Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khrisna Yudi
Abstrak :
ABSTRAK
Kelembagaan dalam pembangunan infrastruktur c.q. Light Rail Transit (LRT) perlu mendapatkan perhatian khusus karena skema kelembagaan yang tepat dapat menentukan keberhasilan pengelolaan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi skema kelembagaan yang pernah digunakan apabila diterapkan pada LRT, menyusun berbagai skenario skema kelembagaan LRT yang efisien dari sisi biaya, informasi dan pengambilan keputusan serta menyusun kerangka konsep kelembagaan LRT berbasis DSS. Metode analisa yang digunakan adalah Decision Support System untuk mengetahui pengelolaan skema kelembagaan optimal. Hasil penelitian ini adalah kerangka konsep kelembagaan yang memberikan efisiensi dari sisi biaya, informasi dan pengambilan keputusan.
ABSTRACT
Institutional framework in infrastructure c.q. Light Rail Transit (LRT) development has significant role that affect successness level of infrastructure management. This paper intention primarily are to obtain efficiency level if various institutional frameworks that widely applied around the globe were used in LRT, to design institutional framework alternatives considering efficiency in terms of cost, information and decision making. Last but not least, is to design LRT?s conceptual framework based on Decision Support System (DSS). Analytical method used is DSS which is very helpful in providing recommendation. The conclusion is conceptual framework that gave efficiency in terms of cost, information and decision making.
2016
T46646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ki Syahgolang Permata
Abstrak :
Berdasarkan Perpres No. 98 tahun 2015 dan perubahannya, tercantum penugasan PT Adhi Karya (Persero) untuk membangun Prasarana Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit Jabodebek yang meliputi: Jalur (termasuk konstruksi layang), stasiun, dan fasilitas operasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hasil evaluasi pendanaan Proyek tersebut dan mencari skema terbaik untuk pendanaan melalui Availability Payment, Deferred Payment, dan Corporate Financing melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) serta dampaknya terhadap ADHI. Berdasarkan hasil analisis dan paparan data kinerja yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan skema Availibility Payment dan Deferred Payment akan terjadi peningkatan hutang berbunga yang signifikan dibandingkan dengan menggunakan skema Corporate Financing melalui PMN. Sehingga alternatif pembiayaan yang terbaik bagi kinerja ADHI adalah dengan menggunakan skema Corporate Financing melalui PMN. ...... Based on Presidential Decree no. 98 Year 2015 and its amendments, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. was assigned to build the Jabodebek LRT which includes: lanes (including elevated construction), stations, and operating facilities. The purposes of this study are to understand the analysis of project's funding evaluation, to find the best funding scheme which options consist of Availibility Payment, Deferred Payment and Corporate Financing through Government Capital Injection (PMN) and to understand the impact of these funding schemes toward ADHI’s performance. Based on the analysis of existing data, it can be concluded by using Availability Payment and Deferred Payment schemes there will be significant increases in debt interest compared to Corporate Financing through PMN. Therefore, the best financing alternative is Corporate Finance through PMN.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Faried Karesya
Abstrak :
Tingginya dampak fisiologis akibat tekanan panas telah terjadi pada pekerja Proyek Jabodebek LRT Depo Jatimulya salah satunya adalah gangguan pada fungsi organ tertentu dalam tubuh (heat related illness) dimana pekerja mengeluhkan cuaca panas jika di siang hari yang menyebabkan 7 (tujuh) pekerja diantaranya pusing dan 3 (tiga) pekerja lainnya mengeluhkan cepat haus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tekanan panas dan keluhan subjektif pada pekerja proyek LRT Jabodebek Depo Jatimulya, baik outdoor (area lintasan) maupun indoor (OCC Building) sebanyak 185 responden. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional dan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan selama periode Agustus-Desember 2021. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden bekerja dengan nilai WBGT lebih dari NAB (67,0%) dan mengalami keluhan subyektif berat (73,5%). Dimana variabel temperatur udara (p-value = 0,000), kelembaban udara (p-value = 0,000), beban kerja (p-value = 0,001), pakaian kerja (p-value = 0,001), dan indeks tekanan panas (pvalue = 0,000), memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan subyektif. Sedangkan kecepatan aliran udara (p-value = 0,240) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan subyektif. Didukung dengan hasil pemodelan akhir, bahwa variabel indeks tekanan panas merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan keluhan subyektif (OR 4,191). Diharapkan kedepannya perusahaan melakukan pengendalian teknik, pengendalian administratif, dan pengendalian personal, untuk meminimalisir risiko kejadian keluhan subyektif kepada para pekerja ......Heat stress has had a large physiological impact on workers in Jabodebek Depo Jatimulya Light Rail Transit (LRT) Construction Project, one of which is a disruption in the function of certain organs in the body, where workers complain of hot weather during the day, which leads 7 (seven) workers had dizziness and 3 (three) other workers complain of thirst.The purpose of this study is to examine the association between workers' subjective complaints due to heat exposure among 185 workers, both outdoors and indoors. This study is quantitative research using a cross-sectional study design, primary and secondary data gathered between August and December 2021.The results showed that the majority of respondents worked with WBGT values of more than threshold values (67.0%) and experienced severe subjective complaints (73.5%). The air temperature (p-value = 0,000), air humidity (p-value = 0,000), workload (p-value = 0.001), workwear (p-value = 0.001), and heat pressure index (p-value = 0,000) have a significant relationship with subjective complaints, while the velocity of air flow (p-value = 0.240) does not. It is supported by the results of the final modeling that the heat pressure index variable is the most dominant factor related to subjective complaints (OR 4,191).It is hoped that in the future, the corporation will implement technical, administrative, and personal controls to reduce the likelihood of subjective complaints from employees.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Ajeng Paramitha Dhevy
Abstrak :
Proyek Light Rail Transit LRT merupakan solusi yang diusung oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan transportasi yang sangat kompleks, seperti kemacetan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor risiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek. Penelitian ini dilakukan menggunakan tools kuisioner dan dianalisis dengan qualitative risk analysis berbasis PMBOK Guide 5th Edition. Ditemukan tujuh risiko dominan yang selanjutnya ditentukan tindakan preventif dan tindakan korektif untuk mengelola risiko yang ada. Setelah dievaluasi, tindakan preventif yang paling tepat adalah dengan mitigasi risiko, sedangkan tindakan korektif yang paling tepat adalah dengan melakukan pembaharuan jadwal pelaksanaan. ......The Light Rail Transit LRT Project is a solution proposed by the government to overcome the complex transportation problems, such as congestion. The purpose of this study is to identify the dominant risk factors affecting project time performance during the construction. This research was conducted using questionnaire and analyzed by qualitative risk analysis based on PMBOK Guide 5th Edition. There are seven predominant risks, which are then determined for the preventive and corrective action to manage. Once evaluated, the most appropriate preventive action is risk mitigation, meanwhile the most appropriate corrective action is to update the project construction schedule.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Muhammad Fajri
Abstrak :
Banyak pemerintah pusat maupun daerah saat ini mengembalikan fokus strategi pembangunan mereka kepada kebijakan peningkatan transportasi publik untuk menanggulangi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi dari kemacetan lalu-lintas kendaraan bermotor di kota-kota mereka. Dengan tujuan tersebut, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memutuskan untuk membangun Light Rail Transit LRT di Kota Palembang dengan jalur dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin SMB II sampai ke kawasan Jakabaring. Namun, apakah pembangunan LRT di Kota Palembang cukup untuk mencegah terjadinya kemacetan total pada tahun 2019 dan apakah LRT Palembang akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Palembang yang telah terbiasa menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum eksisting? Dengan dasar pemikiran ini, diadopsi teori Transit Oriented Development TOD pada penelitian ini sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut. Penelitian ini berfokus pada analisis potensi penerapan konsep TOD pada kawasan Stasiun Simpang Polda LRT Kota Palembang dengan menggunakan beberapa indikator pengukur lsquo;TOD-ness rsquo; dari beberapa penelitian terdahulu dan TOD Standard oleh ITDP. Menggunakan 8 indikator pengukur potensi yang baru, penilaian potensi penerapan konsep TOD pada kawasan Stasiun Simpang Polda LRT Kota Palembang menunjukkan bahwa kawasan transit ini memiliki cukup potensi untuk diterapkannya konsep TOD dengan menerapkan beberapa rencana pengembangan pendukung konsep TOD.
Many central and local governments are now restoring the focus of their development strategy to public transportation improvement policies to address the health, social and economic impacts from traffic congestion in their cities. With this goal, the government of South Sumatera Province decided to build Light Rail Transit LRT in Palembang City with the route from Sultan Mahmud Badaruddin II Airport to Jakabaring area. However, is the development of LRT in Palembang city enough to prevent total traffic congestion in 2019 and whether LRT Palembang will be utilized by the people of Palembang City who have been accustomed to using private vehicles and public transportation existing With this rationale, the Transit Oriented Development TOD theory was adopted in this study as the answer to those questions. This study focused on analyzing the potential application of the TOD concept on the Simpang Polda Station Area by using several 39 TOD ness 39 measurement indicators from some previous research and TOD Standard by ITDP. Using 8 new potential indicators, the assessment of the potential application of the TOD concept on the Palembang City LRT Simpang Police Station showed that this transit area has enough potential for the implementation of the TOD concept by applying several supporting development plans.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana Indarwati
Abstrak :
ABSTRAK

Pembangunan LRT Kelapa Gading-Velodrome Fase I memiliki tujuan khusus untuk melancarkan Asian Games yang ke-18 di Jakarta pada tanggal 10 Agustus 2018. Namun waktu tersebut tidak dapat tercapai karena keputusan desain yang lama dan penambahan ruang lingkup pekerjaan di bangunan Transit Oriented Development (TOD). Di sisi lain pembangunan TOD ini merupakan jalur kritis jadwal proyek LRT Kelapa Gading-Velodrome Fase I. Oleh karena itu, untuk mempercepat waktu pelaksanaan maka dibuatlah pembagian zona dengan metode fast track. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan faktor-faktor dominan penentuan teknik zonasi dalam percepatan waktu serta mengembangkan konsep fast track dengan menggunakan alternatif teknik zonasi dalam percepatan waktu proyek. Metode penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan diolah menggunakan SPSS versi 20 hingga mendapatkan persamaan regresi. Kemudian mengembangkan konsep fast track berbasis zonasi menggunakan metode CPM dengan bantuan software Microsoft Project. Hasilnya adalah pembuatan zonasi akan ditentukan oleh kapasitas tenaga kerja dan risikonya serta zonasi grid adalah zonasi yang tepat dalam percepatan waktu pekerjaan struktur bawah karena waktu penyelesaian pekerjaan dapat tereduksi ±41 hari. Sementara zona dalam bentuk linear tidak dapat mengurangi durasi pekerjaan.


ABSTRACT

 


The development of Kelapa Gading-Velodrome LRT Phase I Project has a specific goal of launching the 18th Asian Games in Jakarta on August 10th, 2018. However, this time cannot be achieved because of the design takes a long time and there is an addition of work scope in the Transit Oriented Development (TOD) building. On the other hand, the construction of the TOD is a critical path for the LRT Kelapa Gading-Velodrome project phase I. Therefore, to speed up the implementation time, a zone division with the fast track method was made. The purpose of this study are to develop the dominant factors in determining zoning techniques in accelerating time and developing fast track concepts by using alternative zoning techniques in the acceleration of project time. This research method uses questionnaire instruments and processed by using SPSS version 20 to obtain a regression equation. Then developed the concept of the zoning-based fast track using the Microsoft. Project software. The result is zoning will be determined by labor capacity and its risk. Grid zoning is the right zoning in time acceleration of the lower structural work because the work completion time can be reduced ±41 days. While zones in linear form cannot reduce the duration of work.

 

2019
T54366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Anny Yumantini
Abstrak :
ABSTRAK
Pembangunan infrastruktur LRT di Wilayah DKI Jakarta membutuhkan biaya yang tinggi sedangkan kemampuan APBD Jakarta yang terbatas diperlukan suatu skema pendanaan yang memiliki kelayakan finansial tinggi agar dapat mengatasi kekurangan dana (financial gap) tersebut. Maka, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menentukan proporsi sumber pendanaan yang dapat diterapkan pada skema pendanaan LRT. Penelitian ini menggunakan data primer dari wawancara mendalam dan dianalisa deskriptif yang kemudian menggunakan analisa DSCR untuk pemodelan proporsi skema pendanaan. Hasil penelitian berupa skema pendanaan dengan proporsi sumber pendanaan yang dapat diterapkan dan memiliki kelayakan finansial tinggi dan layak diterapkan pada pembangunan infrastruktur LRT di Wilayah DKI Jakarta
ABSTRACT
Development of LRT infrastructure in Jakarta need a high cost while Jakarta have limited budget, this condition need a funding scheme that has high financial feasibility in order to overcome the shortage of funds (financial gap). Thus, the purpose of this study is to identify and determine the proportion of funding sources that can be applied to the LRT funding scheme. This study uses primary data from in-depth interviews and then analyzed using descriptive analysis DSCR for modeling the proportion of financing schemes. Results of the research is a financing scheme with the proportion of funding sources that can be implemented and have high financial feasibility and feasible on LRT infrastructure development in Jakarta
2016
T45976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Aprianti
Abstrak :
Tingginya tingkat pengguna infrastruktur berbasis rel seperti Kereta Api dan KRL mempengaruhi pemerintah untuk terus mengembangkan pembangunan infrastruktur rel. Terbukti adanya 23 rencana proyek pembangunan rel pada tahun 2015-2019 yang salah satunya adalah proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Banyaknya proyek pembangunan infrastruktur tidak didukung oleh ketersediaan dana pembangunan, dari keseluruhan total dana pembangunan infrastruktur, pemerintah hanya dapat membantu pengeluaran hanya sebesar 28. Untuk itu diperlukan sumber dana baru agar kebutuhan dalam proses pembangunan, operasi dan pemeliharaan LRT dapat terpenuhi. Model Land Value Capture dapat menjadi solusi pendanaan karena mengacu pada ide bahwa semua porsi kenaikan lahan yang timbul akibat adanya infrastruktur publik harus dikembalikan. Penelitian ini menghasilkan variabel yang berpengaruh terhadap nilai properti residensial yaitu variabel luas bangunan, jarak ke stasiun LRT, kedekatan dengan mall, taman dan sekolah favorit. Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan persamaan model hedonic price sebagai berikut: Ln Harga = 15.098 + 0.839 Mall + 0.335 Taman + 0.141 Jarak LRT(0-400) + 0.123 Jarak. ......The high level of use against rail such as Railways and, that affects the government to increase rail infrastructure development. There were 23 plans for rail construction project between 2015-2019, one of them is the Jabodebek Light Rail Transit (LRT) project. The large number of infrastructure development projects is not supported by sufficient funding, in fact the government just only expenditure about 28 from the total budget. For this reason, a new source of funds is needed for process of building, operating and maintaining LRT. Land Value Capture can be a solution because it refers the idea about all of land value uplift which araising from infrastructure must be returned to public. This study produces variables that discuss the value of residential property such as building area, distance to LRT stations, proximity to malls, parks and favorite schools. Based on these results, the hedonic price equation model is obtained as follows: Ln Price = 15,098 + 0.839 Mall + 0.335 Parks + 0.141 LRT Distance (0-400) + 0.123 LRT Distance (400-800) + 0.110 LRT Distance (800-1000) + 0.228 in Building + 0,460 Schools.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Shafly Syabana
Abstrak :

Cibubur termasuk ke dalam kawasan yang akan dilakukan pengembangan sistem jaringan transportasi perkeretaapian berupa light rail transit. Pengembangan transportasi berupa LRT tentu diikuti dengan munculnya potensi bangkitan dan tarikan perjalanan baru stasiun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh operasional stasiun LRT di kawasan Cibubur terhadap pelayanan lalu lintas jaringan jalan sekitarnya dan mengajukan alternatif rencana pengembangan untuk langkah optimasi pelayanan lalu lintas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan perangkat lunak VISSIM untuk simulasi model lalu lintas yang telah dibuat. Metode double constraint gravity model digunakan untuk membentuk matriks asal tujuan tahun dasar 2019. Dalam menentukan matriks asal tujuan tahun operasional LRT 2021, penulis menggunakan pendekatan growth rate. Penulis mengevaluasi hasil simulasi dari perencanaan stasiun LRT PT. Adhi Karya dengan skenario alternatif pengembangan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa operasional stasiun LRT Cibubur berdampak negatif terhadap pelayanan lalu lintas sekitar. Hal ini dapat dilihat dari kecepatan rata-rata jaringan yang mengalami penurunan dari 14 km/jam menjadi 6-9 km/jam. Delay average jaringan juga mengalami kenaikan dari 191 detik/kendaraan menjadi 351-733 detik/ kendaraan. Stop average jaringan juga mengalami kenaikan dari 10 detik/ kendaraan menjadi 23-50 detik/kendaraan. Dan nilai delay stop average juga mengalami kenaikan dari 75 detik/kendaraan menjadi 144-393 detik/kendaraan. Dari alternatif skenario pengembangan yang diusulkan, terpilih alternatif pembuatan flyover sebagai akses langsung dari dan menuju Jl.Transyogi sebagai pilihan terbaik untuk optimasi pelayanan jaringan jalan.

 


Cibubur is one of the area will be developed by the railway transportation network system in the form of light rail transit. Light rail transit development is obviously followed by the emergence of potential generation and attraction of the station’s new trips. This study aims to analyze the influence of Cibubur LRT station operational on the services of the surrounding road network traffic and also propose alternative development plan for the optimization of traffic services. In this study the author uses VISSIM for the traffic models simulation. The double constraint gravity model is used to form the origin destination matrix (OD) of the base year 2019. In determining the OD matrix of the LRT operational year 2021, growth rate approach is used. The author evaluates the simulation results of Cibubur LRT Station according to PT. Adhi Karya masterplan and the alternative scenarios which are proposed. The results obtained showed that the operation of the Cibubur LRT Station had a negative impact on surrounding traffic services. This can be seen from the average speed of the network which has decreased from 14 km / h to 6-9 km / hr. Delay average network also increased from 191 seconds / vehicle to 351-733 seconds / vehicle. Stop average network also increases from 10 seconds / vehicle to 23-50 seconds / vehicle. And the stop average delay also increases from 75 seconds / vehicle to 144-393 seconds / vehicle. From the alternative development scenarios proposed, it was chosen to make flyover as direct access from and to Jl. Transyogi as the best choice for optimizing road network services.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ashari Ciptaningrum
Abstrak :
Kecelakaan konstruksi terjadi karena pekerjaan konstruksi mengandung risiko dan bahaya yang tinggi. Terutama dalam pekerjaan ereksi baja di proyek-proyek pembangunan Stasiun Light Rail Transit (LRT), di mana para pekerja dihadapkan pada kondisi seperti bekerja pada ketinggian, melibatkan alat berat dan peralatan tajam, kondisi cuaca panas, dan durasi kerja yang panjang. Untuk menghindari kecelakaan pada pembangunan stasiun LRT, penilaian risiko diperlukan pada proses kerja ereksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat risiko keselamatan kerja dalam proses kerja ereksi baja di proyek pembangunan stasiun LRT oleh PT X dengan mengacu pada metode analisis risiko semi-kuantitatif AS/NZS ISO 31000: 2009 tentang Manajemen Risiko. Desain penelitian dilakukan dengan studi observasional dan pendekatan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa risiko tertinggi pekerjaan ereksi baja adalah jatuh, bertabrakan dengan bahan baja, komponen terjepit peralatan ereksi, dan kelelahan karena durasi kerja yang panjang. Kontrol yang disarankan termasuk menyediakan manlift untuk pekerja, menambah persediaan APD, menyediakan sistem hadiah & hukuman untuk pekerja, dan mengoptimalkan pengawasan oleh penyelia, manajer HSE, konsultan pengawas, dan kementerian perhubungan. ......Construction accidents occur because construction works carry high risks and hazards. Especially in steel erection work in Light Rail Transit Station (LRT) construction projects, where workers are faced with conditions such as; work at height, involving heavy equipment and sharp equipment, hot weather conditions, and long work duration. To avoid accidents at the LRT station construction, risk assessment is needed in the erection process. This study aims to determine the level of work safety risks in the steel erection work process in the LRT station construction project by PT X with reference to the AS / NZS ISO 31000: 2009 semi-quantitative risk analysis method on Risk Management. The research design was carried out with observational studies and descriptive analysis approaches. From the results of the study, it can be seen that the highest risk of steel erection work is falling, colliding with steel materials, components being squeezed by erection equipment, and fatigue due to long work duration. Suggested controls include providing manlift for workers, increasing PPE inventory, providing a reward & punishment system for workers, and optimizing supervision by supervisors, HSE managers, supervisory consultants, and the ministry of transportation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>