Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asri Meiy Andini
"Infeksi HIV pada anak merupakan masalah kesehatan global yang memberikan dampak terhadap morbiditas dan mortalitas. Berkembangnya terapi antiretroviral menyebabkan infeksi HIV berkembang menjadi suatu penyakit kronis dan mempengaruhi kualitas hidup pengidapnya. Diagnosis HIV pada anak penting dilakukan secara dini karena merupakan langkah awal untuk memulai terapi dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup.
Terbatasnya data di Indonesia mengenai kualitas hidup anak terinfeksi HIV membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kualitas hidup anak yang terinfeksi HIV dan hubungannya dengan waktu diagnosis. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional yang melibatkan 90 anak yang berobat jalan di Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo.
Penilaian kualitas hidup dilakukan menggunakan instrumen PedsQL 4.0 Generic Core Scale. Kualitas hidup menurut orangtua menunjukkan responden yang memiliki kualitas hidup normal sebanyak 70%. Sedangkan menurut anak terdapat 75,9% anak memiliki kualitas hidup normal. Sebagian besar (70%) responden didiagnosis HIV pada usia di atas 18 bulan. Dilakukan uji chi-square dan didapatkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara waktu diagnosis dan kualitas hidup anak terinfeksi HIV (nilai p>0,05).

HIV infection in children is a global health problem that is growing quickly and have an impact on morbidity and mortality. The development of highly active antiretroviral therapy causes HIV infection develops into a chronic disease and affect the quality of life. Early diagnosis of HIV in children is important because it is the first step to initiating therapy and expected to improve the quality of life.
The limited data on the quality of life of HIV-infected children in Indonesia makes researchers interested in conducting research on the quality of life of HIV-infected children and their relation to the time of diagnosis. The design used in this study is cross-sectional involving 90 children in Dr.Cipto Mangunkusomo hospital.
Assessment of quality of life is done using an instrument PedsQL 4.0 Generic Core Scale. Quality of life according to parents showed respondents who have a normal quality of life as much as 70%. Meanwhile, according to the child are 75.9% of children have a normal quality of life. Most (70%) of respondents were diagnosed with HIV at the age of 18 months. Chi-square test have been done and found no significant relation between tim
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Setiawan Yan Pradono
"Bantalan merupakan salah satu bagian dari susunan konstruksi dari jalan rel yang berfungsi sebagai landasan tempat rel bertumpu, sehingga harus cukup kuat untuk menumpu beban dari moda jalan rel yang berjalan diatasnya maupun seluruh komponen struktur penyusun suatu jalan relnya itu sendiri. Bahan material yang biasanya digunakan pada bantalan adalah kayu, baja dan beton. Pemilihan bahan material tersebut merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi efisiensi dari pendayagunaan sumber daya alam sehubungan dengan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan, selain itu juga dilihat dari sisi ekonomi dalam hal biaya yang dikeluarkan untuk pembangunannya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan untuk menentukan alternatif bentuk dari bantalan rel yang dapat membandingkan dari ketiga jenis material tersebut yang paling efisien dan ekonomis dalam menunjang masa layanan (life time) dari kekuatan struktur yang dapat dipikul oleh bantalan dalam jangka waktu tertentu. Penelitian ini adalah penelitian analisis komparasi dari beberapa alternatif tipe bantalan rel yang paling sesuai dilihat dari segi teknis dan ekonomi jika diaplikasikan pada konstruksi jalan rel untuk moda angkutan trem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa alternatif tipe bantalan yang paling sesuai adalah tipe bantalan beton melintang.

Sleeper is one part of the order of construction of the rail road that serves as a platform where the rail rests, so it must be strong enough to support the load of the mode of track that runs above it and all components of the compiler structure of a rail road itself. His materials are commonly used in the sleepers is wood, steel and concrete. Election materials is one thing that can affect the efficiency of utilization of natural resources in relation to the concept of environmentally development, it is also viewed from the side of the economy in terms of cost incurred for its construction. Therefore, in this study was conducted to determine alternative forms of sleepers who can compare the three types of material is the most efficient and economical in supporting the service (life time) of the power structures that can be carried by sleepers within a certain timeframe. This research is a comparative analysis of several alternative types of sleepers are most suitable in terms of technical and economical if applied to the construction of railways for tram transport modes. The results showed that out of several alternatives the most suitable type of sleepers is a type of cross-sleeper concrete."
2010
S1530
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Taufik Syahran P.
"Beberapa studi menunjukkan bahwa membengkaknya pekerja sektor informal yang terjadi di daerah perkotaan disebabkan terbatasnya daya serap sektor formal. Meningkatnya jumlah angkatan kerja di kota, diantaranya dikarenakan oleh arus migrasi dari desa. Kelompok pendatang (migran) yang tidak dapat tertampung di sektor formal, alternatif pilihan yang paling tepat adalah menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dengan cara memasuki pekerjaan di sektor informal.
Tesis ini mencoba menganalisis apakah probabilitas maupun resiko dalam memasuki pekerjaan di sektor informal ditentukan oleh status migrannya atau lebih ditentukan oleh variabel sosial demografinya seperti umur, tingkat pendidikan, tempat tinggal kota-desa, tempat tinggal botabek-lainnya, status kawin dan jenis kelamin dengan menggunakan data sensus penduduk 1990. Studi dilakukan untuk Propinsi Jawa Barat, karena kedekatannya dengan pusat pemerintahan sehingga pembangunannya berkembang lebih pesat dan sekaligus merupakan propinsi yang banyak dituju migran.
Kriteria migran yang digunakan adalah migran berdasarkan propinsi tempat lahir (life time migrant). Disamping itu variabel kontekstual yang ikut dianalisis adalah PDRB perkapita dan angka pengangguran dari migran dan non migran yang bersangkutan berdomisili. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis inferensial dengan menggunakan model regresi logistik berganda.
Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status migran dengan pekerjaan sektor informal. Selanjutnya hasil analisis status migran menurut masing-masing variabel sosial demografi dan variabel kontekstual seperti disebutkan di atas menunjukkan bahwa secara statistik ada pengaruh yang signifikan dalam memasuki pekerjaan sektor informal. Jika analisis deskriptif dihubungkan dengan temuan inferensial untuk menghitung besarnya proporsi migran dan non migran menurut variabel yang diperhatikan, ternyata hasilnya menunjukkan pola yang sama dan konsisten. Hal ini disebabkan regresi logistik berganda yang dipakai adalah model terlengkap."
2000
T7123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinisuka, Ngapuli I.
"Studi keandalan analisis waktu hidup dan peninjauan ekonomis sejalan dengan gagasan untuk mengemilinasi satu sirkuit hantaran udara 150 kv menurut teknik value engineering untuk kasus transmisi kosambi baru-grogol akan memberikan keuntungan ekonomis yang nyata dan memperlihatkan keandalan yg dpt diterima. Analisis yg sederhana ini terdiri dari dua bagian yg pertama adalah berdasarkan data dan kejadian sedangkan yg kedua adalah analysisberdasarkan data riil rata-rata pd 68 sirkuit 150 kv yg ada di PT PLN (Persero) P3B area 2.Dari sisi pandang yg berlaku terhdap keandalan akan di dpt resiko ekonomis, ketersediaan dan life time yg dihubungkan dengan penghematan CAPEX yg dibandingkan dengan biaya tahunan dan persent value cash flow sebelum dan sesudah eliminasi satu sirkuit hantaran udara 150 kv."
Jurnal Teknologi, 2002
JUTE-XVI-1-Mar2002-17
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Afifah
"Transformator merupakan komponen utama dalam sistem distribusi tenaga listrik ke konsumen, jika terjadi kerusakan pada transformator maka penyaluran tenaga listrik menuju konsumen akan terhenti sehingga SAIDI dan SAIFI dari PLN akan meningkat. Tingginya suhu pada transformator dapat menyebabkan degradasi pada isolasi transformator. Ketika suhu pada kumparan naik sampai batas 110 C maka akan terjadi degradasi pada isolator dan sisa umur dari transformator akan berkurang. Kerusakan transformator dapat menyebabkan gangguan pada sistem tenaga listrik dan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Sebelum transformator mengalami kerusakan harus dilakukan penggantian secara efisien hingga transformator benar-benar dikategorikan tidak efisien lagi untuk digunakan, hal ini dapat dilakukan dengan mengganti transformator yang akan mengalami kerusakan. Prediksi rentang waktu transformator beroperasi secara efisien dan normal sebelum terjadi kerusakan dapat dilakukan dengan menggunakan pemodelan termal. Standar pemodelan termal yang digunakan merupakan standar yang dikeluarkan oleh IEEE (IEEE std C57.91-1995). Parameter utama yang digunakan dalam memprediksi umur ini adalah Hot Spot Temperature (HST). Nilai perolehan HST dihitung menggunakan software MATLAB dengan standar perhitungan Annex G yang sesuai dengan standar IEEE. Dengan memperoleh HST usia pakai transformator dapat ditentukan. Penelitian ini melihat pengaruh dari pembebanan, suhu hot-spot, dan suhu ruang terhadap umur pakai transformator. Semakin nilai dari ketiga faktor tersebut maka semakin cepat transformator akan rusak, dengan persen pengurangan umur transformator yang akan meningkat secara eksponensial. Pemberian nilai pembebanan, suhu hot-spot, dan suhu ruang tertinggi pada penelitian ini memberikan persentase pengurangan umur sebesar 0.0888332, 0.0193394, dan 0.020753 secara berurutan.

Transformer is one of the main components in distribution system of electrical power system towards the consumers, thereby any damage to the transformers will hinder the distribution of electricity towards the consumers, and in turn will make the SAIDI and SAIFI levels go up. High temperature in transformers can cause degradation in the insulation of transformers which in turn will cause failure in transformers. When the temperature in winding reaches or goes beyond the limit of 110 C, a degradation in insulation will start happening and the remaining life of transformers will decrease. Damage in transformers will cause disturbance in electrical power system and result in a major economic loss. Before damages occur, transformers need to be changed up until it is deemed to be no longer efficient, this can be done by replacing the transformer that is about to be damaged. To predict when a transformer is about to break, a calculation is made based on thermal modelling according to IEEE Std C57.91-1995 with its most prominent variable being Hot Spot Temperature (HST). HST is obtained by MATLAB programming using Annex G of IEEE Std. C57.91-1995. By obtaining HST thus the remaining lifetime of transformers can be predicted. This research analysed the effect of loading, hot-spot temperature, and ambient temperature on the remaining lifetime of a transformer. The higher those three factors are, the quicker the transformer will break, with loss of life percentage increasing exponentially. The highest loading, hot spot temperature, and ambient temperature given in this research gives percent loss of life 0.0888332, 0.0193394, 0.020753 respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library