Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Karya Mandiri Pers,
050 MED
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Sosrowidjojo
Abstrak :
Tesis ini membahas kesenangan dalam mengkonsumsi pada pelanggan kedai kopi Tak Kie dan Bakoel Koffie. Penelitian ini bertujuan menunjukkan bagaimana konsumen kedai kopi Tak Kie dan Bakoel Koffie mendapatkan kesenangan ketika mengkonsumsi kopi di kedai tersebut pada saat waktu luang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warung kopi dapat menjadi gambaran gaya hidup masyarakat kota urban seperti Jakarta. Kesenangan mengkonsumsi di warung kopi menjadi gaya hidup walaupun diperoleh dengan cara yang alamiah ataupun direkayasa.
This thesis draws the pleasure of consumption of the consumers at two coffee shops; Tak Kie and Bakoel Koffie. The objective of this thesis is to show how the consumers of Tak Kie and Bakoel Koffie experience pleasure when consuming coffee at both coffee shops during leisure time. It is a qualitative research that uses the ethnography approach. The results show that coffee shops illustrate urban lifestyle like in Jakarta. The pleasure of consumption in coffee shops is then a lifestyle in the urban life, either taken naturally or man-made.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27557
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Heryanti
Abstrak :
Dewasa ini makanan cepat saji (fast food modern) seperti burger, pizza, fried chicken, french fries, dan sejenisnya sangat digemari terutama oleh para remaja. Makanan tersebut biasanya mengandung tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi natrium dan rendah serat. Konsumsi sering terhadap makanan cepat saji (fast food) akan berdampak pada meningkatnya kecenderungan kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnya dengan status gizi pada mahasiswa penghuni Asrama UI Depok Tahun 2009. Penelitian ini dilaksanakan di Asrama Mahasiswa UI Depok pada bulan April-Mei 2009. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diambil melalui kuesioner dan wawancara sedangkan data sekunder adalah gambaran umum Asrama UI Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 17,9% responden mempunyai kebiasaan makan cepat saji (fast food morning) frekuensi sering dan 89,7% responden berstatus gizi normal. Kebiasaan makan cepat saji (fast food), pengetahuan gizi, pola konsumsi, aktivitas fisik dan karakteristik orangtua tidak berhubungan dengan status gizi. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan status gizi (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), pengetahuan gizi, pola konsumsi, aktivitas fisik dan arakteristik keluarga dengan status gizi berdasarkan IMT, tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan status gizi berdasarkan IMT pada mahasiswa penghuni asrama UI Depok.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djuni Akbar
Abstrak :
Studi ini memfokuskan pada iklan tv, dimana dengan kemunculan berbagai stasiun tv swasta baru maka pemirsa mendapatkan banyak pilihan, disamping itu iklan-iklan yang mensponsori suatu program tayangan juga semakin bertambah frekwensi tayangannya. Peneliti tertarik mengambil iklan media tv karena beberapa alasan antara lain, karena media ini menampilkan aspek komunikasi yang cukup beragam seperti pendengaran, penglihatan, demikian juga akibat tayangan iklan tersebut bagi masyarakat akan membentuk konsumerisme. Pemilihan iklan produk ponsel diambil karena produk ini sedang banyak diperbincangkan. Sebagai market leader, Nokia sedang berusaha mempertahankan dan memperluas market sharenya di pasar ponsel Indonesia. Teks iklan tv Nokia 8310 diteliti dengan menggunakan metode yang dijelaskan oleh Guy Cook yaitu teks iklan diperlakukan sebagai pesan non-verbal. Pada tataran messo peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap seorang informan yang masuk dalam segmentasi pengguna ponsel tersebut, observasi juga dilakukan dengan mengikuti kegiatan informan ke kafe.Pada tingkat produksi peneliti mencoba menguraikan latar belakang produsen ponsel tersebut, posisi persaingannya, target konsumennya serta proses pembuatan ikian televisi pada umumnya, sehingga dapat diketahui latar belakang diluncurkannya iklan tv tersebut. Gambaran teks ikian Nokia 8310 pada kenyatannya tidak terlepas dari ideologi yang mendasari beroperasinya produsen ponsel tersebut Penciptaan adegan yang mencitrakan expresi diri serta gaya digunakan dalam menjuai ponsel tersebut. Citra yang diciptakan merupakan salah satu elemen dalam budaya yang berideologi yang dimiliki oleh produsen. Ideologi tersebut juga sedang memasyarakat dikalangan rakyat Indonesia, yaitu Ideologi materialisme dan kapitalisme.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beijing: Foreign languages Press, 2009
SIN 688.5051 EYE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
D.I. Yogyakarta people consupmtion in 1950's -1960's indicated a transnational culture process in the wide range spread of industrial commodities from industrial countries such as Europe, United States and asia....
PATRA 10(3-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yevita Nurti
Abstrak :
Banyak literatur menunjukkan bahwa peningkatan gizi anak atau kurang gizi pada anak berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat, ketahanan pangan, serta aspek sosial budaya masyarakat. Tulisan ini mencoba mempelajari gaya hidup masyarakat sebagai produk interaksi aspek ekonomi, katahanan pangan, serta aspekaspek sosial budaya terhadap kebiasaan makan anak balita di desa Sukamulya, Sukabumi. Penelitian dengan menggunakan metode observasi partisipasi ini beranjak dari adanya beberapa gejala yang teramati setelah terjadinya perubahan tanaman pertanian dan berbagai perubahan sosial budaya dan ekonomi masyarakat di Sukamulya. Tersedianya bahan-bahan pangan di lingkungan geografis, peningkatan ekonomi, serta masuknya praktisi medis pada tahun 1996, secara teoritis merupakan sarana untuk peningkatan gizi anak. Namun demikian gejala kurang gizi pada anak masih ditemui pada masyarakat Sukamulya, sehingga muncul asumsi bahwa pengetahuan mengenai makanan balita secara medis di satu sisi dan peningkatan ekonomi di sisi lainnya tidak merubah kebiasaan makan balita menjadi lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan tidak selalu disertai dengan peningkatan gizi. Uang belanja yang dikeluarkan untuk bahan pangan tidak berkaitan dengan jumlah pendapatan tetapi lebih berkaitan dengan karakteristik individu dan gaya hidup keluarga yang satu lama lain saling berinteraksi. Karakteristik individual yang dimaksud adalah menyangkut selera, sikap fatalistic, keinginan memasak, serta kearifan mengolah dan memvariasikan bahan makanan dalam keluarga. Sedangkan gaya hidup menyangkut gaya hidup yang kondusif dan tidak kondusif. Gaya hidup yang kondusif, seperti pemanfaatan lembaga kesehatan desa, senantiasa menggunakan pengetahuan secara medis untuk meningkatkan kualitas makan anak, cenderung memiliki keseimbangan dalam alokasi dana rumah tangga. Sedangkan gaya hidup yang tidak kondusif, seperti menolak pemanfaatan lembaga desa, alokasi dana cenderung untuk barang-barang selain bahan pangan, telah menyebabkan terjadinya kurang gizi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Titiwening
Abstrak :
Dalam kehidupan masyarakat kota metropolitan Jakarta yang kompleks, persoalan identitas menjadi sebuah permasalahan yang penting. Media, seperti televisi majalah dan internet membewa pengaruh besar bagi kehidupan dan gaya hidup masyarakat kota, termasuk di dalamnya permasalahan identitas. Media membentuk image yang membangun identitas. Identitas sebagai hasil bentukan media menjadi sesuatu yang selalu berubah. Media menyediakan berbagai macam pilihan identitas bagi individu dan individu membangun identitas melalui media. "Punk" merupakan salah satu pilihan identitas remaja metropolitan yang keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari image yang dibentuk oleh media. "Punker" menentukan "batas" identitasnya sendiri dan melalui media, fanzine dan newsletter mereka membentuk image "Punk", menyebarkannya ke berbagai tempat, melintasi "batas" teritorial. "Punk" menjadi sebuah permasalahan metodologis ketika setiap individu yang mengaku sebagai "Punker" menentukan "batas" identitasnya sendiri dan ia masuk di dalamnya. Seorang yang mengaku sebagai "Anarcho Punk" punya `batas' identitas "Punk" yang berbeda dengan "Street Punk''dan "Eco Punk", demikian pula dengan pengakuan "Punk politis" dan "Punk non politis". Mereka masing-masing mengaku sebagai "Anak Punk" yang sebenarnya, mereka adalah representasi dan identitas "Punk". Tesis ini menawarkan konsep "zona" sebagai alternatif penyelesaian permasalahan metodologis dalam penelitian antropologi pada masyarakat kompleks. "Zona" merupakan "ruang identita"', dilihat sebagai sebuah "arena" dengan "batas" abstrak yang dibentuk oleh komunitas, dan bersama dengan representativitas mewujudkan identitas. Identitas dibangun oleh komunitas melalui dialektika antara "zone" dan repesentativitas. "Zona" merupakan ide yang dibangun oleh komunitas dan representativitas, yang diaktualisasikan dalam penampilan fisik, tingkah laku; merupakan sarana untuk mewujudkan ide dan mendapat pengakuan dari yang lain. "Zona Punk" dibentuk oleh kaum "Punker" melalui media, musik dan gaya hidup "Punk" sebagai representasi dari identitas "Punk". "Batas zona" menjadi ada ketika seseorang membuat pengakuan bahwa dirinya adalah "Punker", ketika ia menganggap dirinya adalah representasi dari identitas "Punk". Konsep "zona" diharapkan bisa memberikan pemecahan persoalan identitas dalam metodologi antropologi, di mana peran media sangat besar dalam pembentukan identitas remaja kota metropolitan.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Jubaedah
Abstrak :
Sumber daya manusia merupakan kekuatan utama pembangunan Indonesia sebagai negara berkembang, oleh sebab itu diperlukan sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial, untuk itu diperlukan pola hidup sehat. keadaan ini sesuai dengan Paradigma sehat 2010. Melihat kompleknya permasalahan gaya hidup, mendorong penulis untuk mengetahui sejauh mana gambaran gaya hidup sehat mahasiswa, serta hubungan karakteristik mahasiswa (jenis kelamin, umur, pendidikan Ayah, pendidikan Ibu), pengetahuan mahasiswa tentang gaya hidup sehat, Sikap terhadap gaya hidup sehat, serta Lingkungan sosial (aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, keaktifan komunikasi dalam keluarga, keaktifan komunikasi dalam kelompok sebaya, informasi media massa) dengan gaya hidup sehat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah 314 sampel. Variabel yang diteliti sebagai variabel dependen yaitu gaya hidup sehat, sedangkan variabel Independen adalah jenis kelamin, umur, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pengetahuan, sikap, aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, keaktifan komunikasi dalam keluarga, keaktifan dalam kelompok sebaya, informasi media massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 % mahasiswa memiliki gaya hidup sehat. Uji Chi-square menunjukkan ada hubungan bermakna antara jenis kelamin, umur, sikap, aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, informasi media massa dengan gaya hidup sehat. Berdasarkan analisis regresi logistik, variabel yang signifikan berhubungan dengan gaya hidup sehat adalah sikap, aktifitas dalam kelompok sebaya, status perkawinan orang tua, informasi media massa, sedangkan variabel yang paling berpengaruh terhadap gaya hidup sehat adalah sikap. Adapun peluang mahasiswa yang mempunyai sikap positif terhadap gaya hidup sehat sebesar 3,52 kali untuk mempunyai gaya hidup sehat dibandingkan dengan mahasiswa yang mempunyai sikap negatif terhadap gaya hidup sehat setelah dikontrol dengan variabel Aktiftas dalam kelompok sebaya status perkawinan orang tua dan informasi media massa. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pengelola program kesehatan dan pendidikan agar mengantipasi gaya hidup mahasiswa melalui peningkatan kegiatan aktifitas olahraga kesehatan dan penyuluhan gizi serta diadakan pemeriksaan kesehatan, selain itu diperlukan penelitian lanjutan dengan menggunakan rancangan metode yang berbeda agar dapat memprediksi peluang gaya hidup sehat. ...... Factors Associated to Health Life Style of University Student in Government University X, 2003The Human resources is a main power for development of Indonesia as a growth country. In connection that needs human resources in good health, phisicaly and social, for that needs a healthy life style, this condition appropriate with Paradigma Sehal 2010. See a complex problem of a life style, this motivated writer to knows as far as ilustrasion of a healthy life style in university student, and relation between carateristic university student (gender, age, parents education), acknowledge of a healthy life style, attitude for a healthy life style, a circel of social (activity in the same age group, status of parent marriage, activity communication in family and the same age group, information of mass media) with a healthy life style. The design of study is cross sectional with total sample 314 respondent, The variable used a variable dependent is healthy life style and variabel independent is gender, age, parent education, acknowledge of a healthy life style attitude for a healthy life style, activity in the same age group, status of parent marriage, activity communication in family and the same age group, information of mass media. The result shows that 50% of university student have a healthy life style. Chi-square test shows a maning relation between sex, age, altitude, activity in the same age group, status parent marriage, information of mass media with a healthy life style. Based on logistics regretion analysis, the significant variable correlation with a healthy life style is attitude, activity in the same age group, status parent merriage, information of mass media, while the most influential variable a bout a healthy life style is attitede. It so happens opportunity of university student which have positive attitude a bout a healthy life style as big as 3,25 times to have a healthy life style compare with university student which have negative about a healthy life style after controlled with the activity variable in the same age group, status parent marriage and information of mass media. Based on result of research suggested to health program and education organizer in order to anticipation a life style university student throught increase activity health, sport, illumination of nutrition and needs research continuation with used the different methode design in order to prediction the opportunity a healthy life style.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T 11149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.C. Oetami Prasadjaningsih
Abstrak :
Awal pemikiran penelitian ini terjadi karena adanya fenomena bahwa ternyata orang berhutang tidak lagi dalam kondisi kekurangan. Penelitian Berthoud & Kempson, 1990, menemukan fakta bahwa orang yang berpenghasilan tinggi makin berani berhutang/meminjam lebih banyak. Saat ini fasilitas untuk berhutang guna mendapatkan sesuatu dengan segera dan mudah juga sangat marak ragamnya. Namun ternyata reaksi konsumen menanggapi berbagai situasi dan fasilitas tidak sama. Berdasarkan hal-hal demikian adakah gaya hidup, sistim nilai, kepribadian, atau sikap yang berbeda diantara reaksi konsumen yang berbeda-beda itu? Pelbagai reaksi orang menentukan pilihan berhutang atau tidak berhutang dapat dipahami melalui 5 asumsi teori, yaitu:
1. Permanent Income Hypothesis (PIH)
Permanent Income Hypothesis mendapatkan pada ekspektasi atau harapan terhadap pendapatan, apakah perolehannya itu dipersepsikan sebagai yang permanen atau hanya bersifat sementara saja. 2. Life Cyde Theory (LCT)
Life Cyde Theory irii memberi pandangan bahwa secara khusus individu mengalami perolehan pendapatan yang berbeda dalam masa hidupnya LCT mengungkapkan pula bahwa kemilikan kekayaan akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang. 3. Konsep Duessenberry
Memperkenalkan teori konsumsi yang melibatkan pembandingan sosial sebagai proses sentral dalam keputusan berkomsumsi. 4. Sentimen Konsumen
Asumsi ini menghubungkan teori konsumsi dengan bagaimana perasaan seseorang tentang keputusan-keputusan dan persoalan ekonomi pribadinya dimana hal tersebut berhubungan dengan kinerja ekonomi makro akhir-akhir. 5. Mental Accounting
Yaitu konsep yang diduga dipakai individu untuk membentuk perhitungan psikologi; menghubungkan antara biaya dan kemanfaatan (cost-benefit) dalam menentukan pilihan individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan dimensi gaya hidup, sistim nilai, nilai perilaku, kepribadian, dan sikap terhadap perilaku seseorang memilih berhutang atau tidak berhutang dalam mengkonsumsi barang tahan lama. Dan dimensi apa saja yang dapat memprediksi pilihan konsumen tersebut. Penelitian ini dilakukan pertengahan September 1997 sampai dengan awal Oktober 1997 terhadap konsumen yang merasa dalam tahapan siklus hidup masa kerja produktif saja; dengan kriteria penghasilan di atas Rp. 400.000,-/bulan. Metode pengambilan sampel menggunakan 'Non Probability Sampling' yang sifatnya purposif. Jumlah responden yang diikutsertakan dalam penelitian adalah 271 konsumen, terdiri atas 130 wanita dan 141 laki-laki. Dari sisi pilihan perilaku terdapat 171 orang pernah berhutang dan 100 orang tidak pernah berhutang selama 2 tahun terakhir ini dalam hal mengkonsumsi barang-barang tahan lama, untuk keperluan sendiri-bukan bisnis. Pengambilan data dilapangan melalui perangkat kuesioner. Alat ukur yang digunakan dalam penilaian ini adalah AIO (gaya hidup), Nilai Idaman Dalam Kehidupan 1 LOV, Nilai Perilaku Kredit, Kepribadian (Introvert-Ekstrovert Eysenck dan Locus of Control-IPC Levenson) serta sikap terhadap berhutang yang berbobot positif dan negatif. Selain pengukuran di atas, juga disertakan data demograti responden, baser transaksi yang dilakukan, sarana yang dipakai untuk berhutang, barang yang dibeli & yang diinginkan untuk 5 tahun yang akan datang dengan cara hutang atau tidak hutang. Juga diungkapkan tentang keberadaan responden dalam kelompok kombinasi perilaku berhutang dan menabung. Analisis data dilakukan degan metode 'stepwise' - secara komputerisasi dengan menggunakan PCISPSS for windows release 7.51. Teknik anaiisis yang dipergunakan adalah Anova one way, Chi Square dan Analisis Diskriminan. Hasil analisisi menunjukkan bahwa sikap pro kontra terhadap berhutang tidak dapat membedakan secara signifikan tipe gaya hidup. Gaya Hidup bergengsi saja yang dapat membedakan secara bermakna terhadap pilihan perilaku berhutang-tidak berhutangnya konsumen. Nilai Idaman Dalam Kehidupan (IDK) tidak memberakan makna secara signifikan pada sikap pro kontra berhutang, juga pada pilihan perilaku konsumen untuk berhutang atau tidak berhutang. Nilai perilaku kredit yang merupakan penjabaran nilai IDK lebih membuktikan secara sangat bermakna baik terhadap sikap pro kontra berhutang maupun terhadap pilihan konsumen untuk berhutang-tidak berhutang. Faktor kepribadian yang secara signifikan membedakan adalah rid Introvert-Ekstrovert. Konsumen yang berhutang lebih mencerminkan ciri-ciri kearah Ekstravert yang bersifat Impulsif (menurutkan kata Kati), berfikir praktis, dan cenderung memakai konsep fleksibet. Sedangkan konsumen yang tidak berhutang menampilkan ciri-ciri kearah Introvert yang bersifat reflektif (banyak pertimbangan), terkendali dan cenderung mendasarkan pada patokan-patokan yang baku pada setiap menghadapi situasi. Faktor sikap yang didukung oleh alasan-a[asan yang dianut secara bermakna mempengaruhi pilihan konsumen untuk berhutang/tidak berhutang. Semakin beranggapan berhutang itu memberi beban dan perlu perhitungan yang seksama, mendorong berkonsumsi lebih, malu terhadap lingkungan maka konsumen cenderung menunjukkan untuk menghindari hutang. Sementara yang bersikap pro terhadap berhutang memberi tampilan persetujuan bahwa dengan berhutang lebih berhemat, praktis, dapat segera memperoleh barang yang diinginkan, tidak perlu jadi beban pikiran dan cenderung mengabaikan rasa malu terhadap lingkungan. Studi ini tidak berhasil membuktikan bahwa kepribadian Locus of Control membedakan pilihan perilaku berhutang perorangan. Hal ini diduga adanya sampel yang tidak sebanding.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>