Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Pangesti Aji
"ABSTRAK
Teknologi Terahertz THz yang berada pada rentang frekuensi 0,1 ndash; 10 THz merupakan salah satu alternatif teknologi untuk aplikasi pencitraan maupun komunikasi nirkabel. Redaman atmosfir yang tinggi di rentang frekuensi tersebut menyebabkan kebutuhan akan perancangan antena sumber gelombang THz dengan kinerja gain dan efisiensi tinggi. Antena lensa dielektrik merupakan salah satu jenis antena yang jamak digunakan pada aplikasi pencitraan karena dapat menghasilkan kinerja gain yang tinggi dengan lebar pancar yang sempit dan menghasilkan citra beresolusi tinggi. Pada penelitian ini, dilakukan studi mengenai antena bow-tie dengan modifikasi capacitive bar dan double crossed sebagai sumber peradiasi gelombang THz. Substrat dan lensa berbahan Silikon dengan konstanta dielektrik tinggi digunakan untuk meningkatkan kinerja gain dan efisiensi. Untuk menanggulangi efek refleksi internal pada lensa maupun substrat, lapisan anti pemantulan matching layer diterapkan pada permukaan lensa menggunakan teknik quarterwavelength, cascaded, dan optimal. Dari hasil simulasi yang dilakukan, kombinasi bow-tie dengan capactive bar menghasilkan peningkatan gain sebesar 32,69 dB dengan efisiensi radiasi sebesar 90,4 . Untuk antena bow-tie double crossed peningkatan gain antena didapatkan hingga 33,78 dB dengan efisiensi radiasi sebesar 83,1 , dengan peningkatan kinerja side lobe level SLL sebesar -11,7 dB bidang-E dan -11,3 dB bidang-H .

ABSTRACT
Terahertz THz technology which lies in the 0.1 10 THz frequency range is one of the technology alternatives in wireless imaging and communications applications. The high atmospheric loss in this frequency range leads to the need for a high gain and efficiency THz source antenna. Dielectric lens antennas are one of the most common types of antennas used in imaging applications because they can produce high gain performance with narrow beamwidth and a high resolution images. In this study, simulation of bow tie antennas with capacitive bar and double crossed modifications is performed as a THz wave radiation source. High dielectric Silicone substrate and lenses are used to improve the gain and efficiency performances. To cope with the effect of internal reflection on the lens or substrate, the matching layer is applied to the lens surface using quarterwavelength, cascaded, and optimal techniques. From the simulation result, bow tie combination with capactive bar resulted in a gain increase of 32.69 dB with radiation efficiency of 90.4 . While in double crossed bow tie antenna the antenna gain is obtained up to 33,78 dB with radiation efficiency equal to 83,1 , with better side lobe level SLL performances of 11.7 dB E Plane and 11.3 dB H Plane ."
2018
T50896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Ulfah
"Permintaan sistem teknologi Terahertz (THz) yang efisien, mudah dipabrikasi, biaya yang terjangkau, serta dapat menanggulangi efek redaman atmosfir merupakan tantangan utama dalam mengembangkan pemanfaatan gelombang THz. Penggunaan antena lensa dielektrik sebagai sumber gelombang THz telah dikembangkan untuk aplikasi pencitraan karena memiliki karakteristik yang dapat menghasilkan hasil citra dengan resolusi tinggi.
Pada penelitian ini, dilakukan studi mengenai pengaruh reduksi ukuran lensa dan substrat dengan metode penenggelaman pada antena lensa dielektrik double-crossed bow-tie planar terhadap kinerja radiasi antena di frekuensi THz. Modifikasi cascaded-optimum matching layer juga diterapkan pada antena untuk meningkatkan kinerja gain, efisiensi radiasi, side lobe level (SLL) serta beamwidth.
Dari hasil simulasi yang dilakukan, penggunaan cascaded-optimum matching layer menghasilkan gain sebesar 34,07 dB dengan efisiensi radiasi sebesar 82,88%. Kinerja SLL serta beamwidth yang didapat juga menghasilkan peningkatan yang lebih baik. Pada reduksi ukuran lensa yang dilakukan, semakin kecil ukuran lensa maka kinerja gain dan efisiensi semakin menurun. Sedangkan penambahan reduksi dimensi substrat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja radiasi antena. Namun dari hasil simulasi yang didapat, reduksi ukuran lensa sebesar 43% serta reduksi volume material dielektrik sebesar 20% masih memenuhi spesifikasi gain yang dibutuhkan pada aplikasi pencitraan. Kinerja SLL dan beamwidth yang dihasilkan juga seimbang untuk bidang E dan bidang H.

The demand of Terahertz (THz) technology system which are efficient, easily fabricated, affordable costs, and being able to overcome the atmospheric loss is a major challenge in extending the utilization of THz waves. The use of dielectric lens antenna as a THz wave source has been developed for imaging applications because it has characteristics that can produce high resolution images.
This research has studied the effect of lens and substrate size reduction by immersion method on double-crossed bow-tie planar dielectric lens antenna to radiation performance at THz frequency. Modifications of cascaded-optimum matching layer are also applied on the antenna to improve gain, radiation efficiency, side lobe level (SLL), and beamwidth performance.
From the simulation result, the use of cascaded-optimum matching layer obtains gain of 34,07 dB with radiation efficiency of 82,88%. The SLL and beamwidth performance also result in better improvements. In the lens size reduction, the smaller of the lens size, the gain and efficiency performance decreases. While the addition of substrate dimension reduction did not have a significant effect on the antenna radiation performance. But from the obtained simulation results, the reduction of lens size by 43% and the reduction of dielectric material volume by 20% still meets the specifications of the gain needed in the imaging application. The result of SLL and beamwidth performance are also equal for both E-plane and H-plane."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library