Thirty specimens divided into 3 groups of exposure time (5, 10, and 20 sec) and 2 groups of irradiation mode (pulse and continuous), 6 mm in diameter and 4 mm in thick were prepared. Each specimen was measured using Knoop Microhardness Tester at each surface. The result showed that irradiation of Bulk-Fill composite resin with pulse-lighting mode curing unit for 5, 10, and 20 seconds experienced a significant increase in surface hardness. The depth of cure values shows no significant difference among different irradiation mode. It was concluded that that Bulk-Fill composite resin irradiated at longer exposure time exhibited significantly higher surface microhardness than those irradiated at shorter time. Meanwhile, there was no significant difference between two different irradiation mode for depth of cure.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferditya Harley Perdana
Abstrak :
Latar belakang: Resin komposit nanofill dan bulkfill memiliki tampilan warna yang estetik. Warna resin komposit dapat berubah setelah dilakukan polimerisasi dengan light curing unit. Mode penyinaran pulsa yang memberikan suhu relatif rendah pada jaringan pulpa mulai dikembangkan sebagai alternatif penyinaran konvensional atau kontinu. Tujuan: Mengetahui pengaruh penyinaran mode kontinu dan pulsa terhadap perubahan warna resin komposit nanofill serta bulkfill. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik menggunakan 24 spesimen resin komposit yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan terdiri dari 2 kelompok penyinaran (pulsa dan kontinu) dan 2 kelompok resin komposit (nanofill dan bulkfill). Spesimen berbentuk silindris dengan diameter 6 mm dan tebal 2 mm yang direndam dalam 5 ml akuades serta disimpan dalam inkubator 37˚C selama 24 jam setelah dilakukan penyinaran untuk menyelesaikan polimerisasi. Pengujian warna dilakukan sebelum dan setelah polimerisasi dengan penyinaran pada spesimen menggunakan Colorimeter sebanyak 3 kali pada sisi yang sama namun posisi berbeda lalu diambil rata-rata untuk merepresentasikan seluruh permukaannya. Hasil: ΔL*, Δa*, Δb* dan ΔE hasil penyinaran kontinu baik pada resin komposit nanofill maupun bulkfill berturut-turut berkisar -1,03 – 1,30, 0,98 – 1,78, 1,24 – 2,66, dan 2,05 – 3,37. Sebagai pembanding, resin komposit nanofill dan bulkfill menghasilkan ΔL*, Δa*, Δb*, dan ΔE masing-masing berkisar dari -1,08 – 1,16, 0,97 – 1,69, 1,30 – 2,66, dan 2,04 – 3,34. Uji statistik menggunakan Independent T-Test menunjukkan ΔL*,Δa*, Δb* dan ΔE resin komposit nanofill hasil penyinaran mode kontinu dan pulsa berbeda tidak bermakna (p>0,05). Perbedaan tidak bermakna turut pula ditemui pada ΔL*,Δa*, Δb*, dan ΔE resin komposit bulkfill hasil kedua penyinaran (p>0,05). Kesimpulan: Mode penyinaran kontinu dan pulsa menghasilkan ΔL*, Δa*, Δb*, dan ΔE resin komposit nanofill maupun bulkfill yang tidak berbeda signifikan.
Background: Nanofill and bulkfill composite resins have an aesthetic color that could changed due to light curing polymerization. Pulse-lighting mode developed as an alternative to conventional or continous one in order to reduce temperature change on dental pulp cells. Aims: To evaluate the influence of continous-lightning and pulse-lightning mode on the discoloration of nanofill and bulkfill composite resins. Methods: Twenty four composite resin specimens devided into 2 groups of lighting mode (continous and pulse) and 2 materials (nanofill and bulkfill), 6 mm in diameter and 2 mm in thick prepared, then immersed in 8mL of aquadest and keep 37˚C incubator for 24 hours post irradiation in order to completion of polymerization. Changes in color parameter were measured using CIEL*a*b* system before and after composite resin polymerization for each specimen. Data were analyzed using Independent T-Test (p<0,05). Result: The ranges of ΔL*, Δa*, Δb* dan ΔE after continous-lighting on nanofill and bulkfill were -1,03 – 1,30, 0,98 – 1,78, 1,24 – 2,66 dan 2,05 – 3,37 respectively. In comparison, ΔL*, Δa*, Δb* dan ΔE after pulse-lighting on nanofill and bulkfill were -1,08 – 1,16, 0,97 – 1,69, 1,30 – 2,66 dan 2,04 – 3,34 respectively. ΔL*,Δa*, Δb* dan ΔE of nanofill composite resin on continous-lighting compared to pulse on nanofill composite resin exhibited no significant difference (p>0,05). The same result also found in bulkfill composite resin cured with continous-lighting compared to the pulse-lighting (p>0,05). Conclusion: Discolorization of nanofill and bulkfill composite resin induced by continous-lighting and pulse-lighting did not exhibit significanct difference.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library