Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Ulfah Amanda
"Laporan magang ini membahas tentang analisis atas kesesuaian aktivitas pengendalian risiko pada tingkat entitas PT JZZ . Analisis dilakukan dengan cara memetakan ulang (re-mapping) dan membandingkan kesesuaian aktivitas pengendalian risiko tingkat entitas terhadap The Committe of Sponsoring
Organization of the Treadway Commission (COSO) Integrated Framework 2013.
Hasil analisis menunjukan bahwa aktivitas pengendalian risiko tingkat entitas
milik PT JZZ cukup bagus, tetapi masih menggunakan pedoman COSO Integrated Framework 1992 sehingga diperlukan perbaikan.

This internship report discusses about the analysis of suitability of risk control at the entity level in PT JZZ. The analysis is carried out by re-mapping and
comparing the suitabilty of risk control activities at entity level to The Committe
of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) Integrated
Framework 2013. The analysis result show that PT JZZ’s entity level risk control
activities is fairly good, but still use the COSO Integrated Framework 1992, so it
needs some improvement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Ghifari Andika
"Pengendalian proses di industri desalinasi sangat penting untuk mengoptimalkan operasi dan mengurangi biaya produksi. Pengendali proporsional, integral, dan derivatif (PID) umum digunakan, namun tidak selalu efektif untuk sistem coupled-tank yang kompleks dan nonlinier. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan algoritma reinforcement learning (RL) dengan algoritma Deep Deterministic Policy Gradient (DDPG) untuk mengendalikan ketinggian air pada sistem coupled-tank. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem pengendalian ketinggian air menggunakan RL berbasis programmable logic controller (PLC) untuk mencapai kinerja optimal. Sistem diuji pada model coupled-tank dengan dua tangki terhubung vertikal, di mana aliran air diatur untuk menjaga ketinggian air dalam rentang yang diinginkan. Hasil menunjukkan bahwa pengendalian menggunakan RL berhasil dengan tingkat error steady-state (SSE) antara 4,63% hingga 9,6%. Kinerja RL lebih baik dibandingkan PID, dengan rise time dan settling time yang lebih singkat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa RL adalah alternatif yang lebih adaptif untuk pengendalian level cairan di industri dibandingkan dengan metode konvensional.

Process control in the desalination industry is crucial for optimizing operations and reducing production costs. Proportional, integral, and derivative (PID) controllers are commonly used but are not always effective for complex and nonlinear coupled-tank systems. This study explores the use of reinforcement learning (RL) with the Deep Deterministic Policy Gradient (DDPG) algorithm to control the water level in a coupled-tank system. The objective of this research is to design a water level control system using RL based on a programmable logic controller (PLC) to achieve optimal performance. The system was tested on a coupled-tank model with two vertically connected tanks, where the water flow is regulated to maintain the water level within the desired range. Results show that control using RL achieved a steady-state error (SSE) between 4.63% and 9.6%. RL performance was superior to PID, with faster rise and settling times. This study concludes that RL is a more adaptive alternative for liquid level control in industrial settings compared to conventional methods."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Chairudin
"ABSTRAK
Berdasarkan Perpres 5 tahun 2006, pemerintah menargetkan penggunaan gas alam menjadi 30% pada tahun 2025. Disisi lain kebutuhan listrik meningkat sehingga peluang Pembangkit Listrik Tenaga Gas/ Gas Uap makin berkembang. Pertumbuhan beban ini tetap mengutamakan visi andal, aman,akrab lingkungan dengan cara melaksanakan inspeksi Sertifikat Laik Operasi (SLO) pembangkit. Pada inspeksi SLO belom pernah ada kajian analisis resiko oleh karena itu dilakukan analisis resiko pada pemeriksaan peralatan utama dan pemeriksaan lingkungan dengan metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assesment Dan Determine Control).
Terdapat 21 (dua puluh satu) tabel HIRADC dengan 51 resiko K3 yang penilaian resikonya dikategorikan menjadi 2 kelompok, sedang dan menengah. Resiko terbesar paling banyak ditemukan saat dilakukan inspeksi pada peralatan-peralatan yang bersifat elektrikal yaitu 20 resiko K3 dengan Tingkat Penting = Tinggi. Tindakan penanggulangan resiko dapat dilakukan dengan melakukan Level Pengendalian (LP) di L4 Administrative Control, L5=APD dengan mewajibkan semua aktivitas inspeksi SLO untuk menggunakan APD yang lengkap sesuai dengan kondisi masing-masing. Khusus untuk perbaikan dikarenakan adanya kerusakan maka dibutuhkan LP L3 Enginering change. Setelah dilakukan pengendalian resiko, menunjukkan penurunan Nilai Penting dimasing-masing resiko K3.

ABSTRAK
Based on Presidential Decree No. 5 of 2006, the government is targeting 30% the use of natural gas in 2025. On the other hand electricity demand increases so chances to Gas /Combine Cycle Gas Turbine Power Plants to growing. This growth is still maintaining the vision of reliable, secure, green environment by carrying out an power plant operational acceptance certificate Inspection or Sertifikat Laik Operasi (SLO). Risk analysis study on SLO inspection at major equipment inspection and examination environment with HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) methode has not be done.
There are 21 HIRADC table with 51 top event risk assessment categorized into two groups, moderate and middle. The biggest risk is most prevalent at the time of inspection electrical devices that are 20 top event risk with Important levels or Tingkat Penting (TP) = High . Risk mitigation actions can be done by performing a level Control or Level Pengendalian (LP) in the L4=Administrative Control, L5 = PPE by requiring all SLO inspection activities to use full PPE in accordance each conditions. Especially due to the damage it takes repairs or LP L3 = Enginering change. After controlling risk, the matrix show the Important Value or Nilai Penting (NP) decreasing in each of top event risk"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library