Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Hasan Utojo
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional-Departemen Kehakiman, 1980
365.660 HAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Kamaluddin
Abstrak :
Karya tulis ini mengkaji layanan perpustakaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria dan Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita, Tangerang, yang berlangsung selama bulan September 1995 sampai dengan Oktober 1995. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada layanan perpustakaan yang dijalankan di Lembaga Pemasyarakatan Anak, Tangerang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara bebas dengan petugas lembaga pemasyarakatan, petugas perpustakaan lembaga pemasyarakatan dan narapidana. Kesimpulan yang diperoleh adalah pada umumnya layanan perpustakaan lembaga pemasyarakatan anak, Tangerang, kondisinya sangat memprihatinkan karena masih banyak kekurangan yang ada dalam hal anggaran, koleksi, surnber daya manusia, kegiatan perpustakaan, dan organisasi dan administrasi perpustakaannya. Tidak adanya anggaran berakibat pada buruknya kondisi koleksi dan tidak adanya kegiatan yang seharusnya dijalankan oleh suatu perpustakaan; Sumber daya manusia yang ada jugs tidak berlatar belakang ilmu perpustakaan sebagaimana yang disarankan, selain itu tidak ada kejelasan tentang struktur organisasi perpustakaan. Untuk meningkatkan layanan perpustakaan, beberapa usaha perlu ditempuh, antara lain : 1. Anggaran yang ada hendaknya direalisasikan untuk menjamin kelangsungan layanan perpustakaan dengan baik. 2. Sumber daya manusia yang ada kualitasnya perlu ditingkatkan dengan membekali mereka dengan latar belakang ilmu perpustakaan yang baik. 3. Koleksi perpustakaan perlu dibina, sesuai pedoman yang ada, misalnya mengikuti pedoman pembinaan koleksi perpustakaan umum. 4. Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Anak , Tangerang, perlu menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain misalnya dengan perpustakaan umum, guna peningkatan layanannya. 5. Perlu kejelasan tentang organisasi dan administrasi perpustakaan dan letak perpustakaan dalam struktur organisasi lembaga pemasyarakatan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S15025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karmaya Jozianna Ismuningsih
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara paparan kekerasan dan distres psikologis pada remaja laki-laki di Lembaga Pemasyarakatan Anak Tangerang. Pengukuran distres psikologis menggunaan alat ukur Hopkins Symptom Checklist (HSCL-10) dan pengukuran paparan terhadap kekerasan menggunakan alat ukur Screen for Adolescent Violence Exposure untuk anak (KID-SAVE) yang sudah diadaptasi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 110 remaja laki-laki yang berada di Lembaga Permasyarakatan Anak Tangerang. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara paparan kekerasan dan distres psikologis pada remaja yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (r=0.310, signifikan pada L.o.S (0.01). ......The purpose of this study is to find the correlation between exposure to violence and psychological distress in adolescent males in Tangerang Correctional Institute for Children. In this research, psychological distress is measured using Hopkins Symptom Checklist (HSCL-10) and exposure to violence is measured using Screen for Adolescent Violence Exposure for children (KID-SAVE). The participants in this research were 110 adolescent males from Tangerang Correctional Institute for Children. The results show that there is a significant correlation between exposure to violence and psychological distress in adolescent males in Correctional Institute for Children (r=0.310, significant at L.o.S 0.01).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afnaini
Abstrak :
Kenakalan anak adalah suatu gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat . Kenakalan anak terbagi 2 golongan yaitu kenakalan anak yang melanggar norma sosial dan kenakalan anak yang melanggar hukum. Anak yang melanggar hukum tersebut proses pembtnaannya antara lain dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang. Pembinaan yang benujuan untuk merubah tingkah laku anak didik supaya tidak melakukan perbuatan melanggar hukum lagi dan tidak menggulangi perbuatannya. Persoalannya, dalam proses pembinaan yang diterapkan sudah sebagaimana mestinya, berdasarkan ketentuan yang adaXendala-kendala yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Yaitu dengan mendeskripsikan fakta-fakta atau hal-hal yang berhubungan dengan masalah dalam proses pembinaan. Data disimpulkan dengan menggunakan instrumen wawancara tidak terstruktur dengan imforman, ditambah dengan studi kepustakaan dan dokumen untuk melengkapi informasi dalam penelitian.Pertanyaan Penelitian adalah: (1) Bagaimana proses pembinaan terhadap anak nakal di Lapas anak Tangerang dilakukan, (2) Kendala-kendala apa yang ditemui dan bagaimana mengatasi nya. .Lokasi penelitian adalah Lapas Anak Pria Tangerang karena Lapas tersebut adalah merupakan Lapas Anak yang digunakan untuk OKI Jakarta, Propinsi Jawa Barat, Banten dan Serang. Dalam penelitian yang dilaksanakan terungkap bahwa proses pembinaan terhadap anak didik tidak sesuia dengan ketegori anak yang seharusnya yang dibina di Lapas. Disamping itu kekurangan tenaga yang berkualitas dalam pelaksanaan program dan metode yang diterapkan kurang diminati oleh anak didik. Sehingga mereka mengikutinya hanya asal-asalan saja. Minimnya jenis keterampilan yang tersedia sehingga anak didik banyak yang tidak dapat mengikuti kegiatan tersedia sehingga anak didik banyak yang tidak dapat mengikuti kegiatan keterampiian. Apaiagi adanya ketentuan tentang batasan masa pembinaan yang diikuti oleh anak didik dengan jenis keterampiian yang seharusnya mereka ikuti. Masih belum adanya penerimaan masyarakat terhadap anak yang berada di Lapas. Sehingga program asimilasi terhadap anak didik tidak dapat dijalankan. Kurang pedulinya orang tua anak didik terhadap anak-anak mereka. Sehingga anak didik tidak bisa melaknakan program pembinaan lanjutan sebab dalam pembinaan lanjutan yang bertanggung jawab adalah orang tua.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadzif Ulfa
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover